Komposisi
Kuarsa : putih, granular, relief rendah, gelapan bergelombang,
tidak ada pecahan dan belahan.
Mineral opaq : berwarna hitam di ppl,cpl dan baji kuarsa
Grains
Silika
Cement
PPL Ket : G M C
A. Kuarsa
B B. Mineral Opaq
C. Mineral Lempung
D. Semen
XPL Ket : G M C
BK Ket : G M C
Total Komposisi 70 20 10
Nama batuan Quartz Wacke (Pettijohn,1975)
Berdasarkan pengamatan petrografi jika dilihat dari tekstur nya
dinterpretasikan batuan ini mengalami transportasi yang tidak terlalu jauh
dari batuan asalnya. Dimana mengalami proses abrasi yang intens dengan
energi erosi yang rendah. Tertransportasi secara saltasi dan terendapkan
Petrogenesa dengan energi yang cukup tinggi. Batuan ini telah mengalami diageneis
hingga tahap kompaksi, rekristalisasi, sementasi, dan autigenesis.
Berdasarkan komposisi mineral yang terdapat pada sayatan tersebut dapat
dikatakan bahwa batuannya memiliki tingkat kematangan mature, dilihat
dari bentukan material nya yang cenderung roundness-sub angular.
Maturity Mature
LEMBAR DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK 2020
Tanggal Pengamatan 29 Maret 2020
Pengamat M Hajjrol Dava 21100118120022
No. Sayatan Lala
Perbesaran 4x
Jenis batuan Sedimen Klastik
Tekstur umum
Ukuran Butir 1/4-1/2 mm
Kebundaran High Sphericity sub rounded
Sortasi Moderately sorted
Kontak Butir Point
Komposisi
Kuarsa : putih, granular, relief rendah, gelapan bergelombang,
tidak ada pecahan dan belahan.
Grains Piroksen : hitam kecokelatan, prismatic, relief sedang,
Lithic batuan beku : hitam kecoklatan dengan mineral afanit
Matrix
Silika
Cement
PPL Ket : G M C
B A. Kuarsa
B. Piroksen
C. Lithic Batuan Beku
D. Mineral Lempung
E. Semen
D
C
XPL Ket : G M C
B
D
C
BK Ket : G M C
B
D
C
Total Komposisi 55 30 15
Nama batuan Lithic wacke (Pettijohn,1975)
Berdasarkan pengamatan petrografi jika dilihat dari tekstur nya
dinterpretasikan batuan ini mengalami transportasi yang cukup jauh dari
batuan asalnya. Dimana mengalami proses abrasi yang intens dengan
energi erosi yang rendah. Tertransportasi secara saltasi dan terendapkan
dengan energi yang cukup tinggi. Batuan ini telah mengalami diageneis
Petrogenesa hingga tahap kompaksi, rekristalisasi, sementasi, dan autigenesis.
Berdasarkan komposisi mineral yang terdapat pada sayatan tersebut dapat
dikatakan bahwa batuannya memiliki tingkat kematangan submature –
mature, yang dilihat dari bentukan mineralnya yang cenderung sub angular
hingga sorting.
Komposisi
-
Grains
-
Porositas sekunder berupa fracture
Cement
PPL Ket : G M C
A. Mineral lempung
B. Porositas Sekunder
A
XPL Ket : G M C
A
BK Ket : G M C
Total Komposisi - 90 10
Nama batuan Mud Rock (Pettijohn,1975)
Berdasarkan pengamatan petrografi jika dilihat dari tekstur nya
dinterpretasikan batuan ini mengalami transportasi yang sangat jauh dari
batuan asalnya. Dimana mengalami proses abrasi yang intens dengan
energi erosi yang cukup tinggi. Tertransportasi secara suspensi dan
Petrogenesa terendapkan dengan energi yang tinggi. Batuan ini telah mengalami
diageneis hingga tahap kompaksi dan sementasi. Berdasarkan komposisi
mineral yang terdapat pada sayatan tersebut dapat dikatakan bahwa
batuannya memiliki tingkat kematangan immature. Porositas pada batuan
ini relative sedikit hal ini menunjukkan adanya early to intermediate stage
dimana proses sedimentasi cenderung rendah.
Maturity Immature
LEMBAR DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN KLASTIK 2020
Tanggal Pengamatan 29 Maret 2020
Pengamat M Hajjrol Dava 21100118120022
No. Sayatan Spongebob
Perbesaran 4x
Jenis batuan Sedimen Klastik
Tekstur umum
Ukuran Butir 1/4-1/16mm
Kebundaran Low sphericity sub angular
Sortasi Moderately sorted
Kontak Butir Floating
Komposisi
Kuarsa : putih, granular, relief rendah, gelapan bergelombang, tidak
ada pecahan dan belahan.
Grains Lithic batuan beku : hitam kecoklatan dengan didalamnya terdapat
mineral plagioklas
Matrix
Silika
Cement
PPL Ket : G M C
A. Lithic Batuan Beku
B. Mineral Lempung
XPL Ket : G M C
BK Ket : G M C
Total Komposisi 30 60 10
Nama batuan Lithic wacke (Pettijohn,1975)