TRACING SEFALOMETRI LATERAL

NAMA : RIDHO AKHRI PRIANTO

NIM : 11041

a. Analisis Steiner
Keterangan
NORMAL HASIL TRACING
 ANALISIS SKELETAL
SNA 82°±2 810 Normal
SNB 80°±2 780 Normal
ANB 2° 30 Normal
Bid. occl ke S-N 14° 13,50 < Normal
MP ke S-N 32° 270 < Normal
 ANALISIS DENTAL
I atas ke N-A 4 mm 13 mm >normal
I atas ke N-A 22° 400 >normal
I bawah ke N-B 4 mm 15 mm >normal
I bawah ke N-B 25° 440 >normal
Sudut interincisal 130°º 950 < normal
IMPA 93 ° 120 >normal
Bibir atas Terletak pd S-line Terletak didepan S line >normal
Bibir bawah Terletak pd S-line Terletak di depan S >normal
line

Interpretasi :
Analisis skeletal :
- SNA normal berarti posisi maksila terhadap cranium normal
- SNB normal berarti posisi mandibula terhadap cranium normal
- ANB normal berarti hubungan maksila terhadap mandibula menunjukkan
kecenderungan relasi skeletal kelas I
- Bidang Oklusal – SN kurang dari normal berarti pertumbuhan mandibular kearah
bawah dan belakang kurang
- Mandibular plane – SN kurang dari normal berarti pertumbuhan mandibular kearah
vertikal kurang

Analisis dental:

- Jarak I atas-NA lebih dari normal berarti posisi incisivus atas protrusif
 - Sudut I atas-NA lebih dari normal berarti inklinasi gigi-gigi incisivus RA proklinasi
- Jarak I bawah - NB lebih dari normal berarti posisi gigi incisivus RB protrusif
- Sudut I bawah- NB lebih dari normal berarti berarti inklinasi gigi-gigi incisivus RB
proklinasi
- Sudut interincisal kurang dari normal berarti hubungan gigi RA dan Rb proklinasi
-Posisi bibir atas dan bawah pasien berada di depan S-line berarti bibir atas dan
bawah dalam keseimbangan wajah pasien protrusif

b. Tweed
Normal Hasil tracing Keterangan

FMA 16°- 35 ° 26 normal

FMIA 60° - 75° 30 <normal

IMPA 85°- 95° 120 >normal

Interpretasi :

- FMA normal, artinya pertumbuhan kearah vertical normal, dengan prognosis baik
- FMIA kurang dari normal, artinya terdapat hubungan proklinasi pada incisivus RB
- IMPA lebih besar dari normal, artinya hubungan incisivus RB proklinasi

c. Soft tissue E Line

Hasil Keterangan

Ls 0 mm tepat pada garis E line Didepan garis normal

Li 7 mm di depan garis E line Didepan garis normal

Interpretasi :
Hubungan bibir atas dan bawah dalam keseimbngan wajah protusif