Kerjasama
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung
**,***,S Perhimpunan Biologi Indonesia Cabang Lampung
Vol. 4 No1 Maret 2017 ISSN: 2338 - 4344
T
IBEIIH
URNAL ILMIAH BIOLOGI EKSPERIMEN DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
SUSUNAN PENGELOLA
Pengarah :
Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D.
Penanggung Jawab:
Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc.
Sekretarls:
Priyambodo, M.Sc.
Drs. M. Kanedi, M.Si.
Bendahara :
Reviewer:
Dr. Noverita Dian Takarina (Universitas lndonesia)
Dr. Herawati Soekardi (Taman Kupu-kupu Gita Persada Lampung)
Nismal Nukmal, Ph.D. (Universitas Lampung)
Dr. Emantis Rosa, M.Biomed. (Universitas Lampung)
Rochmah Agustrina, Ph.D. (Universitas Lampung)
Tim Editor:
AliSuhendra, S.Si.
Administrasi :
Perlengkapan:
Supdyanto
Sekretariat:
Gedung Biologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung
Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145
Tel p./Fax (07 21) 7 04625 Ext. 705 e-mail : jumal.bekh@g mai l.com
llustrasicover:
Canna indica
(sumber: http//www.latin-wife.com/blog/colombia/canna-indica/)
Jurnal Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati
Vol. 4 No. 1 Maret 2017: hal. 31-38
ISSN : 2338-4344
Pertumbuhan dan Kandungan Nutrisi Tetraselmis sp. dari Lampung Mangrove Center
pada Kultur Skala Laboratorium dengan Pupuk Pro Analis dan Urea yang Berbeda
Growth and Nutritional Content of Tetraselmis sp. lsolated from Lampung Mangrove Center on
Laboratory Scale Culture With Pro Analyze Fertilizer
And Different Dose of Urea as Fertilizer
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis urea yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan
kandungan nutrisi Iefrase/mis sp. dari perairan Lampung Mangrove Center. Penelitian dirancang secara
acak lengkap (RAL) dengan pemberian kombinasi pupuk: A (Urea 20 ppm, ZA30 ppm dan TSP 10
ppm), B (Urea 30 ppm,ZA 30 ppm dan TSP 10 ppm), C (Urea 40 ppm, ZA30 ppm dan TSP 10 ppm),
dan D (Conwy sebagai kontrol). Parameter yang diamati kepadatan populasi, laju pertumbuhan, waktu
generasi, kandungan protein, lipid dan karbohidrat. Data pertumbuhan dianalisa varians pada o = 5%
dan diuji lanjut dengan uji Tukey's bila terdapat perbedaan. Data kandungan nutrisi dianalisis secara
deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan dosis pupuk urea yang memberikan kepadatan populasi
maksimum, laju perumbuhan tertinggi, dan waktu generasi tercepat, serta kandungan nutrisi terbaik
adalah pupuk urea dengan dosis 40 ppm.
ABSTRACT
This research aimed to know the most effective dosage from urea to growth and nutritional content of
Tetraselmis sp. in Lampung Mangrove Center. The research is conducted using Completely Randomized
Design with treatment A (Urea 20 ppm, zA30 ppm and TSP 10 ppm), B (Urea 30 ppm, zA 30 ppm and
TSP 10 ppm), C (Urea 40 ppm, ZA 30 ppm and TSP 10 ppm), and D (Conwy as control). Data for gromh
obtained will be tested using ANOVA and post-hoc test with q = 5% will be conducted if there are any
significance differences. Nutrition information obtained will be analyzed descriptively. Results of ANOVA
showed significant differences between treatment on its maximum density, specific growth rate and
doubling time. The most effective dosage of alternative farm fertilizer for Tetraselmis sp. groMh is 40 ppm
of urea.
Fitoplankton dapat dimanfaatkan bentuk pasta Rp. 250.000/L. Selain itu harga
sebagai pakan hidup dalam industri akuakultur. pupuk pro analis yang digunakan dalam kultur
Namun, biaya yang dibutuhkan untuk fitoplankton relatif mahal sehingga diperlukan
mendapatkan dan membudidayakan pakan pupuk alternatif dengan harga yang lebih
hidup relatif mahal, sebagai contoh terjangkau, salah satunya adalah pupuk
berdasarkan PP Rl No. 75 Tahun 2015 harga pertanian (Prabowo, 2009). Menurut Rusyani
fitoplankton Nannochloropsrs sp. dalam bentuk (2012) Nitrogen sebagai penyusun utama
Pertumbuhan dan (andungan ...132
dalam bentuk urea ((NHr)rCO). Fosfor sebagai Penelitian dilaksanakan pada Oktober
penyusun asam nukelat dapat diberikan dalam 2016 sampai dengan November 2016 di
bentuk Triple Super Phosphate (Ca3POa). Laboratorium Divisi Pakan Hidup, Balai Besar
Sulfur sebagai penyusun asam nukleat dan Perikanan Budidaya Laut, Lampung.
protein dapat diberikan dalam bentuk Alat yang digunakan adalah erlenmeyer
ammonium sulfat atau ZA(NH4SO4). (botol kultur), beaker glass, tabung reaksi,
Tetraselmis sp. adalah fitoplankton sel stirrer, pipet tetes, h ae mocytomefer, m ikroskop,
tunggal dengan bentuk oval elips berukuran 7- kertas saring, timbangan analitik, botol gelap,
12 pm, memiliki dua pasang flagela yang hand counter, batu aerasi, selang aerasi,
berukuran 0,75-1,2 kali panjang tubuhnya. aerator, lampu fluorescens, cartridge filter, UV
selulosa dan pektin. (Butcher, 1959, Redjeki dan Bahan yang digunakan adalah inokulum
Basyarie, 1989). Tetraselmis sp. merupakan Tetraselmis sp. yang diisolasi dari Lampung
salah satu fitoplankton yang ditemukan pada Mangrove Center yang terletak di Desa
hasil analisis lambung ikan yang diambil dari Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai,
Lampung Mangrove Center (Tugiyono dkk., Kabupaten Lampung Timur. Bahan lainnya
2013) dan telah banyak dimanfaatkan sebagai adalah pupuk Conwy PA, urea, TSP, ZA, alkohol
pakan hidup karena bernilai nutrisi tinggi dan 70o/o, air laut steril, aquadest, aquabidest, sabun
Tujuan penelitian ini adalah untuk lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, yaitu
mengetahui pertumbuhan dan kandungan perlakuan A (Urea 20 ppm, ZA 30 ppm dan TSP
nutrisi Iefrase/mis sp. dari Lampung Mangrove 10 ppm), B (Urea 30 ppm, ZA 30 ppm dan TSP
Center yang ditumbuhkan pada kultur skala 10 ppm), C (Urea 40 ppm, ZA30 ppm dan TSP
laboratorium dan diberi kombinasi pupuk 10 ppm), dan D (Conwy sebagai kontrol) dimana
pertanian ZA, TSP dan urea. Dosis ZA dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5
sterilisasi alat dan bahan, penyediaan pupuk dilakukan dengan analisa proksimat untuk
inokulum dan penyediaan inokulum. Kepadatan karbohidrat dan lemak dari lefrase/mis sp.
awal inokulum Tetraselmis sp. yang digunakan Kadar protein ditentukan dengan metode Semi
adalah 5x 10s sel/ mL. Inokulum dimasukan ke mikro Kjedahl dengan prinsip destruksi,
dalam botol kultur berisi air laut steril dan pupuk destilasi dan titrasi. Kadar karbohidrat
di bawah mikroskop dilakukan setiap hari kadar air total, protein total, lemak total, dan
(THP Polinela).
trogg, rlazl
Keterangan:
I = Laju pertumbuhan ('"1/'L/hari) HASIL DAN PEMBAHASAN
Wt = Jumlah sel setelah waktu t (sel/ml)
Wo = Jumlah selawal (sel/ml) Berdasarkan hasil pengamatan rerata
T = Waktu kultur dariWo ke Wt (hari)
kepadatan populasi puncak tertinggi secara
Waktu generasi fitoplankton dihitung 277,2 x 104 sel/ml pada hari ke 5, kemudian
.-
(r
T
- 3,3(logWr*logWo)
hari ke 4, perlakuan B sebanyak '186,4 x 104
urea dengan dosis 40 ppm pada media TSP dan Kandungan protein Tetraselmis sp'
ZA merupakan dosis yang direkomendasikan secara berurutan dariyang tertinggi adalah pada
Sedangkan, kandungan lipid dan karbohidrat yang semakin tinggi. Hal ini didukung oleh
Iefraselrnls sp. secara berurutan dari yang pernyataan bahwa urea memiliki kandungan
tertinggi adalah pada perlakuan A, B, C dan D nitrogen sebagai komponen penyusun utama
dengan kandungan lipid sebesar 1,365%; protein yang cukup besar yaitu sebanyak 46%
1,068%; 0,775o/o dan 0,795% dan karbohidrat (Buckman dan Brady, 1982). Menurut Laven
sebesar 12,273%; 5,822%; 2,7 03% dan 2,180% dan Sorgeloos (1996) kandungan protein
d[,
Tingginya kandungan protein pada hasil
70
60
50 ffiffi
Wffi
W
w #ffiffi
penelitian diduga karena analisis proksimat
{ffi.
ffiffi re
mencapai puncak.
Kandungan protein yang didapat dalam kandungan nitrogen dalam media kultur yang
penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan hasil menyebabkan penurunan protein dan
yang dicapai oleh Arkronrat (2016) yaitu peningkatan kandungan lipid dan karbohidrat
kandungan protein sebesar 25,7% pada 120 jam yang cukup besar (Chen and Shetty, 1991). Hal
kultur dan 21,7% pada240 jam kultur. Namun ini mendasari hasil penelitian dimana pemberian
kandungan lipid dan karbohidrat yang didapat pupuk dengan dosis urea paling rendah
dalam penelitian ini lebih rendah dibandingkan dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu
dengan hasil yang dicapai oleh Arkronrat (2016) sebesar 20 ppm memiliki kandungan protein
yaitu kandungan lipid sebesar 9,4% pada 120 terendah yaitu sebesar 43,581% dan kandungan
dan 240 jam kultur dan kandungan karbohidrat lipid dan karbohidrat tertinggi dibandingkan
sebesar 16,60/0 pada 120 jam kultur dan 14,5% dengan perlakuan lainnya yaitu kandungan lipid
menunjukkan bahwa semakin besar dosis urea Menurut Rusyani (2012) defisiensi
yang diberikan menghasilkan kandungan protein nutrisi dapat mempengaruhi kandungan protein,
37 / Hermawan, L.S., Tugiyono, Rusyani, E., Murwani, S.
Fogg (1987) menyatakkan nilai gizi fitoplankton Arkronrat, W., dkk. 2016. Growth Performance
and Proximate Composition of Mixed Culture
bervariasi sesuai dengan kondisi kulturnya, of Marine Micoralgae (Nannochloropsis sp. &
Tetraselmis sp.) with monocultures.
beberapa fitoplankton pada fase eksponensial Songklanakarin J. of Sci. Technol. Bangkok'
dan lemak yang sangat rendah. Buckman, H.O. dan Brady. 1982. llmu Tanah.
Bharata Karya Aksara. Jakarta.
MeskiPun kandungan Protein
Tetraselmis sP. Yang ditumbuhkan Butcher, R.W. 7959. An introductory account of
the smaller algae of British coastal waters.
menggunakan pupuk Conwy (70,287o/o) lebih Part l: lntroduction and Chlorophyceae.
Minist. Agric. Fish. Food, Fish. lnvest. Great
besar sekitar 3Yo dari kandungan protein Britain.
berdasarkan nilai ekonomis, dosis pupuk urea Fogg, G. E. 1987. Algal Cultures and
Phytoplankton Ecology. The University of
40 ppm dapat direkomendasikan sebagai pupuk Wisconsin Press. London.