Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SKELETAL DOWN

ANALISIS TUJUAN REFERENS NORMA INTERPRETASI


PENGUKURA I L
N
Sudut fasial Derajat N-Pog dan 87,8 < 820 = dagu retrognati
retrusi/protrusi FHP. (82-95) > 950= dagu prognati
dagu
Sudut Derajat N-A-Pg 0 <- 8,5 =A di belakang Npg (cekung)
kecembungan protrusi (-8,5-10) >10 = A di depan Npg (cembung )
maksila
A- kedudukan perpotongan -4,6 < - 90 =Maksila mundur
B Plane (Bidan insisivus yang garis fasial (-9- 0) mandibula maju
g A-B) benar, dan (N-Pog) dan > + 90=Maksila maju mandibula
inklinasi axial perpanjanga mundur
yang cukup n garis A-B
baik dari gigi-
gigi diregio
insisivus.
Sudut Frankfor hubungan Perpotongan 21,9 < 17= low angle
t bidang antara bidang bidang (17-28) > 28= high angle
mandibula Frankfort mandibula
dengan garis (MP) dan
singgung batas FHP.
bawah
mandibula
(bidang
mandibula).
Sumbu Y ke Mengetahui perpotongan 59,4 > 66 0 Mandibula clockwise
FH arah garis S-Gn (53-66) <
perrtumbuhan dan FHP. 530 Mandibula counterclockw
dari muka ke ise
bawah ke
depan
ANALISIS DENTAL DOWN

ANALISIS TUJUAN REFERENSI NORMAL INTERPRETASI


PENGUKURAN
Inklinasi dua 9,3 < 1,50 = LowAngle
bidang overlapping (1,5 - 14,30)
0
> 140 = HighAngle
oklusal M1 dan P1.

Sudut derajat inklinasi perpanjangan 135,4 0 < 1300 = Proklinasi


interinsisal dari gigi insisif garis tepi (1300 - 150,0) sudut interinsisisal
insisal dan >150,5 = Retroklinasi
apeks akar sudut interinsisal
gigi
insisif atas
dan bawah.
Inklinasi gigi relasi insisif perpanjangan +3,50 - 14,50 > + 14,5 =Protrusi
insisif RB ke dengan garis tepi < + 3,5=Retrusi
bidang permukaan insisal-apeks
oklusal fungsional akar gigi
bidang oklusal insisif sentral
bawah dan
bidang
oklusal.
Inklinasi gigi perpotongan < - 8,50 = Retrusi
insisif RB ke bidang 91,4 > + 7 0= Protrusi
bidang mandibula (-8,50 – 7)
mandibula dan
perpanjangan
garis dari tepi
insisal-apeks
akar gigi
insisif sentral
bawah
Sumbu gigi untuk 2,7 > + 5 mm = Protrusi
insisivus RB mengukur (-1 – 5 ) < - 1 mm = Retrusi
ke bidang AP protrusi gigi
maksila
ANALISIS TWEED

ANALISIS TUJUAN REFERENSI NORMAL INTERPRETASI


PENGUKURAN
FMPA pertemuan 25˚ <25˚ = horizontal
(Frankfort FHP (OR- growth pattern
Mandibular PO) dan bidang >25˚ = vertical
Plane mandibula (Go- growth pattern
Angle) Gn) pertumbuhan ke
bawah lebih besar

IMPA gigi-gigi bawah pertemuan 90° < 850 = Retrusi


(Incisor sebagai dasar perpanjangan > 950 =Protrusi
Mandibular untuk aksis gigi
Plane menentukan insisivus bawah
Angle) kedudukan dari dengan bidang
gigi atas mandibula (Go-
Gn)
FMIA pertemuan 65° < 60 = protrusi
(Frankfort perpanjangan >750 =retrusi
Mandibular aksis gigi
Incisor insisivus bawah
Angle) dengan FHP

ANALISIS RICKETTS (DAGU)

ANALI TUJUAN REFERE NORMAL INTERPRETASI


SIS PENGUKU NSI
RAN
Facial mengetahui perpoton 900 ± 30 < 870 = Retroposisi dagu
axis jurusan gan Normal > 930 = Proposisi dagu
angle pertumbuha bidang
n dagu basion-
nasion
dengan
bidang
dari
foramen
rotundu
m (PT) ke
gnation
Facial Melihat perpoton 87o + 3 Normal < 840 = Retrognati
angle relasi gan > 900 = Prognati
depth horisontal bidang
mandibula fasial (N-
terhadap Pog)
kranium. dengan
FHP.
Mandib Menunjukk perpoton 26o+4 0 Normal >300 = open bite
ular an gan < 22 0 =deep bite
plane kemiringan bidang
angle dari korpus mandibul
mandibula
a dan
FHP
4.Facial Sudut < 65 0= kelas III
Taper antara 68o+3 > + 710 = kelas II
bidang
mandibul
a dengan
bidang
fasial

Lower menunjukk perpoton 47o + 40 Normal < 430 = Sceletal Openbite


Facial an relasi gan garis > 510 = Deep bite
Height vertikal dari dari
maksila dan ANS-XI
mandibula dengan
korpus
aksis (XI-
Pm).
Convexit melihat 2 mm + 2 mm > 4 mm = Skeletal kelas II
y of hubungan Normal < 0 mm = Skeletal kelas
point A horisontal III
antara
maksila dan
mandibula a
rah antero
posterior
SEGITIGA TWEED
ANALISIS SKELETAL STEINER

ANALI TUJUAN REFERE NORMAL INTERPRETASI


SIS PENGUKU NSI
RAN
Maksila Menunjukk Sudut 82 >82 = maksila protrusif
an posisi SNA < 82 = maksila retrusi
ante poste
maksila
terhadap
basis
kranium

mandib Menunjukk Sudut 80 > 800 = mandibula


ula an posisi SNB prognati
ante poste < 800 = mandibula resesi
mandibula
terhadap
basis
kranium

Relasi Menentukan Sudut 20 >2 = cendeung klas II


maksila posisi ANB skeletal
mandib relative <2= cenderung klas III
ula rahang satu skeletal
sama lain
Bidang Membandin Sudut 14
oklusal gkan bidang bidang
oklusal oklusal
dengan ke SN
bidang S-N

Bidang Membandin Sudut 32 Di luar normal =


mandib gkan bidang bidang pertumbuhan mandibula
ula mandibula mandibul tidak baik
dengan a (G0-
bidang S-N Gn) ke
SN
ANALISIS DENTAL dan JARINGAN LUNAK STEINER

ANALI TUJUAN REFERE NORMAL INTERPRETASI


SIS PENGUKU NSI
RAN
Posisi Menentuka Sudut I 220 >22 / > 4mm= gigi insisif
insisif n lokasi ke N-A protrusi (proposisi)
maksila relative dan 4 mm di depan N-A
inklinasi I ke N-A < 22/ < 4 mm = gigi insisif
aksial insisif retrusi (retroposisi)
RA
terhadap
garis N-A

Posisi Menentuka Sudut I 250 >25 / > 4mm= gigi insisif


insisif n lokasi ke N-B protrusi (proposisi)
mandib relative dan 4mm di depan garis N-B
ula angulasi I ke N-B < 25/ < 4mm = gigi insisif
gigi insisif retrusi (retroposisi)
RB
terhadap
garis N-B

Sudut Menentuka Sudut 1300 >130 = koreksi inklnasi


interins n posisi interinsis aksial
isal relative al <130= perlu
insisif RA uprighting
dan RB
Insisif Menentuka Permuka 4 mm di depan garis N-B
RB n jarak an labial >4 mm perlu koreksi
terhada permukaan insisif R
p dagu labial insisif B
bawah terhadap
terhadap garis N-B
garis N-B
Bibir Adaptasi Bibir Bibir Tepat menyentuh garis S Tidak menyentuh/di
bibir terhadap belakang garis S = bibir
terhadap Garis S retrusi
jaringan
keras menyentuh / di depan garis
S = bibir protrusi
ANALISIS WENDEL-WYLE

Bidang Nilai Interpretasi


Laki-laki Wanita
Displasia Antero-Posterior
Glenoid fossa - Sella 18 mm 17 mm Jika:
tursica Glenoid fossa - Sella tursica
Sella turcica - Fissura Pterygomaksila
Jarak Fissura pterygomaksila – M1
atas
Panjang Maksila
--> memiliki nilai > standar maka
ditulis retrognati

Jika:
Panjang mandibula
--> memiliki nilai > standar ditulis
prognati

Maka:
Nilai prognati < retrognati,
cenderung kelas II
Nilai prognati > retrognati,
cenderung kelas III
Sella turcica - Fissura 18 mm 17 mm
Pterygomaksila

Jarak Fissura 52 mm 52 mm
pterygomaksila – M1 atas

Panjang maksila 15 mm 16 mm

Panjang mandibula 103 mm 101 mm

Displasia Vertikal
Untuk mengukur displasia dalam arah vertikal dengan mengukur tinggi total wajah, yaitu
Nasion ke Menton (N - Me)

Intepretasi:
Wajah bagian atas (N - ANS) 45%
Wajah bagian bawah (ANS - Me) 55%

Anda mungkin juga menyukai