Anda di halaman 1dari 5

Jump 1

1. Konjungtiva bulbi tenang (Putri)


bagian konjungtivanya tidak ditemukan adanya kelainan (Hillary)
2. konjungtiva fornix (Aulia)
Konjungtiva forniks: Konjungtiva yang berada di daerah peralihan antara konjungtiva
bulbi (konjungtiva yang melapisi bola mata) dan konjungtiva palpebra (konjungtiva
palpebra (konjungtiva yang melapisi kelopak mata). (Adnan)

Jump 2
1. bagaimana anatomi palpebra? (Golda)
2. bagaimana fisiologi produksi air mata dan komposisinya? (Felicia)
3. Apa yang menyebabkan mucnulnya benjolan? (Narasnama)
4. Kenapa benjolan semakin lama membesar? (Adnan)
5. mengapa konjungtiva fornix dan palpebra hiperemis? (Aulia)
6. Mengapa terdapat keluhan benjolan pada kelopak mata pasien, akan tetapi visusnya
normal? Apakah ada kondisi tertentu yang membuat pasien mengalami gangguan
penglihatan? (Kiemas)
7. Diagnosis bandingnya apa aja? (Melania)
8. Terapi pendahuluan yang dokter berikan? (Melania)
9. Apakah ada hubungan antara umur dan jenis kelamin terhadap keluhan? (Golda)
10. Mengapa dokter merujuk pasien ke dokter spesialis mata? (Felicia)
11. Mengapa benjolan hanya terjadi unilateral? (Putri)
12. Kira2 bagaimana deskripsi makros dari benjolan? serta lokasi dari benjolan terhadap
palpebral itu bagaimana? (Hillary)
13. Bagaimana klasifikasi kelainan berupa benjolan di kelopak mata? (Syecha)

Jump 3

1. Anatomi Palpebra
Seperti yang dapat dilihat, pada palpebral terdapat otot dan beberapa kelenjar. Kelenjar
Meibomia berkontribusi besar dalam menghasilkan lapisan lipid dari tear film. Selain itu,
juga terdapat kelenjar Zeis dan Moll yang merupakan modifikasi dari kelenjar keringat
apokrin. Kelenjar Zeis dan Moll akan menghasilkan sebum. (Felicia)

Jadi konjungtiva dibagi sesuai dengan lokasinya:

-konjungtiva palpebra: letaknya dibagian dalam (posterior) dari kelopak mata, melekat
dengan kelenjar tarsus/ meibomian. Konjungtiva palpebra bersatu dengan kulit pada
tepi kelopak (persambungan mukokutan).

-Konjuntiva bulbar: terletak di permukaan anterior sklera, Bersatu dengan epitel


kornea di limbus.
- Konjungtiva fornix: Di tepi superior dan inferior palpebra (bertemunya konjungtiva
palpebra dan bulbar)

Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbita di forniks dan berlipat2


sehingga bola mata dapat bergerak. (Syecha)

2. Fisiologi produksi air mata dan komposisinya


Jadi produksi air mata itu dipengaruhi oleh beberapa hal, dari yang aku baca itu ada 3,
Air mata Basal (ini disekresi secara kontinyu utk melembapkan mata), air mata
emosional dan air mata refleks(saat seseorang mengalami stimulus eksternal seperti
sakit, atau benda asing )
Nah utk proses pengeluaran air matanya itu ada 4 proses
1. Produksi - dari sekretori lakrimalis
2. Distribusi - dari yang aku baca ini melalui proses berkedip
3. Evaporasi
4. Drainase - nah ini melalui aparatus ekskretrori lakrimalis (Hillary)

Air mata penting dalam menjaga kesehatan mata dan penglihatan. Seperti yang sudah
disebutkan di atas, bahwa pendistribusiannya setiap kali berkedip. Sehingga, semisal
kita tidak berkedip, mata akan mulai terasa kering dan buram sehingga mempengaruhi
penglihatan.

Air mata yang terdistribusi merata di seluruh permukaan bola mata disebut tear film.
Terdapat 3 lapisan tear film yaitu : lipid (paling luar), air , dan mucin. Lapisan lipid yang
dihasilkan oleh kelenjar Meibom tersebut akan mengurangi terjadinya evaporasi air
mata. Lapisan air untuk melubrikasi mata dan membersihkan partikel-partikel asing agar
terhindar dari infeksi. Sementara, lapisan musin membantu lapisan air dapat
terdistribusi secara merata serta mengandung banyak nutrisi untuk menutrisi kornea.
(Felicia)

Untk Mekanisme hormonal yg berperan penting dalam pengaturan sekresi air mata itu
ada hormon androgen, hormon ini berperan penting dlm pengaturan anatomi, fisiologi
dan sistem imun pada kelenjar lakrimal. Selain itu ada juga hormon lain spt luteinizing
hormone, follicle stimullating hormone, progesteron dan estrogen yg juga berpengaruh
thd fungsi lakrimal (Putri)

3. Penyebab muncul benjolan


Penyebab munculnya benjolan bisa terjadi karena proses inflamasi. Proses inflamasi bisa
terjadi karena infeksi bakteri, proses alergi maupun sumbatan dari kelenjar-kelenjar
pada kelopak mata. (Aulia)
Benjolan juga dapat mengindikasikan adanya keganasan seperti tumor. Contohnya,
karsinoma sel sebaseus, karsinoma sel basal, atau karsinoma sel skuamous. Maka itu,
perlu dipastikan menggunakan biopsi oleh dokter spesialis mata. (Felicia)
jadi kelenjar pada mata bisa tersumbat oleh krn alergi, bakteri, virus, jamur, minyak,
maupun dead skin cell.
bakteri: staphylo, strepto, Pneumococcus,Pseudomonas, Demodex folliculorum,
Pytrosporum ovale.
virus: Pneumococcus,Pseudomonas, Demodex folliculorum, Pytrosporum ovale
Alergi : debu, asap, bahan kimia iritatif, kosmetik (Golda)

4. Mengapa benjolan makin lama makin membesar


Alasan benjolan bertambah besar ada 2 kemungkinan
Kalo disebabkan sumbatan kelenjar palpebra (meibom, zeis, moll), kan benjolan terjadi
akibat sekretnya menumpuk jadi semakin lama sekret yang menumpuk semakin banyak
jadi benjolan membesar
Kalo disebabkan keganasan, ya bisa membesar akibat nodulnya proliferasi berlebih
(Maas Jason)

5. mengapa konjungtiva fornix dan palpebra hiperemis?


Konjungtiva fornix dan palpebra yang hiperemis timbul karena adanya vasodilatasi pada
pembuluh darah yang memvaskularisasi konjungtiva fornix dan palpebra. Vasodilatasi
sendiri timbul karena dilepaskannya histamin dikarenakan adanya reaksi inflamsi pada
daerah palpebra (Adnan)

6. Kondisi tertentu yang membuat pasien mengalami gangguan pengelihatan?


jadi untuk penyebab - penyebab menurunnya visus bisa disebabkan krn berbagai
macam penyebab, yaitu gangguan refraktif, opasitas/kaburnya struktur okuler bagian
tengah seperti lensa, gangguan pada retina, vaskularisasi retina, gangguan nervi optikal
hingga gangguan di intrakranial seperti tumor (Narasnama)

dari kasus tersebut pasien ada keluhan di bagian kelopak mata namun visus tidak turun.
Utk visus sendiri dipengaruhi oleh organ2 internal mata serta proses refraksi cahaya
hingga di interpretasi oleh otak. Dengan pemeriksaan visus dan tidak ditemukan adanya
kelainan brarti bisa dipersempit lagi utk diagnosis bandingnya. (Hillary)

Pada keadaan tertentu, semisal benjolan seperti pada kasus ini juga dapat
mempengaruhi visus. Hal ini karena terkait benjolan tersebut bila besar (> 5mm) dan
terletak di sentral atau bahkan secara internal, benjolan tersebut akan langsung
mempengaruhi kornea. Dampaknya bisa sampai terjadi astigmata atau abrasi kornea.
(Felicia)
7. DD
kalazion: krn pasien mengeluhkan nyeri, dan durasinya udh lewat dari 1 minggu.
hordeolum: benjolandi mata, ga nyeri dan konsistensinya keras. (Golda)

Benjolan
Hordeolum
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata.
Gejala: Nyeri apabila ditekan, Kemerahan ,bengkak, Biasanya terletak dipangkal bulu
mata,
Kalazion
Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar meibom yang tersumbat.
Gejala: Pada kelenjar meibom biasanya trdapat skret kuning, Bengkak, tidak nyeri,
Benjolan mengarah ke konjugtiva
Darkriosistitis
Dakriosistitis adalah inflamasi dari sakus lakrimal yang biasanya disebabkan oleh
obstruksi duktus nasolakrimal.
Gejala: Dpt semua usia, bengkak merah, nyeri (akut ) tidak nyeri (kronis) di area sakus
lakrimal. (Adnan)

9. Hubungan umur dan jenis kelamin terhadap keluhan


Jadi, dari yang saya baca saat seseorang menjadi dewasa, hormon androgenik yang
dihasilkan itu lebih banyak dibandingkan di anak-anak. Nah banyaknya hormon
androgenik ini menyebabkan naiknya viskositas dari sebum di mata. Alhasil, oklusi di
tempat keluarnya itu lebih bisa terjadi. Makanya benjolan pada kelopak mata, yang
mana sering terjadi karena oklusi dari salah satu kelenjar di kelopak mata, lebih banyak
terjadi pada orang dewasa. Selain itu, lonjakan hormon adrenergik yang signifikan juga
dapat memicu peningkatan viskositas sebum. Lonjakan ini biasa terjadi pada masa
pubertas dan pada masa kehamilan.

Untuk jenis kelamin, dari yang saya baca, sama antara laki-laki dan perempuan. Tapi ada
pendapat yang populer, kalau kosmetik mata itu (biasa dipakai perempuan kan) dapat
meningkatkan kejadian benjolan ini, tapi belum ada penelitian yang valid yang
mendukung. (Melania)

10. Klasifikasi benjolan di mata


infeksi pada kelenjar mata itu bisa akut maupun kronis. akut contoh nya hordeolum atau
yg sering kt sebut bintitan, smentara kalazion merupakan infeksi kronis. nahh krn
kalazion ini kronis, terkadang perlu dilakukan biopsi utk mengeliminasi keganasan.
(Golda)

Kalo dari yang saya baca, kalazion juga ada yang akut, ditandai dengan adanya inflamasi.
Nah sebenarnya untuk kalazion sendiri, sepertiga bisa resolve sendiri atau dengan
dengan terapi konservatif. Tapi ini untuk kasus-kasus yang belum parah. Semisal tidak
resolve, ya nanti butuh dilakukan pembedahan atau injeksi steroid, yang mana bukan
merupakan kompetensi dokter umum. Jadi langsung dirujuk karena melihat keparahan
dari benjolan si mbaknya kan udah dua pekan nggak resolve. Trus di skdi juga kalazion
bagi dokter umum itu kompetensinya 3A, jadi meski bukan kegawatan kita hanya dapat
nanganin sampai terapi pendahuluan aja. Kalau hordeolum itu 4A, jadi harus tuntas di
dokter umum. (Melania)
13. Klasifikasi Benjolan di kelopak mata

a. Hordeolum  INFEKSI pada kelenjar2 di palpebra

Hordeolum interna: Infeksi supuratif di kelenjar meibomian


Hordeolum eksterna: Infeksi pada folikel bulu mata, kelenjar zeis maupun moll
Pada hordeolum didapatkan gambaran hiperemis (interna>eksterna) dan nyeri
b. Chalazion  INFLAMASI yang diakibatkan tersumbatnya kelenjar meibomian
(Liprogranulomatous inflammation). Tidak ditemukan kemerahan maupun nyeri.
(Syecha)

Jump 4

Jump 5 (LO):
1. Anatomi dan fisiologi Palpebra (+ konjungtiva)
2. Menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, tatalaksana,
edukasi komplikasi dari diagnosis banding (Hordeolum, Kalazion, Blefaritis, dakriosititis)

Anda mungkin juga menyukai