Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah. 2 (1).

1-12

Literature Review Pengaruh Transcutaneous Electrinal Nerve


Stimulation (Tens) terhadap Penyembuhan Luka

Satriya Pranata1, Heri Nugroho2, Untung Sujianto3


1. Program Pendidikan D3 Keperawatan Stikes Al Islam Yogyakarta Jl. Bantul 1221Yogyakarta
2. Program Pendidikan Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Jl Prof. H.Soedarto, SH, Tembalang, Semarang
3. Program Pendidikan Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Jl Prof. H.Soedarto, SH, Tembalang, Semarang
E-mail: : satriyapranatapranata@yahoo.co.id

ABSTRAK

Latar belakang: Selain menurunkan nyeri, TENS juga mampu merangsang saraf tepi untuk bekerja
maksimal dan melancarkan peredaran darah di daerah sekitar tempat elektroda dipasangkan. Predaran darah
baik maka penyembuhan luka dapat terjadi dengan baik. Penurunan nyeri akan mampu meningkatkan sistim
imun sehingga penyembuhan luka juga dapat berjalan maksimal. Perlu digali lebih dalam mengenai pengaruh
TENS terhadap penyembuhan luka. Tujuan: Ingin mengetahui secara spesifikpengaruh TENS terhadap
penyembuhan luka. Metodologi: Pencarian artikel menggunakan Medline, Science Direct, Pro Quest dan
Google Search untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review.
Hasil: Kejadian nekrosis luka post operasi pada kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok intervensi, tidak terdapat komplikasi dengan nilai signifikansi (P<0.0001). Terdapat perbedaan
pemberian TENS dengan tambahan intervensi protokol panas sebelum, saat dan sesudah intervensi terhadap
kelancaran predaran darah dengan signifikansi (P,0.05). Terjadi granulasi yang baik, folikel rambut tumbuh
dengan baik dan terjadi penurunan Pro Inflammatory (TNF-α) dengan signifikansi (P<0.05). Perbandingan
persentase
nekrosis pada kelima kelompok adalah: G1 43,88%, G2 39.20%, G3 38.57%, G4 32.14% dan G5 44.13%, uji
statistik terbukti intervensi TENS pada kelompok G4 lebih efektif dengan signifikansi 0.032. Frekuensi
TENS 10 Hz lebih efektif bila dibandingkan dengan pemberian intervensi TENS 100 Hz dan kelompok
kontrol yang mendapatkan placebo terhadap receptor adrenergik. Intervensi TENS dengan dosis 100 Hz
dapat memperbaiki reaktifitas predaran darah vena dengan baik. Secara signifikan jumlahoedema pada luka
berkurang dan capillary refill 2 detik dengan signifikansi (P<0.001). Diskusi: TENS pada frekuensi 10 Hz
hingga 100 Hz merupakan frekuensi bioelektrik tubuh. Pada frekuensi rendah akan mampu merangsang
pengeluaran hormon endorphin sehingga pasien yang mendapatkan intervensi TENS dapat menjadi lebih
relaks, mengalami penurunan nyeri. Dengan terhambatnya factor inflamasi maka kerja sistim imun baik
hingga akhirnya dapat membantu proses penyembuhan luka dengan baik. Kesimpulan: Terapi TENS
terbukti dapat membantu penyembuhan luka. Alat TENS mudah didapat, mudah digunakan, ekonomis, tidak
menimbulkan adiksi, dapat diberikan kapan saja serta minim efek samping. Hasil penelitian belum dapat
digeneralisasi. Perlu dilakukan penelitian lanjutan.
Kata Kunci: Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, Penyembuhan Luka, Literature review.

mampu merangsang tubuh mengeluarkan


Pendahuluan endorphin, endorphin yang keluar akan
Transcutaneous electrical nerve meningkatkan relaksasi kemudian diikuti
stimulation (TENS) merupakan salah satu oleh penurunan nyeri. (Brunner & Suddarth,
intervensi keperawatan yang dapat diberikan 2001; Johnson, 2009).
kepada pasien yang dirawat di rumah sakit. Kerja alat TENS tidak seperti obat.
Intervensi ini menggunakan alat yang TENS tidak bersifat adiksi, tidak memicu
dilengkapi elektroda dan diletakkan dikulit mual, kantuk serta bebas dilakukan kapan
untuk menghantarkan impuls listrik. Impuls saja sesuai dengan waktu yang diinginkan.
listrik tersebut berfungsi sebagai pemblok TENS mampu menjadi distraksi dari rasa
impuls nyeri yang dirasakan oleh pasien. sakit. TENS mampu mengatasi dismenorea
Impuls nyeri yang diblok akan melalui non farmakologis akupuntur. Pada
mengakibatkan nyeri berkurang. Pemberian impuls rendah (2Hz) endorphin akan
intervensi TENS dengan frekuensi rendah diproduksi sebagai penghilang rasa sakit

1
alami (Santuzzi, 2013; Noehren, 2015). Oleh Google Search dengan kata kuci tiap variabel
karena itu TENS telah banyak digunakan yang telah di pilih. Artikel yang ditemukan
sebagai pereda nyeri patah tulang, strain otot, dibaca dengan cermat untuk melihat apakah
nyeri sendi, menstruasi dan nyeri pasca artikel memenuhi kriteria inklusi penulis
operasi. Kemampuan penurun nyeri mungkin untuk dijadikan sebagai literatur dalam
bisa lambat namun penurunan nyeri yang penulisan literature review. Pencaharian
berlangsung dapat berkurang hingga berbatas mulai dari tahun 2000 hingga tahun
beberapa jam kedepan. 2016 yang diakses fulltext dalam format pdf
Seiring perjalanan waktu ternyata selain serta memiliki desain quasy eksperiment dan
menurunkan nyeri, TENS juga mampu RCT. Artikel penelitian yang terpublikasi
merangsang saraf tepi untuk bekerja melakukan terapi TENS serta mampu
maksimal dan melancarkan predaran darah di membantu proses penyembuhan luka akan
daerah sekitar tempat elektroda dipasangkan. dimasukkan dalam literature review.
Jika dikaitkan secara teori, apabila predaran Artikel yang masuk dalam kriteria
darah baik maka penyembuhan luka dapat inlklusi dianalisis, diekstraksi dan disintesis
terjadi dengan baik. Penurunan nyeri akan kemudian ditentukan evidancenya. Dari hasil
mampu meningkatkan sistim imun sehingga ekstraksi dan analisis diharapkan akan
penyembuhan luka juga dapat berjalan ditemukan sebuah kesimpulan yang dapat
maksimal. dijadikan dasar dalam melakukan intervensi
Dengan dukungan teori, pengamatan keperawatan di rumah sakit ataupun tatanan
dan study literature yang dilakukan pada komunitas.
pasien yang menggunakan alat TENS sebagai
terapi penurun rasa nyeri di berbagai tatanan Hasil
perawatan maka penulis tertarik untuk Untuk mencari artikel, penulis
menggali lebih dalam mengenai pengaruh melakukan pencarian menggunakan kata
TENS terhadap penyembuhan luka. Tujuan kunci yang sudah disusun. Setelah dilakukan
dari study literature ini adalah ingin seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan
mengetahui secara spesifik pengaruh TENS ekslusi didapatkan 7 artikel, 7 artikel tersebut
terhadap penyembuhan luka. kemudian dianalisis. Di bawah ini merupakan
7 daftar artikel yang di ekstraksi dalam
Metode bentuk tabel:
Design penelitian yang masuk dalam
literatur review ini menggunakan desain
quasi eksperiment dan random control trial.
Tipe study yang direview adalah semua jenis
penelitian yang menggunakan terapi TENS
untuk membantu proses penyembuhan luka.
Partisipan yang ditentukan untuk direview
tidak dibatasi. Semua jenis sampel baik
manusia atau hewan uji tetap dimasukkan Didapatkan 7 jenis artikel, metode
sebagai sampel yang diamati dalam literature penelitian artikel yang dianalisis beragam,
review. metode penelitian tersebut adalah RCT,
Intervensi yang masuk dalam kriteria quasy eksperiment, dan one group post test
inklusi adalah intervensi TENS dengan Tipe design. Tempat penelitian dari artikel
outcome berbatas pada pengaruh TENS dilakukan di tempat yang berbeda, Artikel
terhadap proses penyembuhan luka. pertama dan ke-tiga pengambilan data
literature review ini disusun melalui dilakukan di
penelusuran Turki, artikel ke-dua pengambilan data di
artikel penelitian yang sudah terpublikasi. Jordania, artikel ke-empat hingga ke-enam
Populasi sampelnya adalah seluruh sampel pengambilan data dilakukan di Brazil, artikel
dengan berbagai jenis luka yang ke-tujuh pengambilan data dilakukan di
mendapatkan perlakuan terapi TENS untuk Swedia. Artikel pertama menunjukkan bahwa
membantu proses penyembuhan luka. kejadian nekrosis pada luka post operasi pada
Penelusuran dilakukan menggunakan kelompok kontrol lebih tinggi dibandingkan
Medline, Science direct, Pro-quest dan dengan kelompok intervensi dengan nilai

1
signifikansi (P<0.0001). Tidak terdapat yang didapat. Penentuan artikel yang diambil
komplikasi pada luka post operasi yang awalnya hanya terbatas pada artikel yang
mendapatkan intervensi TENS. Artikel ke- menggunakan metode penelitian quasy
dua menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan eksperiment dan RCT dengan rentang tahun
perubahan suhu tubuh pasien pada protokol 2000-2016. Setelah dilihat bahwa jumlah
panas lokal dan global. Terdapat perbedaan artikel yang didapatkan terbatas, kriteria
pemberian TENS dengan tambahan pengambilan artikel selanjutnya diturunkan.
intervensi protokol panas sebelum, saat dan Artikel dengan metode penelitian one group
sesudah intervensi terhadap kelancaran posttest design dan tahun penelitian dibawah
predaran darah dengan signifikansi (P,0.05). tahun 2000 akhirnya tetap dimasukkan
Artikel ke-tiga menunjukkan bahwa kedua selama tetap terkait dengan terapi TENS
kelompok menunjukkan perbedaan yang terhadap proses penyembuhan luka. Setelah
signifikan. Pada kelompok intervensi terjadi menurunkan kriteria berupa metode
granulasi yang baik, folikel rambut tumbuh penelitian, akhirnya artikel yang didapatkan
dengan baik dan terjadi penurunan Pro berjumlah 7 artikel. Hasil yang sejalan
Inflammatory (TNF-α) dengan signifikansi ditunjukkan pada hasil penelitian di artikel,
(P<0.05). Artikel ke-empat menjukkan bahwa hasil penelitian secara umum menyebutkan
hasil perbandingan persentase nekrosis pada bahwa TENS memang terbukti signifikan
kelima kelompok adalah: G1 43,88%, G2 mampu membantu proses penyembuhan luka
39.20%, G3 38.57%, G4 32.14% dan G5 melalui mekanisme lancarnya predaran darah
44.13%. group G4 persentase nekrosisnya dan penurunan nyeri. Penyembuhan luka
paling kecil dibandingkan dengan dipengaruhi oleh banyak faktor. Berbagai
kelompok lain. Saat dilakukan uji statistik faktor yang mempengaruhi penyembuhan
dengan kelompok kontrol, terbukti bahwa luka adalah nutrisi, usia, nilai sirkulasi
intervensi TENS pada kelompok G4 lebih perifier yang dapat dilihat dari nilai ABI atau
efektif dengan signifikansi 0.032, frekuensi ISSN 2476 - 898710 capilari refill, jenis
rendah lebih efektif dan lebh balutan, nyeri serta obat-obatan yang
valid untuk mencegah ischemic pada skin dikonsumsi (Brunner & suddart, 2001,
flap. Artikel ke-lima menunjukkan bahwa Potter & Perry, 2005).
Frekuensi TENS 10 Hz lebih efektif bila Penggunaan TENS pada frekuensi 10
dibandingkan dengan pemberian intervensi Hz hingga 100 Hz merupakan frekuensi
TENS 100 Hz dan kelompok kontrol yang bioelektrik tubuh yang sesuai (Johnson,
mendapatkan placebo terhadap receptor 2009). Pada frekuensi rendah akan mampu
adrenergic. Intervensi TENS dengan dosis merangsang pengeluaran hormon endorphin
100 sehingga pasien yang mendapatkan intervensi
Hz dapat memperbaiki reaktifitas predaran TENS dapat menjadi lebih relaks, mengalami
darah vena dengan baik. Artikel ke-enam penurunan nyeri dengan terhambatnya faktor
menunjukkan bahwa setelah dilakukan inflamasi sehingga sistim imun tidak
intervensi TENS luka mengalami perbaikan terganggu dan akhirnya dapat membantu
dan pertumbuhan jaringan kulit dengan baik. proses penyembuhan luka dengan baik
Tidak terdapat nilai statistik pada artikel (Johnson, 2009; Brunner & Suddart, 2001;
penelitian. Kesimpulan peneliti bahwa Potter & Perry, 2005).
intervensi TENS reliable untuk menstimulasi Luka membutuhkan vaskularisasi yang
perkembangan perbaikan dari skin flap. baik karena sel harus melakukan perbaikan
Artikel ke-tujuh menunjukkan bahwa pada dan berkembang agar luka dapat segera sehat
pasien yang diberikan intervensi TENS kembali. Fungsi aliran listrik yang sesuai
setelah operasi menunjukkan perbaikan bioelektrik tubuh akan merangsang saraf tepi
kondisi luka. Secara signifikan jumlah dan pembuluh darah di sekitar luka untuk
oedema pada luka berkurang dan capillary lebih lancar predarannya sehingga akan
refill , dari mampu memenuhi nutrisi yang dibutuhkan
2 detik dengan signifikansi (P<0.001). oleh sel yang rusak dan membutuhkan
pertumbuhan (Johnson, 2009; Brunner &
Pembahasan Suddarth, 2001). Oksigen akan dapat
Penetapan kriteria yang ketat pada dialirkan dengan baik ke luka sehingga
metode sangat mempengaruhi jumlah artikel

1
kejadian nekrosis dapat dihindari (Potter & inflamasi dan lancarnya predaran darah tepi.
Perry, 2005). Alat TENS mudah didapat, mudah
Artikel mengenai pelaksanaan terapi digunakan, ekonomis, tidak menimbulkan
TENS terhadap penyembuhan luka yang adiksi, dapat diberikan kapan saja serta
terpublikasi masih belum banyak, namun minim efek samping pada pasien. Dengan
evidence yang ditemukan dari artikel sudah sedikitnya hasil penelitian dengan
cukup kuat karena artikel yang ditampilkan menggunakan metode penelitian yang terbaik
merupakan artikel yang terpublikasi dari yang dilakukan pada manusia, penelitian
literature yang baik, resmi serta sudah selanjutnya dengan kualitas lebih baik akan
dilakukan peer review sebelum sangat membantu
dipublikasikan. Kualitas dan bukti yang proses perkembangan terapi komplementer
ditampilkan pada artikel sudah cukup kuat, khususnya terapi TENS untuk dipraktekkan
hanya saja masih dibutuhkan penelitian di Indonesia. Jika sudah ditemukan evidence
lanjutan dengan sampel manusia lebih yang terbaru dengan kualitas penelitian yang
banyak serta didukung dengan metode desain lebih baik maka literature review ini dapat
RCT untuk membuktikan efektifitas diupgrade sebagai pedoman dalam
pelaksanaan TENS terhadap penyembuhan memberikan terapi kompelementer berupa
luka pada sampel manusia. Untuk uji alat TENS untuk penyembuhan luka.
TENS pada sampel menggunakan hewan
coba sudah kuat karena desain yang Daftar Pustaka
digunakan sangat baik dan dilakukan Almalty, A.-M. R., Petrofsky, J. S., Al-
penentuan kriteria dan prosedur penelitian Naami, B., & Al-Nabulsi, J. (2009).
yang terstruktur. An effective method for skin
Meski jumlah artikel yang melihat blood flow measurement using local
pengaruh intervensi TENS terhadap heat combined with electrical
penyembuhan luka masih sedikit, intervensi stimulation. Journal of Medical
TENS ini memiliki peluang yang besar untuk Engineering & Technology, 33(8),
dipraktekkan di tatanan klinis dan komunitas 663–669. Doi:
khususnya di Indonesia. Kondisi ini di 10.3109/03091900903271646
dukung oleh banyaknya kelebihan dari alat Atalay, C., & Yilmaz, K. B. (2009). The
ini. Alat TENS ekonomis, mudah digunakan, effect of transcutaneous electrical
tidak menimbulkan adiksi, dapat digunakan nerve stimulation on postmastectomy
kapan saja dan tidak memiliki efek samping skin flap necrosis. Breast Cancer
bila diberikan pada pasien yang melakukan Research and Treatment, 117(3),
perawatan luka. Perlu dilakukan penelitian 611–614. Doi: 10.1007/s10549-009-
lanjutan pada sampel manusia lebih banyak 0335-z
pada Negara yang berbeda dengan karakter Brunner and Suddarth. (2001). Keperawatan
budaya yang berbeda. Pemilihan lokasi Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
pemasangan TENS memiliki peran penting Jakarta: EGC
karena terdapat jalur-jalur syaraf sehingga Potter, PA & Perry, AG. (2005).
perlu menjadi perhatian agar kerja TENS Fundamental Keperawatan Konsep,
dapat bekerja lebih maksimal. Alat TENS Proses, dan Praktik, Volume 2, Edisi
sudah dijual di Indonesia, penggunaannya 4. Jakarta: EGC.
tidak perlu melalui pelatihan karena saat ini
alatnya sudah dibuat dengan desain
sederhana. Penelitian dengan metode
penelitian RCT dan Negara yang berbeda
akan mampu mendukung generalisasi hasil
penelitian kedepannya.

Kesimpulan
Hasil literature review ini menunjukkan
bahwa terapi TENS terbukti dapat membantu
penyembuhan luka melalui peningkatan
imunitas karena terhambatnya factor

Anda mungkin juga menyukai