PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
Cut Asiah
NIM : 191010510023
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Cut Asiah
Nim : 191010510023
Disetujui,
Mengetahui,
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Mutu
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Cut Asiah
Nim : 191010510023
Disetujui,
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Mutu
iii
KATA PENGANTAR
selawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW karena
dilaksanakan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Terapan
Kebidanan pada Pada Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
bimbingan dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menguucapkan terima kasih kepada Suami dan anak-anak tercinta, serta
penulis pengucapkan terima kasih kepada pembimbing ibu Faradilla Safitri, S.ST.,
M.Kes yang telah memberikan petunjuk, arahan, bimbingan dan dukungan mulai
dari awal penulisan sampai dengan selesainya penulisan ini dan penulis melalui
kepada :
1. Bapak Dedy Zefrizal, ST, sebagai Ketua Yayasan U’Budiyah Banda Aceh.
Indonesia
iv
3. Ibu Herawati, S.Pd,I., S.Pd., MA, sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Mutu.
4. Ibu Mutiawati, S.Pd., M.Pd., sebagai Konsultan Wakil Rektor III Bidang
5. Ibu Sahbainur Rezeki, S.ST, M.K.M, sebagai Ketua Program Studi D-IV
6. Ibu Asmaul Husna, S.ST., M.Kes, dan ibu Ulfa Husna Dhira, SST., M.K.M,
sebagai dewan penguji yang telah memberikan arahan serta masukan untuk
7. Bapak dan Ibu dosen serta staf akademik D-IV Kebidanan Universitas
Ubudiyah Indonesia.
penelitian awal.
itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan proposal skripsi ini dimasa yang akan datang. Harapan
v
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan masalah..........................................................................................9
1.3. Tujuan Penelitian.........................................................................................10
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................10
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................10
1.4. Manfaat Penelitian.......................................................................................11
1.4.1. Manfaat teoritis..................................................................................11
1.4.2. Manfaat Praktis..................................................................................11
1.4.3. Manfaat bagi peneliti.........................................................................11
1.5. Keaslian Penelitian......................................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................13
2.1 Konsep Imunisasi..........................................................................................13
2.1.1 Pengertian..............................................................................................13
2.1.2 Jenis Imunisasi......................................................................................14
2.1.3. Manfaat Imunisasi................................................................................16
2.1.4. Tujuan Imunisasi..................................................................................16
2.1.5 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi.................................17
2.1.6. Vaksin yang diberikan pada waktu imunisasi.......................................20
2.1.6. Reaksi /Efek Samping Imunisasi..........................................................25
2.1.7. Sasaran dan Jadwal Pelaksanaan Imunisasi..........................................26
2.2 Teori Rendahnya Kelengkapan Imunisasi.....................................................26
2.3 Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar.....27
2.3.1. Karakteristik Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar.....................27
2.3.2. Jarak Kepelayanan Kesehatan Dengan Kelengkapan Imunisasi...........31
2.3.5. Dukungan Kader Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar....................32
vii
2.4 Kerangka Teoritis..........................................................................................35
2.5 Kerangka Konsep..........................................................................................36
2.6 Hipotesis......................................................................................................36
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................38
3.1. Jenis Penelitian.............................................................................................38
3.2. Lokasi dan waktu penelitian........................................................................38
3.3. Populasi dan sampel.....................................................................................38
3.3.1 Populasi..............................................................................................38
3.3.2 Sampel................................................................................................38
3.4. Tehnik Pengumpulan Data...........................................................................39
3.5. Instrument penelitian....................................................................................39
3.6. Definisi Operasional.....................................................................................40
3.7. Pengolahan dan Analisa data........................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................43
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Kuesioner
Lampiran 7. Biodata
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
kematian bayi dan balita. Dasar utama pelayanan kesehatan, bidang preventif
atau balita, tidak hanya memberikan perlindungan pada anak lainnya, karena
dasar, yaitu: BCG, yaitu imunisasi dasar yang diberikan untuk mencegah penyakit
penyakit hepatitis B. Selanjutnya DPT, yaitu imunisasi dasar yang diberikan untuk
Campak, yang diberikan untuk mencegah penyakit campak dan yang terakhir
imunisasi dasar Polio, yang diberikan untuk mencegah penyakit polio [CITATION
Ika14 \l 1057 ].
yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
1
menular yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah dan kematian terutama
jenis imunisasi dasar lengkap sesuai dengan usianya. Jika salah satu jenis
imunisasi tidak diberikan maka bayi tersebut termasuk dalam status imunisasi
atau saranasaranan kesehatan dan faktor pendorong yang terwujud dalam sikap
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok
disebabkan karena orang tersebut tidak atau belum mengetahui manfaat imunisasi
bagi anaknya (predisposing faktors). Atau barangkali juga karena rumahnya jauh
faktors). Sebab lain, mungkin karena para petugas kesehatan atau tokoh
2
penting, karena pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan
pada orang tua khususnya ibu. Banyak faktor yang memengaruhinya seperti
pemberian imunisasi, tempat pelayanan imunisasi jauh dan sulit dijangkau, jadwal
pelayanan tidak teratur dan tidak sesuai dengan masyarakat, kurangnya tenaga,
tidak tersedianya kartu imunisasi, buku KIA, faktor budaya, pendidikan dan
bahwa respon ibu balita terhadap program imunisasi masih relatif rendah, dan hal
ini disebabkan oleh karena masih adanya kepercayaan masyarakat yang melarang
bayi keluar rumah sebelum berusia 1 bulan, adanya sikap keengganan ibu bayi
untuk mengimunisasi karena takut resiko sakit pada anak, jarak rumah dengan
serta kurang tetapnya jadwal imunisasi yang dilaksanakan pada posyandu. Ketiga
3
baru), ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi
dirinya atau keluarganya. Demikian juga dengan orang tua yang tahu arti dan
manfaat imunisasi maka mereka tidak akan takut membawa anaknya untuk
disebabkan karena orang tersebut tidak tahu atau belum tahu manfaat imunisasi
bagi anak, tetapi barang kali juga karena rumahnya terlalu jauh dengan pelayanan
keluarga merupakan orang yang paling dekat dengan anggota keluarga yang lain.
Jika sikap keluarga terhadap imunisasi kurang begitu respon dan bersikap tidak
imunisasi tidak akan dilakukan oleh ibu bayi karena tidak ada dukungan oleh
keluarga [ CITATION Sup12 \l 1057 ]. Sikap petugas terhadap ibu dari bayi yang
mengenai imunisasi dan himbauan dari tokoh agama, tokoh adat, ataupun pejabat
anaknya. Seorang ibu yang tidak bekerja akan mempunyai kesempatan untuk
yang bekerja diluar rumah sering kali tidak mempunyai kesempatan untuk datang
masih bekerja ditempat kerjanya. Sering juga ibu yang terlalu sibuk dengan
4
urusan pekerjaannya lupa akan jadwal imunisasi anaknya [ CITATION Not12 \l
1057 ].
juta anak mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Pada 2018, terdapat kurang lebih 20 juta anak tidak
mendapatkan imunisasi lengkap dan bahkan ada anak yang tidak mendapatkan
imunisasi sama sekali. Dan pada tahun 2019 jumlah ini meninggak menjadi 25,7
Pada 2018, Kementerian Kesehatan mencatat, baru 87,8 persen anak yang
Indonesia yang belum mendapat IDL, bahkan sekitar satu persen belum
kali imunisasi tuberkulosis (BCG), tiga kali imunisasi Difteri, Pertusis, Tetanus,
Hepatitis B, serta Pneumonia (DPT-HB-Hib), empat kali imunisasi Polio, dan satu
ada masalah disparitas atau gap di antara kabupaten atau desa. Idealnya angka
UCI 100 persen, pada tahun 2018 sudah mencapai 85,8 persen, perlindungan
1057 ]. Dan pada tahun 2019 Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) sebesar 87,7 persen.
dasar lengkap pada bayi 3 tahun terakhir telah mengalami peningkatan yaitu pada
5
tahun 2017 mencapai 57,1%, tahun 2018 (68,6%) dan tahun 2019 (73,5%).
Walaupun terjadi peningkatan namun pencapaian dalam 3 tahun terakhir ini masih
belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100% menurut Standar
Layeun, Meunasah Bak Ue, Meunasah Mesjid dan Pulot) dimana berdasarkan
data terakhir yang diperoleh masih ada desa atau gampong belum merupakan
mencakup semua desa karena masih terdapat gampong dimana jumlah bayi yang
kerja Puskesmas Leupung terkait dengan pelaksanaan program serta apa saja yang
menjadi hambatan dalam pelaksanaan program serta apa saja yang menjadi
bulan, sekitar jam 09.00 pagi sampai dengan jam 12.00 siang. Pelaksanaan
imunisasi di posyandu dibantu oleh masyarakat (kader). Jumlah kader setiap desa
satu posyandu. Kader bertugas untuk mencatat nama bayi yang akan diimunisasi,
6
(KMS) dan memberikan penyuluhan/konseling. Pemberian imunisasi dilakukan
dan pelaksanaan mini lokakarya berasal dari APBD dan mencukupi. Jumlah
vaksin, dan kader yang membantu kegiatan di posyandu. Sarana dan prasarana
juga tersedia, vaksin dan alat suntik tersedia dan mencukupi. Untuk penyimpanan
imunisasi yaitu seperti melakukan sweeping setiap bulannya dan penyuluhan serta
dan masih sangat jauh dari target yang ditetapkan. Menurut petugas, hambatan
7
memiliki bayi yang datang untuk mengimunisasikan anaknya, dimana seharusnya
100% jumlah ibu yang memiliki bayi 0-11 bulan di setiap desa harus
hanya sekitar 50-70% jumlah ibu yang memiliki bayi di setiap desa yang datang
pemberian imunisasi dasar lengkap sejak dini pada bayi sebelum berusia 1 tahun
hambatan untuk ibu membawa bayinya imunisasi karena ibu harus bekerja dan
tidak sempat membawa bayinya untuk imunisasi, jadwal posyandu yang berubah-
imunisasi, setelah imunisasi bayi mereka menjadi sakit sehingga anggota keluarga
melarang ibu untuk memberikan imunisasi selanjutnya dan selain itu 4 dari 7 ibu
8
pelayanan kesehatan dan tidak ada transportasi untuk membawa anak mereka
imunisasi.
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan Penelitian
Tahun 2020?
9
3. Mengetahui pengaruh dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi
1.4. Manfaat Penelitian
referensi bagi pemerintah baik pusat maupun daerah, Dinas Kesehatan, Puskesmas
penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data base dan bahan referensi
kelengkapan imunisasi pada bayi serta menjadi sarana pengembangan diri melalui
penelitian lapangan. Sebagai bahan acuan, informasi, rujukan dan referensi yang
10
1.5. Keaslian Penelitian
bahwa sikap ibu dan dukungan keluarga memiliki pengaruh yang sangat
kuat terhadap status imunisasi dasar lengkap pada bayi [ CITATION Wah16 \l
11
adalah menggunakan jarak ke pelayanan sebagai salah satu variabel
independen.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
untuk memberikan kekebalan pada bayi, anak dan balita dalam keadaan
atau reaksi umum berupa keluhan atau gejala tertentu, tergantung dari jenis
semua orang, terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi
13
Pemerintah mewajibkan setiap bayi untuk mendapatkan imunisasi
Tubuh akan bereaksi dengan membawa anti bodi atau materi toksin
berupa serum yang terdapat dalam zat inti dapat dipakai untuk melawan
serangan antigen yang sama. Dari berbagai jenis kuman dan mikroba
(bakteri, virus dan parasit) atau zat dari kuman yang disebut antigen. Bila
tersebut disebut anti toksin. Adapun racun kuman yang dimasuki kedalam
tubuh disebut dengan antitoksin. Pemberian antigen tidak dapat begitu saja
14
kekebalan tubuh yang diperoleh dimana tubuh orang tersebut aktif
membuat zat anti sendiri. Imunisasi Aktif juga vaksinasi bila yang
antigen yang oleh sistemnya imonologik dikenal sebagai bahan asing, oleh
penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman atau virus yang digunakan
1. Imunisasi Aktif
2. Imunisasi Pasif. Imunisasi pasif yaitu kekebalan yang diperoleh karena orang
tersebut mendapatkan zat anti dari luar. Dengan demikian dikatakan imunisasi
pasif bila yang disuntikan adalah serum imun. Serum imun mengandung
antibodi yang telah dibuat aktif oleh makhluk hidup. Bila serum imun
antibodi yang dipakai. Jadi sistem imunologi tubuh aseptor tidak terangsang
15
a. Kekebalan yang diturunkan, yaitu berupa kekebalan pada bayi karena
mengandung zat anti yang diturunkan dari ibu ketika bayi masih dapam
kandungan.
karena pada orang itu diberikan zat anti dari luar. Pemberian zat anti dapat
1057 ].
poliomilitis.
d. Imunisasi Campak, dapat mencegah penyakit cacar pada bayi dan balita.
dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisas. Program
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh
16
Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal
menurunkan angka kesakitan, kematian pada bayi, balita/ anak- anak pra
berikut:
a. Tujuan Umum yakni untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
100% desa.
polio liar
dalam 1 tahun
17
4) Tercapainya Reduksi Campak (RECAM), artinya angka kesakitan
campak turun.
penyakit utama, yaitu TBC, Dipteri, Pertusis, tetanus, Polio dan campak
Pertusis dan Tetanus yang disebabkan oleh bakteri, sedangkan Polio dan
1) Tuberculosis.
Penyakit TBC dapat menyerang melalui kulit dan kelenjar getah bening.
18
yang sangat tinggi 2) Keringat di waktu malam 3) Nafsu makan berkurang 4)
Sakit dada dan berat badan menurun. Bahaya TBC adalah kerusakan. Cara
mencegah penyakit TBC adalah dengan menggunakan vaksin BCG pada bayi,
penderita TBC adalah berobat secara rutin sampai sembuh [ CITATION Aru14 \l
1057 ].
2) Difteri
pernafasan bagian atas. Penyakit ini mudah menular, gejala dari penyakir
leher bengkak 4) Nafas berbunyi. Adapun juga tanda khas penyakit ini
dan mudah berdarah. Penyakit ini juga dapat dicegah melalui imunisasi
3) Pertusis
Penyakit ini menular melalui jalan nafas. gejala dari penyakit ini antara
19
berbulan-bulan 4) Akibat waktu bentuknya lama, nafsu makan berkurang
4) Tetanus
Tetanus adalah penyakit yang terjadi pada bayi yang beru lahir
ini biasanya menyerang pada bayi yang baru lahir, infeksi tetanus terjadi
melalui tali pusat yang dipotong dengan alat yang tidak bersih (tidak steril)
(tetanus tuxoid). Infeksi tetanus dapat terjadi melalui luka kecil akibat
Mulut tidak dapat dibuka, sehingga sukar untuk makan dan minum. 2)
Tubuh kejang dan kaku, tetapi si penderita tetanus adalah imunisasi vaksin
TT (tetanus toxoid) pada ibu hamil. Imunisasi bayi dan balita vaksin DT
(dipteri tetanus). Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara menolong
5) Campak
20
Gejala-gejalanya adalah: 1) Awal penyakit ini berlangsung 3-7 hari. 2)
Kulit bewarna meran dan dingin. 3) Mata berair, hidung beringus, tidak
enak badan, demam tinggi. 4) Timbul pula bercak-bercak merah pada dahi,
6) Polio
dengan penyebaran virus saat ini hanya terbatas pada beberapa wilayah di
Pakistan, Afganistan dan Nigeria. Dua dari tiga strain polio liar tampaknya
telah hilang. India dan seluruh wilayah WHO di Asia Tenggara telah
dinyatakan bebas polio, serta wabah yang terjadi pada kurun waktu 2013-
2014 di Timur Tengah dan Tanduk Afrika (Horn of Africa) sudah berhenti.
21
tersebut. Ketentuan pemerintah dalam program pengembangan imunisasi,
1) Vaksin BCG.
Vaksin ini adalah jenis vaksin yang mengandung kuman BGC (Basillus
membentuk zat anti terhadap TBC. Imunisasi vaksin BCG sebaiknya diberikan
sejak dini, saat bayi baru lahir sampai umur 2 bulan dan harus diulang setiap 5
tahun kemudian dinilai imunisasi BCG berhasil apabila ditempat berasal suntikan
timbul benjolan kecil yang tak lama sembuh dan menyempis. Vaksin ini tidak
menjamin bayi atau balita terhindat dari kuman TBC, tapi setidaknya melindungi
dari jenis penyakit TBC yang berat seperti TBC tulang dan paru-paru atau TBC
bening dan sembuh perlahan-lahan. Vaksin yang pertama kali dibuat adalah
mengembangkan vaksin cacar dari virus cacar sapi atau cowpox. Sebelum
ditemukan vaksin cacar, penyakit ini sangat ditakuti masyarakat karena sangat
mematikan, bahkan penyakit ini sempat menyebar ke seluruh dunia dan menelan
Namun saat ini, kejadian penyakit cacar jarang ditemukan karena WHO
2. Vaksin Hepatitis B.
22
Manfaat dari pemberian Hepatitis B yaitu untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit Hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari bagian virus Hepatitis B
utama dunia yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, meskipun saat
ini sudah tersedia vaksin yang efektif dalam bentuk pengobatan antivirus. Secara
global dari dua milyar orang yang sudah terinfeksi, lebih dari 350 juta jiwa telah
terinfeksi VHB kronis yang menyebabkan 1-2 juta jiwa kematian setiap tahun
karena kanker hati. Infeksi VHB bervariasi menurut geografi, prevalensi VHB
kronis mulai dari 1,2% sampai dengan 20%. Sekitar 40% dari populasi yang
tinggal di daerah endemik, seperti Afrika dan 20 Asia Pasifik (tidak termasuk
pembunuh nomor 10 di dunia dan endemis di China dan bagian lain di Asia
termasuk Indonesia. Dua milyar penduduk dunia pernah terinfeksi oleh virus
Hepatitis B, 400 juta jiwa pengidap Hepatitis kronik dan 250.000 orang setiap
tahun meninggal akibat sirosis hati dan kanker hati, 170 juta penduduk dunia
bersamaan untuk mengatasi penyakit difteri, pertuasi dan tetanus dalam bentuk
ditepat bekas suntikan. Efek sampingnya; panas tinggi atau anak tidak kuat
23
terhadap vaksin pertusis, untuk itu DPT tidak diberikan kepada anak yang pernah
Tetanus dan Pertusis. Difteri ditandai dengan terjadi selaput putih keabu-abuan di
kematian. Ditularkan lewat percikan ludah. Tetanus disebabkan oleh luka dalam
dan kotor, pada bayi baru lahir tetanus masuk melalui pemotongan tali pusar yang
tidak steril. Pertusis (Whooping cough) di tandai batuk yang terus menerus dan di
akhiri dengan muntah. Menyebabkan anak tidak dapat makan, minum, dan
Anak harus mendapat imunisasi DPT 5 kali pada usia, 2-4-6-18 bulan-(4-
6) tahun.Vaksin DPT dapat biberikan bersamaan dengan vaksin lain. Untuk anak
usia lebih 7 tahun dapat diberikan Vaksin Td atau Tdap untuk melindungi
terhadap Tetanus, Difteri dan Pertusi, dan di ulang setiap 10 tahun. Efek samping
dalam imunisasi DPT adalah demam, muntah, rewel, nafsu makan berkurang.
apabila anak mengalami efek samping alergi berat, kejang berulang atau koma,
sebaiknya segera bawa ke dokter. akan tetapi efek samping berat seperti itu jarang
DPT tidak boleh dilakukan apabila anak sedang sakit disertai panas tinggi,
dapat di berikan bila sudah tidak panas lagi. Pada sakit ringan tanpa demam
vaksin dapat di berian. anak yang kejang dan infeksi otak pun tidak boleh
24
4. Vaksin Polio.
1) Vaksin saik: terdiri dari virus polio yang dimatikan dan diberikannya
melalui suntikan.
2) Vaksin sabin: terdiri dari virus folio hidup yang telah dilemahkan dan
mengandung virus yang msih hidup tetapi telah dilemahkan, Virus ini
tetap hidup dalam merangsang tubuh untuk membentuk anti tapi organnya
tetap sehat. Sedangkan vaksin yang mengandung virus yang mati yaitu
daya anti gen yang tinggi. Vaksin ini jika dimasukkan ke dalam tubuh juga
dan vaksin sabin sebenarnya sama tapi karena vaksin sabin lebih muran
5. Vaksin Campak
25
alamiah maksudnya orang tersebut akan kebal terhadap serangan penyakit
campak.
maka imunisasi juga dapat menyebabkan reaksi atau efek samping, ini
kecil dan mejadi luka. Luka tersebut tetap terbuka dan jangan diberi obat
apapun, bila akan ditutup gunakan kain kasa kering, luka akan sembuh
merasa nyeri, merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak
vaksin DPT tetapi panas ini akan sembuh dalam waktu 1-2 hari. Sebagian
bayi merasa nyeri, merah atau bengkak ditempat suntukan. Keadaan ini
tidak berbahaya dan tidak perlu pengobatan karena akan sembuh sendiri.
poliomytis.
26
2.1.7. Sasaran dan Jadwal Pelaksanaan Imunisasi
dapat mencegah penyakit tetapi dapat juga menahan laju angka kematian
bayi. Oleh karena itu, imunisasi ditunjukkan untuk bayi dan anak balita,
wanita usia subur (WUS), calon pengantin dan wanita yang sedang hamil [
pada semuaorang, terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi
Ran11 \l 1057 ].
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen yang serupa tidak terjadi
27
imunitas seseorang kuman patogen tertentu, hal ini dimaksudkan agar
diberikan. Tubuh akan bereaksi dengan membawa anti bodi atau materi
tubuh berupa serum yang terdapat dalam zat inti dapat dipakai untuk
melawan serangan antigen yang sama. Dari berbagai jenis kuman dan
mikroba (bakteri, virus dan parasit) atau zat 26 dari kuman yang disebut
antigen. Bila dimasukkan antigen kuman, maka zat antigen yang dibentuk
kuman tersebut disebut anti toksin. Adapun racun kuman yang dimasuki
begitu saja karena dapat menimbulkan dan membuat bayi atau anak-anak
1. Pekerjaan
28
sampai anak berusia 5 tahun merupakan usia penting, karena pada umur
rumah, maka Ibu dapat memantau makan anak secara maksimal sehingga
hal ini akan berpengaruh terhadap konsumsi makan anaknya. Nafsu makan
tidak saja dipengaruhi oleh rasa lapar tapi pula oleh emosi. Anak yang
merasa tidak mendapatkan kasih sayang Ibu nya dapat kehilangan nafsu 27
makan dan akan mengganggu pertumbuhan. Ibu atau pengasuh harus tahu
1057 ].
Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadi KEP adalah para Ibu
yang ditinggalkan di tampung di badan sosial atau yang lain untuk dirawat
peran Ibu yang memiliki balita sebagai timbulnya suatu masalah pada
29
ketidakaktifan Ibu berkunjung ke Posyandu untuk imunisasi, karena
yang berdampak pada tidak adanya waktu para Ibu balita untuk aktif pada
jenis pekerjaan Ibu bayi. Pengetahuan dan sikap Ibu yang cukup sehingga
itu jenis pekerjaan Ibu juga dapat mempengaruhi keaktifan Ibu membawa
yaitu dari hasil penelitian diperoleh bahwa bayi dengan status imunisasi
sebagai pekerja, sehingga dari hasil analisis status pekerjaan ibu tidak
30
mengenai pentingnya imunisasi akan dapat menyebabkan pengetahuan ibu
2. Pendapatan
ragam, seperti bertani, nelayan, beternak, buruh, serta berdagang dan juga
barang dan jasa yang dikonsumsi dan perubahan nilai kekayaan yang ada
anak baik yang primer maupun yang sekunder. Kemampuan ekonomi juga
31
Lansia merupakan pilihan terakhir karena tidak ada dana. Bila seseorang
kebutuhan yang tinggi terhadap imunisasi bagi bayinya maka tidak ada
tentunya aktifitas ibu yang bekerja akan berpengaruh terhadap waktu yang
32
ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dalam suatu masyarakat. Faktor
sebaliknya makin jauh rumah dari pusat pelayanan kesehatan, maka kecil
1057 ].
33
Hasil penelitian sebelumnya yang dikemukakan oleh [ CITATION
masyarakat ke Posyandu.
dipilih oleh masyarakat sendiri dan bekerja secara sukarela untuk menjadi
diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja dari sabuah tim
34
secara full time atau part time dalam bidang pelayanan kesehatan, dan
mereka tidak dibayar dengan uang atau bentuk lainnya. oleh masyarakat
dalam pelayanan kesehatan. Hal ini perlu adanya pembatasan tugas yang
kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh dokter dan semua pihak dalam
a. Melaksanakan pendaftaran;
d. Memberikan penyuluhan;
f. Merujuk.
penanggulangan diare;
35
rumah; pembersihan sarang nyamuk; pembuangan sampah; penyediaan
36
sukarela sehingga tidak ada jaminan bahwa para kader akan tetap
(perawat, bidan atau dokter). Dalam hal ini dorongan dari petugas
kesehatan teradap ibu bayi dan balita untuk membawa bayi dan balitanya
berkunjunga ke posyandu.
Dukungan keluarga
2.6 Hipotesis
Tahun 2020
Tahun 2020
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.3. Populasi dan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi umur
0-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Leupung Aceh Besar berjumlah 134 orang
3.3.2 Sampel
N
n= 2
1+ N (e)
Keterangan:
N = Ukuran populasi
39
perhitungannya:
N
n= 2
1+ N (e)
134
n=
1+ 134(0,1)2
134
n=
1+ 134(0,01)
134
n=
1+ 1,34
134
n=
2,34
3.4. Tehnik Pengumpulan Data
3.5. Instrument penelitian
40
3.6. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala
Ukur
Ukur
Variabel dependen
Tidak Lengkap,
jika tidak
mendapatkan
salah satu
imunisasi dasar
Variabel independen
2 Jarak ke tempat Jarak antara tempat Menyebarkan Kuesioner terdiri Dekat jika kurang Ordinal
pelayanan tinggal dengan tempat kuesioner dari 1 pernyataan dari 1 km
pelayanan pemberian
imunisasi Dekat jika ≥ dari
1 km
3 Dukungan kader Peran kader dalam Menyebarkan Kuesioner terdiri Tinggi jika ≥ total Ordinal
emndukung pemberian kuesioner dari 5 pertanyaan skor ≥75%
imunisasi pada bayi
Rendah jika total
skor < 75%
4 Dukungan keluarga Peran keluarga dekat Menyebarkan Kuesioner terdiri Tinggi jika ≥ total Ordinal
dalam emndukung kuesioner dari 5 pertanyaan skor ≥75%
pemberian imunisasi
pada bayi Rendah jika total
skor < 75%
5 Karakteristik Ibu Ciri dari ibu balita yang Menyebarkan Kuesioner terdiri 1. Umur Ordinal
membedakan dirinya kuesioner dari masing-
dengan ibu balita yang masing 1 ≤20 Tahun
lain meliputi umur, pernyataan
pendidikan dan 21-35 tahun
pekerjaan
36-45 tahun
2. Pendidikan
41
dan PT
Menengah jika
SLTA/sederajat
Dasar jika
SD/SMP/sederajat
3. Pekerjaan
Bekerja
Tidak Bekerja
42
3.7. Pengolahan dan Analisa data
melalui check list dan daftar isian pengamatan. Tahap ini bertujuan untuk
2. Coding data (memberikan kode) yaitu memberi tanda kode terhadap check
list yang telah diisi dengan tujuan untuk mempermudah proses pengolahan
data selanjutnya.
pengolahan data
dalam tabel.
besarnya proporsi faktor pengaruh yang ditemukan baik pada kasus maupun
kontrol pada masing-masing variabel yang diteliti, data yang akan diperoleh
bentuk tabel dan grafik semua variabel yang diteliti, baik variabel bebas
menggunakan SPSS.
43
2. Analisa Bivariat
penelitian. Analisa ini menggunakan uji Chi square dengan tingkat kepercayaan
95%, penggunaan uji Chi square digunakan karena skala pengukuran dari variabel
independen dan dependen penelitian adalah ordinal. Berikut adalah persamaan uji
Chi square :
2 (O−E )2
X =∑
E
Dimana :
O = Nilai observasi
Jika salah satu sel tabel terdapat nilai E ≤ 5 maka dipakai rumus
koreksi Yates:
2
2 {(O−E )−0 . 5}
X =∑
E
44
b. Jika p value > 0,05, maka disimpulkan tidak ada pengaruh variabel
45
DAFTAR PUSTAKA
Aru W, S. B. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi ke-6 Jilid I. . Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran.
Hanum. (2017). Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada Balita.
Nuha Medika, 23-44.
46
Ranuh. (2011). Buku Imunisasi di Indonesia. Jakarta: Satgas Imunisasi IDAI.
Supartini. (2014). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.
47
Lampiran 1.
Kepada Yth.
Saudara/Saudari
Responden Penelitian
Di-
Tempat
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Cut Asiah
NIM : 191010510023
Alamat : Banda Aceh
Cut Asiah
NIM : 191010510023
48
Lampiran 2.
Responden
( )
49
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
Tanggal :
Nomor Responden :
Karakteristik Ibu
Umur :.....................Tahun
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia
Pendidikan : 1. SD/Sederajat..........
2. SMP/Sederajat..........
3. SMA/Sederajat..........
4. DIII/S1/S2.............
Pekerjaan :
a. Bekerja
b. Tidak bekerja
Jarak Ke Tempat Pelayanan
No Pernyataan Ya Tidak
1 Kader posyandu pernah memberi informasi bahwa
penting membawa anak balita ke Posyandu untuk di
imunisasi hingga usia 1 tahun untuk daya tahan
tubuh
2 kader rutin melaksanakan posyandu sebulan sekali?
3 kader ikut membantu petugas kesehatan dalam
memberitahu maanfaat, cara, jadwal dan efek
samping dari imunisas
4 kader membantu petugas kesehatan dalam mencatat
imunisasi yang diberikan kepada ibu bayi
5 kader posyandu melayani pendaftaran bayi ibu
untuk diimunisasi di posyandu
50
Dukungan Keluarga
No Pernyataan Ya Tidak
1 Keluarga terutama suami dan mertua mengingatkan
agar membawa anak untuk diimunisasi setiap
bulannya
2 Keluarga menyatakan bahwa imunisasi itu dari
bahan yang tidak halal
3 Keluarga memberikan informasi yang tepat tentang
manfaat imunisasi bagi bayi
4 Keluarga tidak mengizinkan bayi untuk di imunisasi
karena dapat menimbulkan demam
5 Keluarga mengetahui jadwal imunisasi anaknya
51
Lampiran 4. Surat Izin Pengambilan Data Awal
52
Lampiran 5 Surat Keterangan Sudah Mengambil Data Awal
53
Lampiran 6
LEMBAR KONSUL
TAMBAHKAN BIODATA
54