2
METODE PENELUSURAN BANJIR
BAB 7
MODUL 2 – ANALISIS DEBIT BANJIR
3
Penelusuran Banjir (Flood Routing)
4
Penelusuran Banjir (Flood Routing)
5
Metode Perhitungan Flood Routing
Muskingum
Saluran Muskingum – Cunge
Kinematik
Hidrologi
Waduk /
Storage Indication
Penelusuran Reservoir
Banjir (Flood
Routing)
Aliran Tetap
(Steady Flow)
Hidrolika
Aliran Tak Tetap
(Unsteady Flow)
6
HUJAN TOTAL HUJAN NETO
Profil Hujan
Tampungan Kehilangan
Depresi Karena Infiltrasi
8
I
The picture can't be display ed.
Denah
ds
dt
H
O C L H 3/2
I
h
O Cd A 2 g h
Potongan Melintang
9
BENDUNGAN – RESERVOIR/WADUK
10
BENDUNGAN – RESERVOIR/WADUK
Tipe Ogee
11
12
Waduk Saguling
13
14
Pelimpah Samping Bendungan Saguling
15
16
17
Penelusuran Banjir Waduk
(Reservoir Routing)
18
Penelusuran Banjir Waduk
(Reservoir Routing)
Diskretisasi persamaan di atas pada bidang
x-t adalah : S
I O
t
I1 I 2 O1 O2 S 2 S1
2 2 t
19
Penelusuran Banjir Waduk
(Reservoir Routing)
20
Penelusuran Banjir Waduk
(Reservoir Routing)
21
DEBIT PELIMPAH
Perhitungan Rating Curve pelimpah dan pintu air menggunakan
rumus hidraulika. Persamaan aliran melalui bangunan pengeluaran
dengan bentuk segi empat adalah:
Q C B H 3/2
Dimana:
Q : debit melalui bangunan pengeluaran/pelimpah (m3/s)
B : lebar pelimpah (m)
H : tinggi mercu pelimpah hingga muka air (m)
Cd : Koefisien debit yang bergantung terhadap bentuk mercu. Untuk mercu
ambang lebar tanpa lengkung pada bagian mercu, biasanya diambil nilai Cd
1,7. Untuk mercu ogee, biasanya diambil nilai Cd 2,2.
23
Penelusuran Banjir Waduk
(Reservoir Routing)
Contoh 1:
Suatu waduk dengan dinding vertikal, mempunyai luas
permukaan 100 Ha, dilengkapi dengan pelimpah lebar b = 10 m.
Persamaan aliran keluar : Q = 1,70 (10) H1,5, dimana H adalah
tinggi energi di atas pelimpah. Elevasi pelimpah pada + 1.070 m.
Hidrograf aliran masuk seperti pada tabel di bawah.
Hitunglah hidrograf aliran keluar waduk.
Penyelesaian :
Penyelesaian diperlihatkan pada tabel berikut :
24
Penelusuran Banjir Waduk
(Reservoir Routing)
Pelimpah
Pelimpah
O 1,7 10 H 1,5
H
25
Fungsi Tampungan - Outflow O 1, 7 10 H 1,5 t 1 jam 3600 s
250 250
200 200
Outflow [m3/detik]
Outflow [m3/detik]
150 150
100 100
50 50
0 0
1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Elevasi [m] 2S/t + O [m3/detik]
5.000.000
1070,0
(1) ( 2 0,0
) (3) 0,00
(4) (5) 0 0,00
4.000.000 1070,0 0,0 0,00 0 0,00
1070,5
1070,5 0,50,5 6,01 6,01
500.000 500.000
283,79 283,79
3.000.000
1071,0 1,0 17,00 1.000.000 572,56
2.000.000
1071,0
1071,5 1,5
1,0 17,00
31,23 1.500.000
1.000.000
864,56
572,56
1072,0
1071,5 2,01,5 48,08 31,23
2.000.000 1159,19
1.500.000 864,56
1.000.000
1072,5 2,5 67,20 2.500.000 1456,09
0 1072,0
1073,0 3,02,0 88,33 48,08
3.000.000 2.000.000
1755,00 1159,19
1070 1071 1072 1073 1074 1075 1076 1073,5 3,5 111,31 3.500.000 2055,76
Elevasi [m] 1072,5
1074,0 4,02,5 136,00 67,20
4.000.000 2.500.000
2358,22 1456,09
1074,5 4,5 162,28 4.500.000 2662,28
1073,0 3,0 88,33 3.000.000 1755,00
1075,0 5,0 190,07 5.000.000 2967,84
1073,5
1075,5 5,53,5 219,28 111,31
5.500.000 3.500.000
3274,83 2055,76
1076,0 6,0 249,85 6.000.000 3583,18
1074,0 4,0 136,00 4.000.000 2358,22
+ 1070 m
1074,5 4,5 162,28 4.500.000 2662,28
1075,0 5,0 190,07 5.000.000 2967,84
1075,5 5,5 219,28 5.500.000 3274,83
1076,0 6,0 249,85 6.000.000 3583,18
Waktu Inflow I1 + I2 2S/∆t - O 2S/∆t + O Outflow Elevasi
Kolom 4 :
3 3 3 3 3
[Jam] [m /detik] [m /detik] [m /detik] [m /detik] [m /detik] [m]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 17 + 538,56 = 572,56 17,00 1071,00 2S 2S
+ = O O 2O
1 20 37 541,26 575,56 17,15 1071,01 t t
2 50 70 573,49 611,26 18,89 1071,07
3 100 150 674,78 723,49 24,36 1071,26 Kolom 4 =
4 130 230 837,72 904,78 33,53 1071,57 Kolom 5 -
5 150 280 1026,29 1117,72 45,71 1071,93 2 x Kolom 6
6 140 290 1199,90 1316,29 58,20 1072,26
7 110 250 1316,30 1449,90 66,80 1072,49
8 90 200 1373,39 1516,30 71,46 1072,60
9 70 160 1388,06 1533,39 72,66 1072,63
10 50 120 1366,31 1508,06 70,87 1072,59
11 30 80 1313,17 1446,31 66,57 1072,48
12 20 50 1240,74 1363,17 61,22 1072,34
13 17 37 1166,31 1277,74 55,72 1072,20
14 17 34 1098,85 1200,31 50,73 1072,07
2 S 21039,70 1132,85 46,58 2 S11071,96
O 2 1073,70
I 1 I 243,19
O1
15 17 34
16 17 34 987,31 1071,85
17 17 34 t 940,92 1021,31 40,20 t 1071,77
18 17 34 899,83 974,92 37,54 1071,69
19 17 34 863,45 933,83 35,19 1071,62
20 17 34 831,22 897,45 33,11 1071,56
21 17 34 802,68 865,22 31,27 1071,50
22 17 34 776,94 836,68 29,87 1071,45
23 17 34 753,70 810,94 28,62 1071,41
24 17 34 732,73 787,70 27,49 1071,37
Penelusuran Banjir Waduk
(Reservoir Routing)
Penelusuran Banjir Reservoir
160 1072,8
140 1072,6
1072,4
120
1072,2
Debit [m 3/detik]
100 1072,0
Elevasi [m]
80 1071,8
60 1071,6
1071,4
40
1071,2
20
1071,0
0 1070,8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Waktu [Jam ]
29
30
Melakukan interpolasi dengan Fungsi Excel
Interpolasi menggunakan fungsi excel dapat dilakukan dengan kombinasi
fungsi FORECAST, OFFSET dan MATCH seperti terlihat pada contoh di bawah.
Diketahui hubungan antara jam dan besarnya temperatur udara, akan dicari
berapa temperatur udara pada jam 19.5. Dengan kombinasi fungsi tersebut
di atas dapat diketahui temperatur udara pada jam 19.5 adalah 30 derajad.
=FORECAST($G$6,OFFSET($D$4:$D$27,MATCH($G$6,$C$4:$C$27,1
)-1,0,2),OFFSET($C$4:$C$27,MATCH($G$6,$C$4:$C$27,1)-1,0,2))
31
Program Excel untuk Penelusuran Banjir Waduk
32
Program Spread Sheet Penelusuran Banjir Waduk
Data
Inflow Hidrograf
Elevasi Puncak El ma Free Board
1075 m Waktu Debit
Bendungan maks (m) (m)
3
(Jam) (m /s)
Lebar pelimpah 10 m 1072.63 2.37
0.0 17.00
Elevasi Pelimpah 1070 m 1.0 20.00
2.0 50.00
Kondisi Awal Muka Air Isi Muka Air atau Debit
3.0 100.00
Elevasi Muka Air 1071 m 4.0 130.00
Koefisien C 1.7 5.0 150.00
6.0 140.00
Eksponen 1.5
Kurva Elevasi Volume Waduk 7.0 110.00
t 1 Jam 8.0 90.00
Elevasi Volume
Kurva Elevasi - Outflow 9.0 70.00
3
(m) (m )
Elevasi Head Outflow 10.0 50.00
3 3
1070.0 0.0 11.0 30.00
(m) (m /s) (m /s)
1070.5 500,000.0 12.0 20.00
1070.0 0.00 0.0
1070.5 0.50 6.0 1071.0 1,000,000.0 13.0 17.00
33
Program Spread Sheet Penelusuran Banjir Waduk
34
Program Spread Sheet Penelusuran Banjir Waduk
Hubungan Elevasi - Tampungan - Storage Indicator Perhitungan Penelusuran Banjir Waduk
Waktu Inflow I1 + I2 2S/∆t - O 2S/∆t + O Storage Outflow Elevasi
Elevasi Head Outflow Tampungan 2S/∆t + O
[Jam]
3
[m /detik]
3
[m /detik]
3
[m /detik]
3
[m /detik] (x 1000 m )
3 3
[m /detik] [m]
[m] [m] 3
[m /s]
3
[m ]
3
[m /s]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1070.0 0 0.00 0.00 0.00
0.00 17.00 538.56 572.56 1000.00 17.00 1071.00
1070.5 0.5 6.01 500,000.00 283.79
1.00 20.00 37.00 541.26 575.56 1005.14 17.15 1071.01
1071.0 1 17.00 1,000,000.00 572.56
2.00 50.00 70.00 573.49 611.26 1066.28 18.89 1071.07
1071.5 1.5 31.23 1,500,000.00 864.56 3.00 100.00 150.00 674.78 723.49 1258.44 24.36 1071.26
1072.0 2 48.08 2,000,000.00 1,159.19 4.00 130.00 230.00 837.72 904.78 1568.25 33.53 1071.57
1072.5 2.5 67.20 2,500,000.00 1,456.09 5.00 150.00 280.00 1026.29 1117.72 1929.61 45.71 1071.93
1073.0 3 88.33 3,000,000.00 1,755.00 6.00 140.00 290.00 1199.90 1316.29 2264.57 58.20 1072.26
1073.5 3.5 111.31 3,500,000.00 2,055.76 7.00 110.00 250.00 1316.30 1449.90 2489.58 66.80 1072.49
1074.0 4 136.00 4,000,000.00 2,358.22 8.00 90.00 200.00 1373.39 1516.30 2600.72 71.46 1072.60
1074.5 4.5 162.28 4,500,000.00 2,662.28 9.00 70.00 160.00 1388.06 1533.39 2629.30 72.66 1072.63
10.00 50.00 120.00 1366.31 1508.06 2586.93 70.87 1072.59
1075.0 5 190.07 5,000,000.00 2,967.84
11.00 30.00 80.00 1313.17 1446.31 2483.54 66.57 1072.48
1075.5 5.5 219.28 5,500,000.00 3,274.83
12.00 20.00 50.00 1240.74 1363.17 2343.52 61.22 1072.34
1076.0 6 249.85 6,000,000.00 3,583.18
13.00 17.00 37.00 1166.31 1277.74 2199.65 55.72 1072.20
14.00 17.00 34.00 1098.85 1200.31 2069.24 50.73 1072.07
15.00 17.00 34.00 1039.70 1132.85 1955.29 46.58 1071.96
16.00 17.00 34.00 987.31 1073.70 1854.91 43.19 1071.85
17.00 17.00 34.00 940.92 1021.31 1766.00 40.20 1071.77
18.00 17.00 34.00 899.83 974.92 1687.27 37.54 1071.69
19.00 17.00 34.00 863.45 933.83 1617.55 35.19 1071.62
20.00 17.00 34.00 831.22 897.45 1555.80 33.11 1071.56
21.00 17.00 34.00 802.68 865.22 1501.12 31.27 1071.50
22.00 17.00 34.00 776.94 836.68 1452.26 29.87 1071.45
23.00 17.00 34.00 753.70 810.94 1408.18 28.62 1071.41
24.00 17.00 34.00 732.73 787.70 1368.40 27.49 1071.37
35
=IF(I6=Data!$L$15,VLOOKUP('Routing
(2)'!I6,Data!$J$15:$K$70,2),IF(H6=Data!$L$15,Data!$H$16,IF(I6="","",FORECAST(I6,OFFSET(Data!$K$15:$K$72,MATC
H(I6,Data!$J$15:$J$72,1)-1,0,2),OFFSET(Data!$J$15:$J$72,MATCH(I6,Data!$J$15:$J$72,1)-1,0,2)))))
=FORECAST(P6,OFFSET($F$5:$F$50,MATCH(P6,$B$5:$B$50,1)-
1,0,2),OFFSET($B$5:$B$50,MATCH(P6,$B$5:$B$50,1)-1,0,2))
=IF(AND(I5="",P6=""),"",(FORECAST(P6,OFFSET($E$5:$E$50,MATCH(P6,$B$5:$B$50,1)-
1,0,2),OFFSET($B$5:$B$50,MATCH(P6,$B$5:$B$50,1)-1,0,2)))/1000)
=IF(Data!C6="Debit",Data!C7,FORECAST(P6,OFFSET(D5:D50,MATCH(P6,B5:B50,1)-
1,0,2),OFFSET(B5:B50,MATCH(P6,B5:B50,1)-1,0,2)))
=IF(Data!C6="Muka Air",Data!C7,FORECAST(O6,OFFSET(B5:B50,MATCH(O6,D5:D50,1)-
1,0,2),OFFSET(D5:D50,MATCH(O6,D5:D50,1)-1,0,2)))
36
37
Soal Latihan
Dengan data hidrograf aliran masuk pada suatu ruas sungai seperti
tabel di bawah, hitunglah hidrograf aliran keluar dengan Metode
Muskingum bila diketahui aliran dasar = 10 m3/s, K = 2 Jam, X =
0,2 dan t = 1 Jam
Waktu [Jam] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3
Inflow [m /s] 10 20 40 80 120 150 120 60 50 40 30 20 10
38
PR 5‐4
Diketahui Analisis Routing
K 2 jam Waktu Inflow Partial Flow (m3/s) Outflow
X 0.2 (jam) (m3/s) Co I2 C1 I1 C2 O1 (m3/s)
t 1 jam (1) (2) (3) (4) (5) (6)
0 10 10.00
D 2.1
1 20 0.95 4.29 5.24 10.48
Co 0.0476
2 40 1.90 8.57 5.49 15.96
C1 0.4286
C2 0.5238 3 80 3.81 17.14 8.36 29.31
Jml 1 4 120 5.71 34.29 15.36 55.36
5 150 7.14 51.43 29.00 87.57
6 120 5.71 64.29 45.87 115.87
7 60 2.86 51.43 60.69 114.98
8 50 2.38 25.71 60.23 88.32
9 40 1.90 21.43 46.26 69.60
10 30 1.43 17.14 36.46 55.03
11 20 0.95 12.86 28.82 42.63
12 10 0.48 8.57 22.33 31.38
Maks 150 115.87
39
40
41
Penelusuran Banjir Saluran (Channel Routing)
43
Konsep Tampungan Prisma dan Tampungan Baji
Tampungan prisma adalah tampungan
saat di bagian hilir terjadi aliran seragam.
Tampungan ini adalah volume imajiner
yang terbentuk dari muka air sejajar dasar
sungai dan dasar sungai.
Tampungan baji terbentuk antara profil
muka air dan tampungan prisma.
Pada kedalaman tertentu di bagian hilir,
tampungan prisma adalah konstan,
sedangkan tampungan baji bisa positif
atau negatif.
Tampungan prisma merupakan fungsi
outflow, Sp = f(O), sedangkan tampungan
baji merupakan fungsi inflow, Sw = f(I).
Tampungan total di sungai adalah:
S K [ X I m (1 X ) O m ]
K dan X adalah koefisien dan m adalah
eksponen, m = 0,6 untuk saluran segi
empat dan m = 1 untuk saluran alam
44
Metoda Muskingum
Metoda Muskingum dikembangkan oleh McCarthy (1938)
menggunakan persamaan kontinuitas dan hubungan
tampungan dengan inflow dan outflow
Dengan nilai m = 1 pada persamaan di atas akan dihasilkan
hubungan linier antara S, I dan O, sehingga persamaan
tampungan adalah:
S K [ X I (1 X )O]
dimana :
S : Tampungan sungai [m3]
I : Aliran masuk (Inflow) [m3/s]
O : Aliran keluar (Outflow) [m3/s]
K : Waktu perjalanan banjir di sungai, nilainya tetap pada segmen sungai [jam]
X : Faktor bobot (weighting factor), bernilai antara 0 sampai 0,5
Pada X = 0, tampungan hanya merupakan fungsi dari outflow
sehingga persamaan menjadi persamaan waduk linier:
S KO
45
Metoda Muskingum
Persamaan di atas didiskretisasi pada bidang x-t :
I1 I 2 O1 O 2
t t S 2 S1 S
2 2
Aliran keluar O2 dapat dihitung dengan rumus :
O 2 C 0 I 2 C 1 I 1 C 2 O1
(t / K ) 2 X (t / K ) 2 X
C0 C1
D D
2 (1 X ) ( t / K ) D 2 (1 X ) ( t / K )
C2
D
C 0 C1 C 2 1
46
Metoda Muskingum
Koefisien K dapat diinterpretasikan sebagai waktu penjalaran
banjir di saluran (efek translasi), sedangkan X diinterpretasikan
sebagai tampungan (efek pemipihan).
47
Metoda Muskingum
Koefisien K dan X dicari dengan kalibrasi, caranya :
Buat hubungan antara S dan [XI + (1-X) O] pada berbagai nilai
X
Cari hubungan yang mendekati garis lurus
Kemiringan garis lurus terebut atau Cot = K
48
Metoda Muskingum
Contoh Soal-2
Suatu hidrograf banjir pada suatu segmen sungai ditunjukkan pada
Tabel 9-1. Diasumsikan aliran dasar sebesar 352 m3/s. Menggunakan
Metode Muskingum, telusurkanlah banjir tersebut melalui saluran yang
mempunyai nilai K = 2 hari dan X = 0,1. Hitunglah hidrograf outflow.
Perhitungan dapat dilihat pada tabel dengan langkah sbb :
Langkah pertama adalah menentukan interval waktu t. Dalam hal ini dipilih
nilainya = 1 hari. Seperti halnya pada reservoir routing, ada kriteria (tp/ t)
> 5.
Sebagai tambahan pemilihan t sedemikian rupa sehingga menghasilkan
koefisien routing positif.
Dengan t = 1 hari, K = 2 hari, dan X = 0,1, maka koefisien routing dapat
dihitung dengan hasil : Co = 0,1304, C1 = 0,3044, C2 = 0,5652 dan jumlah
ketiga koefisien tersebut = 1.
Perhitungan ditunjukkan pada Tabel 9-1.
Puncak hidrograf outflow = 6.352,6 m3/s < Inlow = 6.951 m3/s, atau ada
pemipihan sebesar 91% dari inflow.
49
52
53
54
Metoda Muskingum
Contoh - 3 :
Diketahui hidrograf inflow dan outflow pada suatu segmen sungai
seperti diberikan pada kolom 2 dan 3 pada tabel di bawah.
Tentukanlah koefisien K dan X dari Metode Muskingum.
Perhitungan dapat dilihat pada tabel dengan langkah sbb :
Kolom 1 menunjukkan waktu dalam satuan hari.
Kolom 2 dan 3 adalah hidrograf inflow dan outflow
Kolom 4 menunjukkan tampungan saluran (m3/s-hari). Tampungan
saluran awalnya diasumsi = 0, nilai ini dimasukkan pada kolom 4 hari ke
0. Tampungan saluran dihitung dengan rumus :
S 2 S1 (t / 2)( I1 I 2 O1 O2 )
Berbagai nilai X dicoba dalam rentang 0,0 sampai 0,5, misalnya 0,1, 0,2
dan 0,3
Untuk setiap nilai X dihitung nilai weighted flow [XI + (1-X)O] seperti
ditunjukkan pada kolom 5 sampai 7.
55
Metoda Muskingum
Untuk setiap nilai weighted flow diplot terhadap tampungan
(kolom 4) seperti ditunjukkan pada gambar.
Nilai X pada saat grafik tampungan vs weighted flow mendekati
garis lurus adalah nilai X yang benar. Dalam contoh ini adalah X
= 0,1.
Nilai K dihitung dengan rumus :
S
K
XI (1 X )O)
Dari gambar nilai K dapat dicari dengan menghitung kemiringan
garis tampungan vs weighted flow. Dalam hal ini nilai K :
K = [(2.000 m3/s-hari) / (1000 m3/s)] = 2 hari
Dengan demikian kalibrasi menghasilkan nilai K = 2 hari dan X
= 0,1
56
S
S 2 S1 (t / 2)( I1 I 2 O1 O2 ) weighted flow [XI + (1-X)O] K
XI (1 X )O)
Metoda Muskingum - Cunge
59
Metoda Muskingum - Cunge
dS d
K [ X O j (1 X ) O j 1 ] O j O j 1
dt dt
dimana :
Oj : Inflow pada ruas sungai [m3/s]
Oj+1 : Outflow dari ruas sungai [m3/s]
S : Tampungan pada ruas sungai[m3]
K : Waktu perjalanan banjir di sungai [jam]
X : Faktor bobot (weighting factor), bernilai antara 0 sampai 0,5
t 2
Menurut Cunge K = t/c sehingga persamaan di atas adalah bentuk
persamaan beda hingga dari persamaan gelombang Kinematik berikut:
Q Q
c 0
t x
60
Selanjutnya Cunge menunjukkan bahwa jika D1 = (1/2 – X)cx, maka
akan dihasilkan persamaan difusi dan mempunyai kelebihan bisa
menghasilkan pemipihan dan translasi hidrograf banjir berdasarkan
karakteristik sungai. Persamaan difusi adalah:
Q Q 2Q
c D1 2
t x x
Qp
Jika koefisien difusi didefinisikan sebagai: D1
2 B S0
maka :
dimana :
1 D1 1 Qp B : Lebar permukaan air [m]
X c : Kecepatan rambat gelombang [m/s]
2 c x 2 2 B c x S0 x : Panjang ruas sungai [m]
Qp : Puncak banjir [m3/s]
x 1 dQ S0 : Kemiringan dasar sungai [m/m]
K ; c 1,3 1, 67 V V : Kecepatan rata-rata [m/s]
c B dy
61
Menurut Metoda Cunge, hidrograf outflow pada ujung hilir ruas sungai
dihitung dengan persamaan:
Q nj 11 C1 Q nj C2 Q nj 1 C3 Q nj 1 C4
K X t / 2 t / 2 K X K (1 X ) t / 2
C1 ; C2 ; C3
D D D
q t x
C4 ; D K (1 X ) t / 2
D
1 D1 1 Qp x 1 dQ
X ; K ; c 1,3 1, 67 V
2 c x 2 2 B c x S0 c B dy
Oleh karena itu cara perhitungan Metoda Muskingum dan Muskingum –
Cunge pada prinsipnya sama. Bedanya adalah Metoda Muskingum-
Cunge parameter model (K, X, t, x) didasakan pada karakteristik
sungai/saluran.
Cunge (1969) menunjukkan bahwa untuk mencapai stabilitas numerik
diperlukan persyaratan 0 < X < 0,5.
62
Berikut diberikan contoh yang diambil dari buku Hydrology and Floodplain
Analysis, 5th Edition, Philip B. Bedient
63
64
65
66
67
EVALUASI KAPASITAS PELIMPAH
BAB 8
MODUL 2 – ANALISIS DEBIT BANJIR
68
SYARAT KAPASITAS PELIMPAH
Syarat periode ulang dalam menentukan kapasitas pelimpah berdasarkan SNI
3432 2020, hal yang diperhatikan adalah:
• Bendungan lama atau baru
• Tipe bendungan
• Ukuran bendungan
• Tingkat konsekuensi bendungan
Bendungan Lama
Banjir Desain (Inflow)
Tipe Bendungan Ukuran Bendungan Tinggi Bendungan (meter)
Tingkat konsekuensi besar Tingkat konsekuensi kecil
h<5m Q100 Q100
Kecil 5 ≤ h < 10 m Q500 Q100
10 ≤ h < 15 m Q1000 atau 0,5 PMF* Q500
Bendungan Urukan
15 ≤ h < 40 m Q1000 atau 0,5 PMF* Q1000 atau 0,5 PMF*
Besar 40 ≤ h < 80 m Q1000 atau 0,5 PMF* Q1000 atau 0,5 PMF*
h ≥ 80 m Q1000 atau 0,5 PMF* Q1000 atau 0,5 PMF*
Bendungan Beton Q100 Q100
Bendungan Baru
Banjir Desain (Inflow)
Tipe Bendungan Ukuran Bendungan Tinggi Bendungan (meter)
Tingkat konsekuensi besar Tingkat konsekuensi kecil
h<5m Q100 Q100
Kecil 5 ≤ h < 10 m Q1000 atau 0,5 PMF* Q100
10 ≤ h < 15 m Q1000 atau 0,5 PMF* Q500
Bendungan Urukan
15 ≤ h < 40 m PMF 0,5 PMF
Besar 40 ≤ h < 80 m PMF 0,75 PMF
h ≥ 80 m PMF PMF *
Bendungan Beton Q1000 Q1000
69
SYARAT TINGGI JAGAAN
Berdasarkan Pedoman Kriteria Umum Desain Bendungan, tinggi jagaan
bendungan harus memperhatikan 5 faktor, yaitu:
a. Tinggi gelombang karena angin dengan memperhatikan jangkauan,
b. Peningkatan tinggi muka air karena angin dengan memperhatikan jangkauan,
c. Tinggi rayapan gelombang,
d. Tinggi gelombang karena gempa,
e. Tinggi cadangan sebagai akibat ketidak pastian
(Untuk bendungan dengan pelimpah tanpa pintu, kondisi PMF: 75 cm).
70