Laporan Uji Kandungan Urine
Laporan Uji Kandungan Urine
Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Raihan Putri
Syifa Maulida
5 Kasa asbes
6 Kaki tiga
10 Kertas label
11 Botol sampel urine Untuk menyimpan urine
yang bening
12 pH meter Untuk mengukir pH urine
b. Bahan
WARNA KETERANGAN
Kuning Normal
Hitam Mengonsumsi tablet yang mengandung zat besi
(ferri sulfat), minum obat Parkinson
Biru Mengonsumsi obat antidepresi, antibiotic, infeksi
bakteri
Cokelat Gangguan fungsi ginjal, mengonsumsi antibiotic
Kuning gelap ( seperti teh ) Hepatitis fase akut, kelebihan vitamin B2,
mengonsumsi antibiotic.
Orange – merah Dehidrasi, demam, mengonsumsi obat
Hijau Infeksi bakteri, kelebihan biliverdin,
mengonsumsi vitamin
Bening ( tidak berwarna) Terlalu banyak minum, minum alcohol, diabetes
insipidus
Putih seperti susu Tumor jaringan limfa, filariasis
Tingkat kekeruhan :
b. Uji pH Urine
1) Masukkan sampel urine A, urine B, urine C, urine D, urine E ketempat yang
berbeda sebanyak 1 cm
2) Celupkan kertas lakmus ( Indicator Universal ) kedalam urine
3) Tunggu selama ± 5 menit
NO TINGKAT KETERANGAN
NAMA SISWA KEKERUHAN
1 Husna Ath Thaariq + Keruh
2 Najua Felia Safhadi + Keruh
3 Putri Lili Ramadani + Keruh
4 Raihan Putri + Keruh
5 Syifa Maulida + Keruh
NO pH URINE KETERANGAN
NAMA SISWA
1 Husna Ath Thaariq 7 Netral
2 Najua Felia Safhadi 7 Netral
3 Putri Lili Ramadani 7 Netral
4 Raihan Putri 7 Netral
5 Syifa Maulida 6 Asam
VI. Pembahasan
1. Jelaskan apakah urine yag kalian amati secara keseluruhan normal berdasarkan langkah
A sampai F?
Volume urin normal orang dewasa 600 – 2500 ml/hari, ini tergantung pada masukan
air, suhu luar, makanan dan keadaan mental/fisik individu. Produk akhir nitrogen dan
kopi, teh, alkohol menpunyai efek diuresis.
Berat jenis berkisar antara 1,003 – 1,030.
Reaksi urin biasanya asam dengan pH kurang dari 6 (bekisar 4,7-8).
Warna urin normal adalah kuning pucat atau ambar.
Urin segar beraroma sesuai dengan zat-zat yang dimakan.
Urine abnormal memiliki unsur seperti:
Protein: Proteinuria (albuminuria) yaitu adanya albumin dan globulin dalam urin
dengan konsentrasi abnormal. Proteinuria fisiologis terdapat + 0.5% protein, ini
dapat terjadi setelah latihan berat, setelah makan banyak protein, atau sebagai akibat
dari gangguan sementara pada sirkulasi ginjal bila seseorang berdiri tegak. Kasus
kehamilan disertai Proteinuria sebesar 30-35%. Proteinuria patologis, disebabkan
karena adanya kelainan dari organ ginjal karena sakit. Misalnya nefrosklerosis suatu
bentuk vaskuler penyakit ginjal, dihubungkan dengan hipertensi arterial. Proteinuria
pada penyakit ini meningkat dengan makin beratnya kerusakan ginjal. Proteinuria
dapat juga terjadi karena keracunan tubulus ginjal oleh logam-logam berat
(raksa(Hg), arsen(As), bimut(Bi)).
Glukosa: glukosuria tidak tetap dapat ditemukan setelah stress emosi (pertandingan
atletik yang menegangkan), 15% kasus glikosuria tidak karena diabetes. Galaktosuria
dan laktosuria dapat terjadi pada ibu selama kehamilan, laktasi maupun menyapih.
Pentosuria terjadi sementara sesudah makan makanan yang mengandung gula
pentosa. Benda-benda keton dapat terjadi pada saat kelaparan, diabetes, kehamilan,
anestesia eter. Terdapat bilirubin, dan adanya kandungan darah karena kerusakan
pada ginjal.
4. Adakah pengaruh minum air yang banyak pada fisik urine yang kalian amati jelaskan !
Ada,seperti urine yang kita miliki akan mengalami perubahan warna yang lebih
bening dan volume urinenya lebih banyak dari urine normal. Minum air yang
berlebihan juga dapat memperberat kerja ginjal kita, sebaiknya konsumsi air sebanyak
8 gelas atau 2 liter. Apabila kita mengkonsumsi banyak air minum, konsentrasi protein
dalam darah akan menurun, kondisi ini dapat mengakibatkan menurunnya tekanan
koloid protein sehingga tekanan filtrasinya kurang efektif, akibatnya volume urine
meningkat dan perubahan warna yang lebih bening.
5. Gangguan- gangguan apa saja yang bisa di amati berdasarkan pengamatan yang telah
kalian lakukan?
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, terdapat beberapa ganggua
yaitu semua anggota kelompok kami memiliki urine yang mengandung glukosa karena
kurangnya hormon insulin yang berfungsi untuk menyerap glukosa. Urine yang
mengandung banyak glukosa juga dapat mengakibatkan penyakit diabetes militus.
Diabetes militus adalah penyakit yang disebabkan pankreas tidak menghasilkan atau
hanya menghasilkan sedikit insulin. Insulis : hormon yang mampu mengubah glukosa
menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu, Insulis juga
membantu jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan sebagai sumber
energi. Diabetes militus juga dapat terjadi jika sel-sel di hati, otot, dan lemak memiliki
respons rendah terhadap insulin. Kadar glukosa di urin penderita diabetes militus sangat
tinggi. Ini menyebabkan sering buang air kecil, cepat haus dan lapar, serta menimbulkan
masalah pada metabolisme lemak dan protein.
Syifa, Najua da Lili juga memiliki urine yang mengandung klorida yang abnormal
dibuktikan dengan adanya endapan putih tebal pada urine yang telah dicampurkan larutan
AgNO3. Klorida yang terdapat dalam urine berasal dari makanan yang mengandung
garam (NaCl). Semakin banyak klorida di urine, berarti fungsi hati terganggu karena
klorida tidak di absorpsi di ginjal. Klorin secara alami berbetuk gas beracun yang larut
oleh air umumnya dalam wujud klorida.
6. Untuk keperluan medical check up melalui pemeriksaan urine, ada yangv menggunakan
sampel uine pagi, urine sewaktu, urine postprandial (dikeluarkan setelah 1,5-3 jam
makan), dan urine 24 jam. Mengapa digunakan sampel urine yang berbeda-beda? Carilah
informasinya di internet untuk mengetahui tujuan dari pemeriksaan yang menggunakan
sampel urine berbeda-beda?
Jawab :
Perubahan pola hidup dan faktor lingkungan yang kurang seimbang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan tubuh dan kualitas hidup seseorang. Oleh sebab itu,
alangkah baiknya bila kita memeriksakan kesehatan secara berkala untuk menjamin
kualitas hidup dan kesehatan kita. Pemeriksaan berkala ini disebut dengan medical check
up. Pemeriksaan yang dilakukan pada medical check up dapat berupa anamnesis
(wawancara), pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium yang menggunakan sampel
darah, urine (air seni), dan/atau feses, pemeriksaan radiologi, dan lainnya.
Tujuan penggunaan urine yang berbeda-beda dalam pemeriksaan urine
dikarenakan pengujian tersebut akan lebih muda jika dilakukan pada urine tertentu.
Waktu pengambilan sampel urine dapat berupa:
Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan dengan khusus. -
Biasanya cukup baik untuk pemeriksaan rutin urine.
Urine pagi
Urine yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur.
Lebih pekat dari urine yang dikeluarkan pada siang hari. Jadi, baik untuk
pemeriksaan sedimen, berat jenis, protein, dan sebagainya.
Urine postprandial
Urine 24 jam
Urine yang dikeluarkan selama 24 jam (misalnya, dari jam 5 pagi (ketika pasien
bangun tidur, urine yang dikeluarkan pertama kali setelah bangun tidur dibuang, lalu
urine selanjutnya ditampung) sampai jam 5 pagi hari besoknya sehingga dibutuhkan juga
pengawet urine). Baik untuk pemeriksaan terhadap penetapan kuantitatif zat dalam urine,
misalnya jumlah, berat jenis, kuantitas protein dan glukosa, elektrolit urine, dan
sebagainya. Kadang kala, ditampung terpisah-pisah dalam beberapa botol dengan maksud
tertentu. Misalnya, pada pasien kecing manis. Untuk melihat banyaknya glukosa yang
dikeluarkan dari santapan (waktu makan) satu hingga santapan (waktu makan)
berikutnya. Sampel pertama ialah urine dari makan pagi sampai makan siang; sampel
kedua dari makan siang sampai makan malam, dan yang ketiga, dari makan malam
sampai makan pagi esok harinya. Jadi, dapat ditentukan gula waktu kapan yang tinggi.
Ke dalam gelas pertama, ditampung 20-30 ml urine yang mula-mula keluar. Pada
laki-laki, urine ini terutama berisi unsur-unsur dari prostat bagian depan yang
hanyut oleh arus urine. Kadang, terdapat juga sel-sel yang hanyut dari prostat
bagian yang lebih atas.
Ke dalam gelas kedua, ditampung urine berikutnya. Urine ini terutama
mengandung unsur-unsur dari kandung kemih.
Beberapa ml urine terakhir ditampung ke dalam gelas ketiga. Pada laki-laki, urine
ini mengandung unsur-unsur dari prostat bagian atas serta getah prostat yang
terperas keluar pada akhir berkemih.
VII. Kesimpulan
VIII. Lampiran