Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di
suatu rangkaian listrik. Biasanya, ketika Anda akan menggunakan alat ini, Anda akan menemukan tulisan
milivolt (mV), voltmeter (V), mikrovolt, dan juga kilovolt (kV). Tahukah Anda? Alat ini memiliki batasan
ukuran yaitu nilai maksimum tegangan yang bisa diukur oleh alat itu. Jika pengukuran melebihi batas
yang ditentukan, otomatis alat itu akan rusak.Voltmeter sering kali dihubungkan dengan amperemeter.
Padahal, keduanya berbeda. Amperemeter berfungsi untuk mengukur ampere atau kuat arus listrik, dan
voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik atau volt.
Bagian-Bagian Voltmeter:
Ada beberapa bagian-bagian voltmeter dari alat ukur ini yang perlu Anda ketahui, berikut adalah
bagiannya:
Batas ukur.
Jarum penunjuk.
Jika Anda belum mengetahui cara menggunakan voltmeter ini, berikut dapat Anda simak:
Sesuaikan rangkaian arus yang mana harus searah dengan pemasangan kutub-kutub voltmeter.
Pastikan bahwa kutub positif dan negatif memiliki potensial yang berbeda. Dari keduanya, kutub positif
memiliki potensial yang tinggi.
Periksa kabel hitam, biru, dan merah, jika ada penyimpangan mengarah ke kiri berarti pemasangannya
terbalik. Namun, hal itu tidak akan menjadi masalah untuk rangkaian arus bolak balik.
Pada jenis digital, pemasangan terbalik akan terlihat jika muncul angka negatif. Oleh karenanya,
pemasangan haruslah sesuai dan benar. Nah, Untuk spesifik perbedaan dari kedua jenis alat ini dapat
diketahui sebagai berikut:
Transmisi dari pembangkit kepada pelanggan lebih mudah listrik AC dibandingkan listrik DC.
Dari kedua jenis ini, DC merupakan pembangkit listrik yang lebih simpel dan mudah digunakan.
Terdapat nilai maksimum dan juga minimum untuk arus dan tegangan AC, tidak sama halnya dengan DC
yang tidak ada nilai yang dimaksud.
https://www.pengelasan.net/voltmeter/