Anda di halaman 1dari 14

Health Information : Jurnal Penelitian

Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

Pendekatan Terapi Spiritual Al-quranic pada Pasien Skizoprenia


Tinjauan Sistematis

Lilin Rosyanti1, Veny Hadju2, Indriono Hadi3, Sahrianti4


1,3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari
2
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
4
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari

ABSTRACT
Skizofrenia adalah gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi,
pikiran, afek, dan perilaku. Beberapa pendekatan terapi pada pasien skizoprenia adalah terapi
psikoreligius atau psikospiritual. Terapi psikoreligius/psikospiritual akan membangkitkan rasa percaya
diri (self-confident) dan rasa optimisme. Dua hal ini (rasa percaya diri dan rasa optimisme) penting
bagi penyembuhan dari suatu penyakit disamping terapi obat-obatan dan tindakan medis lainnya.
Terapi Al-Qurʻan merupakan terapi penyembuhan dan solusi penyakit fisik, spiritual dan sosial bagi
umat islam. Mendengarkan dan membaca Al-Qur'an secara ilmiah menimbulkan efek menenangkan,
meningkatkan relaksasi, dan menghilangkan gangguan negative fisik dan jiwa, merangsang pelepasan
endorfin di otak, yang berefek positif pada suasana hati dan ingatan, focus pada pikiran dan
pengalaman positif, mengalihkan pikiran negatif, menurunkan stress, kecemasan, dan depresi, menjadi
pengobatan nonfarmakologi untuk melengkapi terapi yang ada

Keywords: Skizoprenia, Terapi Spritual, Terapi Al-Quran, Perawat.


PENDAHULUAN (depresi, mania).(Tandon, 2014). Beberapa
Skizofrenia adalah gangguan psikiatrik pendekatan terapi pada pasien skizoprenia
mayor yang ditandai dengan adanya perubahan adalah terapi psikoreligius atau psikospiritual.
pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku. Terapi psikoreligius/psikospiritual akan
Skizofrenia merupakan gangguan psikotik membangkitkan rasa percaya diri (self-
kronis ditandai dengan disorganisasi antara confident) dan rasa optimisme. Dua hal ini (rasa
pikiran, emosi, dan perilaku penderitanya. percaya diri dan rasa optimisme) penting bagi
Disorganisasi terjadi karena adanya gejala penyembuhan dari suatu penyakit disamping
fundamental (primer) spesifik yaitu gangguan terapi obat-obatan dan tindakan medis lainnya.
pikiran, asosiasi, afektif, autism, dan (Hawari & Sonhadji, 1995). Penggunaan
ambivalensi. Adanya gangguan perilaku
psikoterapi spiritual tidak berarti mengabaikan
menetap menyebabkan terjadinya hendaya berat
terapi medik sesuai dengan WHO (1984), APA
dalam menilai realita, dengan perlangsungan
gejala selama kurun waktu satu bulan atau (1992), WPA (1994) yang menyatakan definisi
lebih. Sedangkan gejala sekundernya adalah sehat meliputi kesehatan biologik (fisik),
waham dan halusinasi. Kesadaran yang jernih psikologik, sosial dan spiritual (BPSS). Dari
dan kemampuan intelektual tetap terpelihara, hasil penelitian di bidang psikospritual yang
tetapi dapat terjadi defisit kognitif. Gangguan dilakukan oleh Snyderman (1996), dihasilkan
dii karakteristikkan dengan simptom positif suatu kesimpulan yang menyatakan bahwa
atau negatif dihubungkan dengan kemunduran “Terapi medik saja tanpa disertai doa dan
penderita dalam menjalankan fungsinya sehari- dzikir, tidak lengkap; sebaliknya doa dan dzikir
hari. (Kaplan & Sadock, 2010; Sinaga, 2007) saja tanpa terapi medik, tidak efektif”.
Skizofrenia dengan gangguan psikotik Demikian pula pendapat Christy (1996) yang
ditandai oleh beberapa domain psikopatologis, menyatakan bahwa “doa dan dzikir juga sebagai
dengan ciri khusus, pola respons pengobatan, obat (prayer as medicine)”. (Hawari, 2010).
dan implikasi prognostik. Tingkat keparahan Spiritualitas dan religiusitas pasien
dari dimensi gejala ini bervariasi pada pasien, terbukti berkorelasi dengan morbiditas dan
Gejala yang relevan meliputi gejala positif mortalitas penyakit yang berkurang, kesehatan
(delusi, halusinasi), gejala negatif, fisik dan mental yang lebih baik, gaya hidup
disorganisasi, gangguan kognitif, gejala yang lebih sehat, berkurangnya layanan
motorik (misalnya catatonia), dan gejala mood kesehatan yang dibutuhkan, peningkatan
keterampilan penanganan, kesejahteraan,

39
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

pengurangan stres, dan pencegahan penyakit. Asuhan keperawatan pada aspek spiritual
Spiritualitas memiliki efek positif pada fisik, ditekankan pada penerimaan pasien terhadap
mental dan kesejahteraan pasien. Pasien sakit yang dideritanya. Sehingga pasien dapat
mengharapkan diskusi spiritual dengan tenaga menerima dengan ikhlas terhadap sakit yang
kesehatan (dokter, perawat, psikiater) dan dialami dan mampu mengambil
percaya bahwa kesehatan spiritual sama hikmah.(Rogers, 1992)
pentingnya dengan kesehatan fisik, namun Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dan
diskusi spiritual jarang terjadi. Studi rawat Hamdani Bakran, terapi alquran merupakan
jalan: 13%-73% pasien mengharapkan tenaga terapi untuk menyembuhkan suatu penyakit
kesehatan memiliki pengetahuan tentang gangguan jiwa dan fisik (Susanto, 2015). Ayat-
keyakinan spiritual /agama mereka. (McCord et ayat al-Qur‟an, zikir, atau do‟a para nabi yang
al., 2004; Van Ness & Kasl, 2003). dibacakan untuk dirinya sendiri ataupun untuk
Spiritualitas di bidang kesehatan dan orang lain dengan harapan kesembuhan (Taufiq,
keperawatan berkembang pesat. Profesional 2007).
kesehatan sebaiknya terbiasa dengan penelitian Terapi alquran dilaksanakan dalam
mengintegrasikan spiritualitas ke dalam kondisi relaksasi otot dan fikiran kemudian
pengobatan dan perawatan pasien, serta mampu mendengarkan dengan khusyuk lantunan ayat
melakukannya dengan cara yang ilmiah. suci al-Quran. Perasaan stres, kegundahan dan
Prioritas utama adalah kesehatan, kesejahteraan kesempitan dalam dada berubah menjadi
dan kepuasan pasien, terhadap tenaga ketenangan, sebab dengan dzikir,
kesehatan sebagai penyedia layanan kesehatan mendengarkan dan membaca al-Qur‟an
yang memberikan pengobatan dan perawatan mengingat Allah memberikan efek ketenangan,
secara holistik, bio, psiko, sosial dan spritual. ketentraman, penghilang kecemasan, stres atau
(Van Ness & Kasl, 2003). depresi.(Taufiq, 2007).
Keperawatan memandang manusia Alan Goldstein menemukan zat morfin
sebagai makhluk yang unik dan kompleks alamiah pada diri manusia, dalam otak manusia
terdiri dari berbagai dimensi. Dimensi yang yang disebut endogegonius morphin atau
komprehensif meliputi dimensi biologis (fisik), endorphin yang memiliki fungsi kenikmatan
psikologis, sosial, kultural dan spiritual (pleasure principle). Zat tersebut dapat
(Dossey, 2008). Makhija (2002) dirangsang dan mempercepat tubuh untuk
mendeskripsikan bahwa tiap individu manusia memproduksi endorfin dengan cara relaksasi
adalah mahluk yang holistik yang tersusun atas otot dan fikiran yang mengeluarkan gelombang-
body, mind dan spirit. Dimensi spiritual gelombang alfa yang berhubungan dengan
merupakan salah satu dimensi penting yang ketenangan dan kondiri relaks ketika
perlu diperhatikan oleh perawat dalam melantunkan atau mendengarkan ayat suci al-
memberikan asuhan keperawatan kepada semua Qur‟an (Haryanto, 2002).
klien. keimanan atau keyakinan religius sangat Obat Antipsikotik menjadi prioritas
penting dalam kehidupan personal individu dan pengobatan farmakologis skizofrenia selama
merupakan suatu faktor yang sangat kuat beberapa dekade. Antipsikotik tipikal dan
(powerful) dalam penyembuhan dan pemulihan atipikal menunjukkan perubahan klinis dalam
fisik.(Makhija, 2002) mengobati gejala positif, seperti halusinasi dan
Teori Henderson berfokus pada individu delusi, tetapi sebagian besar tidak efektif dan
bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak memperburuk gejala negatif, seperti penarikan
dapat dipisahkan. Individu yang dimaksud diri, fungsi kognitif. Ketidakmampuan
adalah klien yang merupakan central figure. mengobati gejala tersebut menyebabkan
Pemenuhan kebutuhan dasar individu tercermin penurunan fungsi sosial pada skizofrenia.
dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan Disfungsi beberapa sistem neurotransmitter
dasar (Basic Nursing Care) salah satunya adalah pada skizofrenia menunjukkan obat yang di
pemenuhan kebusang pencipta spiritual. Model berikan menargetkan satu jalur neurotransmisi
hemodinamik Martha E. Roger dan tidak dapat memenuhi semua pengobatan
menggambarkan manusia merupakan satu terapeutik dari kelainan heterogen. Keterlibatan
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan lagi target farmakologis yang berlebihan dapat
dengan lingkungannya. kemudian Elkins et.al, menyebabkan konsekuensi yang tidak
(1988) dalam Smith, (2009) mengkolaborasi diinginkan dan tolerabilitas yang buruk.(P. Li,
model tersebut dalam multidimensi spiritualitas. Snyder, & Vanover, 2016)
40
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

KAJIAN TEORI Keyakinan dan praktik spiritual adalah


Konsep Spritual faktor yang berperan dalam mengatasi penyakit
Terapi psikoreligius atau psikospiritual dan mempengaruhi jangkauan dan kualitas
akan membangkitkan rasa percaya diri (self- hubungan sosial. Seseorang akan kembali pada
confident) dan rasa optimisme. Dua hal ini (rasa spritual atau spiritualitas saat menghadapi
percaya diri dan rasa optimisme) penting bagi kondisi sakit kronis dan kelelahan. Spiritualitas
penyembuhan dari suatu penyakit disamping dan doa berperan dalam mengurangi pengaruh
terapi obat-obatan dan tindakan medis lainnya. negatif, stres, dan meningkatkan relaksasi.
Penggunaan psikoterapi spiritual tidak berarti Spiritual dikaitkan dengan mekanisme metode
mengabaikan terapi medik sesuai dengan WHO penanganan positif, negatif dan latihan, secara
(1984), APA (1992), WPA (1994) yang
signifikan dikaitkan dengan kesejahteraan
menyatakan definisi sehat meliputi kesehatan
biologik (fisik), psikologik, sosial dan spiritual psikologis yang lebih baik, penanganan positif.
(BPSS). Dari hasil penelitian di bidang ini yang Banyak pasien mencari dukungan spiritual
dilakukan oleh Snyderman (1996), dihasilkan selama sakit. Religi dan spiritualitas keduanya
suatu kesimpulan yang menyatakan bahwa terkait dengan penggunaan mekanisme
“Terapi medik saja tanpa disertai doa dan penanganan positif (psikologis) dan latihan
dzikir, tidak lengkap; sebaliknya doa dan dzikir (fisik). (Baetz & Bowen, 2008)
saja tanpa terapi medik, tidak efektif”. Kehadiran dan keterlibatan religius
Demikian pula pendapat Christy (1996) yang menawarkan stimulasi kognitif yang dapat
menyatakan bahwa “doa dan dzikir juga sebagai mengurangi disfungsi kognitip pada seseorang.
obat (prayer as medicine)”. (Hawari, 2010; Bukti untuk hipotesis kognitif berasal dari
Idrus, 2016). literatur yang menyarankan untuk terlibat dalam
Psikoterapi berasal dari dua kata, yaitu aktivitas rekreasi sosial dan intelektual terkait
“psyche” yang berarti jiwa dan “therapy” yang dengan kemampuan yang lebih baik untuk
berarti pengobatan. Jadi singkatnya mengatasi perubahan patologis di otak. Terlibat
“psikoterapi” berarti “pengobatan gangguan dalam aktivitas semacam itu dapat
jiwa. Dengan menggunakan aspek-aspek menyebabkan jaringan kognitif lebih efisien
psikologis (pikiran, perasaan dan perilaku). yang menunda manifestasi kesulitan
Secara umum psikoterapi diartikan sebagai kognitif.(Corsentino, Collins, Sachs-Ericsson,
proses formal interaksi antara dua orang atau & Blazer, 2009).
lebih, interaksi itu menuju kepada perubahan Peningkatan korteks cingulate posterior,
dan penyembuhan. (Prawitasari JE, 2002). persimpangan temporo-parietal, dan otak
Sekitar 80% penelitian tentang spritual serebelum dalam kelompok terapi spritual
dan kesehatan melibatkan studi tentang mindfulness dibandingkan dengan kontrol.
kesehatan mental. Hubungan yang lebih kuat Hasilnya menunjukkan terapi spritual
antara spritual dan kesehatan mental karena mindfulness menunjukan perubahan konsentrasi
keterlibatan spritual terdiri dari aspek (brain gray) daerah abu-abu di otak yang
psikologis, sosial, dan perilaku yang lebih terlibat dalam proses belajar dan memori,
"proksimal" terkait dengan kesehatan mental regulasi emosi, pemrosesan referensi diri, dan
pengambilan keputusan, perspektif.
daripada kesehatan fisik. Spritual hubungannya
mindfulness dilaporkan memberikan efek
dengan kesehatan mental, untuk meningkatkan
positif pada kesehatan psikologis melebihi
emosi positif dan membantu menetralisir emosi meditasi. Studi neuroimaging telah mulai
negatif, berfungsi sebagai faktor peningkat mengeksplorasi mekanisme saraf yang
kehidupan dan sebagai sumber daya mendasari praktik meditasi kesadaran dengan
penanggulangan. Spritual membantu seseorang teknik seperti dan fungsional MRI
untuk mengatasi berbagai macam penyakit atau menunjukkan menunjukkan morfometri warna
dalam berbagai situasi yang penuh tekanan. abu-abu yang berbeda di beberapa daerah otak
Emosi positif meliputi kesejahteraan, bila dibandingkan dengan seseorang yang tidak
kebahagiaan, harapan, optimisme, makna dan bermeditasi perubahan hippocampus dan insula
tujuan, harga diri yang tinggi, dan rasa kontrol anterior kanan, Hippocampus terlibat dalam
atas kehidupan. Terkait emosi positif adalah proses belajar dan memori dan dalam modulasi
sifat psikologis positif seperti altruisme, kontrol emosional. (Holzel et al., 2011)
bersikap baik hati atau penyayang, pemaaf, dan Sistem saraf adalah jaringan yang dapat
bersyukur.(Van Ness & Kasl, 2003) dimodifikasi dan perubahan struktur saraf dapat

41
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

terjadi pada orang matur sebagai hasil Model teoritis jalur kausal untuk
pelatihan. Terapi spritual mindsfull adalah kesehatan mental (MH), berdasarkan spritual
program terapi kelompok dan beberapa efek monoteistik Barat (Kristen, Yahudi, dan Islam).
positif dapat dihasilkan dari komponen untuk (Sumber asli: Koenig et al. Untuk model yang
meditasi dan perhatian, seperti interaksi sosial didasarkan pada tradisi kespritualan Timur dan
kelompok, pendidikan stres, atau latihan tradisi Humanis sekuler, lihat di tempat lain.(H.
peregangan. Latihan diketahui meningkatkan Koenig, King, & Carson, 2012; H. G. Koenig &
neurogenesis pada hippocampus. berperan McConnell, 1999)
penting dalam konsolidasi dan pembelajaran 1. Spritual/religion menyediakan sumber daya
memori jangka panjang, perubahan struktural mengatasi stres yang dapat meningkatkan
terkait dengan pembelajaran umum yang terjadi frekuensi emosi positif dan mengurangi
selama terapi. Sistem saraf memiliki kapasitas kemungkinan stres yang mengakibatkan
untuk plastisitas, dan struktur otak dapat gangguan emosional seperti depresi,
berubah sebagai respons terhadap pelatihan, gangguan kecemasan, bunuh diri, dan
peningkatan hasil materi abu-abu akibat penyalah gunaan zat. Sumber daya
aktivasi berulang dari daerah otak dan penanggulangan spritual mencakup kognisi
penelitian sebelumnya telah menunjukkan yang kuat (keyakinan kuat) yang memberi
aktivasi selama meditasi di daerah otak. makna pada keadaan kehidupan yang sulit
Mekanisme seluler yang mendasari plastisitas dan memberikan tujuan/arti kehidupan.
neuroanatomis yang diinduksi oleh pelatihan Spritual memberikan pandangan dunia yang
masih belum dipahami. Menunjukkan optimis yang melibatkan keberadaan
peningkatan morfologis di daerah yang terkait kekuatan transendental pribadi. Yang
dengan kesehatan mental, menunjukkan mencintai dan peduli terhadap manusia dan
mekanisme saraf yang merupakan perubahan responsif terhadap kebusang pencipta
struktur otak yang bertahan lama yang dapat mereka. Kognisi memberi rasa kontrol
mendukung peningkatan fungsi mental. (Holzel subjektif atas kejadian yang menimpanya
et al., 2011) (Allah memegang kendali, dapat
mempengaruhi keadaan, dan dipengaruhi
Hubungan Spritual dengan kesehatan oleh doa, maka doa seseorang dapat secara
mental dan kesehatan fisik. positif mempengaruhi situasi).
2. Keyakinan spiritual/religion memberikan
Spritual dan kesehatan mental jawaban yang memuaskan atas pertanyaan
43 penelitian tentang hubungan antara eksistensial, seperti "dari mana seseorang
spritual dan gangguan psikotik kronis seperti berasal," "mengapa kita ada di sini," dan
skizofrenia. Menemukan bahwa spritual "kemana kita pergi," dan jawabannya
mencapai hasil yang lebih baik pada subjek berlaku untuk kehidupan ini dan kehidupan
dengan gangguan psikotik atau gejalanya. selanjutnya, sehingga mengurangi eksistensi
Spritual mempengaruhi kesehatan mental kecemasan. Keyakinan ini membantu
melalui bebrapa mekanisme yang berbeda, menormalkan perubahan dan memberikan
(lihat gambar;1 ) teladan bagi orang-orang yang menderita
masalah yang sama atau serupa. Dengan
demikian, keyakinan spritual memiliki
potensi untuk mempengaruhi penilaian
kognitif peristiwa kehidupan negatif menjadi
positif.
3. Spritual/religion memiliki peraturan doktrin
tentang bagaimana menjalani hidup dan
bagaimana memperlakukan orang lain dalam
kelompok sosial. Ketika seseorang
mematuhi peraturan tersebut, akan
mengurangi peristiwa kehidupan yang
menekan, emosi negative dan peningkatan
emosi positif. Contoh spritual dapat
membantu orang mencegah perceraian atau
perpisahan, kesulitan dengan anak-anak,

42
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

tekanan finansial akibat tekanan social, Dasar Pemikiran Mengintegrasikan


(kecurangan atau kejahatan), dan penyakit Spiritualitas Dalam praktik klinis.
kelamin. Spritual juga mencegah (Van Ness & Kasl, 2003)
penggunaan obat-obatan terlarang dan 1. Banyak pasien memiliki kebusang pencipta
jumlah alkohol yang berlebihan yang spiritual berkaitan dengan penyakit medis
berisiko (kejahatan, seks) yang terkait atau kejiwaan. Studi pasien medis. psikiatri
dengan kesehatan mental yang negatif. dan pasien penyakit terminal melaporkan
4. Spiritual/religion menekankan cinta pada sebagian besar memiliki kebusang pencipta
orang lain, kasih sayang, dan tindakan tersebut, dan sebagian besar kebusang
altruistik sekaligus mendorong pertemuan pencipta tersebut saat ini tidak terpenuhi.
bersama selama acara sosial. Mencegah stres Kebusang pencipta spiritual yang tidak
dan mengarah pada dukungan soaial yang terpenuhi, dapat mempengaruhi kesehatan
diibutuhkan pada masa-masa sulit. Spritual secara negatif dan dapat meningkatkan
mendorong membantu orang lain dapat angka kematian
meningkatkan emosi positif. Spritual 2. Spritual mempengaruhi kemampuan pasien
mempromosikan kebajikan manusia seperti untuk mengatasi penyakit. di beberapa
kejujuran, pengampunan, rasa terima kasih, wilayah amerika 90% pasien dirawat di
kesabaran, dan ketergantungan, yang rumah sakit menggunakan spritual untuk
membantu menjaga dan meningkatkan mengatasi penyakit dan lebih dari 40%
hubungan social secara langsung mengindikasikan bahwa ini adalah perilaku
meningkatkan emosi positif dan menetralkan penanganan utama penyakit mereka.
yang negatif. Penanganan yang buruk memiliki efek buruk
pada hasil medis, memperpanjang masa
Hubungan spritual dan Kesehatan Fisik rawat dan meningkatkan angka kematian
Keterlibatan spritual mempengaruhi 3. Kepercayaan spritual mempengaruhi
kesehatan fisik ada tiga jalur dasar: psikologis, keputusan medis pasien, kadang
sosial, dan perilaku (lihat gambar: 2 ). bertentangan dengan perawatan medis, dan
dapat mempengaruhi kepasang pencipta
terhadap perawatan tersebut. Penelitian
menunjukkan kepercayaan spritual
mempengaruhi keputusan medis pasien
terutama penyakit kronik yang menderita
kanker lanjut atau HIV / AIDs
4. Spritual dokter/perawat sering
mempengaruhi keputusan medis yang
mereka buat dan mempengaruhi jenis
perawatan yang mereka tawarkan kepada
pasien, termasuk keputusan tentang
penggunaan obat nyeri, aborsi, vaksinasi,
dan kontrasepsi. Pandangan tersebut
menpengaruhi keputusan tim medis dan
tidak didiskusikan dengan pasien.
5. Spritual dikaitkan dengan kesehatan mental
dan fisik dan mempengaruhi hasil medis.
Wajib profesional kesehatan mengetahui
Gambar: hubungan spritual dan pengaruh tersebut, seperti mereka
mengetahui apakah seseorang merokok atau
Kesehatan Fisik. Model teoritis jalur kausal
menggunakan alkohol atau narkoba.
terhadap kesehatan fisik untuk spritual Mereka yang memberikan perawatan
monoteisme Barat (Kristen, Islam, dan kesehatan kepada pasien perlu mengetahui
Yudaisme). (Sumber asli: Koenig et al.). Untuk semua faktor yang mempengaruhi kesehatan
model yang didasarkan pada tradisi kespritualan dan perawatan kesehatan.
Timur dan tradisi Humanis Sekuler. (H. Koenig 6. Spritual mempengaruhi jenis dukungan dan
et al., 2012; H. G. Koenig & McConnell, 1999) perawatan yang diterima pasien begitu
mereka kembali ke rumah.

43
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

7. Penelitian menunjukkan bahwa kegagalan pasien. Pasien harus merasa terkendali dan
untuk menjawab kebusang pencipta spiritual bebas untuk mengungkapkan atau tidak
pasien meningkatkan biaya perawatan mengungkapkan informasi tentang
kesehatan, terutama menjelang kematian. kehidupan spiritual mereka atau untuk
Pasien dan keluarga mengharapkan terlibat atau tidak terlibat dalam praktik
perawatan dan pengobatan medis yang spiritual (misalnya, doa, dll.). Profesional
seringkali sangat mahal dan berlanjut sia-sia. kesehatan dapat memberi tahu pasien
Ketika pasien atau keluarga sedang berdoa (berdasarkan riwaayat spiritual) bahwa
untuk sebuah kesembuhan penyakit mereka terbuka untuk berdoa bersama
pentingnya tenaga medis memberi dukungan pasien jika itu yang diinginkan pasien.
atau menyetujui perawatan spritual di rumah Pasien kemudian bebas untuk memulai
sakit. Adanya kepercayaan akan kekuatan permintaan doa di lain waktu atau
penyembuhan spiritual .Profesional kunjungan di masa mendatang, jika mereka
kesehatan memberi intervensi spiritual menginginkan doa dengan profesional
sehingga pasien/keluarga merasa nyaman kesehatan. Sebelum berdoa, bagaimanapun,
mendiskusikan masalah tersebut secara profesional kesehatan harus bertanya kepada
terbuka, kesembuhan dapat tercapai. pasien apa yang dia inginkan untuk doa,
Profesional kesehatan harus bertanya kepada
Alasan tenaga medis kurang pasien apa yang dia inginkan untuk shalat,
memperhatikan masalah spritual : dengan mengetahui bahwa setiap pasien
akan berbeda dalam hal ini. Sebagai
1. Idealnya, dokter, sebagai kepala tim alternatif, dokter mungkin hanya meminta
perawatan medis, harus mengetahui riwayat pasien untuk mengucapkan doa dan
spiritual. Hanya sekitar 10% dokter di AS kemudian mengkonfirmasikannya dengan
yang "sering atau selalu" melakukannya "amin" di akhir.
fungsi ini, sering di limpahkan ke perawat 5. Salah satu hambatan untuk mengatasi
atau pekerja sosial. kebanyakan perawat dan masalah spiritual adalah ketidaknyamanan
pekerja sosial juga tidak melakuan intervensi profesional kesehatan saat membahas isu-isu
spiritual. Cukup dengan mencatat religius tersebut. Hal ini sering diakibatkan oleh
pasien dan apakah mereka ingin menemui kurangnya keterlibatan spritual pribadi dan
imam, pendeta. karena itu kurang menghargai pentingnya
2. Kepercayaan spritual terhadap pasien yang dan nilai untuk melakukannya. Kurangnya
ditemukan selama riwayat spiritual harus kenyamanan dan pengertian harus diatasi
selalu dihormati. Bahkan jika kepercayaan dengan latihan dan latihan. Saat ini, hampir
bertentangan dengan rencana perawatan 90% sekolah kedokteran dan sekolah
medis atau tampak aneh atau patologis, perawat di AS memasukkan spritual dalam
profesional kesehatan seharusnya tidak kurikulum mereka. dan ini juga berlaku
diInggris dan Brasil Dengan demikian,
menantang kepercayaan tersebut (setidaknya
spiritualitas dan kesehatan semakin banyak
tidak pada awalnya), namun bersikap netral
dibahas dalam program pelatihan medis dan
dan diskusi dengan pasien untuk keperawatan.
mendapatkan pemahaman yang lebih baik 6. Profesional kesehatan harus belajar tentang
tentang kepercayaan tersebut. Menantang kepercayaan dan praktik spritual dari tradisi
keyakinan pasien spritual hampir selalu kespritualan yang berbeda yang
diikuti oleh penolakan pasien, atau berhubungan dengan perawatan kesehatan,
ketidakpasang pencipta terhadap rencana terutama tradisi iman pasien yang
medis. kemungkinan akan mereka hadapi di negara
3. Sebagian besar profesional kesehatan tanpa atau wilayah negara mereka. Ada banyak
pendidikan spritual tidak memiliki kepercayaan dan praktik semacam itu yang
keterampilan atau pelatihan secara kompeten akan berdampak langsung pada jenis
menangani kebusang pencipta spiritual perawatan yang diberikan, terutama saat
pasien atau memberikan saran mengenai pasien dirawat di rumah sakit, sakit parah
masalah spiritual. atau hampir meninggal. (Van Ness & Kasl,
4. Merencanakan intervensi spiritual 2003)
(mendukung keyakinan spritual, berdoa
bersama pasien) harus selalu berpusat pada
44
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

Neurokimiawi spiritualitas hati sakit. Selagi orang yang berdzikir semakin


Sejumlah perubahan neurofisiologis tenggelam dalam dzikirnya, maka cinta dan
tampak pada berbagai praktik religius dan kerinduannya semakin terpupuk terhadap Dzat
spiritual. Studi tentang brain imaging memberi yang diingat (Allah AWT). Dzikir memberikan
kesan bahwa tindakan yang disengaja dan tugas kedamaian, ketentraman serta ketenangan hati
yang memerlukan perhatian terus-menerus (jiwa) kepada yang melakukannya sebagaimana
diinisiasi oleh aktivitas di prefrontal cortex firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an : “orang-
(PFC) dan anterior cingulate cortex. Oleh orang yang beriman dan hati mereka menjadi
karena praktik religius seperti meditasi dan doa tentram dengan mnegingat Allah. Ingatlah
memerlukan fokus perhatian yang intensif, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
kegiatan tersebut juga menunjukkan aktivasi menjadi tentram. (QS. Ar-rad : 28)
area otak yang sama. Selain itu, studi brain Saat berdzikir kita berada pada
imaging juga menunjukkan adanya peningkatan gelombang “alfa-theta” atau bahkan pada
aktivasi thalamus yang dimediasi oleh gelombang “theta-delta”. Pada saat itu kita
neurotransmiter eksitatori glutamat yang menuju pada gelombang-gelombang imajinatif
mungkin sebanding dengan aktivitas di PFC. berdasarkan rasa dan sangat fokus. Bahkan
Sistem dopaminergik melalui ganglia basal lebih dalam lagi kita berada di gelombang
diyakini terlibat dalam regulasi sistem glutamat “alam semesta” di fase delta. Gelombang
dan interaksi antara PFC dan struktur “berserah diri” kepada sang penguasa jagad
subkortikal (Newberg, 2011). raya. Jika komposisi semua gelombang itu bisa
Studi yang dilakukan oleh Kjaer (2002) kita hadirkan dalam fase sadar, maka kita dapat
pada meditasi Yoga Nidra menunjukkan adanya berdzikir setiap saat secara efektif. Hal ini
peningkatan level dopamin selama praktik. disebut dala Al-Qur‟an sebagai orang yang
Dopamin adalah bagian dari reward system di selalu berdzikir dalam keadaan berdiri, duduk,
otak. Hal ini mungkin dapat menjelaskan maupun berbaring. Sebagaimana firman Allah
beberapa elemen emosional positif sebagai hasil dalam Al-Qur‟an (QS, 3 : 191) : “(yaitu) orang
dari praktik meditasi dan doa. Struktur otak orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
lain, yakni lobus parietal, dimungkinkan juga duduk atau dalam keadaan berbaring dan
terlibat dalam aktivitas meditasi, doa, dan mereka memikirkan tentaang penciptaan langit
pengalaman spiritual lainnya. Regio parietal dan bumi (seraya berkata) : “Ya sang pencipta
sangat terlibat dalam analisis dan integrasi kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan
high-order dari sensori penglihatan, sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
pendengaran, dan informasi somatik. Selain itu kami dari siksa neraka”. (QS, Al-Imran : 191)
juga merupakan bagian dari jaringan atnesi Mohandes E, Newberg , Ivrsen J.,
yang komplek, meliputi PFC dan thalamus. membuktikan Semua rangsang sensori yang
Fungsi dari lobus parietal adalah membedakan ditangkap panca-indra akan masuk melalui
antara diri (self) dan dunia luar. Beberapa studi formasi retikularin (sistem RAS), kemudian
menunjukkan penurunan aktivitas di lobus memasuki thalamus dan dipancarkan ke kortex
parietal selama meditasi yang berhubungan prefrontal. Di korteks prefrontal setiap
dengan perubahan rasa (sense) diri dan informasi akan dianalisa apakah baik atau
lingkungan sekitarnya. buruk, atau positif atau negatif. Bila ia
Peningkatan kadar serotonin selama dipersepsikan sebagai hal yang baik atau
aktivitas spiritual (meditasi), terutama melalui positif, maka ia akan mempengaruhi otak
stimulasi hipotalamus terhadap raphae dosalis. bagian kanan, tapi bila ia dipersepsikan sebagai
Serotonin mempunyai pengaruh pada depresi hal yang tidak baik atau negatif maka ia akan
dan anxietas. Peningkatan serotonin dapat mempengaruhi otak sebelah kiri. (Idrus, 2016)
berinteraksi dengan dopamine yang dapat
meningkatkan perasaan euphoria. Serotonin PEMBAHASAN
dalam hubungannya dengan glutamat, dapat Terapi alquranic di adaptasi dari terapi
mengakibatkan pelepasan asetilkolin dari ruqyah yang merupakan pengobatan Nabi
nucleus basalis. (Idrus, 2016) Muhammad SAW. Makna Ruqyah secara
zikir merupakan aktivitas pikiran bawah Terminologi, Syaikhul Islam Ibnu Timiyah
sadar yang bermakna “mengingat” dan dalam Majmu‟ul Fatwa, “Ruqyah artinya
“merasakan” (Mustofa A, 2012). Dzikir adalah memohon perlindungan, Al Istirqa‟ adalah
pembersih dan pengasah hati serta obatnya jika memohon dirinya agar diruqyah. Ruqyah
45
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

termasuk bagian dari doa”. Sa‟ad Muhammad satunya adalah membaca ayat-ayat suci al-
Shadiq dalam Shira‟Baina Haq wal Batil Qur‟an. Dengan berdzikir hati menjadi tenang
berkata: “Ruqyah pada hakekatnya adalah sehingga terhindar dari kecemasan. Al-Qur‟an
berdoa dan tawasul untuk memohon kepada sendiri menerangkan hal ini dalam surat
Allah kesembuhan bagi orang yang sakit dan Ar Ra‟d ayat 28 yang artinya: “Yaitu orang-
hilangnya gangguan dari badanya”. Selain itu, orang yang beriman dan hati mereka menjadi
Ruqyah menurut para ulama adalah suatu tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
bacaan dan doa yang dibacakan dan ditiupkan hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi
untuk mencari kesembuhan. (Susanto, 2015). tentram.” ( QS.Ar Ra‟d : 28)
Dalam praktiknya, ruqyah merupakan sistem
pengobatan dengan menggunakan bacaan ayat DO’A.
suci alquran yang diarahkan kepada orang yang Dalam Al-Qur‟an juga terdapat bacaan
sedang diobati. Pembacaan beberapa kalimat yang mengandung ayat-ayat berupa do‟a yang
berupa kumpulan ayat-ayat al-Qur‟an, zikir, disebut dengan do‟a. Do‟a dalam kehidupan
atau do‟a para yang dibacakan oleh seseorang seorang muslim menempati posisi psikologis
untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang lain yang strategis sehingga bisa memberi kekuatan
dengan harapan kesembuhan atas penyakitnya. jiwa bagi yang membacanya. Do‟a mengandung
(Taufiq, 2007). kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan
Ruqyah adalah proses pengobatan dan rasa percaya diri dan optimisme yang keduanya
penyembuhan suatu penyakit, mental, spiritual, merupakan hal yang mendasar bagi
moral dan fisik dengan melalui bimbingan Al- penyembuhan suatu penyakit. Dengan berdo‟a,
Qur‟an dan As-Sunnah Nabi shallallahu „alaihi ibadah mempunyai roh dan kerja atau amal
wa sallam. Psikoterapi ruqyah berarti suatu memiliki nilai modal spiritual.
terapi penyembuhan dari penyakit fisik maupun Melakukan terapi alqouran dengan
gangguan kejiwaan dengan psikoterapi dan doadan zikir secara teratur adalah salah satu
konseling Islami dan menggunakan bacaan manifestasi dari menjalani kehidupan secara
ayat-ayat Al-Qur‟an dan do‟a-do‟a Rasulullah reigius dan banyak mengandung aspek
shallallahu „alaihi wa sallam. (al-Jawzīyah, psikologis didalamnya. Bahkan bagi seorang
Umar, & Al-Munawar, 1994) muslim, ini tidak hanya sebagai amal dan
Dossey adalah seorang dokter ahli ibadah, namun juga menjadi obat dan penawar
penyakit dalam yang melakukan penelitian bagi seseorang yang gelisah jiwanya dan tidak
ekstensif tentang efek do‟a terhadap sehat secara mental. Dalam al-Qur‟an banyak
kesembuhan pasien, dalam bukunya The diutarakan ayat-ayat mengenai obat (syifa‟un)
Healing Words: The Power of Prayer ang the bagi manusia yang disebut dalam al-Qur‟an,
Practice of Medicine, bahwa do‟a dan diturunkan untuk mengobati jiwa yang sakit,
spiritualitas, memiliki kekuatan yang sama seperti pada ayat-ayat Al-Qur‟an berikut yang
besar dengan pengobatan dan pembedahan artinya:
untuk kesembuhan, do‟a berperan sangat “Hai manusia!Telah datang nasihat dari
penting untuk penyembuhan, bahkan untuk Sang penciptamu sekaligus sebagai obat bagi
hati yang sakit ,petunjuk serta rahmat bagi
pemecahan segala masalah hidup.
yang beriman.” ( QS.Yuunus :57).
Aspek-aspek terapi spiritual Al-quranic “Kami turunkan dari Al-Qur’an ini,
((Rosyanti et al., 2018a; Rosyanti et al., 2019)
yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang yang mukmin.”(Al Israa’:82)
DZIKIR.
Secara harfiah dzikir berarti ingat.
“Mereka itu orang yang beriman, yang
Dzikir yang dilandasi dengan kesadaran pikiran
berhati tenang karena ingat kepada Allah.
penuh serta kesucian hati mengandung daya
Ketahuilah, dengan ingat kepada Allah hati
atau tegangan yang sangat tinggi, sehingga
menjadi tenang.”(QS.Ar Ra’d:28)
mampu “menyetrum” orang yang
.
melakukannya dari lubuk hati yang paling
“….Katakanlah Muhammad,”Bagi
dalam yang membuat perbuatan-perbuatan
segenap orang-orang yang beriman Al-
lahiriyahnya bagaikan pemikiran-pemikiran
Qur’an menjadi petunjuk dan juga obat.”(QS.
yang orisinal dan brilian (Suyadi, 2008: 44).
Fushshilat:44).
Ada banyak bentuk amalan dzikir, salah
46
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

Dalam pemahaman agama Islam, kalbu Terapi yang dilakukan selama ini pada
atau jiwa merupakan pusat dari diri manusia. pasien skizoprenia adalah terapi berbasis
Segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia perubahan perilaku, pendidikan tetapi belum
berpangkal pada kalbu. Sesuai dengan salah dapat mengatasi semua gejala gangguan
satu arti kata qalb yaitu inti, pusat, sentral. Oleh skizofrenia. Sementara obat antipsikotik efektif
karena itu dapat disimpulkan bahwa berbagai untuk pengobatan gejala psikotik tapi kurang
bentuk gangguan jiwa berpangkal dari kalbu efektif untuk pengobatan gejala negatif
yang didominasi oleh dorongan hawa nafsu sehingga terjadi defisit kognitif, afektif dan
negatif (iri, dengki, memaksakan kehendak, anti psikomotor (S. Leucht et al., 2013; Nielsen et
sosial, dorongan berbuat kejahatan) dengan kata al., 2015). Sehingga pentingnya sebuah
lain mempunyai hati yang sakit. (Akhmad & intervensi tambahan yang membantu
Psi, 2006; Ariyanto, 2007) pengobatan dan perbaikan gejala-gejala dari
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi skizofrenia salah satunya adalah terapi Al-
shallallahu „alaihi wa sallam yang menyatakan quran. (Rosyanti et al., 2019)
bahwa dalam diri manusia ada “segumpal Terapi alquran menitik beratkan pada
daging” (menunjuk aspek fisik dari kalbu), pembersihan diri, hati dari semua penyakit dan
yang jika”daging” itu baik atau sehat maka kesyirikan, kemudian berdoa dan berzikir,
baiklah (sehatlah) seluruh diri manusia dan melakukan terapi alquran dengan membaca
sebaliknya; ”daging itu tidak lain adalah kalbu surat as-syifa (al-fatiha, ayat- kursi, dua surat
(aspek rohani manusia). Dengan demikian, terahir al-baqorah, al-ikhlas, al-falaq, an-nas
dapat dikatakan bahwa berbagai bentuk yang ditiupkan dan disapukan keseluruh tubuh,
gangguan mental berpangkal pada aspek kalbu kemudian mendengarkan ayat-ayat suci alquran
sebagai pusat dari diri manusia. Ini sama sekali (ar-rahman)(Rosyanti et al., 2018b)
bukan berarti psikoterapi Islam dalam hal ini Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dan
terapi alquran, mengesampingkan peranan Hamdani Bakran, terapi alquran merupakan
dimensi fisik, psikologis dan sosial. Suatu terapi untuk menyembuhkan suatu penyakit
bentuk gangguan mental (psikopatologi) bisa gangguan jiwa dan fisik (Susanto, 2015). Ayat-
juga berpangkal pada dimensi fisik, psikologis ayat al-Qur‟an, zikir, atau do‟a para nabi yang
atau sosial. Maka peran agama Islam dengan dibacakan untuk dirinya sendiri ataupun untuk
memberikan Psikoterapi dan konseling secara orang lain dengan harapan kesembuhan (Taufiq,
Islami dan membacakan ayat-ayat suci al- 2007). Terapi alquran dilaksanakan dalam
Qur‟an dan doa-doa Rasulullah selain dimensi kondisi relaksasi otot dan fikiran kemudian
fisik, psikologis atau sosial. (Akhmad & Psi, mendengarkan lantunan ayat suci al-Quran.
2006; Ariyanto, 2007) Perasaan stres, kegundahan dan kesempitan
dalam dada berubah menjadi ketenangan, sebab
TERAPI AL-QURAN dengan dzikir, mendengarkan dan membaca al-
Terapi Al-Qurʻan merupakan terapi Qur‟an mengingat Allah memberikan efek
penyembuhan dan solusi penyakit fisik, ketenangan, ketentraman, penghilang
spiritual dan sosial bagi umat islam kecemasan, stres atau depresi. (Taufiq, 2007).
(Muhammad, 2017). Mendengarkan dan Terapi Al-Quran sebagai obat dan penawar
membaca Al-Qur'an secara ilmiah bagi penyakit terdapat dalam surat yunus ayat :
menimbulkan efek menenangkan, 57 dan surat Fushilat ayat : 44.
meningkatkan relaksasi, dan menghilangkan Hai manusia, sesungguhnya telah datang
gangguan negative fisik dan jiwa, merangsang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
pelepasan endorfin di otak, yang berefek positif penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
pada suasana hati dan ingatan, focus pada berada) dalam dada dan petunjuk serta
pikiran dan pengalaman positif, mengalihkan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
pikiran negatif, menurunkan stress, kecemasan, (QS. Yunus: 57)
dan depresi, menjadi pengobatan
nonfarmakologi untuk melengkapi terapi yang Allah sebut al-Quran sebagai, Mau‟idzah
ada (Babamohamadi, Sotodehasl, Koenig, (nasehat), Syifa‟ (penyembuh) bagi penyakit
Jahani, & Ghorbani, 2015; Fauzan & Rahim, hati, Huda (sumber petunjuk), dan Rahmat
2014; Heidari & Shahbazi, 2013; Rosli & bagi orang yang beriman. Syifa bagi penyakit-
Nabil, 2018) penyakit dalam dada” artinya, penyakit syubhat,

47
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

keraguan. Hatinya dibersihkan dari setiap najis depresi) atau domain psikologis dan kognitif
dan kotoran.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/274). lainnya (Newberg et al., 2015).
Katakanlah: Terapi ini akan menimbulkan ketenangan hati
dan jiwa yang mampu merangsang sel
“Al Quran itu adalah petunjuk dan neutropik untuk berkembang, disebutkan dalam
penawar bagi orang-orang mukmin. Dan Al-Quran, dalam surat Ar-Rad ayat 28 dan surat
orang-orang yang tidak beriman pada Al-Fath ayat 4.
telinga mereka ada sumbatan. (QS.
Fushilat: 44) “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan
hati-hati mereka menjadi tenteram dengan
Al-Quran adalah penyembuh bagi berdzikir (mengingat) kepada Allah.
semua penyakit jiwa/hati. Baik berupa penyakit Ingatlah, hanya dengan berdzikir
syahwat yang menghalangi manusia untuk taat (mengingat) kepada Allah-lah, hati akan
kepada syariat atau penyakit Syubuhat, yang menjadi tenteram (QS. Ar-Ra’d : 28)
mengotori aqidah dan keyakinan. Karena dalam
al-Quran terdapat nasehat, motivasi, peringatan, Tafsirnya bahwa hati akan menjadi
janji, dan ancaman, yang akan memicu perasaan baik, tenang dan senang ketika menuju ke sisi
harap dan sekaligus takut pada seseorang Allah. Hati menjadi tenang ketika mengingat
hamba. Allah, dan hati merasa puas ketika merasakan
Dalam sebuah penelitian tentang bahwa Allah adalah Pelindung dan
Intervensi spiritual berdasarkan prinsip-prinsip Penolongnya”. Hanya dengan berdzikir
Islam pada pasien kanker payudara, hasilnya mengingat Allah (hati menjadi tenteram), dan
dari sampel sel mononuklear darah perifer yang sewajarnyalah hati tidak akan tenteram terhadap
dianalisis oleh PCR terjadi perubahan ekspresi sesuatupun kecuali dengan mengingat Allah.
reseptor gen dopamine (DRD1-5) yang Sesungguhnya tidak ada sesuatupun yang lebih
menyebabkan penurunan proliferasi sel, lezat dan lebih manis bagi hati dibandingkan
dengan terapi spiritual berbasis prinsip islam rasa cinta, kedekatan serta pengetahuan yang
dapat mencegah penyebaran sel kanker dan benar kepada Penciptanya. Sesuai dengan kadar
pengelolaan yang lebih baik dibandingkan pengetahuan serta kecintaan seseorang pada
dengan pengobatan lainnya. Terapi spiritual Penciptanya, maka sebesar itu pula kadar dzikir
memiliki efek positif dalam mengurangi stres yang akan dilakukannya. Ini berdasarkan
dan mengubah ekspresi reseptor gen dopamine pendapat yang mengatakan, bahwa dzikir
dengan prinsip berdasarkan ayat-ayat suci Al- kepada Allah ialah dzikirnya seorang hamba
Qur'an dan hadits nabi Muhammad, intervensi ketika menyebut-nyebut Rabb-nya dengan
spiritual terbukti memiliki efek anti-kanker, bertasbih, ber-tahlil (membaca Laa ilaaha
terutama meningkatkan kesehatan mental, Illallaah), bertakbir dan dzikir-dzikir lainnya.
harapan dan kualitas hidup (Hosseini, Lotfi
Kashani, Akbari, Akbari, & Sarafraz Mehr, “Dialah yang telah menurunkan
2016). ketenangan ke dalam hati orang-orang
Dalam sebuah penelitian perjalanan mukmin supaya keimanan mereka
retret spiritual, dengan menggunakan berbagai bertambah di samping keimanan mereka
elemen spiritual termasuk doa, meditasi, khusu, (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah
dan individu diberi bimbingan sepanjang retret tentara langit dan bumi dan adalah Allah
untuk memfasilitasi pengalaman spiritual dan Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
transformasi spiritual atau pribadi. Adanya (QS. Al-Fath: 4)”
penurunan yang signifikan neurotransmiter
dopamin di ganglia basalis dan serotonin di Tafsir : (Dialah yang telah menurunkan
otak tengah setelah program retret. Praktek ketenangan) yakni ketenteraman (ke dalam
psikologis dan spiritual doa dapat kalbu orang-orang mukmin supaya keimanan
menghasilkan perubahan pada otak, dengan mereka bertambah di samping keimanan
pengalaman subjektif yang terkait dengan doa mereka) kepada syariat-syariat agama, yaitu
itu (misalnya, emosi positif, keyakinan kognitif, sewaktu turun salah satu daripadanya mereka
perasaan spiritual) dapat menyebabkan langsung beriman antara lain ialah syariat
perubahan otak yang berkaitan dengan status berjihad. (Dan kepunyaan Allahlah tentara
emosional (yaitu, berkurangnya kecemasan atau langit dan bumi) jika Dia menghendaki untuk
48
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

menolong agama-Nya tanpa kalian, niscaya Dia kecepatan nafas, tekanan darah, melambatnya
dapat melakukannya (dan adalah Allah Maha tekanan otak dan penurunan menyeluruh
Mengetahui) semua makhluk-Nya (lagi Maha kecepatan metabolisme. Kondisi ini disebut
Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya, yakni Dia oleh Benson sebagai respon relaksasi (Idrus,
terus-menerus bersifat demikian. (Ali & 2016; Lazar et al., 2005(Rosyanti et al., 2019)
Eliyasee, 2010) Ayat-ayat alquranic yang didengarkan
adalah dari ayat-ayat al-Qur‟an. Pada
Mendengarkan Ayat-Ayat Suci Alquran prinsipnya semua ayat al-Qur‟an dapat dibaca
dengan Sikap Relaksasi. sebagai terapi SQ, tetapi yang lebih baik adalah
Duduk dengan mengambil sikap ayat-ayat yang dicontohkan Rasulullah SAW.
relaksasi tubuh (otot) yang enak dan nyaman Di antara ayat-ayat tersebut adalah sebagai
dan relaksasi fikiran, melemaskan dan berikut:
mengendorkan semua bagian tubuh termasuk a. Surah al-Fatihah (ayat 1-7)
otot. Relaksasi otot dapat mengurangi b. Surah al-Baqarah (ayat 1-5)
kecemasan, tidak dapat tidur (insomnia), c. Surah al-Baqarah (ayat 102
mengurangi hiperaktifitas pada anak, d. Surah al-Baqarah (ayat 163-164)
mengurangi toleransi sakit. Dengan e. Surah al-Baqarah (ayat 255)
menggunakan teknik relaksasi otot, relaksasi f. Surah al-Baqarah (ayat 285-286)
kesadaran indra, hasilnya menunjukkan teknik g. Surah al-‟Imran (ayat 18-19)
tersebut efektif mengurangi keluhan berbagai h. Surah al-A‟raf (ayat 54-56)
penyakit terutama psikosomatis. Dengan i. Surah al-A‟raf (ayat 117-122)
relaksasi fikiran atau kesadaran indra dapat j. Surah al-A‟raf (ayat 120)
mengatasi kecemasan, stress, depresi, insomnia k. Surah Yunus (ayat 81-82)
atau rangguan kejiwaan yang lain. Beberapa l. Surah Thaha (ayat 69)
penelitian telah membuktikan bahwa dengan n. Surah al-Mukminin ayat 115-118)
relaksasi penenangan fikiran terhadap o. Surah as-Shaffat ayat 1-10)
gelombang-gelombang otak atau EEG (electro- p. Surah al-Ahqaf (ayat 29-32)
encyphalographic) menunjukkan otak lebih q. Surat al-Ahqaf: 31)
banyak mengeluarkan gelombang-gelombang r. Surah ar-Rahman (ayat 33-36)
alfa yang berhubungan dengan ketenangan atau s. Surah al-Hasyr (ayat 21-24)
kondisi relaks (Rosyanti et al., 2018b) t. Surah al-Jin (ayat 1-9)
Kemudian memulai terapi dengan u. Surah a1-Ikhlas (ayat 1-4)
membaca doa kesembuhan, doa ruqyah, v. Surah al-Falaq (ayat 1-5)
kemudian mendengarkan ayat-ayat ruqiah w. Surah an-Nas (ayat 1-6)
dengan khusuk dan konsentrasi melaui MP3,
sambil ditemani oleh terapi dan keluarga. terapi (Akhmad & Psi, 2006; Ariyanto, 2007; Astuti et
sprtitul quranic menjadi obat dan penawar bagi al., 2015; Hanifah, 2015; Hawari, 2010; Idrus,
seseorang yang gelisah jiwanya dan tidak sehat 2016; Iskandar, 2010; Kusnadi, 2015;
secara mental. Suara yang masuk kedalam otak Prameswari & Ariyani, 2015; RUSTIKASARI,
melalui telinga merupakan ungkapan dari 2014; Safitri & Sadif, 2013; Verasari, 2014;
getaran, dan ketika pasien mendengarkan ayat- Yazid bin Abdul, 2006; Zainuddin, 2006)
ayat al-Quran maka getaran yang sampai ke
otak memiliki dampak positif pada sel-sel yang Terapi Al-Qurʻan merupakan terapi
ada dalam tubuh. Oleh karena itu, terapi SQ penyembuhan dan solusi penyakit fisik,
sangat berpengaruh terhadap mental seseorang. spiritual dan sosial bagi umat islam
Menurut teori Hebert Benson (2000) seorang (Muhammad, 2017). Mendengarkan dan
dokter di Harvard, tentang do‟a, selama 25 membaca Al-Qur'an secara ilmiah
tahun mempelopori penelitian tentang manfaat menimbulkan efek menenangkan,
interaksi jiwa dan fisik di Harvard Medical meningkatkan relaksasi, dan menghilangkan
School. gangguan negative fisik dan jiwa, merangsang
Disimpulkan bahwa ketika seseorang pelepasan endorfin di otak, yang berefek positif
terlibat secara mendalam dengan do‟a dan zikir pada suasana hati dan ingatan, focus pada
yang diulang ulang, akan menimbulkan pikiran dan pengalaman positif, mengalihkan
berbagai perubahan fisiologis, antara lain pikiran negatif, menurunkan stress, kecemasan,
menurunnya kecepatan detak jantung, dan depresi, menjadi pengobatan

49
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

nonfarmakologi untuk melengkapi terapi yang pengobatan menurut petunjuk Nabi


ada (Babamohamadi, Sotodehasl, Koenig, Muhammad saw): Dina Utama.
Jahani, & Ghorbani, 2015; Fauzan & Rahim, Ali, S. R., Liu, W. M., & Humedian, M. (2004).
2014; Heidari & Shahbazi, 2013; Rosli & Islam 101: Understanding the religion and
Nabil, 2018) therapy implications. Professional
Psychology: Research and Practice, 35(6),
KESIMPULAN DAN SARAN 635.
Andikasari, D., Rahayu, D. A., & Hidayati, T.
Kesimpulannya, pentingnya peran perawat N. (2016). Efektivitas Spiritual Emotional
dalam memberika terapi untk meningkatkan Freedom Technique (Seft) Terhadap
kualiats hidup pasien jiwa skizoprenia, salah Tingkat Depresi Pasien Hemodialisa Di
satunya adalah terapi spritual Al-Quran. Terapi Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah
Al-Qurʻan merupakan terapi penyembuhan dan Semarang. Keperawatan, 1(2).
solusi penyakit fisik, spiritual dan sosial bagi Ariyanto, M. D. (2007). Terapi Ruqyah
umat islam menjadi solusi yang terbaik. Terhadap Penyakit Fisik, Jiwa dan
Gangguan Jin.
Saran dalam penelitian ini : Babamohamadi, H., Sotodehasl, N., Koenig, H.
Perlunya penelitian lebih lanjut dan G., Jahani, C., & Ghorbani, R. (2015). The
pengembangan strategi untuk penerpan terapi
Effect of Holy Qur'an Recitation on
spritual al-quran pada pasein skizoprenia,
Anxiety in Hemodialysis Patients: A
sehingga penyembuhan dapat dicapai pada
pasien tersebut. Randomized Clinical Trial. J Relig Health,
54(5), 1921-1930. doi: 10.1007/s10943-
014-9997-x
DAFTAR PUSTAKA Baetz, M., & Bowen, R. (2008). Chronic pain
Ali, A., & Eliyasee, M. A. H. (2010). Al- and fatigue: Associations with religion and
Qur'an: MobileReference. com. spirituality. Pain Res Manag, 13(5), 383-
Adynata, A. (2013). Penerapan Sunnah Nabi 388.
Shallallahualaihi Wasallam., Ruqyah Borneman, T., Ferrell, B., & Puchalski, C. M.
Syariyyah, di Klinik Surabaya Ruqyah
(2010). Evaluation of the FICA Tool for
Center. ANIDA', 38(2), 77-89.
Spiritual Assessment. J Pain Symptom
Afifuddin, M., & Nooraini, O. (2016). The
Ruqyah Syar‟iyyah Spiritual Method as an Manage, 40(2), 163-173. doi:
Alternative for Depression Treatment. 10.1016/j.jpainsymman.2009.12.019
Mediterranean Journal of Social Sciences, Corsentino, E. A., Collins, N., Sachs-Ericsson,
7(4), 406. N., & Blazer, D. G. (2009). Religious
Akhmad, P. (2017). Terapi Ruqyah Sebagai attendance reduces cognitive decline
Sarana Mengobati Orang Yang Tidak among older women with high levels of
Sehat Mental. Jurnal Psikologi Islam, 1(1), depressive symptoms. J Gerontol A Biol
87-96. Sci Med Sci, 64(12), 1283-1289. doi:
Akhmad, P., & Psi, S. (2006). Ruqyah 10.1093/gerona/glp116
Syar'iyyah VS Ruqyah Gadungan: Creswell, J. W. (2002). Educational research:
Adamssein Media. Planning, conducting, and evaluating
Akhu-Zaheya, L. M., & Alkhasawneh, E. M. quantitative: Prentice Hall Upper Saddle
(2012). Complementary alternative River, NJ.
medicine use among a sample of Muslim Creswell, J. W., & Clark, V. L. P. (2007).
Jordanian oncology patients. Complement Designing and conducting mixed methods
Ther Clin Pract, 18(2), 121-126. doi: research.
10.1016/j.ctcp.2011.10.003 Deshmukh, V., Bhagat, A., Shah, N., Sonavane,
Al-Habeeb, T. A. (2003). A pilot study of faith S., & Desousa, A. A. (2016). Factors
healers' views on evil eye, jinn possession, affecting marriage in schizophrenia: A
and magic in the kingdom of saudi arabia. cross-sectional study. Journal of Mental
J Family Community Med, 10(3), 31-38. Health and Human Behaviour, 21(2), 122.
al-Jawzīyah, M. i. A. B. I. Q., Umar, A. R., & Dieni, S., Matsumoto, T., Dekkers, M.,
Al-Munawar, H. A. H. (1994). Sistem Rauskolb, S., Ionescu, M. S., Deogracias,
kedokteran Nabi:(kesehatan dan R., . . . Barde, Y. A. (2012). BDNF and its
pro-peptide are stored in presynaptic dense

50
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

core vesicles in brain neurons. J Cell Biol, Howes, O. D., Kambeitz, J., Kim, E., Stahl, D.,
196(6), 775-788. doi: Slifstein, M., Abi-Dargham, A., & Kapur,
10.1083/jcb.201201038 S. (2012). The nature of dopamine
Duman, R. S., & Monteggia, L. M. (2006). A dysfunction in schizophrenia and what this
neurotrophic model for stress-related mood means for treatment. Arch Gen Psychiatry,
disorders. Biol Psychiatry, 59(12), 1116- 69(8), 776-786. doi:
1127. doi: 10.1016/j.biopsych.2006.02.013 10.1001/archgenpsychiatry.2012.169
Egbujo, C. N., Sinclair, D., & Hahn, C. G. Hussain, F. (2013). „Heart-talk:‟Considering the
(2016). Dysregulations of Synaptic Vesicle Role of the Heart in Therapy as Evidenced
Trafficking in Schizophrenia. Curr in the Quran and Medical Research. J
Psychiatry Rep, 18(8), 77. doi: Relig Health, 52(4), 1203-1210.
10.1007/s11920-016-0710-5 Hutagalung, R. E. (2009). Pengobatan
Fauzan, N., & Rahim, N. A. (2014). Brain Risperidon Pada Pasien Skizofrenik.
Waves In Response To Al-Quran & Dhikr. Idrus, M. F. (2016). Spiritual Psychotherapy
Hall, J. E. (2015). Guyton and Hall Textbook of Effect To Increase Cd4+ Count In
Medical Physiology E-Book: Elsevier Hiv/Aids Patients. Nusantara Medical
Health Sciences. Science Journal(1), 25-32.
Hanifah, M. (2015). Dampak Terapi Ruqyah Kamal, N. F., Mahmood, N. H., & Zakaria, N.
Syar‟iyyah Dalam Pemulihan Kesehatan A. (2013). Modeling Brain Activities
Mental Pasien Di Rumah Ruqyah during Reading Working Memory Task:
Indonesia Cililitan Jakarta Timur. Comparison between Reciting Quran and
Hatami, H., Hatami, M., & Hatami, N. (2013). Reading Book. Procedia - Social and
The religious and social principles of Behavioral Sciences, 97, 83-89. doi:
patients' rights in holy books (Avesta, https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.10.20
Torah, Bible, and Quran) and in traditional 7
medicine. J Relig Health, 52(1), 223-234. Kamali, Z., Tafazoli, M., Ebrahimi, M.,
doi: 10.1007/s10943-012-9619-4 Hosseini, M., Saki, A., Fayyazi-Bordbar,
Hawari, D. (2010). Panduan psikoterapi agama M. R., . . . Saber-Mohammad, A. (2018).
(Islam). Balai Jakarta, Penerbit FKUI. Effect of spiritual care education on
Heidari, M., & Shahbazi, S. (2013). Effect of postpartum stress disorder in women with
Quran and music on anxiety in patients preeclampsia. J Educ Health Promot, 7, 73.
during endoscopy. Knowledge and Health, doi: 10.4103/jehp.jehp_170_17
8(2). Kaplan, H., & Sadock, B. (2010). Sinopsis
Hojjati, A., Rahimi, A., Farehani, M. D., Sobhi- Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku
Gharamaleki, N., & Alian, B. (2014). Psikiatri Klinis Jilid Pertama. Ed, 10, 1-42.
Effectiveness of Quran Tune on Memory Kavari, S. H. (2011). 517 Survey of Holy
in children. Procedia - Social and Quran voice influence on Nursing School
Behavioral Sciences, 114, 283-286. doi: Students after Bam Earth Quake. Asian
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.12.69 Journal of Psychiatry, 4, S45. doi:
9 https://doi.org/10.1016/S1876-
Holzel, B. K., Carmody, J., Vangel, M., 2018(11)60170-6
Congleton, C., Yerramsetti, S. M., Gard, Koenig, H., King, D., & Carson, V. (2012).
T., & Lazar, S. W. (2011). Mindfulness Handbook of religion and health, New
practice leads to increases in regional brain York: Oxford University Press.
gray matter density. Psychiatry Res, Koenig, H. G. (2012). Religious versus
191(1), 36-43. doi: Conventional Psychotherapy for Major
10.1016/j.pscychresns.2010.08.006 Depression in Patients with Chronic
Hosseini, L., Lotfi Kashani, F., Akbari, S., Medical Illness: Rationale, Methods, and
Akbari, M. E., & Sarafraz Mehr, S. (2016). Preliminary Results. Depress Res Treat,
The Islamic Perspective of Spiritual 2012, 460419. doi: 10.1155/2012/460419
Intervention Effectiveness on Bio- Koenig, H. G., & McConnell, M. (1999). The
Psychological Health Displayed by Gene Healing Power of Faith: Science Explores
Expression in Breast Cancer Patients. Medicine‟s Last Great Frontier. New York:
Iranian journal of cancer prevention, 9(2), Touchstone: Simon & Schuster.
e6360. doi: 10.17795/ijcp-6360

51
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 no 1 Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905

Kusnadi, E. (2015). Konseling Dan Psikoterapi (2019). Change of Brief Psychiatric Rating
Dalam Islam. Tajdid, 13(2), 439-466. Mayo, Scale (BPRS) Value with Spiritual
K. R. (2009). Support from Qur‟anic Emotional Freedom Technique
neurobiology for spiritual techniques for (SQEFT) Therapy on Mental Disorder
anxiety: a brief review. J Health Care Patient. Indian Journal of Public Health
Chaplain, 16(1-2), 53-57. doi: Research & Development, 10(1).
10.1080/08854720903451055 Shekha, M., Lah O. Hassan, A., & In A.
Muhammad, A. Y. (2017). Al-Qur‟an as a Othman, S. (2013). Effects Of Quran
Remedy for Human Physical and Spiritual Listening And Music On
Illnesses, and Social Vices: Past, Present Electroencephalogram Brain Waves (Vol.
and Future. Journal of Islamic Studies, 9).
5(2), 28-32. Susanto, D. (2015). Dakwah Melalui Layanan
Rafique, R., Anjum, A., & Raheem, S. S. Psikoterapi Ruqyah Bagi Pasien Penderita
(2017). Efficacy of Surah Al-Rehman in Kesurupan. Konseling Religi Jurnal
Managing Depression in Muslim Women. Bimbingan Konseling Islam, 5(2), 313-
J Relig Health. doi: 10.1007/s10943-017- 334.
0492-z Tama, R. V., & Suerni, T. (2016). Pengaruh
Rassool, G. H. (2015). Cultural Competence in Terapi Mendengarkan Ayat Suci Al Quran
Counseling the Muslim Patient: Surat Ar Rahman Terhadap Tingkat Stres
Implications for Mental Health. Arch Pada Lansia Di Rw 1 Kelurahan Blotongan
Psychiatr Nurs, 29(5), 321-325. doi: Kota Salatiga. Karya Ilmiah S. 1 Ilmu
10.1016/j.apnu.2015.05.009 Keperawatan.
Rosli, M., & Nabil, A. (2018). Quranic Taufiq, M. I. (2007). Panduan Lengkap Dan
recitation for depression & anxiety: present Praktis Psikologi Islam: Gema Insani. Tirgari, B.,
literature and future. Iranmanesh, S., Ali Cheraghi, M., &
Rosyanti, L. (2018). the The Effectiveness Of Arefi, A. (2013). Meaning Of Spiritual
Spiritual Qur‟anic Emotional Freedom Care: Iranian Nurses' Experiences. Holist
Technique (SQEFT) Intervence Against Nurs Pract, 27(4), 199-206. Doi:
The Change Of Brief Psychiatric Rating 10.1097/Hnp.0b013e318294e774
Scale (BPRS) On Patient With Yazid Bin Abdul, Q. (2006). Syarah'aqidah
Schizophrenia. Health Notions, 2(9). Ahlussunnah Wal Jama'ah: Niaga
Rosyanti, L., Hadi, I., Tanra, J., Islam, A., Swadaya.
Natzir, R., Massi, M. N., & Bahar, B.

52

Anda mungkin juga menyukai