1. Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan
sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak
membosankan. Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi cerita
tidak kabur. Sayang pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam satu buku,
mungkin lebih dari empat kisah.
2. Dalam novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini, saya sangat menyukai narasi
perjalanan, narasi pendakian Semeru, kutipan-kutipan lirik lagu dan nasyid untuk Tanjung
Bira. Sudut pandang yang digunakan pengarang pun merupakan sudut pandang kesukaan
saya, yaitu sudut pandang orang pertama, bergantian untuk setiap tokoh. Memberikan
banyak wawasan serta tema yang sangat menghibur. Hanya saja, saya agak kurang suka
dengan penggunaan bahasa “gue” dalam narasi yang diperuntukkan bagi Mareta.
Kalimat resensi yang mengungkapkan kelemahan sesuai dengan penjelasan tersebut adalah
…
A. Bahasa yang digunakan dalam novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini adalah
bahasa keseharian yang kurang baik.
B. Novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini menggunakan kata “gue” kepada lawan
bicara membuat situasi santai.
C. Sudut pandang orang pertama “aku” dalam Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini
dalam setiap tokohnya kurang pas.
D. Penggunaan kata “gue” yang ditujukan kepada tokoh Mareta dalam novel Tahta Mahamer
karya Azzura Dayana ini kurang cocok.
E. Penjelasan narasi pada novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini menarik, namun
sedikit kurang pas dalam menggunakan bahasa.
Daftar Pustaka
http://ilyantikhasnacicandra.blogspot.com/2016/05/soal-bahasa-indonesia-tentang-
resensi.html
https://ruangseni.com/contoh-soal-mengenai-resensi-esai-dan-kritik/