Anda di halaman 1dari 4

Citra Mutiah Sari/1206207810/pbl-3 DK2/Skenario 3

Klasifikasi Oklusi

Terdapat 2 jenis oklusi yaitu oklusi statis yang merupakan hubungan atau
kontak yang statis antara gigi rahang atas dengan rahang bawah. Dan oklusi
fungsional merupakan gerak dinamis dari rahang bawah sehingga terjadi kontak
dengan rahang atas saat sedang melkukan fungsi tertentu seperti mengunyah,
berbicara dsb (system stomatognatik).

Oklusi yang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor yang juga saling
mempengaruhi satu sama lain, yaitu pertumbuhan dan perkembangan yang baik
dari lat-alat pengunyah, integritas (hubungan) yang normal dari gigi-geligi,
fungsi yang normal dari otot-otot, hubungan yang normal dari TMJ

Oklusi sentrik (centric occlusion) adalah hubungan yang harmonis antara


cusp dan incline plane dari gigi maksila dan mandibula saat rahang menutup
dan kepala sendi terletak wajar di bagian paling belakang cekungan sendi.
Relasi sentrik adalah posisi yang sentral atau wajar dari mandibula apabila
permukaan antero-superior dari kepala sendi saat berkontak dengan cekungan
dari diskus artikularis.

Hubungan yang ideal pada gigi dapat diartikan pada kondisi morfologi dan
fungsional oklusi. Oklusi dikatakan ideal apabila susunan gigi dalam
lengkung rahang teratur dengan baik serta terdapat hubungan yang harmonis
antara gigi rahang atas dengan rahang bawah, hubungan seimbang antar gigi,
tulang rahang, terhadap tengkorak, dan otot sekitarnya yang dapat memberikan
keseimbangan fungsional sehingga memberikan estetika yang baik. Andrew
(1972) menyebutkan 6 kunci oklusi normal, yang berasal dari hasil penelitian
yang dilakukannya terhadap 120 subyek yang oklusal idealnya mempunyai
enam ciri sebagai berikut :
Citra Mutiah Sari/1206207810/pbl-3 DK2/Skenario 3

The Six Keys to Normal Occlusion by Andrew

1. Hubungan Molar (fig 5A)


Cusp mesiobukal molar rahang atas beroklusi dengan groove bukal
molar rahang bawah, serta permukaan distal dari cusp distobukal
molar rahang atas beroklusi dengan permukaan mesial dari cusp
mesiobukal molar rahang bawah.
2. Angulasi Mahkota (dalam arah mesial/distal) (fig 5B)
Angulasi adalah jarak antara long axis mahkota dan suatu garis 90˚
terhadap permukaan oklusal.
- Angulasi positif = distal (normal)
- Angulasi negatif= mesial
Angulasi normal diperlukan untuk ruang mesio-distal yang
cukup/adekuat, posisi yang estetis bagi gigi anterior, serta posisi
gigi posterior.
3. Inklinasi Mahkota (Torque), dalam arah bukolingual (fig 5C)
Inklinasi mahkota adalah jarak antara long axis mahkota dan suatu
garis 90˚ terhadap bidang oklusal.
a. Inklinasi Mahkota Anterior
Positif = lingual (normal)
Negatif = bukal
*Hal ini diperlukan untuk MD space yang cukup, estetis gigi
anterior, dan posisi gigi posterior.
Citra Mutiah Sari/1206207810/pbl-3 DK2/Skenario 3

b. Inklinasi Mahkota Posterior-Atas


Positive = Lingual
Negative = Buccal
(normal)
c. Inklinasi Mahkota Posterior-Bawah
Positive = lingual
Negative = buccal
(normal)
4. Rotasi (fig 5D):Tidak ada gigi yang berotasi; karena dapat
menyebabkan crowding atau spacing.
5. Spaces (fig 5E): Tidak ada spaces, kontak rapat.
6. Bidang Oklusal (fig 5F): Kurva Spee datar atau sedikit cekung.

Oklusi normal adalah saat gigi molar atas dan molar bawah berada pada
hubungan dimana cusp mesiobukal gigi rahang atas beroklusi pada bukal
groove gigi molar rahang bawah dan gigi-gigi tersusun dengan benar pada garis
lengkung oklusi . Oklusi gigi secara normal dapat dikelompokkan dalam 2 jenis,
yaitu :

1. oklusi statik merupakan hubungan gigi geligi rahang atas (RA) dan rahang bawah (RB)
dalam keadaan tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi - geligi dalam keadaan tidak
berfungsi (statik).
2. oklusi dinamik merupakan hubungan antara gigi geligi RA dan RB pada saat seseorang
melakukan gerakan mandibula ke arah lateral (samping) atau pun kedepan ( antero –
posterior) Oklusi dinamik timbul akibat gerakan mandibula ke lateral, ke depan
(anterior) dan ke belakang (posterior). Oklusi yang terjadi karena pergerakan
mandibula ini sering disebut artikulasi.
Citra Mutiah Sari/1206207810/pbl-3 DK2/Skenario 3

Oklusi Sentral adalah oklusi yang terjadi ketika gigi-gigi geligi berada
dalam posisi intercuspation maksimalnya (gigi dalam kondisi kontak maksimal
dengan gigi antagonisnya). Sedangkan Sentral Relasi ialah posisi oklusi paling
retruded mandibula dari pergerakan opening dan lateral yang dapat dilakukan.

sumber :

 http://www.med-
college.hu/de/downloads/Andrews_1972_The_six_keys_to_normal_occl
usion.pdf diakses : 23/04/2014
 T.D Foster;1997;Buku ajar orthodonsi;Jakarta;Penerbit buku Kedokteran
EGC
 Cobourne & DiBiase. HandBook of Orthodontic. Mosby
 Robert N. Essentials of Orthodontics. Wiley-Blackwell

Anda mungkin juga menyukai