Anda di halaman 1dari 2

Candi Sojiwan merupakan perpaduan antara candi hindu dan budha.

Di candi ini wisatawan


dapat menyaksikan aneka relief yang berisikan fabel atau bersantai di tamannya nan cantik dan
asri.
Mungkin tak banyak orang yang tau mengenai keberadaan Candi Sojiwan. Hal ini bisa saja
dikarenakan candi ini baru selesai dipugar dan dibuka sebagai tempat wisata pada tahun 2011.
Sebelum itu candi ini hanya berupa reruntuhan dan bongkahan-bongkahan batu yang tidak
menarik untuk dikunjungi. Padahal, lokasi candi ini tidak jauh dari Candi Prambanan dan Candi
Plaosan yang sudah dikenal wisatawan lebih dulu.
Sepintas lihat bentuk Candi Sojiwan memiliki gaya bangunan yang sama dengan Candi
Prambanan, ramping dan tinggi. Namun ada 1 hal mendasar yang membedakannya, jika Candi
Prambanan merupakan candi hindu, maka Candi Sojiwan merupakan perkawinan antara candi
hindu dan budha. Atap candi bersusun tiga. Pada tiap tingkatannya terdapat jajaran stupa kecil,
sedangkan di puncak candi terdapat stupa yang besar.
Candi Sojiwan dibangun oleh Raja Balitung sebagai bentuk penghormatan terhadap neneknya,
Nini Haji Rakryan Sanjiwana, yang beragama Budha. Nama Sojiwan juga berasal dari nama
neneknya, Sanjiwana. Satu hal yang menarik, di kaki Candi Sojiwan terdapat relief binatang
atau fabel yang berhubungan dengan cerita Jataka. Diantaranya relief kera yang sedang
mentiasati buaya sehingga bisa menyeberang sungai, perlombaan antara garuda dan kura-
kura, dan masih banyak lagi.

Bagi orangtua yang gemar mendongeng, candi ini sangat cocok dikunjungi bersama anak-anak.
Sembari mengelilingi bangunan candi, orangtua bisa mendongeng berdasarkan dari relief yang
ada di dinding candi. Jika sudah lelah, bersantai di taman berumput hijau nan asri bisa menjadi
pilihan. Menghabiskan sore atau akhir pekan di tempat ini pun akan menjadi kegiatan yang
menyenangkan.

Lokasi dan Akses


Candi Sojiwan terletak di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah. Meski secara administratif masuk wilayah Jawa Tengah, lokasi Candi Sojiwan
cukup dekat dengan Yogyakarta. Jika datang dari arah Yogyakarta, Anda cukup belok kanan di
lampu merah Gerbang Candi Prambanan. Setelah itu ikuti jalan hingga menyeberang rel kereta
api dan areal persawahan. Di pertigaan pertama silahkan belok kiri (timur), Candi Sojiwan
terletak tidak jauh dari situ.
Sumber : https://www.njogja.co.id/wisata-candi/candi-sojiwan-candi-cantik-yang-penuh-dongeng-
menarik/

Candi Sojiwan merupakan cermin dan salah satu bukti kerukunan umat beragama di masa
silam. Menurut Prasasti Rukam (907 M), Raja Balitung dari kerajaan Mataram Kuno
mempersembahkan bangunan suci yang bercirikan agama Budha untuk neneknya yang sangat
dihormati. Raja Balitung beragama Hindu, sedangkan neneknya beragama Budha.

Candi Sojiwan berada di sebuah area terbuka yang panjang halamannya lebih dari 100 m. Ciri
khas candi ini adalah adanya sekitar 20 relief di kaki candi yang berhubungan dengan cerita-
cerita Pancatantra atau Jataka dari India. Dari 20 relief ini, tinggal 19 relief yang sekarang
masih ada. Cerita-cerita tersebut tertuang dalam relief yang terpahat pada bagian kaki candi,
berupa fabel berisi pesan-pesan moral agama Bhuda.

Asal ? Usul Candi Sojiwan


Beberapa cerita tersebut adalah;
Seorang Prajurit dan Seorang Pedagang | Dua Ekor Angsa Menerbangkan Kura-Kura | Garuda
Berlomba Dengan Kura-Kura | Buaya Menginginkan Hati Kera Perkelahian Banteng dengan
Singa | Gajah dan Setangkai Kayu | Seorang Laki-Laki dengan seekor Singa | Seorang
Perempuan dan Seekor Serigala
Pemburu dan Serigala | Ketam Membalas Budi | Seekor Burung Berkepala Dua Bercerita |
Kambing dan Gajah | Orang Berkepala Singa | Lembu Jantan dan Serigala | Kinnara.

Sumber : https://visitingjogja.com/8264/candi-sojiwan-kecamatan-prambanan/

Anda mungkin juga menyukai