2017 1 3981 1 10 20151215 PDF
2017 1 3981 1 10 20151215 PDF
Abstract
Emergency case in endodontic treatments need accuracy diagnostic and treatment
immediately because it produces pain and puffines. We can get accuracy diagnostic by dental
record, subjective inspection, objective inspection, periodontium inspection, and radiography
inspection. Treatment for endodontic emergency case based on diagnostic result and etiology to
reduce pain and desease in serious condition. The dentist ought to has enough knowledge and skill
about pain mechanisme, patient management, diagnostic, anaesthetic, terapeutic treatment, the
accuracy treatment for soft and hard tissue and can reduce anxiousness patient.
Korespondensi (Correspondence) : Dwi Kartika Apriyono, Bagian Ilmu Konservasi Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember 68121, Indonesia, Telp.(0331)333536
misalnya, sebagian mahkota bisa meradang darah kapiler pada pulpa. Dilatasi kapiler
sangat parah sedangkan di akarnya masih pulpa ini diikuti dengan degenerasi kapiler
normal. Begitu pula di gigi posterior, sebagian dan terjadi edema pulpa. Karena kekurangan
pulpa mahkota sudah nekrotik namun bagian sirkulasi kolateral pada pulpa, maka dapat
pulpa lainnya yang hanya terpisah berapa terjadi ischemia infark sebagian atau total
millimeter saja ternyata masih meradang pada pulpa dan menyebabkan respon pulpa
ringan. Aspek penting kedokteran gigi terhadap inflamasi rendah. Hal ini
operatif adalah menjaga pulpa agar tetap memungkinkan bakteri untuk penetrasi
vital. Akan tetapi jika pulpa telah rusak sampai ke pembuluh dara kecil pada apeks.
ireversibel sehingga harus dibuang, mau tak Semua proses tersebut dapat mengakibatkan
mau perawatan saluran akar harus dilakukan terjadinya nekrosis pulpa.4
agar gigi tidak harus dicabut.5
Manifestasi Klinis Nekrosis Pulpa
Nekrosis Pulpa Nekrosis pulpa dapat terjadi parsial
Jaringan pulpa yang kaya akan atau total. Tipe parsial dapat memperlihatkan
vaskuler, saraf dan sel odontoblast; memiliki gejala pulpitis yang ireversibel. Nekrosis total,
kemampuan untuk melakukan defensive sebelum mengenai ligamentum periodontal
reaction yaitu kemampuan untuk biasanya tidak menunjukkan gejala. Tidak
mengadakan pemulihan jika terjadi merespon terhadap tes suhu atau elektrik.
peradangan. Akan tetapi apabila terjadi Kadang-kadang bagian depan mahkota gigi
inflamasi kronis pada jaringan pulpa atau akan menghitam. Tampilan radiografik pada
merupakan proses lanjut dari radang jaringan destruksi tulang ataupun pada bagian yang
pulpa maka akan menyebabkan kematian mengalami fraktur merupakan indikator
pulpa/ nekrosis pulpa. Hal ini sebagai akibat terbaik dari nekrosis pulpa dan mungkin
kegagalan jaringan pulpa dalam membutuhkan beberapa bulan untuk
mengusahakan pemulihan atau perkembangan. Kurangnya respon terhadap
penyembuhan. Semakin luas kerusakan test suhu dan elektrik tanpa bukti radiografik
jaringan pulpa yang meradang semakin berat adanya destruksi tulang terhadap bagian
sisa jaringan pulpa yang sehat untuk fraktur tidak menjamin harusnya terapi
mempertahankan vitalitasnya. Nekrosis pulpa odontotik.4
pada dasarnya terjadi diawali karena adanya Nekrosis pulpa pada akar gigi
infeksi bakteria pada jaringan pulpa. Ini bisa menunjukkan terjadi dari 20%-40%. kejadian
terjadi akibat adanya kontak antara jaringan dari nekrosis pulpa terlihat tidak berhubungan
pulpa dengan lingkungan oral akibat dengan lokasi terjadinya fraktur akar gigi
terbentuknya dentinal tubules dan direct pada apikal, tengah ataupun bidang insisial
pulpa exposure, hal ini memudahkan infeksi tetapi lebih berhubungan dengan kavitas oral
bakteri ke jaringan pulpa yang menyebabkan ataupun beberapa dislokasi segmen insisial.
radang pada jaringan pulpa. Apabila tidak Jika ada bukti pada koronal pulpa, ini secara
dilakukan penanganan, maka inflamasi pada umum dipercaya bahwa segmen apikal akan
pulpa akan bertambah parah dan dapat tetap berfungsi. Perawatan endontotik
terjadi perubahan sirkulasi darah di dalam adapun biasanya dilakukan pada segmen
pulpa yang pada akhirnya menyebabkan koronal pada kanal akar gigi.4
nekrosis pulpa. Dentinal tubules dapat
terbentuk sebagai hasil dari operative atau Perawatan Endodontik
restorative procedure yang kurang baik atau Perawatan saluran akar merupakan
akibat restorative material yang bersifat iritatif. salah satu jenis perawatan yang bertujuan
Bisa juga diakibatkan karena fraktur pada mempertahankan gigi agar tetap dapat
enamel, fraktur dentin, proses erosi, atrisi dan berfungsi. Tahap perawatan saluran akar
abrasi. Dari dentinal tubules inilah infeksi antara lain: preparasi saluran akar yang
bakteri dapat mencapai jaringan pulpa dan meliputi pembersihan dan pembentukan
menyebabkan peradangan. Sedangkan (biomekanis), disinfeksi, dan pengisian saluran
direct pulpal exposure bisa disebabkan akar. Keberhasilan perawatan saluran ini
karena proses trauma, operative procedure dipengaruhi oleh preparasi dan pengisian
dan yang paling umum adalah karena saluran akar yang baik, terutama pada
adanya karies. Hal ini mengakibatkan bakteri bagian sepertiga apikal. Tindakan preparasi
menginfeksi jaringan pulpa dan terjadi yang kurang bersih akan mengalami
peradangan jaringan pulpa.4 kegagalan perawatan, bahkan kegagalan
Nekrosis pulpa yang disebabkan perawatan 60% diakibatkan pengisian yang
adanya trauma pada gigi dapat kurang baik. Pengisian saluran akar dilakukan
menyebabkan nekrosis pulpa dalam waktu untuk mencegah masuknya mikro-organisme
yang segera yaitu beberapa minggu. Pada ke dalam saluran akar melalui koronal,
dasarnya prosesnya sama yaitu terjadi mencegah multiplikasi mikroorganisme yang
perubahan sirkulasi darah di dalam pulpa tertinggal, mencegah masuknya cairan
yang pada akhirnya menyebabkan nekrosis jaringan ke dalam pulpa melalui foramen
pulpa. Trauma pada gigi dapat apikal karena dapat sebagai media bakteri,
menyebabkan obstruksi pembuluh darah dan menciptakan lingkungan biologis yang
utama pada apeks dan selanjutnya sesuai untuk proses penyembuhan jaringan.
mengakibatkan terjadinya dilatasi pembuluh Hasil pengisian saluran akar yang kurang baik
46
Kedaruratan Endodonsia…(Dwi Kartika)
tidak hanya disebabkan teknik preparasi dan berkontak dan jelas batasnya mungkin
teknik pengisian yang kurang baik, tetapi juga berasal dari periaspeks. Tiga faktor penting
disebabkan oleh kualitas bahan pengisi yang membentuk kualitas dan kuantitas nyeri
saluran akar. Pasta saluran akar merupakan adalah spontanitas, intensitas dan durasinya.
bahan pengisi yang digunakan untuk mengisi Jika pasien mengeluhkan salah satu gejala ini,
ruangan antara bahan pengisi (semi solid besar kemungkinan terdapat lelainan yang
atau solid) dengan dinding saluran akar serta cukup signifikan. Pertanyaan yang hati-hati
bagian-bagian yang sulit terisi atau tidak.3 dan tajam akan mengorek informasi seputar
Tidak semua perawatan saluran akar sumber nyeri yang bisa berasal dari pulpa
berhasil dengan baik. Pasien harus selalu atau periradikuler. Seorang klinisi yang pandai
diberi tahu mengenai kemungkinan terjadinya akan mampu menetapkan diagnosis
kegagalan perawatan. Prognosisnya sering sementara melalui pemeriksaan subyektif
berubah pada waktu sebelum, selama dan yang teliti sedangkan pemeriksaan obyektif
sesudah perawatan bergantung kepada apa dan radiograf digunakan untuk konfirmasi.1,2,8
yang terjadi dan apa yang ditemukan selama
atau setelah perawatan. Prognosis Pemeriksaan Obyektif
memuaskan pada permulaan perawatan Tes obyektif meliputi pemeriksaan
dapat berubah menjadi prognosis yang lebih wajah, jaringan keras dan lunak rongga
buruk atau tidak memuaskan pada akhir mulut. Pemeriksaan visual meliputi observasi
prosedur.5 pembengkakan, pemeriksaan dengan kaca
mulut dan sonde untuk melihat karies, ada
Sistem Penegakan Diagnosis tidaknya kerusakan restorasi, mahkota yang
Pasien yang dalam keadaan sakit berubah warna, karies sekunder atau adanya
akan memberikan informasi dan respons fraktur. Tes periradikuler membantu
serba berlebihan dan tidak tepat. Mereka mengidentifikasi inflamasi periradikuler
cenderung bingung dan cemas. Oleh karena sebagai asal nyeri, meliputi palpasi diatas
itu, harus tetap berpegang pada prinsip- apeks; tekanan dengan jari atau
prinsip dasar dan pendekatan yang sistematik menggoyangkan gigi dan perkusi ringan
agar diagnosis akurat. Agar sampai pada dengan ujung gagang kaca mulut. Tes
diagnosis yang tepat dan dapat menentukan vitalitas pulpa tidak begitu bermanfaat pada
sumber nyerinya, maka klinisi harus pasien yang sedang menderita sakit akut
mendapatkan informasi yang tepat karena dapat menimbulkan kembali rasa sakit
mengenai riwayat medis dan riwayat giginya; yang dikeluhkan. Tes dingin, panas, elektrik
mengajukan pertanyaan mengenai riwayat, dilakukan untuk memeriksa apakah gigi masih
lokasi, keparahan, durasi, karakter dan stimuli vital atau nekrosis.1,8
yang menyebabkan timbulnya nyeri;
melakukan pemeriksaan visual pada wajah, Pemeriksaan Periodontium
jaringan keras dan lunak rongga mulut; Pemeriksaan jaringan periodontium
melakukan pemeriksaan intraoral; melakukan perlu dilakukan dengan sonde periodontium
pengetesan pulpa; melakukan tes palpasi, tes (periodontal probe) untuk membedakan
perkusi dan melakukan pemeriksaan kasus endodontik atau periodontik. Abses
radiograf.8 periodontium dapat menstimuli gejala suatu
abses apikalis akut. Pada abses periodontium
Riwayat Medis dan Gigi lokal, pulpa biasanya masih vital dan
Sebelum memulai prosedur yang terdapat poket yang terdeteksi. Sebaliknya,
berkaitan dengan masalah yang harus abses apikalis akut disebabkan oleh pulpa
ditanggulangi segera, riwayat medis dan nekrosis. Abses ini kadang berhubungan
giginya harus ditinjau terlebih dahulu. Jika dengan sulkus sehingga sulkus menjadi
pasien sudah pernah datang sebelumnya, dalam. Jika diagnosis bandingnya sukar
riwayat medisnya sudah ada dan hanya perlu ditentukan, tes kavitas mungkin dapat
diperbaharui saja. Jika pasien baru, buatlah membantu mengidentifikasi status pulpa.1,8
riwayat standarnya dengan lengkap. Riwayat
gigi dapat dibuat lengkap atau seperlunya Pemeriksaan Radiograf
dulu yang meliputi pengumpulan data Pemeriksaan radiograf berguna
prosedur gigi yang telah dilakukan, kronologis dalam menentukan perawatan darurat yang
gejala, dan menanyakan kepada pasien tepat, memberikan banyak informasi
bagaimana komentar dokter gigi terakhir mengenai ukuran, bentuk dan konfigurasi
yang dikunjunginya.8 sistem saluran akar. Pemeriksaan radiograf
mempunyai keterbatasan, penting
Pemeriksaan Subyektif diperhatikan bahwa lesi periradikuler mungkin
Pemeriksaan subyektif dilaksanakan ada, tetapi tidak terlihat pada gambar
dengan mengajukan pertanyaan yang radiograf karena kepadatan tulang kortikal,
berkaitan dengan riwayat penyakit, lokasi, struktur jaringan sekitarnya atau angulasi film.
keparahan, durasi, karakter dan stimulus yang Demikian pula, lesi yang terlihat pada film,
menimbulkan nyeri. Nyeri yang timbul karena ukuran radiolusensinya hanya sebagian dari
stimulus suhu dan menyebar, besar ukuran kerusakan tulang sebenarnya.1,2
kemungkinan berasal dari pulpa. Nyeri yang
terjadi pada waktu mastikasi atau ketika gigi
47
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 1 2010 : 45-50
48
Kedaruratan Endodonsia…(Dwi Kartika)
49
Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 7 No. 1 2010 : 45-50
50