Anda di halaman 1dari 22

1

Modul Praktikum 1
Gerak melingkar
I. Tujuan
Menentukan kalajuan benda

II. Rumusan masalah


Bagaimana kelajuan benda yang bergerak melingkar beraturan ?

III. Variabel
Variabel manipulasi = Periode (T)
Variabel respon = Kecepatan sudut ()
Variabel kontrol = Jari-jari (R)

IV. Rancangan percobaan

V. Alat dan Bahan


1. Isolatip
2. Pemutar
3. Penggaris
4. Stopwatch
5. Alat tulis

VI. Langkah percobaan


1. Merangkai alat seperti pada rangkaian percobaan.
2. Mengukur panjang jari-jari sepanjang 20 cm.
3.Memberi tanda pada pemutar dengan isolatip atau doubletipe.
4. Memutar pemutar dan menghitung putaran sebanyak 10 kali
5. Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk 10 kali putaran dengan menggunakan
stopwatch.
6. Menghitung kecepatan melalui persamaan dan keliling lingkaran.
7. Mengulangi kegiatan 2-6 dengan kecepatan putaranyanng berbeda.

VII. Data Percobaan

Waktu 10 kali Periode (T) Kecepatan Kepatan


No. Jari-jari (R)
putaran sudut Linier
1.
2.
3.
4.
5.
6.

VIII. Analisis

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


2

………………….................................................................................................................................................................
………………….................................................................................................................................................................
………………….................................................................................................................................................................
………………….................................................................................................................................................................
………………….................................................................................................................................................................
IX. Pertanyaan
1.Bagaimana arah kecepatan linier yang kalian dapat dari percobaan diatas?(gunakan
analisis vektor)
2.Bagaiman hubungan antara periode, jari-jari dan kecepatan linier benda yang bergerak
melingkar beraturan?
X. Kesimpulan
………………….................................................................................................................................................................
………………….................................................................................................................................................................
………………….................................................................................................................................................................
………………….................................................................................................................................................................
………………….................................................................................................................................................................

TOKOH FISIKA

Pieter Van Musschenbroek

(14 Maret 1692 – 19 September 1761 di Leiden , warga Belanda)


Ia berkontribusi dalam kajian kemagnetan dan kohesi benda, serta ia juga
menemukan suatu pengukur suhu tinggi (pyrometer). Alat Musschenbroek juga
penemuannya yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang yang terjadi
pada zat padat yang panjang dengan luas penampang kecil.
Pada 1754, ia menjadi profesor kehormatan di Imperial Academy of Science
di Saint Petersburg. Ia juga terpilih sebagai anggota asing dari Royal Swedish
Academy of Sciences pada tahun 1747.

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


3

MODUL PRAKTIKUM 2
Ayunan Bandul Sederhana
(Mencari Periode dan Frekuensi Getaran)
I. Tujuan
 Menentukan periode getaran ayunan pada bandul
 Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi periode getaran pada bandul

II. Alat dan Bahan


 Bola/bandul
 Benang
 Stopwatch
 Penggaris
III. Dasar Teori
Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik, secara matematis dapat dituliskan :
n
f=
t
dimana :
f = frekuensi (Hz)
n = banyak getaran
t = waktu (s)
Sedangkan periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu getaran, secara
matematis dapat dirumuskan :
t
T=
n
dimana :
T = periode (s)
n = banyak getaran
t = waktu (s)
Adapun hubungan antara frekuensi dan periode adalah sebagai berikut :
1 1
f= dan T =
T f
IV. Langkah Kerja
1. Iekatlah bola/ bandul pada seutas benang dengan panjang 30 cm
2. Simpangkan bandul sejauh 15 cm dari titik setimbang, catat pada lembar data
3. Ayunkan bandul selama 30 s,
4. Ulangi langkah 1-3 untuk panjang benang 60 cm, dan 100 cm
5. Cata data hasil pengamatan pada tabel
6. Langkah-langkah diatas ulangi sebanyak tiga kali pengulangan

V. TABEL DATA
Panjang Tali Banyak Frekuensi Periode
NO Waktu (s)
(cm) Ayunan (Hz) (s)

1. 30 30

2. 30 60

3. 30 100

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


4

VI. Kesimpulan
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................

VII. Pertanyaan :
1. Mengapa bandul dapat bergerak bolak-balik disekitar posisi setimbang?
2. Apakah panjang tali berpengaruh terhadap periode?
3. Gambarkan grafik hubungan panjang tali dengan periode!
4. Kesimpulan apa yang kamu dapat dari percobaan diatas?

TOKOH FISIKA

Heike Kamerlingh Onnes

(lahir di Groningen, Belanda, 21 September 1853 – meninggal di Leiden, Belanda, 21 Februari 1926


pada umur 72 tahun) .
Onnes adalah seorang fisikawan Belanda. Karier ilmiah Onnes dihabiskan menjelajah teknik
pendinginan dan fenomena terkait. Ia diilih ke Masyarakat Ilmiah dan Kemanusiaan Holland pada 1886.
Ia menerima Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1913 setelah sebelumnya menerima Medali
Matteucci (1910) dan Medali Rumford (1912).

ASYIKNYA NAIK KERETA MAGLEV


Sering juga disebut kereta api magnet. Prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan
gaya magnet untuk mengangkat kereta sehingga mengambang, tidak menyentuh rel sehingga gaya
gesek dapat dikurangi.
Kereta maglev juga memanfaatkan magnet sebagai pendorong. Dengan kecilnya gaya
gesek dan besarnya gaya dorong, kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 600 km/jam,
jauh lebih cepat dari kereta biasa.

Ikutilah filosofi telur asin : telur asin menjadi asin bukan


Karena di beri garam di dalamnya tapi Karena di
remdam
MODUL PRAKTIKUMpada lingkungan
FISIKA SMA KELAS XI berlumpur. Jika ingin menjadi
pribadi yang baik maka carilah lingkungan yang baik
5

Modul Praktikum 3
Ayunan Sederhana
(Mencari Besar Percepatan Gravitasi)
I. Tujuan Percobaan
Siswa dapat menentukan Besarnya Gravitasi dengan Menggunakan Bandul
Matematis/ayunan sederhana.
II. ALAT Dan Bahan
1. Beban 50 gram
2. Benang (40,50, dan 60 cm)
3. Mistar
4. Penggaris Busur
5. Stopwatch
6. Statif dan Klem
III. Dasar Teori
Teori Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Kita akan
mempelajarinya satu persatu. Gerak Harmonis Sederhana pada Ayunan.
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di
titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak
ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan
kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana. 
Untuk menentukan gravitasi bumi dilakukan percobaan ayunan bandul sederhana dengan
peralatan sederhana. Dengan mengmati gerak harmonis bandul yang memiliki simpangan
maksimal 15°. Serta menentukan waktu yang diperlukan untuk 5, 10, atau 20 getaran dengan
panjang tali yang berbeda-beda dan massa beban sebesar 0,05 Kg. Yang kemudian dihitung
nilai gravitasinya dengan persamaan berikut:
 

IV. Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 
2. Letakkan statip pada tempat yang stabil. 
3. Ikatkan benang ke beban 50 gram. 
4. Kemudian lilitkan ujung tali lainnya pada klem yang diapit oleh statip. 
5. Ukurlah panjang tali sepanjang 40 cm dengan menggunakan mistar. 
6. Ayunkan beban yang telah diikat sepanjang 40 cm dengan simpangan maksimal sebesar
15°. 
7. Amati ayunan bandul hingga bergerak harmonis dan siapkan stopwatch. 

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


6

8. Hitung waktu sampai 10 ayunan menggunakan stopwatch.


9. Catat waktu yang diperlukan untuk 10 ayunan sebesar t detik.
10.Ulangi percobaan dengan panjang tali yang berbeda yakni 50 cm dan 60 cm, kemudian
hitunglah waktu yang diperlukan menggunakan stopwatch. 
11.Lakukan langkah 6 dan 10 sampai 3 kali percobaan
12.Catat hasil percobaan pada tabel hasil pengamatan.

V. Analisa Data
l
No. Panjang Benang (l) Waktu (t) Periode (T) T2 g (m/s2)
T2

1. 40 cm

2. 50 cm

3. 60 cm

4 π 2l
g=
T2
1. Bandingkan Hasil Percepatan gravitasi yang kamu dapatkan dari percobaan dengan Nilai
ketetapan percepatan gravitasi (g=9,8 m/s2)? Jelaskan!
2. Bagaimana hubungan Panjang tali dengan periode bandul? Jelaskan!

TOKOH FISIKA

Galileo Galilei
(15 Februari 1564 – 8 Januari 1642)

Galileo Galilei (lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 – meninggal di Arcetri, Toscana, 8


Januari 1642 pada umur 77 tahun)
Ia adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi
ilmiah.Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai
pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika).

Piala yang didapatkan dari hasil kecurangan


hanyalah sebuah piala kosong yang tidak ada
kebanggaan di dalamnya.

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


7

MODUL PRAKTIKUM 4
ENERGI POTENSIAL
I. Tujuan
Siswa mampu memahami hubungan massa dan ketinggian terhadap energi potensial gravitasi

II. Alat dan bahan


1. Batu besar dan batu kecil (mbatu besar> mbatu kecil)
2. Pengaris

III. Langkah kerja


a. Hubungan energi potensial gravitasi dengan ketinggian
1. Letakkan pengaris dalam posisi berdiri di atas meja, kemudian jatuhkan batu kecil
dari ketinggian 25 cm di atas meja
2. Lakukan langkah ke 2 dengan menggubah ketinggian menjadi 50 cm
3. Amati perbedaan bunyi yang tejadi ketika batu sampai di meja(berdasarkan
perbedaan ketinggian)
b. Hubungan energi potensial gravitasi dengan massa benda
1. Letakkan pengaris pada posisi berdiri di atas meja, kemudian jatuhkan batu besar
dan batu kecil dari ketinggian 50 cm secara bergantian
2. Amati perbedaan bunyi yang dihasilkan dari kedua batu ketika sampai meja

Diskusikan :
a. Pada percobaan pertama, bagaimana perbedaan bunyi batu ketika sampai di meja untuk
ketinggian yang berbeda? Mengapa bisa demikian?
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
b. Dari percobaan tersebut? Adakah hubungan antara ketinggian dan besarnya energi
potensial gravitasi batu? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
c. Pada percobaan kedua, bagaimana perbedaan bunyi batu ketika sampai di meja untuk
massa batu yang berbeda?
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
d. Dari percobaan tersebut, adakah hubungan antara perbedaan massa dan besarnya energi
potensial gravitasi batu?jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
e. Setelah melakukan percobaan ini, apakah yang dapat kamu simpulkan?
1. Hubungan ketinggian dengan energi potensial gravitasi
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Hubungan massa dengan energi potensial gravitasi

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


8

…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………

MODUL PRAKTIKUM 5
MOMENTUM DAN IMPULS (Koefisien Restitusi)
I. TUJUAN
 Siswa dapat memahami penerapan tumbukan
 Siswa dapat menentukan koefisien restitusi antara benda dan lantai

I. DASAR TEORI

II. ALAT DAN BAHAN


1. Mistar
2. 5 buah bola (bola pingpong, tenis, basket, volley, bekel, dll)
3. Alat tulis dan kalkulator

III. LANGKAH PERCOBAAN


1. Siapkan mistar 200 cm, 150 cm, 100 cm, 50 cm untuk mengukur ketinggian bola. Lepas
bola dari ketinggian mula-mula tersebut (ho).
2. Amati bola yang jatuh,kemudian ukurlah ketinggian yang dicapai bola setelah menumbuk
lantai yang pertama. Catatlah ketinggian bola (h1) pada tabel yang telah disediakan.
3. Lakukan percobaan dengan mengubah ketinggian awal bola.
4. Lanjutkan percobaan dengan mengubah dengan bola lain dan masukkan data
pengukuran ke dalam tabel.

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


9

IV. DATA PERCOBAAN

Data bola :………………………………..


No Ketinggian awal (h1) Ketinggian pantul (h2) Koefisien restitusi (e)
1
2
3
4
5
Koefisien restitusi rata-rata
Data bola :………………………………..
No Ketinggian awal (h1) Ketinggian pantul (h2) Koefisien restitusi (e)
1
2
3
4
5
Koefisien restitusi rata-rata
Data bola :………………………………..
No Ketinggian awal (h1) Ketinggian pantul (h2) Koefisien restitusi (e)
1
2
3
4
5
Koefisien restitusi rata-rata
Data bola :………………………………..
No Ketinggian awal (h1) Ketinggian pantul (h2) Koefisien restitusi (e)
1
2
3
4
5
Koefisien restitusi rata-rata

Data bola :………………………………..


No Ketinggian awal (h1) Ketinggian pantul (h2) Koefisien restitusi (e)
1
2
3
4
5
Koefisien restitusi rata-rata

V. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………

VI. TUGAS PENDAHULUAN


1. Sebutkan jenis-jenis tumbukan dan karakteristik masing-masing tumbukan !

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


10

2. Sebutkan contoh pada masing-masing jenis tumbukan !


3. Sebuah bola A massa 40 gram bergerak dengan kelajuan 10 m/s menumbuk bola B dengan
massa 60 gram yang bergerak searah dengan kelajuan 5 m/s. Tentukan kelajuan bola A dan B
sesaat setelah tumbukan jika :
b. tumbukan elastis sempurna
c. tumbukan elastis sebagian e = 0,5
d. tumbukan tidak elastis
4. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 10 m. Jika koefisien restitusi tumbukan antara bola
dengan lantai adalah 0,9, hitunglah tinggi pantulan maksimal setelah bola itu membentur
lantai dua kali!
5. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1,8 m. Kemudian, terpental hingga mencapai
ketinggian 45 cm. Berapakah koefisien restitusi antara lantai dan bola itu?

TOKOH FISIKA

Louis-Victor-Pierre-Raymond, duc de Broglie, Louis de Broglie


(15 Agustus1892–19 Maret1987, warga Perancis)
Salah seorang keluarga ningrat yang karyanya memberikan sumbangan sangan penting
pada pengembangan awal teori kuantum.

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


11

Modul Praktikum 6
Titik Berat
I. Tujuan
Siswa dapat menentukan titik berat suatau benda

II. Dasar Teori


Titik berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat dari suatu benda atau sistem
benda. Titik berat menurut bentuk benda dibedakan menjadi 3 antara lain:
b. Benda berbentuk garis/kurva, contoh : kabel, lidi, benang, sedotan, dan lain-lain.
c. Benda berbentuk bidang/luasan, contoh : kertas, karton, triplek, kaca, penggaris,
dan lain-lain.
d. Benda berbentuk bangunan/ruang, contoh : kubus, balok, bola, kerucut, tabung,
dan lain-lain
e.
a. Benda berbentuk partikel massa
Apabila sistem benda terdiri dari beberapa benda partikel titik digabung
menjadi satu, maka koordinat titik beratnya dirumuskan:
Σm. X m1 X 1 +m2 X 2 + m 3 X 3 +. . .
Xo = Σm = m1 +m2 +m3 +. . .
Jadi zo (Xo,Yo)
Σm. Y m1 Y 1 + m2 Y 2 +m3 Y 3 +. . .
Yo = Σm = m1 +m2 +m3 +. . .

b. Benda berbentuk garis/kurva


Daftar titik beberapa benda berbentuk garis dapat dilihat dalam lampiran.
Apabila sistem benda terdiri dari beberapa benda garis digabung menjadi satu,
maka koordinat titik beratnya dirumuskan:
Σl . X l 1 X 1 +l 2 X 2 + l 3 X 3 +. . .
Xo = Σl = l1 +l 2 +l 3 +. . .
Jadi zo (Xo,Yo)
Σl . Y l 1 Y 1 + l 2 Y 2 +l 3 Y 3 + .. .
Yo = Σl = l1 +l 2 +l 3 +. . .

c. Benda berbentuk bidang/luasan


Daftar titik berat berbagai macam bidang beraturan dan bidang selimut
benda dapat dilihat dalam lampiran. Apabila sistem benda terdiri dari bidang
gabungan, maka koordinat titik beratnya dirumuskan:
ΣA . X AX 1 + A 2 X 2 + A 3 X 3 + .. .
Xo = ΣA = A 1 + A 2 + A3 +.. .
Jadi zo (Xo,Yo)
ΣA . Y A 1 Y 1 + A2 Y 2 + A 3 Y 3 + .. .
Yo = ΣA = A 1 + A2 + A 3 +. . .

d. Benda berbentuk volume/ruang (homogen)


Daftar titik berat berbagai macam benda ruang beraturan dapat dilihat
dalam lampiran. Apabila sistem benda terdiri dari bidang gabungan benda, maka
koordinat titik beratnya dirumuskan:
Bila terbuat dari bahan-bahan yang sama (homogen)
MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI
12

ΣV . X V 1 X 1 +V 2 X 2 +V 3 X 3 +. ..
Xo = ΣV = V 1 +V 2 +V 3 +.. .
Jadi zo (Xo,Yo)
ΣV . Y V 1 Y 1 +V 2 Y 2 +V 3 Y 3 +. ..
Yo = ΣV = V 1 +V 2 +V 3 +.. .

III. Alat dan Bahan


1. Tiang penggantung
2. Kertas grafik
3. Seutas benang
4. Sebuah beban untuk menarik lurus benang
5. Sebuah karton tebal
6. Gunting atau cuter
7. Pensil

IV. Langkah Kerja


Tukang bangunan selalu menggunakan benang dengan ujung diberi beban untuk
mengukur garis tegak lurus. Benang berbeban ini disebut benang pengukur tegak
lurus.
1. Buat beberapa bentuk dari karton seperti persegi panjang, segitiga dan
bentuk tak beraturan dengan menggambarnya pada karton kemudian
memotongnya.
2. Kaitkan beban pada ujung benang dengan cara ditali.
3. Buatlah sebuah lubang pada karton, kemudian gantung benang pengukur
tegak lurus melalui lubang tersebut. Berilah tanda garis putus-putus pada
karton sepanjang kedudukan benang pengukur tegak lurus (g1).
4. Buatlah lubang kedua, kemudian gantung kembali benang pengukur
tegak lurus melalui lubang kedua tersebut. Berilah tanda garis putus-
putus pada karton sepanjang kedudukan benang pengukur tegak lurus
(g2).
5. Kedua garis putus-putus yang dibuat pada langkah 3 dan 4 akan
berpotongan. Titik potong itulah yang merupakan letak titik berat karton
tersebut. Untuk mengujinya tumpulah karton itu di unjung paku jamur
tepat di titik berat tersebut. Jika karton dapat seimbang (tidak jatuh),
maka Kamu telah menetukan letak titik berat karton dengan tepat.
6. Untuk melihat letak koordinat titik berat kertas karton maka buatlah
koordinat yang terdiri sumbu x dan y pada kertas grafik kemudian
letakkan karton tersebut pada kertas grafik dimana salah satu ujung
karton berada di koordinat (0,0) dan salah satu atau kedua sisi karton
menempel pada sumbu-sumbu koordinat.
7. Ikuti garis putus-putus menuju sumbu-sumbu koordinat sehingga kamu
dapat menentukan koordinat dari titik berat.
8. Bandingkan pula dengan hasil praktikummu dengan hasil perhitungan
menggunakan rumus titik berat.
Pengukuran Perhitungan
No. Bentuk
X0 Y0 X0 Y0
1. Persegi panjang
2. Segitiga
3. Bentuk tak beraturan

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


13

TOKOH FISIKA

James ClerkMaxwell

(13 Juni 1831 – 15 November 1879)

(lahir di Edinburgh, 13 Juni 1831 – meninggal di Cambridge, 15 November 1879 p

Ia adalah fisikawan Skotlandia yang pertama kali menulis hukum magnetisme d


rumus matematis. Pada tahun 1864, ia membuktikan bahwa gelombang elektroma
KILAS SAINS
dari osilasi medan listrik dan magnetik. Maxwell mendapati bahwa cahaya ialah
radiasi elektromagnetik.
POHON TUMBANG Ia juga membuka pemahaman tentang gerak gas, dengan
Rafif, ketika mengendarai
laju sepeda motor saat jalan
molekul-molekul lurus maka
di dalam badannya lurus
gas bergantung dan tidak
kepada suhunya masing-masing.
terjatuh meskipun tidak ada roda sepeda motor dibagian samping. Akan tetapi ketika sepeda
motor diparkir dalam keadaan miring maka harus ada penyangga agar sepeda motor tidak
 
roboh. Hal ini berkaitan dengan titik berat dari sepeda motor tersebut. Titik berat sepeda
motor tersebut ketika diparkir tidak segaris lagi dengan badan motor sehingga lebih mudah
untuk roboh.

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


14

MODUL PRAKTIKUM 7
FLUIDA STATIS
I. TUJUAN :
1. membuktikan hukum utama hidrostatis
2. membuktikan hukum pascal
3. membuktikan hukum archimedes

II. DASAR TEORI


Fluida statis adalah zat alir yang berada dalam kondisi diam dan tidak bergerak. Contoh Fluida
statis yang paling simple adalah air yang diletakan di dalam gelas. Fluida statis merupakan
ladang ilmu pengetahuan. Karena melalui fluida statis di temukan banyak sekali hukum-hukum
dasar ilmu fisika yang kemudian dalam penerapannya sangat bermanfaat bagi kesejahteraan
umat manusia. Contohnya hukum dasar ilmu fisika yang berasal dari fluida statis adalah teori
hidrostatika, hukum pascal, hukum Archimedes, hukum Boyle, dll
Fluida statis tidak hanya berhubungan dengan zat cair yang tidak mengalir. Gas yang tidak
mengalir juga termasuk fluida statis. Namun dalam pembahasan tentang pengertian dan
definisi fluida statis kali ini, Kamusq.com akan mengidentifikasikan fluida statis sebagai zat cair
yang tidak mengalir dimana dari zat cair yang tidak mengalir ini di temukan hukum-hukum
dasar ilmu fisika seperti hukum pascal dan hukum Archimedes. Sedangkan hukum Boyle tidak
dibahas di sini karena  berhubungan dengan fluida yang berbentuk gas.
Hukum dasar ilmu fisika yang tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan fluida statis adalah
hukum tentang tekanan hidrostati. Seperti disebutkan dalam artikel terdahulu tentang tekanan
hidrostatik, bahwa dalam suatu fluida statis yang diletakan dalam wadah tertentu dengan
kedalaman tertentu bekerja suatu gaya tekan yang sangat hebat. Gaya tekan itulah yang
kemudian disebut tekanan hidrostatik. Besar tekanan hidrostatik tergantung pada ketinggian
zar cair, massa jenis dan percepatan grafitasi. Dari teori tentang tekanan tersebut kemudian
Pacal dan Archimedes menemukan hukum-hukum yang terkenal, yaitu Hukum Pascal dan
Hukum Archimedes.
Hukum Pascal sangat berkaitan erat dengan fluida statis. Dalam hukum ini, pascal
mengemukakan teori bahwa tekanan yang diberikan pada  zat cair dalam suatu wadah akan
diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Hukum pascal ini merupakan teori dasar dari
pembuatan dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, dll.
Sedangkan Hukum Archimedes merupakan teori dasar dari pembuatan kapal selam, kapal
laut, dll. Hukum Archimedes berhubungan dengan perpindahan zat cair dalam suatu tempat
akibat dari dimasukannya suatu benda kedalam zat cair tersebut. Hukum Archimedes ini
menjelaskan segala fenomena alam yang berhubungan dengan fluida statis yang berupa zat
cair, seperti mengapa kapal selam dapat melayang didalam air, atau mengapa nyamuk tidak
tenggelam saat menyentuh permukaan air, dan lain sebagainya.
Setiap ilmuwan di dunia ini sebagian besar tertarik untuk mempelajari tentang fluida statis dan
fenomena yang terjadi didalamnya, karena dalam kehidupan sehari-hari kita selalu
berhubungan erat dengan fluida statis. Seperti saat berlayar dilautan, saat menuang air
kedalam gelas, saat menimba air disumur. Laut, sumur, gelas, dll merupakan salah satu tempat
dimana fluida statis berupa zat cair ditemukan.

III. ALAT & BAHAN


 Botol air mineral (500 mL)
 Paku
 Plester
 Pensil
 Air
 Penggaris

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


15

IV. LANGKAH PERCOBAAN :


A. Membuktikan Hukum Hidrostatis
1. Dengan pensil, berilah tanda empat posisi pada ketinggian yang sama.
2. Lubangi tanda pensil  dengan menggunakan paku. Usahakan diameter lubang kira-kira
sama.
3. Tutup tiap lubang  dengan sebuah plester. Isi botol dengan air.
4. Setelah itu buka plester dan amati kekuatan pancaran air  dari keempat lubang tersebut.
Ukurlah jarak pancaran air pada setiap lubang kemudian tuliskan hasil  pengukuran pada
tabel.   

B. Membuktikan hukum Pascal  Alat dan Bahan:


Kompa Hidrolik Panjang        
Kompa Hidrolik Kecil        
Langkah kerja:
1. 2 Buah Balon Langkah Kerja  Sediakan kompa hidrolik yang berbeda yaitu kompa
hidrolik panjang dan kompa hidrolik  kecil.
2. Setelah kompa disediakan pasangkan sebuah balon pada masing-masing kompa 
tersebut, kemudian tekan masing-masing ujung kompa sebanyak 3 tekanan.
3. Ulangi langkah tersebut sebanyak dua kali. Manakah balon yang lebih cepat membesar 
dari 2 kompa hidrolik itu? tuliskan hasil percobaan pada tabel.  Tabel Pengamatan Isi
tabel dengan pernyatan balon lebih besar, besar, sedang, dan kecil Tekanan Kompa 3
Tekanan 4 Tekanan 5 Tekanan Tekanan Kompa Panjang Tekanan Kompa Kecil
Pertanyaan Setelah didapat data hasil pengamatan jelaskan hasil percobaan ini?
Kegiatan 3 Membuktikan hukum C. C. Archimedes Alat dan Bahan: 
Gelas         
Telur         
Garam         
Air         
Langkah kerja:
1. 3 beban yang berbeda        
2. Anemometer Langkah Kerja Percobaan 1 Gantungkan sebuah beban anemometer,
kemudian celupkan beban tersebut kedalam gelas  yang berisi air. Adakah
perbedaan berat beban diantara di udara dan di air? 
3. tuliskan hasil  percobaan pada tabel.   Tabel hasil pengamatan.

V. DATA PERCOBAAN
Percobaan 1
Lubang Jarak pancaran (cm)
1
2
3
4

Percobaan 2
Tekanan kompa 3 tekanan 4 tekanan 5 tekanan

Percobaan 3
Berat beban di udara Berat beban di air
2N
3N
4N

V. VI. KESIMPULAN
………………………………………………………………………………………………………………………………………
MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI
16

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

VII. TUGAS PENDAHULUAN


1. Apa bunyi dari hukum archimedes?
2. Apa bunyi hukum pascal?
3. Hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari?
4. Hukum pascal dalam kehidupan sehari-hari ?

KILAS SAINS

Balon udara
Ariel sangat senang mengendarai balon udara. Dia sadar
bahwa bolon ini dapat terbang Karena ada energi panas
yang membuat balon mengembang dan terbang

Belajarlah dari pengalaman


untuk hidup dimasa depan

MODUL PRAKTIKUM 8
MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI
17

FLUIDA DINAMIS
I. TUJUAN
Peserta didik dapat mengetahui perbedaan debit air dan laju air di beberapa keran air.

II. DASAR TEORI :


Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir atau bergerak terhadap sekitarnya. Pada
pembahasan fluida dinamis, kita akan mempelajari mengenai persamaan kontinuitas, dan
Hukum Bernoulli beserta penerapannya. Materi kali ini hanya dibatasi pada fluida ideal. Fluida
ideal mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a. Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap partikel fluida pada satu titik tertentu adalah
tetap, baik besar maupun arahnya. Aliran tunak terjadi pada aliran yang pelan.
b. Alirannya tak rotasional, artinya pada setiap titik partikel fluida tidak memiliki momentum
sudut terhadap titik tersebut. Alirannya mengikuti garis arus (streamline).
c. Tidak kompresibel (tidak termampatkan), artinya fluida tidak mengalami perubahan volume
(massa jenis) karena pengaruh tekanan.
d. Tak kental, artinya tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan fluida di sekitarnya
maupun dengan dinding tempat yang dilaluinya. Kekentalan pada aliran fluida berkaitan
dengan viskositas.
III. ALAT & BAHAN
 1 buah botol (ukuran 500 ml)
 Stopwatch
 Air dari masing-masing keran (5 keran)

IV. LANGKAH PERCOBAAN :

1. Pertama-tama, tentukan keran di daerah mana di sekitar lingkungan sekolah yang akan
dijadikan target.
2. Setelah itu, ukurlah diameter mulut keran.
3. Lalu, hidupkan keran sampai air keluar maksimal/deras
4. Selanjutnya, masukkan air dari keran tadi ke dalam botol yang telah disediakan
5. Hitunglah waktu yang diperlukan air tersebut untuk memenuhi ruang dalam botol
6. Lakukanlah, cara kerja 2-5 pada tiap-tiap keran.

V. DATA PERCOBAAN
Keran Posisi Diamater Luas Laju air Waktu hingga Debit air Debit air
MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI
18

keran mulut penampang (cm/s) botol terisi Q=V/t Q=A.v


keran keran (cm2) penuh (s)
(cm)

VI. KESIMPULAN
………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………

VII. TUGAS PENDAHULUAN


1. Apa yang dimaksud dengan fluida dinamis ?
2. Sebutkan ciri – ciri dari fluida ideal!
3. Bagaimanakah isi dari prinsip bernoulli ?
4. Dari manakah nama Bernoulli berasal ?
5. Sebutkan dua bentuk hukum Bernoulli !
TOKOH FISIKA

Daniel Bernovllivs
(1700-1782, warga Belanda)

Daniel Bernoulli lahir pada 8 Februari 1700 di Groningen, Republik Belanda. Ia adalah anak
dari Johann Bernoulli, seorang ahli matematika di kota Groningen. Kakaknya yang bernama
Nicolaus (II) Bernoulli dan pamannya, Jacob Bernoulli juga merupakan ahli matematika.

Dalam Hydrodynamica (1738) ia meletakkan dasar bagi teori kinetik gas, dan menerapkan
ide untuk menjelaskan hukum Boyle. Dia bekerja dengan Euler pada elastisitas dan
pengembangan persamaan balok Euler-Bernoulli. Prinsip Bernoulli digunakan dalam
aerodinamika.
KILAS SAINS

TAHUKAH KAMU ?
MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI
19

Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa terbang karena
memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena laju
aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada
tekanan pesawat di bawah.

Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan di atas dan di
bawah di kali dengan luas efektif pesawat.

KEBOHONGAN menyelamatkan
mu sementara tetapi akan
menghancurkan mu
SELAMANYA

MODUL PRAKTIKUM 9
MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI
20

TERMODINAMIKA
I. TUJUAN
Membuktikan adanya pemuaian pada gas.

II. DASAR TEORI :


Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu
1. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)
Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang
suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap.
Dirumuskan sebagai berikut:
P . V = tetap atau P1 . V1 = P2 . V2
Keterangan,
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)
2. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)
Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang
tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai
V/T=tetap atau V1/T1=V2/T2
Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)

3. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)


Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di
dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya.
Hukum Gay Lussac dirumuskan sebagai
P1/T1=P2/T2
Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan
P1.V1/T1=P2.V2/T2
Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
T = suhu (K)

III. ALAT & BAHAN


Alat : botol kaca, Mangkuk , balon, pembakar spertus, termometer
Bahan : Air, spertus

IV. LANGKAH PERCOBAAN :


1. Siapkan alat dan bahan
2. Pasangkan balon pada mulut botol
3. Letakkan botol kaca ke dalam mangkuk
4. Tuangkan air ke dalam mangkuk
5. Ukur suhu mula mula air
6. Panaskan air
7. Amati perubaha suhu dan perubahan keadaan balon setiap interval 5 sekon
8. Catat hasil yang diperoleh

V. DATA PERCOBAAN

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


21

N Suhu waktu keadaan


o
1 0
2 5
3 10
4 15
5 20
VI. KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………..

VII. TUGAS PENDAHULUAN


1. Hitunglah kalor jenis gas Oksigen pada volume dan tekanan tetap bila massa molekul gas
Oksigen 32 gram/mol.
2. Hitunglah kalor jenis gas-gas berikut ini pada volume dan tekanan tetap.
a. Gas Neon monoatomik, bila masa molekulnya 2,018 gram/mol
b. Gas Hidrogen diatomik, bila massa molekulnya 2,016 gram/mol
TOKOH FISIKA

Alat alat optik


digunakan untuk
meningkatan
daya penglihatan
manusia.
Joseph Niepce
Teleskop
c. tahun 1826, joseph niepce dari prancis
Pada
astronomi untuk
berhasil membuat kamera nyata yang pertama. Kamera
mengamati
ini terdiri dari kotak kayu dengan sebuah lensa di depannya dan berhasil membuat gambar
d. benda benda
permanen pertama pada sebuah pelat logam.orang yang difoto dengan kamera ini harus berfose
angkasa. Di
selama
e. 8 jam agar gambarnya dapat terekam pada pelat logam.
kubah
observatorium
f. KILAS yang SAINS dapat
digerakkan,
didalamnya
terdapat sebuah
g. teleskop
moderen yang
digunakan
DAFTAR untuk
PUSTAKA
mengamati
 Buku Praktikum Fisika Dasar Edisi Bulan Agustus
benda benda 2002 Laboratorium Fisika Dasar
angkasa
Tahun Pertama Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jember

 Diyono Harun, Buku Pintar Praktikum Fisika SMA/MA, Laskar Aksara, 2015

 Nursyamsuddin, Panduan Praktikum Terpilih Fisika SMA, Penerbit Erlangga, 2007

 Soenjoto, Euis Sustini, Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, DIKTI 1993

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI


22

 Sofyan Hidayat, Gado-gado fisika, Grafiti. 2008

 University Physics, second edition, Sears and Zemansky.

 www. google.co.id

TENTANG PENULIS

Ujang Fahmi Abdillah, S.Si. Lahir di Kota Jember pada tahun 1975. Beliau lulus
dari Fisika FMIPA ITB tahun 1999. Semenjak mahasiswa beliau sudah tertarik dan
aktif dalam bidang pendidikan terutama mengajar. Karena kecintaan
menyampaikan ilmu terutama ilmu fisika itulah akhirnya setelah kelulusannya
beliau mengabdikan dirinya untuk mengajar di SMA Muhammadiyah 3 Jember
sampai tahun 2004. Pada tahun 2005 beliau menjadi PNS dan ditempatkan di
SMAN 1 Jenggawah. Pada tahun 2006 beliau mendapatkan kesempatan untuk
mengajar di SRIT (Sekolah Republik Indonesia Tokyo) selama 2 tahun 7 bulan.
Sepulang dari Tokyo sampai sekarang beliau aktif sebagai pengajar mata pelajaran
Fisika di SMAN 3 Jember.

MODUL PRAKTIKUM FISIKA SMA KELAS XI

Anda mungkin juga menyukai