Anda di halaman 1dari 9

KASUS KECELAKAAN KERJA

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. AYUNDA INTAN MAURISKA NIM.P07134118001


2. FEBRIANA WIDYANINGTYAS NIM.P07134118002
3. KHARISMA NUR HIDAYATULLOH NIM.P07134118011
4. FEBRIANTI NUR AZIZAH NIM.P07134118012
5. SUSILA RAHMAWATI NIM.P07134118021
6. RIAN DWI KRISTIADI NIM.P07134118022
7. NOURMA DIAH PALUPI NIM.P07134118031
8. NIHAYATUR ROHMAH NIM.P07134118032
9. LATIFAH ZAIN KHANSA NIM.P07134118041
10. DIANLEVI PUTRI LIRAZNA NIM.P07134118042
 
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
2019
Penyebab kejadian secara umum
pada video 1
1. Kurangnya kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja

2. Tidak mematuhi peraturan kerja yang sudah ada dan yang sudah
ditetapkan

3. Kurangnya konsentasi saat bekerja

4. Kurangnya ketelitian saat melakukan pekerjaan

5. Kurangnya kepekaan terhadap kondisi lingkungan sekitar

6. Pemahaman yang minim tentang pengoperasian suatu alat

7. Penggunaan alat keselamatan yang tidak lengkap

8. Kondisi lingkungan kerja yang tidak kondusif


Penyebab kecelakaan di
laboratorium kimia Texas Tech
University
Pada tahun 2010, terjadi ledakan di laboratorium kimia Texas Tech
University. Kesalahan kerja akibat pembuatan bahan praktikum yang tidak
sesuai dengan komposisi. Bisa terjadi dikarenakan kurangnya panduan
praktik yang diberikan Universitas kepada mahasiswanya. Menurut
penelitian dari Chemical Safety and Hazard Investigation Board bahwa
adanya keterbatasan informasi tentang kesehatan keselamatan kerja untuk
penggunaan bahan kimia berbahaya. Ledakan tersebut menyebabkan
mahasiswa yang melakukan praktikum mengalami luka bakar pada wajah
dan kehilangan tiga jarinya.
Laboratorium Unsyiah Kebakaran

1. Kasus.

Prof Adlim bereksperimen pembuatan chitosan di laboratorium FKP Unsyiah,


labu tiba-tiba meledak. Pada kejadian tersebut terdapat dua korban yaitu Prof.
Adlim dan mahasiswa dibimbingnya yaitu Nurul Agustina. Pecahan kaca akibat
ledakan mengenai dahi Prof. Adlim dan telinga Nurul Agustina. Diperkirakan gelas
labu meledak saat diisi gas oksigen.

2. Analisis Kasus

Berdasarkan penyebabnya, dapat disimpulkan bahwa kesalahan terdapat


pada praktikan yang lalai dan kurang teliti dalam melakukan praktikum di
laboratorium. Untuk menghindari hal itu terjadi lagi yaitu dengan memahami SOP
yang telah ditetapkan untuk melindungi praktikan sendiri ataupun praktikan yang
lainnya.
Kecelakaan di Laboratorium Kimia UI, 14
mahasiswa luka-luka

1. Kasus

Senin, 16 Maret 2015 terjadi kecelakaan di Laboratorium kimia


kualitatif lantai 2 gedung J Fakultas Farmasi UI. Musibah itu terjadi ketika
kegiatan praktikum telah berjalan karena mahasiswa terlambat
mengangkat pemanas bunsen hingga larutan sampel dalam labu destilasi
hampir kering, sehingga terjadi ledakan. Korban yang terdiri dari 14
mahasiswa UI dilarikan di Rumah Sakit Bunda Margonda dengan luka di
bagain sekitar wajah dan leher akibat serpihan kaca dari labu destilasi.
Lanjutan…

2. Analisis kasus

Kejadian ini murni diakibatkan oleh kesalahan praktikan, di mana praktikan

tidak melakukan praktikum sesuai dengan prosedur. Ditambah dengan

kelalaian saat melakukan praktikum, yang membahayakan diri sendiri dan

praktikan lainnya.

Dari kasus tersebut, perlunya pemberian pengetahuan dari pihak dosen kepada

mahasiswa mengenai cara kerja dan larangan saat praktikum sebelum

praktikum dilakukan dan melakukan peningkatan pengawasan kepada

mahasiswa yang sedang melakukan praktikum. Sehingga meminimalisir

keslahan dalam melakukan praktikum.


Jarum Suntik Tidak Aman, 7000 tenaga kesehatan
terinfeksi Hepatitis B

1. Kasus

Lukman Hakim Tarigan melakukan penelitian pada tahun 2013 lalu di


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, terdapat 7000 nakes
yang terinfeksi Hepatitis B. Sekitar 4900 di antara nakes yang terinfeksi
tersebut disebabkan karena tertususk jarum suntik, sisanya tertular dari
penderita lain. Ditambah, vaksinasi untuk mencegah penularan virus
hepatitis B pada nakes masih sangat rendah.
Lanjutan…

2. Analisis kasus :

Penularan yang pertama diakibatkan karena tertusuknya nakes oleh jarum suntik,

sehingga pada kasus ini dapat disimpulkan bahwa kesalahan terjadi pada nakes sendiri.

Nakes yang tidak melakukan pekerjaannya dengan prosedur kerja yang sudah ada.

Adapun alasan lain karena kurang teliti dan hati-hati dalam bekerja.

Penularan yang kedua diakibatkan karena tertular langsung oleh penderita, hal ini

berhubungan dengan peralatan perlindungan diri yang tidak lengkap ataupun tidak

digunakan dengan baik. Untuk itu perlunya memperhatikan APD saat bekerja.

Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah yaitu dengan peningkatan keahlian profesi

seorang nakes dalam bekerja sehingga terhindr dari bahaya penyakit yang bisa kapan

saja menular. Selain itu, perlunya peningkatan pemberian vaksin pada nakes terutama

yang berhubungan langsung dengan pasien, agar meminimalisir tertularnya penyakit

secara langsung.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai