1 SM PDF
1 SM PDF
BULETIN PSIKOLOGI 9
NUGRAHENI
10 BULETIN PSIKOLOGI
BELANTARA AUATISME
perbaikan dari gejala autisme. Para orang kejadian sudah meningkat 10 kali lipat
tuapun berlomba untuk mendapatkan (Marion, 2000). Demikian juga terjadi
hormon ini, namun ternyata tidak semua perubahan dari kejadian timbulnya gejala.
anak mendapatkan manfaat dari sekretin, Terjadi peningkatan yang mencolok dari
bahkan beberapa mendapatkan adanya autisme regresif. Sampai saat inipun
efek samping negatif. Namun penemuan peningkatan itu masih sedang berlang-
adanya hubungan antara gangguan pen- sung. Secara umum prevalensi autisme
cernaan dengan gejala autisme merang- berkisar 1-2 per 1000 penduduk, dengan
sang penelitian yang lebih mendalam ke distribusi pada laki-laki lebih banyak
arah gangguan metabolisme (Shattock & daripada wanita (4:1). Tetapi autisme pada
Savery, 2001). wanita biasanya lebih berat dan lebih
sering dijumpai adanya riwayat keluarga
Prevalensi autisme dengan gangguan kognitif (Hartono,
Sebelum tahun 1980 autisme sangat 2002).
jarang ditemukan. Pada waktu itu, Angka insidensi yang disebutkan
timbulnya gejala autisme bisa sejak lahir, dalam laporan penelitian di California
namun bisa juga baru timbul setelah anak yang diterbitkan tahun 1999 adalah 1
berumur antara 12 – 24 bulan (autisme diantara 250 anak, merupakan suatu ang-
regresif). Mereka yang sudah menunjukkan ka yang sangat besar bila dibandingkan
gejala sejak lahir biasanya memang sulit dengan angka insidensi 10 - 15 per 10.000
terdeteksi. Paling dini kecurigaan ke arah anak yang ditulis oleh Wong baru-baru ini
adanya kelainan baru bisa timbul pada (Wong & Hughes, 2000). Hal ini disanggah
usia anak sekitar empat bulan, bayi tak oleh beberapa pihak oleh para ahli yang
mau menatap mata mencari ibunya dan kompeten di bidang ini seperti Eric
tidak responsif. Kadang-kadang ada Frombonne seorang psikiater di Maudsley
keluhan gangguan makan dan pencernaan Hospital London, dalam penelitiannya
seperti diare, kembung serta juga dengan Chakrabarti (2001) memperkira-
gangguan tidur. Anak-anak dengan kan bahwa insiden autisme di antara anak-
autisme regresif sebaliknya sempat anak prasekolah adalah sekitar 60 per
berkembang secara normal, mereka 10.000 anak. Hasil ini sesuai dengan angka
responsif dan sempat bisa bicara, namun yang disebutkan oleh Centers for Disease
antara usia 12-24 bulan mereka berhenti Control and Prevention di Amerika Serikat.
berkembang, kemudian terjadi regresi Demikian juga Autism Research Centre dari
dalam bidang komunikasi dan interaksi Cambridge University merekomendasikan
sosial, tatap mata menghilang demikian di Negara Cambridge terdapat 1 kasus per
juga bicaranya makin kurang kemudian 175 anak dengan prevalensi rata-rata 58
hilang (Budhiman, 2002). anak autis per 10.000 anak (Marion, 2000).
Sampai sekitar tahun 1980, kedua jenis Meskipun demikian apabila masih
autisme ini mempunyai prevalensi yang menggunakan data 15 - 20 per 10.000 anak,
hampir sama, sedangkan prevalensi dengan jumlah anak Indonesia kurang
Autisme Spectrum Disorder (ASD) secara lebih 40 juta maka terdapat sekitar 60.000
keseluruhan adalah 2:10.000 atau 1:5000. anak penyandang autisme (Widyawati,
Setelah tahun 1980 semua ini mulai beru- 1999). Apabila kelahiran anak setiap tahun
bah. Prevalensi autisme mulai meningkat 4,6 juta maka setiap tahun jumlah anak
dengan sangat pesat. Tahun 1995 angka
BULETIN PSIKOLOGI 11
NUGRAHENI
autis akan bertambah sekitar 6900 anak (Diagnostic and Statistical Manual) 1994,
(Sunartini, 2000). yang dibuat oleh grup psikiatri dari
Amerika. Isi ICD-10 maupun DSM-IV
Diagnosa Autisme sebenarnya sama.
Autisme berasal dari kata auto yang
berarti sendiri. Karena bila diperhatikan Kriteria DSM-IV untuk Autisme Masa
maka ada kesan bahwa penyandang Anak-anak
autisme seolah-olah hidup di dunianya ---------------------------------------------------------
sendiri. Secara umum penyandang autis- A. Minimal ada enam gejala dari (1),(2)
me dapat dikelompokkan menurut adanya dan (3), dengan sedikitnya dua gejala
gangguan perilaku yaitu gangguan inte- dari (1) dan masing-masing satu gejala
raksi sosial, gangguan komunikasi, gang- dari (2) dan (3).
guan perilaku motorik, gangguan emosi 1. Gangguan kualitatif dalam interak-
dan gangguan sensori (Sutadi, 1997). si sosial yang timbal balik. Minimal
Sedangkan secara definisi yang mudah harus ada dua gejala sebagai
dimengerti autisme adalah suatu penyakit berikut:
otak yang mengakibatkan hilangnya atau a. tidak mampu menjalin
berkurangnya kemampuan seseorang interaksi sosial yang cukup
untuk berkomunikasi, berhubungan memadai: kontak mata sangat
dengan sesama dan memberi tanggapan kurang, ekspresi muka kurang
terhadap lingkungannya (Hartono, 2002). hidup, gerak-gerik yang
Sebenarnya menegakkan diagnosis kurang tertuju
gangguan autisme tidak memerlukan b. tidak bisa bermain dengan
pemeriksaan yang canggih-canggih seperti teman sebaya
brain-mapping, CT-Scan, MRI dan lain c. tidak dapat merasakan apa
sebagainya. Pemeriksaan-pemeriksaan ter- yang dirasakan orang lain
sebut hanya dilakukan bila ada indikasi, d. kurangnya hubungan sosial
Misalnya bila anak kejang maka EEG atau dan emosional yang timbal
brainmapping dilakukan untuk melihat balik
apakah ada epilepsi. Autisme adalah 2. Gangguan kualitatif dalam bidang
gangguan perkembangan pada anak, oleh komunikasi seperti ditujukan oleh
karena itu diagnosis ditegakkan dari minimal satu dari gejala-gejala sbb:
gejala-gejala yang tampak yang menunjuk- a. Bicara terlambat atau bahkan
kan adanya penyimpangan dari perkem- sama sekali tidak berkembang
bangan yang normal sesuai umurnya (tidak ada usaha untuk meng-
(Budhiman, 1997). Organisasi Kesehatan imbangi komunikasi dengan
Dunia (WHO) telah merumuskan suatu cara lain selain bicara)
kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat b. Bila bisa bicara, bicaranya tidak
menegakkan diagnosis autisme. Rumusan dipergunakan untuk berkomu-
ini dipakai di seluruh dunia dan dikenal nikasi
dengan sebutan ICD-10 (International c. Sering mempergunakan bahasa
Clasification of Diseases) 1993. Rumusan yang aneh dan diulang-ulang
diagnostik lain yang juga dipakai di d. Cara bermain kurang variatif,
seluruh dunia untuk menjadi panduan kurang imajinatif dan kurang
diagnosis adalah yang disebut DSM-IV bisa meniru
12 BULETIN PSIKOLOGI
BELANTARA AUATISME
BULETIN PSIKOLOGI 13
NUGRAHENI
14 BULETIN PSIKOLOGI
BELANTARA AUATISME
BULETIN PSIKOLOGI 15
NUGRAHENI
16 BULETIN PSIKOLOGI
BELANTARA AUATISME
BULETIN PSIKOLOGI 17