Disusun oleh :
1. Ade Masayu Maharani NIM. P07134219028
2. Dyah Ayu Meivita NIM. P07134219004
3. Inas Luqyana Edyta NIM. P07134219001
4. Laela Khoerunnisa NIM. P07134219009
5. Novika Purwaningsih NIM. P07134219020
6. Patria Siwi Martati NIM. P07134219003
7. Sekar Arum P. NIM. P07134219035
A. Laboratorium Bakteriologi
Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan
klasifikasi bakteri, struktur anatomi sel bakteri, cara kerja sel bakteri,
interaksi antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap perubahan
pada lingkungan hidupnya.
Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Bakteri
memiliki nilai ekonomi penting dalam kehidupan manusia dan demikian
pula bakteriologi. Pengetahuan dalam cabang ilmu ini bermanfaat dalam
pengobatan, higiene, ilmu pangan dan gizi, pertanian, dan industri
(terutama industri fermentasi). Kepala laboratorium : Bapak Suryana
Bahaya yang ada di laboratorium bakteriologi : Pencemaran yang
disebabkan oleh bakteri di lingkungan.
Cara mengatasi kecelakaan kerja di laboratorium :
1. Memahami dan melaksanakan tata tertib.
2. Bekerja harus memiliki tujuan agar hasil kerja praktek maksimal
dan tidak tercemar bakteri.
3. Hindari kontak tangan dengan mulut.
Hal yang harus diperhatikan untuk diri kita :
1. Menggunakan APD seperti: Masker, Jas Lab, Sarung tangan,
Kacamata Pelindung, Sepatu dan APD hanya boleh diletakkan di
laboratorium
2. Jika memiliki rambut panjang harus diikat atau dimasukkan jas
Hal yang harus diperhatikan untuk sampel bahan :
1. Memperlakukan sample bahan sebagai patogen (berbahaya
terhadap penyakit) sehingga kita harus berhati-hati dalam
menggunakan sampel bahan.
2. Biasakan saat menggunakan sampel bahan tangan, baju, dan alat
alat lainnya dalam keadaan bersih.
Hal yang harus diperhatikan untuk lingkungan laboratorium :
1. Meja dan lantai sebelum dan sesudah melakukan praktikum harus
dibersihkan dengan disintektan.
2. Hati-hati dengan kabel-kabel listrik, jangan injak kabel listrik yang
berada di dalam laboratorium agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Penggunaan api :
1. Saat menyalakan api dengan menggunakan bunsen jangan
menggabungkan sumbu bunsen karena menimbulkan
kemungkinan terjadinya kebakaran. Gunakan korek api, kertas,
atau dengan lidi.
2. Jika ada api menyala jangan menuangkan spritus atau alcohol
karena api akan menyambar spritus atau alcohol tersebut.
Jika terjadi kebakaran :
1. Padamkan api menggunakan kain basah dengan langkah- langkah
sebagai berikut :
1) Masukkan seluruh bagian kain kedalam air. Peganglah kain
menutupi tangan, posisikan karung disamping tubuh agar tidak
menutupi pandangan, berjalanlah menuju sumber api dengan
tidak melawan arah angin.
2) Setelah sampai di sumber api, posisikan kain didepan barang
yang terbakar dengan tidak melawan arah angin, anda posisi
anda harus berlindung di balik kain.
3) Selanjutnya posisikan satu kaki kedepan, dan tutuplah kobaran
api secara perlahan, jangan anda lemparkan kain basah yang
anda pegang.
4) Kemudian kain basah tadi usap-usapkan pada bagian benda
yang terbakar agar api cepat padam oleh air yang menempel di
kain.
5) Setelah sekiranya api padam, angkatlah kain dengan posisi
tangan yang memegangi tertutup karung seperti cara nomor 1.
Ulangi cara-cara diatas sampai api benar-benar mati dan
padam.
B. Laboratorium Parasitologi
Parasiotologi merupakan suatu ilmu cabang biologi yang
mempelajari tentang semua organisme parasit. Yang tergolong hewan
parasit antara lain protozoa, helminthes, arthopoda dan insekta parasit
baik yang zoonosis atau anthroponosis. Sehingga laboratorium
parasitologi adalah laboratorium yang digunakan untuk penelitian dan
pengembangan, menyelenggarakan kegiatan teknis serta penyediaan
fasilitas pelayanan penelitian yang berkaitan dengan organisme parasit.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta khususnya di kampus 3 yaitu
kampus untuk jurusan analis kesehatan memiliki satu laboratorium
parasitologi yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran
mahasiswa. Penanggung jawab laboratorium parasitologi kampus analis
kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yaitu bapak Kisworo.
Sedangkan untuk dosen pengampu laboratorium ini yaitu bapak
Subiyono, ibu Anik, dan ibu Yeyen.
Di setiap laboratorium memiliki resiko terjadinya kecelakan kerja
sehingga untuk meminimalisir kecelakaan yang ada, setiap laboratorium
harus memilki sistem K3 ( Keamanan, Kesehatan, dan Kesehatan Kerja).
Bahaya yang mungkin terjadi di laboratorium parasitologi kampus analis
kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta saat ini sebagai berikut :
1. Kabel –kabel listrik yang belum rapih yang beresiko terjadi
konsleting arus listrik yang dapat menyebabkan kebakaran dan
tersengat listrik
2. Belum adanya eye washer yang digunakan untuk
menghilangkan bahan kimia yang masuk kemata selama
praktikum
3. Aliran air yang masih jauh bukan di meja praktikum
4. Jumlah ventilasi yang kurang dengan ukuran laboratorium yang
tidak luas sehingga laboratorium terasa panas, pengap dan
dapat menganggu pernapasan
5. Belum adanya sprier untuk mendeteksi api jika terjadi
kebakaran
6. Pencahayaan yang masih kurang memadai
4. Stiker Informasi
Stiker informasi yang ada di lab Parasitologi sendiri merupakan
bagian dari K3. Stiker-stiker tersebut difungsikan sebagai petujuk
informasi dan peringatan agar para pekerja laboratorium berhati-
hati dalam melakukan pekerjaannya untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Kondisi
Bahaya yang dapat terjadi selama mengerjakan proyek antara lain :
1. Kerusakan penglihatan akibat sinar matahari.
2. Bahaya selama pengangkutan barang-barang berat proyek seperti
pondasi dan beton.
3. Bahaya peralatan yang digunakan seperti kontraktor.
4. Debu yang dapat menyebabkan penyakit pernafasan.
3. Laboratorium Hematologi
Keadaan laboratorium hematologi secara peralatan sudah
memenuhi standar laboratorium. Namun, untuk pelaksanaan K3 oleh
peserta praktikum belum karena masih ada yang bermain ponsel
selama praktikum yang dapat memecah konsentarsi dan dapat
mengakibatkan kecelakan kerja.
4. Konstruksi di Jurusan Analis Kesehatan
A. Kesimpulan
Laboratorium merupakan tempat kerja yang berpotensi timbulnya
kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dibagi menjadi dua yaitu kecelakaan
kerja dan kecelakaan medis. Kecelakaan kerja didalam laboratorium kimia
umumnya disebabkan oleh zat-zat kimia yangterhirup, tertelan atau
masuk kedalam tubuh melalui kulit. Masing-masing dari
kecelakaantersebut mempunyai penanganan yang berbeda-beda. selain
karena bahan-bahan kimia,kecelakaan kerja didalam laboratorium juga
bisa disebabkan oleh alat-alat gelas yangterjatuh.
B. Saran
Saat memasuki laboratorium kimia sebaiknya menggunakan alat-alat
pelindung diri agar terhindar dari bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan
didalam laboratorium. Dalammelakukan praktikum sebaiknya praktikan
didampingi dengan dosen pembimbing. Apabilaterjadi kecelakaan kerja
sebaiknya langsung melakukan pertolongan pertama pada korban.
DAFTAR PUSTAKA
https://fk.ui.ac.id/departemen-parasitologi.html
https://litbangkesbanjarnegara.litbang.kemkes.go.id/laboratorium-parasitologi/
https://www.pandawalima.co.id/jenis-jenis-fungsi-dan-cara-menggunakan-
apar-alat-pemadam-api-ringan/