Anda di halaman 1dari 7

BAB III

HASIL PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Batuan Beku

Batuan beku

No. Urut : 1

Deskripsi

1. Warna : abu-abu

2. Tekstur :

a. Derajat kristalisasi : hipokristalin

b. Granualitas : fanerik

c. Bentuk Kristalin : inequigranular

d. Hubungan Antara Kristal : subhedral

2. Struktur : masif

4. Komposisi Mineral : - kuarsa

- plagiklas

- piroksin

- horteblende

5. Nama Batuan : dasit


Batuan beku

No. Urut : 2

Deskripsi

1. Warna : abu-abu

2. Tekstur :

a. Derajat kristalisasi : hipokristalin

b. Granualitas : afanitik

c. Bentuk Kristalin : inequigranular

d. Hubungan Antara Kristal : subhedral

2. Struktur : masif

4. Komposisi Mineral : - kuarsa

- biotit

- piroksei

- horteblende

5. Nama Batuan : basalt


Batuan beku

No. Urut : 3

Deskripsi

1. Warna : hitam

2. Tekstur :

a. Derajat kristalisasi : hipokristalin

b. Granualitas : afanitik

c. Bentuk Kristalin : inequigranular

d. Hubungan Antara Kristal : euhedral

2. Struktur : masif

4. Komposisi Mineral : - biotit

- plagiklas

- piroksin

- kuarsa

5. Nama Batuan : andesit


Batuan beku

No. Urut : 4

Deskripsi

1. Warna : abu abu

2. Tekstur :

a. Derajat kristalisasi : hipokristalin

b. Granualitas : afanitik

c. Bentuk Kristalin : inequigranular

d. Hubungan Antara Kristal : subhedral

2. Struktur : masif

4. Komposisi Mineral : - kuarsa

- biotit

- piroksin

- horteblende

5. Nama Batuan : basalt


Batuan beku

No. Urut : I

Deskripsi

1. Warna : hitam

2. Tekstur :

a. Derajat kristalisasi : holokristalin

b. Granualitas : fanerik

c. Bentuk Kristalin : inequigranular

d. Hubungan Antara Kristal : subhedral

2. Struktur : vesikuler

4. Komposisi Mineral : - kuarsa

- biotit

- hornblende

5. Nama Batuan : andesit basalt


3.1.1 Ganesa Batuan Beku Hasil Deskripsi

A. Basalt

Sebagian besar basal di bumi dihasilkan pada batas lempeng divergen pada sistem "mid-ocean
ridges" (pematang tengah samudra). Arus konveksi dari dalam mantel menghasilkan
peluruhan/melting pada batuan yang ada sebelumnya. Hasil ini akan terbentuk sebagai batas
divergen yang tertarik/terpisah dan meletus di dasar laut (letusan submarine fissure), dan
Letusan ini sering menghasilkan basal bantal (pillow basalts).

B. Andesit

Andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh stratovulkano. Lava yang
naik ke ke permukaan akan mengalami proses pendinginan dengan cepat, hal inilah yang
menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus. Butir mineral dalam andesit biasanya
sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa menggunakan alat pembesar. Beberapa jenis
andesit mengandung sejumlah besar "glass", dan ada juga yang terlihat jejak lava gas
vesikular dengan tekstur amigdaloidal.

Andesit adalah batuan umum kerak benua yang biasanya berada di atas zona
subduksi. Andesit umumnya terbentuk setelah "melting" (pelelehan/pencairan) lempeng
samudera akibat subduksi. Subduksi yang menyebabkan "melting" pada zona ini merupakan
sumber magma yang apabila naik ke permukaan akan membentuk Andesit.

Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai contoh,
batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan "oceanic hotspots" yang dihasilkan dari
"pelelehan sebagian" (partial melting) batuan basaltik. Andesit juga dapat terbentuk selama
letusan pada struktur dalam lempeng benua di mana sumber magma meleleh dalam kerak
benua atau bercampur dengan magma benua. Kesimpulannya, ada banyak lingkungan lain
dimana andesit mungkin dapat terbentuk.

C. Dasit

Adalah batuan bek vulkanik. Dasit mempunyai tekstur afanitik hingga porfiritik dan
memiliki komposisi intermendiet (pertengahan) antara andesit dan riolit. Kata dasit
datang dari Darcia. Sebuah provinsi di kekaisaran roma yang terletak anadara sungai
Danube dan pegunungan carpathia ( Rumania dan Moldova modern ) dimana batuan
ini pertama kali di temukan.

Anda mungkin juga menyukai