Bali, pada bulan Januari 2020. Data penelitian ini diperoleh melalui
Gejala Depresi
memenuhi syarat dilakukannya uji Chi Square. Uji hipotesis ini dilakukan
Gejala Depresi
Nilai
Tidak Ringan Berat Total
p
Ada
Frekuensi Sering N 15 7 0 22 0,90
Konsumsi % 9,4 4,4 0 13,8
Junk Jarang N 83 44 1 128
Food % 51,9 27,5 0,6 80
Sangat N 7 3 0 10
Jarang % 4,4 1,9 0 6,3
Tidak N 0 0 0 0
Pernah % 0 0 0 0
Total N 105 54 1 160
% 65,6 33,8 0,6 100
berjenis kelamin perempuan, jarang mengkonsumsi junk food, dan tidak ada
serupa. Penelitian di Cardiff, Inggris, yang dilakukan pada tahun 2018 juga
menggunakan populasi yang serupa dengan penelitian ini, yaitu siswa sekolah
Selatan, yang dilakukan pada tahun 2019 juga mendapati karakteristik subjek
pada thaun 2019. Penelitian dengan desain cross sectional yang melibatkan 99
antara pemilihan makanan sehat atau tidak sehat dengan kesehatan mental
pada remaja (p = 0,67)(Adenengsi & Rusman, 2019). Hasil ini juga didukung
depresi dapat disebabkan oleh beberapa hal, terutama adalah faktor risiko dan
etiologi utama dari depresi. Diketahui bahwa faktor risiko dan etiologi depresi
dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu faktor biologis, genetik, dan
psikososial. Junk food termasuk pada faktor biologis karena diketahui bahwa
genetik yang paling sering dibahas adalah HTR1A, BDNF, CB1, GALR2, dan
P2RX7. Polimorfism pada semua lokus gen tersebut disertai interaksi dengan
sehingga muncul berbagai gejala depresi. Oleh sebab itu, seseorang yang
mengalami depresi akan memiliki risiko lebih besar untuk anaknya juga
utama pada kelompok usia ini. Permasalahan lain seperti ekonomi, lingkungan
penelitian ini menggunakan siswa SMP. Orang dewasa dan siswa SMP
orang dewasa bisa bukan hanya disebabkan oleh konsumsi junk food,
dan karir.
hasil yang berbeda dengan penelitian ini. Penelitian dengan desain cross
sectional yang melibatkan 68.043 responden secara online tersebut
minuman berenergi. Keinginan bunuh diri itu sendiri merupakan salah satu
dapat memperkuat inti dari penelitian ini, antara lain data usia, riwayat depresi
pada orang tua, dan lingkungan sosial. Selain itu, catatan konsumsi junk food
diisi berdasarkan ingatan dan persepsi dari subjek, sehingga sangat mungkin
1. Univariat
2. Bivariat