Nama Kelompok :
Ahmad Kevin M. Z. (01)
Dimas Fajar K. (10)
Jessica Amelia M. (17)
Rengga Yudha S. (27)
Tania Witri N. S. (30)
Bahan
1. Urine 3. Biuret
2. AgNO3 4. Benedict
G. Langkah Kerja
Menguji Kandungan Amonia pada Urine
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Memasukkan urine sebanyak 3 ml ke dalam tabung reaksi melalui gelas ukur
3. Memanaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
4. Mencium bau urine dengan mengibas-ngibaskan tangan pada tabung reaksi
5. Mencatat hasil pengamatan.
Menguji pH Urine
1. Memasukkan urine sebanyak 2 ml ke dalam papan ukur
2. Memasukkan ujung indikator pH universal
3. Mengamati perubahan yang terjadi
4. Mencatat hasil pengamatan
H. Data Hasil Pengamatan
Tabel hasil praktikum Ahmad Kevin M. Z. :
a. Uji Amonia
Urine dipanaskan di atas pembakar spiritus, lalu urine dibau dengan cara di
kibas-kibaskan. Pada saat dibau, urine yang semula berbau tetapi tidak menyengat
menjadi sangat menyengat. Bau inilah yang menunjukkan bahwa urine mengandung
urea atau amonia, sehingga urine tersebut dalam keadaan normal.
b. Uji Klor
Urine ditetesi 3 tetes larutan AgNO3. Setelah beberapa saat terjadi perubahan
urine, yaitu terdapat endapan berwarna putih yang menunjukkan urine tersebut
mengandung garam-garaman. Sehingga urine tersebut dalam keadaan normal.
c. Uji Protein
Urine ditetesi 3 tetes larutan biuret. Setelah beberapa saat tidak terjadi
perubahan pada urine, yaitu tidak terdapat cincin berwarna ungu pada permukaan
urine yang menunjukkan urine tersebut tidak mengandung protein. Jadi, dapat
dikatakan ginjal dari pemilik urine dalam keadaan baik karena tubuhnya tidak
kelebihan protein. Sehingga urine yang di ekskresikan dalam keadaan normal.
d. Uji Glukosa
Urine ditetesi 3 tetes larutan benedict, lalu dipanaskan diatas pembakar
spiritus. Setelah beberapa saat urine yang semula berwarna kuning berubah warna
menjadi hijau tua bukannya merah. Jadi, dapat dikatakan ginjal dari pemilik urine
dalam keadaan sehat karena dapat menyaring darah dengan baik sehingga urine yang
di ekskresikan tidak mengandung glukosa.
e. Uji pH
Setelah mencelupkan indikator universal, indikator tersebut mengalami
perubahan warna. Dari warna netral indikator universal yaitu kuning muda-hijau
muda-oranye-oranye muda menjadi kuning-hijau tua-oranye tua-oranye. Sehingga,
dapat diperkirakan pH urine tersebut berkisar antara 5-7. Jadi, dapat dikatakan urine
tersebut memiliki pH dalam keadaan normal.
J. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa, urine pada
normalnya mengandung urea dan klor, serta tidak mengandung protein dan glukosa,
dan memiliki pH netral. Jika urine seseorang mengandung glukosa maupun protein
berarti ginjal dari pemilik urine tersebut dalam keadaan kurang bagus dalam
menyaring darah, karena seharusnya glukosa dan protein diedarkan ke dalam tubuh,
bukan untuk dikeluarkan bersama urine. Selain itu kandungan glukosa yang terlalu
tinggi pada urine juga menandakan orang dari pemilik urine tersebut menderita
penyakit diabetes.
K. Lampiran