Anda di halaman 1dari 4

Jurnal LINK, 14 (2), 2018, 79 - 82

DOI: 10.31983/link.v14i2.3775

http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/link
_________________________________________________________________

TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS)


MEMPENGARUHI AMBANG NYERI

Amalia Solichati Rizqi*

Jurusan Fisioterapi ; Universitas Widya Dharma Klaten


Jl.Ki Hajar Dewantara ; Karanganaom ; Klaten ; Jawa Tengah ; Indonesia

Abstrak

Nyeri adalah alasan paling umum bagi pasien untuk pergi ke dokter. Nyeri adalah gejala yang
sangat subyektif, biasanya agak sulit untuk melihat rasa sakit kecuali keluhan pasien sendiri. Ada
banyak modalitas terapi fisik yang tersedia, TENS adalah modalitas yang paling sering digunakan,
bahkan dilakukan oleh masyarakat itu sendiri di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan apakah ada efek yang signifikan menggunakan stimulasi saraf listrik transkutan
untuk mengurangi rasa sakit. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah pendekatan nonprobability
sampling dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Dari hasil tes tes Mann
Whitney menunjukkan bahwa nilai Z adalah -4, 722 dengan nilai Assimp. Sig. Sebesar 0,000, yang
lebih kecil dari 0,05. dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ada efek penggunaan TENS pada ambang nyeri. Nyeri bisa dikurangi dengan aplikasi TENS

Kata kunci: ambang nyeri; transcutaneous electrical nerve stimulation; stimulasi listrik

Abstrack

[TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION AFFECTING PAIN


TRESHOLD] Pain is the most frequent reason for the patient to go to the doctor. Pain is a very
subjective symptom, it is usually rather difficult to see the pain except the patient's own complaint.
There are many physical therapy modalities available, TENS is the most frequently used modality,
even done by the community itself at home. This study aims to determine whether there is a
significant effect of using transcutaneous electrical nerve stimulation to reduce pain. The research
method uses an experimental method with a quantitative approach. The sampling technique used
is the nonprobability sampling approach by considering the inclusion and exclusion criteria.
Results: From the test results the Mann Whitney test shows that the Z value is -4, 722 with the
Assimp value. Sig. As big as 0,000, which is smaller than 0.05. thus Ha is accepted and Ho is
rejected. So it can be concluded that there is an effect of the use of TENS on the pain threshold.
Pain can be reduced with the application of TENS
size of 9 pt (Book Antiqua) and number of words of 150-200. Special for the abstract section, please

Keywords: pain threshold; transcutaneous electrical nerve stimulation; electrical stimulation

1. Pendahuluan Rasa nyeri biasanya ditimbulkan karena adanya


penyakit pada tubuh. Rasa nyeri terutama
Nyeri adalah alasan yang paling
merupakan mekanisme pertahanan tubuh, rasa
sering bagi pasien dalam berobat kepada
nyeri ini timbul akibat adanya jaringan yang
dokter.Nyeri adalah suatu gejala yang sangat
rusak dan ini akan bereaksi dengan si individu
subjektif, biasanya agak sulit meliha tadanya
untuk memindahkan stimulus nyeri tersebut
nyeri kecuali dari keluhan penderita itu sendiri.
(Putra, 2016)
*) Correspondence author (Amalia Solichati Rizqi Semua orang pada suatu saat dalam
E-mail: amaliasolichati@gmail.com
kehidupannya pasti pernah mengalami nyeri

Copyright © 2018, Jurnal LINK,e-ISSN 2461 - 1077


Jurnal LINK, 14 (2), 2018, 80 - 82
DOI: 10.31983/link.v14i2.3775

dari yang ringan sampai yang berat. Nyeri juga berupa terapi farmakologi dan fisioterapi.
merupakan gejala yang paling sering ditemukan Tindakan bedah hanya dilakukan pada beberapa
penderita pada praktek fisioterapi sehari-hari. kasus tertentu atau pada keadaan yang resisten
Rasa nyeri dapat dikeluhkan di samping gejala dengan terapi baku. Pada pasien tertentu,
lain, akan tetapi dapat juga dinyatakan sebagai keberhasilan terapi dapat dicapai dengan
satu-satunya gejala, selain itu nyeri merupakan modalitas seperti TENS. Terapi fisik banyak
penderitaan dan ketidakmampuan yang paling membantu untuk mengatasi nyeri baik akut
umum dan dapat memperburuk kualitas hidup maupun kronis. Dari sekian banyak modalitas
jutaan orang jutaan orang diseluruh dunia. terapi fisik yang ada, TENS merupakan
Meskipun berbagai upaya yang bermakna telah modalitas yang paling sering dipergunakan,
dilakukan untuk memahami dan bahkan dikerjakan oleh masyarakat sendiri di
mengendalikanya, manajemen nyeri yang tepat rumah. TENS merupakan modalitas yang paling
hingga kini tetap merupakan salah satu masalah efektif dan telah umum digunakan untuk
yang paling penting dan menarik bagi menghilangkan nyeri pada berbagai kondisi
masyarakat pada umumnya dan dunia muskuloskeletal. Salah satu intervensi
kedokteran pada khususnya (Wahyu, 2013) nonfarmakolgi yaitu Transcutaneous Electric
Nyeri merupakan gejala paling umum Nerve Stimulation (TENS) telah menunjukkan
yang paling tampak pada populasi umum dan efek yang mendekati atau melebihi analgesik.
dunia kedokteran. Di Amerika keluhan nyeri Penggunaan TENS dalam mengelola berbagai
merupakan penyebab 40% kunjungan pasien kondisi nyeri bersifat non-invasif, bebas dari
berobat jalan terkait gejala setiap tahunya. Hasil efek samping sistemik, simpel, aman, tidak
survey World healt Organization (WHO) memerlukan biaya yang mahal, dan
memperlihatkan bahwa dari 26.000 pasien memungkinkan pasien dapat mengontrol terapi
rawat primer di lima benua, 22% melaporkan mereka sendiri (Hayes & Hall, 2015). Atas
adanya nyeri persisten lebih dari setahun yang dasar penjabaran diatas maka disini peneliti
dapat memicu peningkatan jumlah ingin melakukan penelitian tentang pengaruh
pembedahan serta prosedur mahal atau invasi Transcutaneous Electric Nerve Stimulation terhadap
lainya secara bermakna, dan juga merupakan ambang nyeri
alasan utama bagi pengguna obat pelengkap
dan alternatif. Sedangkan angka penderita nyeri 2. Metode
di Indonesia belum ada namun diperkirakan
Metode penelitian menggunakan metode
hampir sama mengingat jumlah penduduk
eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
Indonesia yang hampir sama dengan Amerika
Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan
Serikat. Beragam jenis nyeri, nyeri akut adalah
adalah dengan pendekatan non probality
alasan paling utama bagi pasien untuk mencari
sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi
perawatan medis. Nyeri kronis juga
dan eksklusi.
merupakan masalah epidemik bila dilihat dari
Penelitian ini terdiri atas satu variabel bebas
penderita pasien dan dampak ekonomi bagi
dan satu variabel terikat. Variabel-variabel
masyarakat. Lebih dari 50% kasus nyeri kronis
tersebut adalah Variabel bebas dalam penelitian
terkait dengan nyeri otot rangka. Studi
ini adalah aplikasi penggunaan TENS dan
epidemiologi tentang nyeri terbatas karena
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
adanya ketidak sesuaian definisi, identifikasi
ambang nyeri
dan situasi (Purbo, 2010)
Aplikasi perlakuan penggunaan TENS
Nyeri tidak saja sebagai alat proteksi tubuh
adalah Area yang akan diberikan TENS
atau gejala penyakit saja tapi juga sudah
dibersihkan dengan menggunakan alkohol
merupakan penyakit tersendiri. Penanganan
selanjutnya hidupkan tens, letakkan ped TENS
keluhan nyeri tidak pernah sederhana karena
pada area yang telah di tentukan, naikkan
faktor subyektifitas rasa nyeri sangat besar inter
intensitas TENS sampai subjek merasa tidak
individu maupun antar individu. Prinsip dasar
nyaman selanjutnya beritahu kepada subjek saat
terapi nyeri adalah sedapat mungkin
merasa tidak nyaman untuk bilang STOP.
menghilangkan proses patologik kausatif yang
Hentikan dan pertahankan terapi tersebut selama
bertanggung jawab terhadap terjadinya nyeri.
15 menit
Disamping itu perlu pula ditambahkan berbagai
Aplikasi dalam pengukuran ambang nyeri
cara untuk mengatasi rasa nyeri itu sendiri yang
adalah nyeri diukur dengan menggunakan
dapat dibagi atas terapi konservatif, bedah
stimulasi electris Faradic. Adapun cara yang
maupun keduanya. Cara konservatif dapat

Copyright © 2018, Jurnal LINK,e-ISSN 2461 - 1077


Jurnal LINK, 14 (2), 2018, 81 - 82
DOI: 10.31983/link.v14i2.3775

dipakai adalah sebagai berikut Area yang akan Hal diatas sesuai penelitian yang dilakukan
diberikan Faradic dibersihkan dengan oleh Putra( 2016 ) dimana dalam penelitian
menggunakan alkohol selanjutnya hidupkan tersebut dengan responden mahasiswa
Faradic, letakkan ped pada area yang telah di Fisioterapi STIKES Aisyiyah Surakarta diperoleh
tentukan, naikkan intensitas Faradic sampai hasil bahwa dengan pemberian TENS maka
subjek merasa tidak nyaman selanjutnya ambang nyeri seseorang dpat meningkat.
beritahu kepada subjek saat merasa tidak Dalam penelitian Nugroho ( 2009 ) yang berjudul
nyaman untuk bilang STOP, lihat nilai dari pengaruh terapi tens dan exercise terhadap nyeri
intensitas yang tertera dilayar, nilai yang tertera pada penderita frozen shoulder di rsud dr.
dilayar adalah nilai dari ambang nyeri. moewardi Surakarta menyimpulkan bahwa
Data ambang nyeri yang dikumpulkan terapi TENS yang diplikasikan pada penderita
dianalisis dengan teknik analisis Paired Sample T frozen frozen shoulder di RSUD dr. Moewardi
Test (Sugiyono, 2014),Sebelum data di analisis, Surakarta berdampak pada peningkatan ambang
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu nyeri dimana dengan peningkatan ambang nyeri
uji normalitas. Untuk uji normalitas maka nyeri yang dialami penderita akan
menggunakan uji Shapiro Wilk pada tingkat menurun
signifikansi 5%. (Nursalam. 2013 ).
4. Simpulan dan Saran
3. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang
Penelitian ini merupakan penelitian telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat
kuantititatif guna mendapatkan gambaran ditarik simpulan bahwa Hasil Uji Mann Whitney
tentang pengaruh terapi TENS terhadap menunjukkan bahwa nilai Z sebesar -4, 722
ambang nyeri. Metode yang digunakan dalam dengan nilai Assimp. Sig. Sebesar, 0,000 dimana
penelitian ini adalah pre test dan post test group lebih kecil daripada 0,05. dengan demikian Ha
dengan quasi experiment, dimana setiap sampel diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat
akan mendapat perlakuan penilaian sebelum dan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
setelah intervensi terapi. Jumlah sampel yang penggunaan TENS terhadap ambang nyeri.
diambil adalah sebanyak 7 responden yang Nyeri bisa berkurang dengan aplikasi
merupakan mahasiswa prodi Fisioterapi penggunaan TENS
Universitas Widya Dharma Klaten Saran dari penulis untuk menyempurnakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian perlu dilakukan penelitian selanjutnya
distribusi responden berdasarkan usia dengan menambah variable – variable baru
menunjukkan bahwa sebagian besar responden selain yang telah diteliti diatas.
berumur 16 – 18 tahun yaitu sebanyak 5 orang
(71,4%) dan yang sebagian kecil berumur 19-21 5. Ucapan Terima Kasih
tahun yaitu sebanyak 2 orang (28,6%).
Terima kasih kepada Poltekkes Kemenkes
Karateristik responden berdasarkan jenis
Semarang yang telah mendanai
kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar
keberlangsungan jurnal ini dan semua pihak
responden adalah pria yaitu sebesar 5 orang
yang membantu pelaksanaan penelitian.
(71,4%) dan sisanya sebanyak 2 (28,6%)
adalah pria. Distribusi responden berdasarkan
6. Daftar Pustaka
pekerjaan dari data yang ada menunjukkan
bahwa semua responden berprofesi sebagai Arikunto, S. (2010). Penelitian Suatu Pendekatan
mahasiswa (100 %) dan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta
Statistik deskriptif, menunjukkan mean Jakarta.
variabel independent dengan perlakukan Nugroho, Aji. (2009). Pengaruh Terapi TENS dan
sebelum intervensi TENS menunjukkan nilai Exercise terhadap Nyeri pada Penderita
rata- rata sebesar 48,67 dan standar deviasi 15,52, Frozen Shoulder di RSUD dr. Moewardi
dan setelah perlakukan nilai rata- rata sebesar Surakarta. Thesis. UNS, Surakarta
15,33 dan standar deviasi 10,77. Hasil Uji statistic Hayes, K. W., & Hall, D. K. (2015). Agen
diatas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Modalitas untuk Praktik Fisioterapi.
pemberian TENS terhadap ambang nyeri. Jakarta : EGC
Pengaruh yang terjadi adalah dengan pemberian Nursalam, S. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu
tens maka ambang nyeri seseorang akan Keperawatan Pendekatan Praktis.
meningkat Jakarta: Salemba Medika

Copyright © 2018, Jurnal LINK,e-ISSN 2461 - 1077


Jurnal LINK, 14 (2), 2018, 82 - 82
DOI: 10.31983/link.v14i2.3775

Purba, Kuntono Heru. (2010). Workshop NYERI DITINJAU DARI TINGKAT USIA
Wisioterapi Koperhensif pada Nyeri (Doctoral dissertation, Universitas
Bahu. PFMI (Perhimpunan Fisioterapi, Sebelas Maret)
Surakarta Muskuluskeletal Indonesia) Wahyu, Y. (2013). Efektifitas Jarak Infra Merah
Putra, Y. W. (2016). PERBEDAAN EFEKTIVITAS Terhadap Ambang Nyeri. Portal Publikasi
JARAK APLIKASI INFRAMERAH Ilmiah Universitas Muhammadiyah
TERHADAP PENINGKATAN AMBANG Surakarta.

Copyright © 2018, Jurnal LINK,e-ISSN 2461 - 1077

Anda mungkin juga menyukai