Anda di halaman 1dari 28

Laporan Praktikum

STRUKTUR HEWAN

NAMA : A.Muhammad Haerul Taufiq


NIM : 200107500009
KLS/KLP/GEL: PENDIDIKAN BIOLOGIA/1/1
UNIT : 2 (KESELAMATAN KERJA)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap Praktikum Struktur Hewan dengan judul “Keselamatan


Kerja” dibuat oleh:
Nama : A.Muhammad Haerul Taufiq
NIM : 200107500009
Kelas : Pendidikan Biologi A
Kelompok : 1 (satu)
telah diperiksa dan dikonsultasikan oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
laporan ini dinyatakan telah diterima.
Makassar, 23 April 2021
Koordinator Asisten Asisten

Suhardi Aldi, S.Pd, Zannurain Muslimin


Nim 1714441005

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Dr. Drs. Adnan, M.S.


NIP. 19650201 198803 1 003
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dan
dikondisikan oleh setiap orang. Dengan kondisi keselamatan kerja yang baik
pelaksanaan kegiatan dalam laboratorium dengan aman, nyaman dan selamat.
Laboran yang merasa aman, nyaman dan selamat saat bekerja di laboratorium
akan mendorong tercapainya hasil kerja yang lebih baik dibandingkan dengan
pekerja yang merasa tidak aman, nyaman dan selamat saat bekerja di laboratorium.
Menurut Suma’mur (1996), banyak faktor yang berpengaruh dalam setiap
kejadian kecelakaan kerja. Beberapa diantaranya yaitu faktor manusia, peralatan
pendukung keselamatan dan juga Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) yang ada di dalam organisasi. Sebagaimana tercantum dalam Pasal
3 Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, telah diatur
di dalamnya mengenai kewajiban bagi setiap tempat kerja untuk menerapkan
SMK3, termasuk peraturan mengenai implementasi Alat Pelindung Diri (APD).
Terkait implementasi APD banyak aspek yang berpengaruh diantaranya faktor
manusia, kondisi atau spesifikasi APD dan kenyamanan penggunaan APD.
Penggunaan APD yang tepat dapat mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan
secara signifikan. Hal tersebut dapat dicapai jika APD yang dipergunakan didesain
berdasarkan studi tentang ergonomi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu mahasiswa lebih aman dan
terhindar dari kecelakaan kerja didalam laboratorium
C. Manfaat Percobaan
Manfaat dari praktikum yang dilakukan yaitu, mahasiswa dapat terlindungi
selama melakukan percobaan di laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sebuah kecelakaan kerja kemungkinan akan mengakibatkan atau tidak


mengakibatkan bahaya sceara fisik bagi individu. Tidak masalah apa yang akan
dihasilkannya yang mendasar adalah mempertanyakan bagaimana sebuah
kecelakaan kerja bisa terjadi. Sejumlah teori penyebab kecelakaan kerja
memberikan pemahaman akan hal ini. Meskipun taka da satupun teori yang tepat
secara penuh, baik di dalam mendeskripsikan semua faktor yang memiliki
konstribusi pada terjadinya kecelakaan kerja maupun didalam memprediksikan
kemungkinan terjadinya sebuah kecelakaan kerja (Winarsunu, 2008 : 19).

Menurut Mangkunegara, keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu


pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jamaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya,hasil
karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. (Djatmiko, 2016 :
1)
Salah satu upaya untuk mencegah dan meminimalisir kecelakaan kerja di
laboratorium dengan menerapkan Job Safety Analysis (JSA) dengan mengikuti
prosedur, melakukan pengisian form JSA dan melakukan kegiatan sesuai dengan
potensi bahaya yang dibuat dalam JSA. JSA merupakan suatu metode dengan
mengetahui urutan-urutan pekerjaan dan mengidentifikasi potensi bahaya
kemudian mengendalikan. JSA dilakukan sebelum melakukan pekerjaan, sehingga
pekerja mengetahui bahaya yang akan dihadapi pada saat bekerja. National Safety
Council (NSC) Amerika mendefinisikan bahwa JSA adalah instrumen yang
digunakan untuk melihat kembali metode dan melakukan identifikasi praktik
pekerjaan yang tidak aman kemudian setelah itu dilakukan suatu tindakan
perbaikan sebelum kecelakaan terjadi..(Abidin, 2019 : 77)
Dalam melakukan kegiatan di laboratorium tentunya tidak menutup
kemungkinan akan terjadinya kecelakaan kerja. Menurut Sitorus, M. dan Sutiani,
A. (2013), kecelakaan kerja bisa terjadi karena berbagai macam hal seperti
kurangnya pengetahuan akan tanda/simbol bahaya bahan kimia, sifat serta
jenis bahan kimia, cara penanganan pertama jika terjadi kecelakaan
kerja, cara menggunakan bahan kimia yang tepat. Selain itu tidak menutup
kemungkinan kecelakaan kerja terjadi karena kecerobohan yang dilakukan dalam
menggunakan alat dan bahan yang ada.(Friska, 2018 : 2196)
Hal pertama untuk memahami konteks keamanan laboratorium adalah koneksi
dua konsep inti: budaya keselamatan laboratorium dan praktik yang bijaksana.
Konsep-konsep ini telah berkembang selama 20 tahun terakhir, karena berbagai
insiden laboratorium telah membawa perhatian nasional pada masalah penggunaan
bahan kimia yang aman di laboratorium akademik.18 Istilah "budaya keselamatan"
telah meningkat beredar sejak pertengahan 1980-an dan digunakan dalam berbagai
cara. (Stuart, 2016 : 516)
Menurut Wiediger dan Hutchinson (2002), risiko kecelakaan akan terjadi di
laboratorium jika siswa memegang kesalahpahaman untuk menafsirkan label
muncul pada wadah kimia. Akibatnya, banyak pendidik sains telah memperhatikan
untuk mengeksplorasi kesalahpahaman siswa untuk membantu mereka
merekonstruksi konsepsi ilmiah mereka (Artdej, 2012 : 509)
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Alat tulis
B. PROSEDUR KERJA
1. Pelajari semua prosedur sebelum memulai eksperimen di Laboratorium
2. Memahami semua simbol keselamatan yang terkait dengan penyelidikan
Lihatlah melalui lensa okuler, atur diafragma sehingga cahaya dating
melalui lubang pada meja mikroskop
3. Jangan lakukan apa-apa tanpa instruksi
4. Gunakan peralatan laboratorium sesuai instruksi
5. Kumpulkan semua peralatan dan bahan ke tempat kerja Anda sebelum
memulai eksperimen
6. Jika ada bahan yang tersisa dari praktikum, periksa dengan penuntun yang
dapat digunakan kembali atau dibuang
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

B. PEMBAHASAN
1. Animal Hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja
hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil
eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar Anda
2. Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda
yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat
melukai Anda
3. Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan
Anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif
atau menyala
4. Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah
pecah. BIasanya berupa gelas kimia.
5. Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja
bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi
6. Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang
mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakannya supaya tidak
tersengat listrik
7. Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang
dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau
pelindung wajah sebelum menggunakan bahan tersebut.
8. Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar.
Contohnya adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus.
9. Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut
bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS. Contohnya
adalah tempat pembuangan jarum suntik.
10. Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser
11. Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif.
Benda ini dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama maka
akan menyebabkan kanker.
12. Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah
meledak. Jauhkan benda tersebut dari api.
13. Toxic adalah adalah bahwa bahan tersebut adalah bahan beracun..
14. Iritan Simbol bahan kimia disamping sebetulnya terbagi menjadi 2 kode,
yaitu kode Xn dan kode Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan
jika bahan masuk melalui pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion),
dan melalui kontak kulit, contoh bahan dengan kode Xn misalnya peridin.
Sedangkan kode Xi menunjukan adanya risiko inflamasi jika bahan kontak
langsung dengan kulit dan selaput lendir
15. Flamable menunjukan bahwa bahan tersebut besifat mudah terbakar
(flammable)
16. Corossive menunjukan bahwa suatu bahan tersebut bersifat korosif dan
dapat merusak jaringan hidup
17. Dangerous for envinorment menunjukan bahwa bahan tersebut berbahaya
bagi lingkungan (dangerous for environment)
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah membaca unit tersebut kami telah mengatahui bahaya dan symbol
apa saja yang ada di laboratorium dan lebih berhati-hati dalam melakukan
kegiatan dalam laboratorium
B. SARAN
1. Sebaiknya praktikan harus berhati-hati dalam melaksanakan praktikum.
2. Sebaiknya para asisten dipertahankan cara membimbingnya karena
menurut saya sudah baik dan ramah tetap semangat
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A. U., & Ramadhan, I. 2019. Penerapan Job Safety Analysis, Pengetahuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja di
Laboratorium Perguruan Tinggi. Jurnal Berkala Kesehatan, 5(2): 77.
Artdej, R. 2012. Investigating undergraduate students’ scientific understanding of
laboratory safety. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 46: 5059.
Djatmiko, Riswan D. 2016. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta:
Depublish.
Friska, F., Kartikasari, F. D., & Lisana, L. 2018. Pembuatan Aplikasi Pembelajaran
tentang Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia untuk Siswa
SMA. CALYPTRA, 7(1): 2196.
Stuart, R. B., & McEwen, L. R. 2016. The safety “use case”: co-developing chemical
information management and laboratory safety skills. Journal of chemical
education, 93(3): 516.
Winarsunu, Tulus. 2008. Psikologi Keselamatan Kerja. Malang: UMM Press.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

Anda mungkin juga menyukai