Aliran Berubah Lambat Laun - 2020 PDF
Aliran Berubah Lambat Laun - 2020 PDF
Aliran Berubah Lambat Laun - 2020 PDF
ALIRAN
BERUBAH LAMBAT LAUN
(Profil Aliran)
15
19 PERHITUNGAN PROFIL ALIRAN
Persamaan Aliran Berubah Lambat Laun
y : kedalaman aliran
dy S 0 S f x : jarak
2
S0 : kemiringan dasar saluran
dx QT Sf : kemiringan garis energi
1 3
Q : debit aliran
gA T : lebar bagian atas saluran
g : percepatan gravitasi
A : luas tampang saluran
Penyelesaian Persamaan
Ada beberapa metode untuk menyelesaikan
persamaan di atas, di antaranya:
1. Metode integrasi numerik
2. Metode integrasi grafis
3. Metode langkah langsung (direct step)
4. Metode langkah standar (standar step)
Metode Integrasi Numerik
Persamaan aliran berubah lambat laun dibawa
ke dalam bentuk sbb: n 2Q 2
S0
dy A2 R 4 / 3
dx Q 2T
1
gA3
Selanjutnya persamaan tersebut akan
diselesaikan secara numerik dan ditulis sbb:
n 2Q 2 f i f i 1
S0 2 4 / 3 dan yi 1 yi xi
f A R 2
Q 2T
1 dengan f = dy/dx
gA3
Ingat…!!!
2 2
nQ
S0 2 4 / 3
f A R ……………………..... (a)
2
QT
1
gA3
f i f i 1
yi 1 yi xi ……………………..... (b)
2
Langkah-langkah Penyelesaian
n2q2
S 0 10 / 3 i
fi h
q2
1 3 i
gh
Kedalaman normal :
1 23 12 1 23 12
Q An Rn S Bhn Rn S
n n
1 23 12 1
q hn Rn S
1
2,5 hn
5/3
(0,001) 2
n 0,015
q2 2,52
hc 3 3 0,8605 m
g 9,81
Karena hn > hc maka aliran adalah subkritis, dan hitungan profil muka air
dilakukan dari hilir ke hulu.
Kedalaman air pada jarak 200 m ke arah hulu.
Untuk i = 1 :
0,015 2 2,5 2
0,001 10 / 3
f1 2 ,75 0,0009818
2,5 2
1 3
9,81 2,75
Pertama kali dianggap f2 = f1 sehingga dengan persamaan (b) dapat
dihitung h2 :
f i f i 1
yi 1 yi xi Untuk aliran subkritis Δx bernilai negatif
2
f1 f 2
h2 h1 x1
2
0,0009818 0,0009818
2,75 200 2,5536 m
2
Dihitung kemiringan profil muka air di titik i = 2 :
0,015 2 2,5 2
0,001 10 / 3
f2 2 ,5536 0,0009755
2,5 2
1 3
9,81 2,5536
Kedalaman air di titik i = 2 dengan memperhitungkan kemiringan
profil muka air di titik 1 dan 2, yaitu f1 dan f2, adalah :
0,0009818 0,0009755
h2 2,75 200 2,5543 m
2
Kedalaman air pada jarak 400 m ke arah hulu.
Kemiringan profil muka air di titik i = 2, yaitu f2, dihitung
berdasarkan kedalaman h2, yaitu :
0,015 2 2,5 2
0,001
2,554310 / 3 0,0009756
f2
2,5 2
1
3
9,81 2,5543
h3 = h2 – f2∆x2 = 2,5543 – 0,0009756 x 200 = 2,3592 m
0,015 2 2,5 2
0,001
2,359210 / 3 0,0009664
f3
2,5 2
1
3
9,81 2,3592
f2 f3
h3 h2 x 2
2
0,0009756 0,0009664
2,5543 200 2,3601 m
2
M1
hn=1,1 GKN y2
hc=0,86
GKK y1=2,75
5 4
3
2 1
Persamaan semula dy S 0 S f
dx Q 2T ………………………. (a)
1
gA3
Ditulis menjadi:
Q 2T
1
dx gA3
………………………. (b)
dy S 0 S f
Dipandang suatu pias saluran yang dibatasi dua tampang lintang yang
berjarak x1 dan x2 dari titik O yang mempunyai kedalaman y1 dan y2.
x = x 2 – x1
x2 y2 y2
dx
dx
x1 y1
f ( y )dy dy
y1
dy
…………. (c)
1828,5
1 3
f ( y) A ………………………. (1)
0,0005 S f
Q = A C R1/2 Sf1/2
atau
Sf
Q2
40,2 0,6464
2
f ( y) A
RA2C 2 RA2 50 2 RA2
0,0005 S f
Profil y B A P R Sf f(y)
(m) (m) (m2) (m) (m)
0 2.71 10 27.1 15.42 1.7575 0.000501
I 3 10 30 16 1.8750 0.000383 7972
II 3.5 10 35 17 2.0588 0.000256 3928
III 4 10 40 18 2.2222 0.000182 3053
IV 4.5 10 45 19 2.3684 0.000135 2683
V 4.87 10 48.7 19.74 2.4671 0.000110 2527
Nilai y pada kolom kedua dari tabel tersebut ditentukan secara sembarang
kecuali nilai pada batas hulu dan hilir yang telah diketahui.
f(y)
7972
3928
3053
2683
2527
y
2,71 3,0 3,5 4,0 4,5 4,87
0 I II III IV V
x0 - x1 = x01 = ( ∞ + 7972 ) ∙ 0,29/2 = ∞
x1 – x2 = x12 = (7972 + 3928 ) ∙ 0,50/2 = ….. m
x2 – x3 = x23 = (3928 + 3053) ∙ 0,50/2 = ….. m
x3 – x4 = x34 = (3053 + 2683 ) ∙ 0,50/2 = …… m
x4 – x5 = x45 = (2683 + 2527 ) ∙ 0,37/2 = ……. m
Jarak kumulatif:
xmax – x4 = ….. m
xmax – x3 = ….. m
xmax – x2 = ….. m
xmax – x1 = …... m
xmax – x0 = ∞
M1
yn=2,71 y1=3,0
y2=3,5 GKN
x1 1 y3=4,0
y4=4,5 y5=4,87
x2 2
x3 3
x4 4
xmax 5
y2
∆z = So ∆x
∆x
2 2
V1 V2 Persamaan energi
z1 y1 z 2 y2 hf (Persamaan Bernoulli)
2g 2g
Mengingat:
z1 – z2 = So ∆x
dan
hf = Sf ∆x
maka:
2 2
V1 V2
z1 y1 z 2 y2 hf
2g 2g
2 2
V1 V
S o x y1 y2 2 S f x
2g 2g
V2
2
V1
2
y2 y1 Es 2 Es1
x
x
2 g 2 g atau So S f
So S f
Dengan mengetahui karakteristik aliran dan
kekasaran pada satu tampang maka kecepatan dan
kedalaman aliran di tampang yang lain dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan di atas.
Kemiringan garis energi If adalah nilai rerata di
tampang 1 dan 2, yang dapat didasarkan pada
persamaan Manning atau Chezy. Apabila
karakteristik aliran di kedua tampang diketahui
maka jarak antara tampang dapat dihitung dengan
rumus di atas.
Contoh Hitungan
Suatu saluran segiempat dengan lebar B = 3 m
mengalirkan air dengan debit Q = 3 m3/d.
Kedalaman air pada suatu titik yang berdekatan
adalah 1,3 m dan 1,2 m. Apabila koefisien
Manning n = 0,018 dan kemiringan dasar saluran
So = 0,0003, hitung jarak antara kedua tampang
tersebut. (Metode langkah langsung)
Penyelesaian
Karakteristik aliran pada tampang 1.
Luas tampang basah : A1 = 3 x 1,3 = 3,9 m2
Keliling basah : P1 = 3 + 2 x 1,3 = 5,6 m
A 3,9
Jari-jari hidraulis : R = = 0,696 m
P 5,6
Tinggi kecepatan :
V12 Q2 32
= 0,03016
2 g 2 gA12
2 9,81 3,9 2
Karakteristik aliran pada tampang 2.
Luas tampang basah : A2 = 3 x 1,2 = 3,6 m2
Keliling basah : P1 = 3 + 2 x 1,2 = 5,4 m
A 3,6
Jari-jari hidraulis : R = = 0,667 m
P 5,4
V22 Q2 32
Tinggi kecepatan : = 0,0354
2 g 2 gA2 2 9,81 3,6 2
2
A1 A2 3,9 3,6
Tampang basah rerata : Ar = = 3,75 m2
2 2
R1 R2 0,696 0,667
Jari-jari hidraulis rerata : Rr = = 0,6815 m
2 2
V22 V12
h2 h1
x
2g 2g 0,03016 1,2 0,0354 1,3 2300 m
S Sf 0,0003 0,000345757
Contoh Hitungan
Suatu saluran berbentuk trapesium dengan
kemiringan talud 1:1, lebar dasar 3,0 m, dan
kemiringan dasar saluran 0,0015. Pemasangan
bangunan pintu pengontrol menyebabkan kenaikan
kedalaman air di hulu pintu menjadi 4,0 m pada
debit 19,0 m3/dt. Jika angka kekasaran Manning n
= 0,017, maka hitung dan gambarkan profil muka
air yang terjadi. (Metode langkah langsung)
Penyelesaian
Menentukan tipe profil muka air dengan menghitung
kedalaman normal, yn, dan kedalaman kritis, yc.
Kedalaman air normal, yn, dapat diperolej dengan
rumus Manning:
1 2 1
𝑄 = 𝐴 𝑅3 𝑆 2
𝑛
Dengan memasukkan parameter-parameter yang sudah
diketahui, maka diperoleh persamaan berikut:
2
3 + 𝑦𝑛 𝑦𝑛 3 + 𝑦𝑛 𝑦𝑛 3 1
19 = 0,00152
0,017 3 + 2𝑦𝑛 2
Melalui metode coba-coba diperoleh yn = 1,726 m.
Kedalaman air kritis dapat dihitung dengan persamaan:
𝑄2 𝐴3
=
𝑔 𝐵
192 (3 + 𝑦𝑐 )𝑦𝑐 3
=
9.81 3
h A P R v v2/2g E ΔE Sf ΔX X
(m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m) (m) (m) 𝑆𝑓 𝑆0 − 𝑆𝑓 (m) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) = (1) + (6) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
4 28 14.3137 1.9562 0.6786 0.0235 4.0235 5.439E-05 0
0.0981 5.7E-05 0.001443 67.976 67.976
3.9 26.91 14.0309 1.9179 0.7061 0.0254 3.9254 6.046E-05
0.0979 6.4E-05 0.001436 68.138 136.11
3.8 25.84 13.7480 1.8795 0.7353 0.0276 3.8276 6.736E-05
0.0976 7.1E-05 0.001429 68.325 204.44
3.7 24.79 13.4652 1.8410 0.7664 0.0299 3.7299 7.524E-05
0.0973 8E-05 0.00142 68.543 272.98
3.6 23.76 13.1823 1.8024 0.7997 0.0326 3.6326 8.425E-05
0.0970 8.9E-05 0.001411 68.796 341.78
3.5 22.75 12.8995 1.7636 0.8352 0.0356 3.5356 9.46E-05
0.0967 0.0001 0.001399 69.093 410.87
3.4 21.76 12.6167 1.7247 0.8732 0.0389 3.4389 0.0001065
0.0963 0.00011 0.001387 69.444 480.32
3.3 20.79 12.3338 1.6856 0.9139 0.0426 3.3426 0.0001203
0.0958 0.00013 0.001372 69.861 550.18
3.2 19.84 12.0510 1.6463 0.9577 0.0467 3.2467 0.0001363
0.0953 0.00015 0.001354 70.359 620.54
3.1 18.91 11.7681 1.6069 1.0048 0.0515 3.1515 0.000155
0.0947 0.00017 0.001334 70.961 691.5
3 18 11.4853 1.5672 1.0556 0.0568 3.0568 0.0001769
0.0939 0.00019 0.00131 71.695 763.19
2.9 17.11 11.2024 1.5273 1.1105 0.0629 2.9629 0.0002026
0.0931 0.00022 0.001282 72.599 835.79
2.8 16.24 10.9196 1.4872 1.1700 0.0698 2.8698 0.000233
0.0921 0.00025 0.001249 73.729 909.52
2.7 15.39 10.6368 1.4469 1.2346 0.0777 2.7777 0.0002692
0.0909 0.00029 0.001209 75.164 984.68
2.6 14.56 10.3539 1.4062 1.3049 0.0868 2.6868 0.0003124
0.0895 0.00034 0.001162 77.022 1061.7
2.5 13.75 10.0711 1.3653 1.3818 0.0973 2.5973 0.0003643
0.0878 0.0004 0.001104 79.489 1141.2
h A P R v v2/2g E ΔE Sf ΔX X
𝑆𝑓 𝑆0 − 𝑆𝑓
(m) (m2) (m) (m) (m/dt) (m) (m) (m) (m) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) = (1) + (6) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
2.5 13.75 10.0711 1.3653 1.3818 0.0973 2.5973 0.0003643
0.0878 0.0004 0.001104 79.489 1141.2
2.4 12.96 9.7882 1.3240 1.4660 0.1095 2.5095 0.0004272
0.0857 0.00047 0.001034 82.87 1224.1
2.3 12.19 9.5054 1.2824 1.5587 0.1238 2.4238 0.0005039
0.0832 0.00055 0.000949 87.706 1311.8
2.2 11.44 9.2225 1.2404 1.6608 0.1406 2.3406 0.0005981
0.0802 0.00066 0.000844 95.055 1406.8
2.1 10.71 8.9397 1.1980 1.7740 0.1604 2.2604 0.0007148
0.0764 0.00079 0.000712 107.29 1514.1
2 10 8.6569 1.1552 1.9000 0.1840 2.1840 0.0008608
0.0717 0.00095 0.000547 131.09 1645.2
1.9 9.31 8.3740 1.1118 2.0408 0.2123 2.1123 0.0010451
0.0658 0.00116 0.000337 195.13 1840.3
1.8 8.64 8.0912 1.0678 2.1991 0.2465 2.0465 0.0012805
0.0184 0.00132 0.000178 103.15 1943.5
1.77 8.4429 8.0063 1.0545 2.2504 0.2581 2.0281 0.0013636
0.0118 0.00139 0.000107 110.76 2054.2
1.75 8.3125 7.9497 1.0456 2.2857 0.2663 2.0163 0.0014227
0.0115 0.00145 4.62E-05 248.98 2303.2
1.73 8.1829 7.8932 1.0367 2.3219 0.2748 2.0048 0.001485
n 2Q 2
S f 2 4/3 Es 2 Es1
x
Ar Rr So S f
Direct Step Method
5.0
4.0
Ketinggian (m)
3.0
2.0
1.0
0.0
Jarak (m)
Metode Tahapan Standar
(Standar Step Method)
Metode ini dikembangkan dari persamaan energi
total dari aliran pada saluran terbuka.
2 2
V1 V2
z1 y1 z 2 y2 hf Persamaan energi
(Persamaan Bernoulli)
2g 2g
E1 E2
E1 = E2 + hf
Prinsip metode standar step
E1 = E2 + hf
• Jika memenuhi persamaan tersebut maka telah
diselesaikan satu tahap perhitungan.
• Cara tersebut diulangi untuk titik-titik
selanjutnya.
Contoh
Suatu saluran berbentuk trapesium dengan
kemiringan dinding 1 : 1, lebar dasar 3,0 m dan
kemiringan dasar saluran 0,0015. Pemasangan
bangunan pintu pengontrol menyebabkan kenaikan
kedalaman air di hulu pintu menjadi 4,0 m pada
debit 19,0 m3/d. Jika angka kekasaran Manning n
= 0,017, maka hitung dan gambarkan profil muka
air yang terjadi.
Penyelesaian
Mencari kedalaman normal dengan Rumus Manning
1 23 12
Q A R S0
n 2
1 b my y 1
3
Q (b my ) y S0 2
n b 2 y 1 m 2
2
1 3 1y y
3
1
19 (3 1 y ) y 0,0015 2
0,017 3 2 y 1 12
Melalui metode coba-coba diperoleh y = 1,726 m
Mencari kedalaman air kritis
Q 2 ( B 2 m yc ) 19 2 (3 2 1 yc )
yc 3 3
g ( B m yc ) 3
9,81(3 yc )
X Z y A v v2/2g E1 P R ΔX hf E2
2 -4 -4
(m) (m) (m) (m ) (m/dt) (m) (m) (m) (m) (10 ) (10 ) (m) (m) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) = (1) + (6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
0 0.00 4.000 28.000 0.679 0.023 4.023 14.314 1.956 0.544
200 0.30 3.706 24.852 0.765 0.030 4.036 13.482 1.843 0.747 0.646 200 0.0129 4.0364
400 0.60 3.416 21.917 0.867 0.038 4.054 12.662 1.731 1.045 0.896 200 0.0179 4.0537
600 0.90 3.130 19.187 0.990 0.050 4.080 11.853 1.619 1.491 1.268 200 0.0254 4.0797
800 1.20 2.851 16.681 1.139 0.066 4.117 11.064 1.508 2.169 1.830 200 0.0366 4.1166
1000 1.50 2.582 14.413 1.318 0.089 4.171 10.303 1.399 3.210 2.689 200 0.0538 4.1709
1200 1.80 2.331 12.427 1.529 0.119 4.250 9.593 1.295 4.785 3.997 200 0.0799 4.2505
1400 2.10 2.110 10.782 1.762 0.158 4.368 8.968 1.202 7.020 5.902 200 0.118 4.3682
1600 2.40 1.934 9.542 1.991 0.202 4.536 8.470 1.127 9.774 8.397 200 0.1679 4.5362
1800 2.70 1.817 8.752 2.171 0.240 4.757 8.139 1.075 12.362 11.068 200 0.2214 4.7574
2000 3.00 1.758 8.365 2.271 0.263 5.021 7.972 1.049 13.987 13.174 200 0.2635 5.0207
2200 3.30 1.737 8.228 2.309 0.272 5.309 7.913 1.040 14.628 14.307 200 0.2861 5.3071
2250 3.38 1.734 8.209 2.315 0.273 5.382 7.904 1.038 14.722 14.675 50 0.0734 5.3821
Keterangan
Kolom Simbol Keterangan
1 X Lokasi titik di mana kedalaman
airnya dihitung
2 2
Q n
Sf 4
(Manning)
2 3
AR
2
Q
Sf 2 2 (Chezy)
C AR
Sketsa profil muka air M1 (pembendungan)
M1
hn=1,726 GKN y2
hc=0,546
GKK y1=4,0 m
5 4
3
2 1