Anda di halaman 1dari 3

Mazmur dan Artinya

Kata “mazmur” dalam Alkitab bahasa Indonesia berasal dari kata Ibrani “mizmor”. Kata ini
menurut para ahli diambil alih oleh orang-orang Kristen siria dalam bentuk “Mazmura” dan
kemudian orang Arab mulai mengenal dan memakai kata ini dengan dalam bentuk “mazmur”.
Perjanjian Lama bahasa Yunani (=Septuaginta) menerjemahkan kata “mazmur” dengan kata
“psalmos” (jamak “psalmoi”), yang berarti nyanyian dengan permainan music, khususnya
kecapi.
Dari judul judul yang dipakai oleh mazmur-mzmur sering nyata, jenis apakah mazmur-mazmur
itu. Umpamanya:
1. Tefilla, artinya: doa.
2. Syir (band kata “syair” yang kita ambil alih dari bahasa Arab), artinya: nyanyian.
3. Maskil, biasanya diterjemahkan dengan: nyanyian-pengajaran, tetapi bukan dalam arti
theoretic, melainkan sebagian pembimbinhg kepada suatu spiritualitas yang tertentu.
4. Miktam, biasanya diterjemahkan dengan: nyanyian dengan suatu tutujuan yang
tersembunyi.
5. Siggayon, biasanya diterjemahkan dengan: nyanyian-ratapan.
6. Syir hamma’a lot, biasanya diterjemahkan dengan: nyanyian-ziarah.
Ada mazmur, adanyanyian, ada doa, ada ratapan, dan lain-lain. Disamping itu juga ada
permohonan, ada pengajaran, dada keluhan, ada pengakuan dosa, ada pernyataan iman, ada
pengucaan syukur, ada puian-pujian, dan sebagainya.
Mazmur dan Teksnya
Kitab Mazmur, yang terdapat dalam Alkitab bahasa Indonesia, adalah terjemahan dari Alkitab
bahasa Indonesia, adalah terjemahan dari Alkitab bahasa Ibranu. Disamping versi Ibrani ini,
kitabMazmur terdapat juga dalam dua versi lain, yaitu versi Yunani dan versi Siria. Versi Yunani
kita sebut Septuaginta dan versi Siria kita sebut Pesyitta.

 Septuaginta (bahasa Latin: tujuh puluh) atau terjemahan dari tujuh puluh orang (LXX)
adalah nama dari terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani.
 Pesyitta atau Pesyitto (=yang sederhana) ialah nama dari teremahan Alkitab Siria yang
resmi. Perjanjian Lama dari Pesyitta mungkin selesai diterjemahkan dalam abad kedua
sesudah Kristus.
Dari kedua teks yang akhir, teks Yunani yang paling penting. Ia merupakan dasar dari
terjemahan Vulgata (bahasa Latin “edition vulgata” = yang tersebar secara umum), yaitu nama
yang sejak akhir abad-abad pertengahan biasa dipakai untuk terjemahan Alkitab dalam bahasa
Latin.
Mazmur dan Liturgi Yahudi
Dalam ibadah-ibadah Yahudi yang diselenggarakan di Baitallah dan di sinagoge-sinagoge Firman
memainkan peranan yang penting. Yang dimaksudkan dengan Firman ialah terutama Torah
(=kelima kitab Musa: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan). Pembacaan-
pembacaan itu selalu dikaitkan dengan suatu mazmur yang tertentu. Itulah sebabnya mazmur-
mazmur dikumpulkan dalam suatu kitab, seperti yang kita kenal dalam Alkitab kita.
Alkitab adalah kitab Gereja, bukan suatu kumpulan dari refleksi-refleksi theologis. Alkitab ini
diberikan (= dipercayakan) oleh Gereja kepada kita dalam bentuk yang kita miliki sekarang.
Alkitab bukan produk dari suatu proses literer atau dari suatu kompromi theologis, tetapi
“hasil” dari keputusan Gereja (dalam bentuk suatu “kanonisasi”). Mazmur-mazmur mempunyai
nilai yang tidak terkatakan bagi hidup peribadatan Israel dan Gereja. Istilah-istilah musik yang
digunakan disitu yaitu.

 Sela, istilah ini menurut para ahli terdapat 71 kali dalam 39 mazmur. Septuaginta
menterjemahkannya dengan “diapsalma”, artinya selingan musik. Tetapi juga ada yang
menganggap sebagai “perhentian” untuk sesuatu maksud. Ada yang katakan: untuk
menaikkan nada lagu atau suara.
 Higayon, para ahli menduga bahwa istilah ini mungkin berarti: pause (= istirahat) untuk
renungkan dan untuk iringan kecapi.
Mazmur dan Mesias (I)
Orang-orang Yahudi yang tidak mau mengakui Yesus sebagai Mesias banyak menemui kesulitan
dengan mazmur-mazmur. Itulah yang mungkin menyebabkan, bahwa dalam sejarah mereka
pernah terdapat suatu periode yang lama, dimana mazmur-mazmur sama sekali tidak
mendapat perhatian. Untunglah, bahwa periode itu tidak terus berlangsung. Sedikit demi
sedikit terjadi perubahan dalam hal ini: mazmur-mazmur mulai diselidiki dan dibaca lagi. Salah
satu hal penting yang muncul dalam periode baru ini ialah: kata “aku”, yang banyak kita temui
dalam mazmur-mazmur, dianggap sebagai suara dari tiap-tiap orang yang benar atau dari
seluruh bangsa Israel. Terhadap hal ini banyak ahli bergembira. Justru karena itu mereka sangat
disayangkan, bahwa Gereja-Gereja kita pada waktu ini tidak melihat (= mengenal) lagi sifat
mesiani dari mazmur-mazmur.
Mazmur dan Mesias (II)
Pemazmur-pemazmur menurut Luther dan Calvin adalah juda “nabi-nabi”, yang berkata –kata
tentang Mesias. Sebagai contoh dari Kitab Mazmur diambil dari Mazmur 1 ialah hubungan
orang benar dengan orang fasik dan hubungan mereka masing-masing dengan Tuhan. Selain
daripada Mazmur 1, juga bisa diambil Mazmur 2 ialah tempat raja, yang diurapi Tuhan,
ditengah-tengah raja-raja dibumi. Atau: takluknya raja-raja di bumi kepada raja, yang diurapi
Tuhan.
Suatu mazmur lain yang biasa dihubungkan dengan Mesias dan dalam kitab-kitab Injil dengan
Yesus Kristus ialah Mazmur 22 (khususnya ayat 2-22) diambil alih dan dikenakan pada Yesus
yang dikaitkan oleh Matius dengan kejadian-kejadian yang berlangsung disekitar penyaliban
Yesus. Ian memulai pemberitaannya itu dengan mengatakan, bahwa sesudah prajurit-prajurit
Romawi menyalibkan Yesus, “mereka membagi-bagi pakaianNya dengan membuang
undi”(band Mazmur)

Anda mungkin juga menyukai