Menurut Down keseimbangan wajah dapat dipengaruhi oleh posisi dari mandibula. Demi
mencapai keseimbangan tersebut Down menggunakan Frankfurt Horizontal Plane ( Porion-
Orbitale) sebagai bidang referensi yang menurutnya paling sesuai dengan pasien. Selain itu FHP
digunakan juga untuk mendeterminasikan tingkat dari retrognatik, orthognatik dan prognatik.
Facial Angle
Sudut yang dibentuk dari pertemuan garis fasial (Nasion-pogonion) terhadap bidang FH dengan
rata- rata sudut 87,8 o (±3,6 o). Sudut ini untuk mengukur derajat retrusi atau protrusi rahang
bawah terhadap wajah bagian atas. Dagu yang protruded sudutnya lebih besar dari dagu yang
retruded. Sering ditemukan pada pasien skeletas kelas 3 dengan dagu yang protruded.
Angle of convexity
Sudut konveksitas dibentuk oleh pertemuan garis titik N ke titik A lalu ke titik Pogonion (N-A-
Pg), Sudut ini dibaca dengan tanda plus atau minus dengan nilai tengah 0. Jika garis pogonion-A
mengalami perluasan dan terlokasi anterior dari garis N-A, maka sudut dibaca positif,
menunjukkan prominensi basis gigi maksila dalam hubungannya dengan mandibula. Sedangkan
sudut yang negatif menunjukkan profil prognathic atau Class III. Rentang sudut -8,5 o sampai
+10o dengan rerata 0o.
A-B plane Angle
Titik dari poin A-B ke Nasion- pogonion. Sudut rata- rata -4,6° (-9 ke 0)
Indikasi hubungan maksila mandibula terhadap facial plane. Apabila poin B terletak
dibelakang poin A maka sudutnya negatif. Sudut Positif pada maloklusi kelas 3 atau pada
maloklusi kelas 1 dengan mandibular protruded.
Y- Axis
Sudut yang pertemuan Sella Gnathion terhadap FHP. Sudut rata-rata 59 (53-66)
Biasanya pada pasien kelas 2 facial patterns dengan indikasi pertumbuhan mandibular
secara vertical. Ada juga pada pasien kelas 3 facial patterns dengan pertumbuhan
mandibular secara horizontal.
B. Parameter Dental
4. Sudut Inter-Insisal
Sudut ini terbentuk dengan meneruskan garis dari insisal edge dan apeks akar insisif satu maksila
memotong insisif satu mandibula (dari insisal edge hingga apeks). Sudut ini umumnya kecil pada
pasien dengan tipping anterior pada insisif (proklinasi). Reratanya 135,4o dengan rentang 130o
hingga 150o.