0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan2 halaman
Permukiman kumuh terbentuk karena tingginya harga tanah di perkotaan sehingga memaksa penduduk miskin mendirikan permukiman tidak layak. Faktor utama adanya permukiman kumuh adalah tingginya urbanisasi dan kemiskinan. Permukiman kumuh mengakibatkan berkurangnya keindahan kota dan meningkatnya kejahatan dan kemiskinan.
Permukiman kumuh terbentuk karena tingginya harga tanah di perkotaan sehingga memaksa penduduk miskin mendirikan permukiman tidak layak. Faktor utama adanya permukiman kumuh adalah tingginya urbanisasi dan kemiskinan. Permukiman kumuh mengakibatkan berkurangnya keindahan kota dan meningkatnya kejahatan dan kemiskinan.
Permukiman kumuh terbentuk karena tingginya harga tanah di perkotaan sehingga memaksa penduduk miskin mendirikan permukiman tidak layak. Faktor utama adanya permukiman kumuh adalah tingginya urbanisasi dan kemiskinan. Permukiman kumuh mengakibatkan berkurangnya keindahan kota dan meningkatnya kejahatan dan kemiskinan.
Kota dianggap sebagai lading pekerjaan bagi para penduduk di
pedesaan. Tingginya populasi penduduk di Indonesia terutama di kota – kota metropolitan menimbulkan beberapa masalah terutama dalam bidang social dan ekonomi. Tingginya harga sepetak tanah di tempat rantauan memaksa mereka para urban untuk mendirikan di tempat – tempat yang tidak layak yang pada akhirnya menimbulkan permukiman kumuh. Permukiman kumuh merupakan kawasan permukiman (tempat tinggal / hunian) yang tidak layak huni biasanya didirikan secara illegal atau tidak sesuai dengan izin yang berlaku. Banyak factor yang menimbulkan adanya permukiman kumuh. Derasnya arus urbanisasi yang sulit diredam menjadi factor kunci. Banyaknya pabrik dan perusahaan yang berada di kota menjadi daya pikat tersendiri bagi penduduk desa. Namun karena kurangnya bekal baik dari segi pendidikan maupun pengalaman mengakibatkan mereka berakhir menjadi pengagguran. Dan pada akhirnya mendirikan permukiman penduduk tidak layak huni. Angka kemiskinan yang tinggi mengakibatkan mereka tidak sanggup untuk membeli bahan bangunan dan bidang tanah. Jangankan membeli sebidang tanah pun untuk makan mereka kekurangan. Dampak yang ditimbulkan dari timbulnya permukiman kumuh antara lain : mengurangi keindahan dari kota tersebut, tempat yang menjadi permukiman kumuh akan terlihat tidak tertib dan tidak rapi, munculnya kelompok – kelompok masyarakat yang dapat berbuat criminal kapan saja dan dimana saja, meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia, dan masih banyak dampak buruk lainnya yang akan timbul. Permukiman kumuh atau biasa juga disebut permukiman liar biasanya terletak di bantaran kali / sungai. Pola permukiman memanjang menjadi yang paling popular dalam pelaksanannya. Hal ini disebabkan kecenderungan manusia untuk membangun rumah yang dekat dengan sumber air. Hal ini juga mengakibatkan fungsi sungai akan terganggu dan menyebabkan masalah lainnya akan muncul. Tak hanya di bantaran sungai, namun juga ada di tengah perkotaan biasanya mengelompok di kontrakan – kontrakan kecil. Pola penyelesaian yang dilakukan haruslah terstruktur dan terencana. Pemerintah perlu mengambil tindakan serius terhadap hal ini karena fungsi tata kota akan tidak terlaksana dengan baik, bila permukiman kumuh tetap dibiarkan begitu saja. Pembangunan rusun – rusun seperti yang telah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil ‘Ahok’. Ia telah membangun rusun – rusun di tempat – tempat dekat denag permukiman kumuh dengan fasilitas lumayan baik dan dengan biaya yang murah. Dalam pencegahan untuk para urban agar tidak pindah ke kota adalah dengan memberikan binaan dan bimbingan bahwa sesungguhnya mereka dapat bahagia dan sejahtera di kampung sendiri. Penyuluhan – penyuluhan pertanian diperlukan agar para penduduk desa yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani menjadi betah dan nyaman tinggal di desa.