Proposal Lengkap M. Natsir. Duwila
Proposal Lengkap M. Natsir. Duwila
Ketua
Anggota
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitian ini. dengan judul
“Identifikasi Bakteri E.Coli Pada Telapak Tangan Penjual Makanan Di
Kawasan SD Inpres 22 Batu Merah Kota Ambon”
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Usulan Penelitian ini
adalah sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke Karya Tulis Ilmiah
yang merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Program Studi Analis kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku.
Ucapan terima kasih dengan tulus dan penuh rasa hormat penulis
sampaikan kepada Ns. Wahyuni Aziza, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing,
yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu serta
membimbing penulis.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang setulusnya kepada :
1. Hairudin Rasako, S.KM., M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Maluku yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku
Program Studi Analis Kesehatan.
2. Bapak Kepala Sekolah SD Inpres 22 Kota Ambon selaku pimimpinan
tertinggi di Sekolah tersebut, yang telah memberikan izin penelitian.
3. Ns. Wahyuni Aziza, S.Kep., M.Kep selaku ketua Program Studi Analis
Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku dan Pembimbing
Akademik yang telah memberikan motivasi dan arahan selama peneliti
mengikuti pendidikan.
4. Muttiah, S,Si selaku Pembimbing Akademik yang telah penuh kesabaran
dan keikhlasan dalam mengarahkan dan memberi masukan.
iii
iv
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Juduli..............................................................................................i
Halaman Pengesahan..................................................................................ii
Kata Pengantar............................................................................................iii
Daftar Isi.......................................................................................................v
Daftar Gambar............................................................................................vii
Daftar Lampiran.........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................3
C. Tujuan Penelitian...............................................................................3
D. Manfaat Penelitian.............................................................................3
v
vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bakteri E.coli..........................................................................6
Gambar 2. Kerangka Konsep................................................................21
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan anak sekolah dasar. Konsumsi dan kebiasaan jajan anak turut
tangan yang kotor berkuku panjang. Selain itu perlu diperhatikan juga
makanan.
yakni Sungai Waai Batu Gantung, Waai Batu Gajah, Waai Tomu dan
Waai Batu Merah dan total koli semuanya jauh di atas baku mutu yang
1
ditentukan oleh pemerintah yang diatur dalam peraturan lingkungan
hidup,
2
2
disajikan.
Ambon.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kota Ambon.
D. Manfaat Penelitian
1. Praktis
a. Bagi Masyarakat
b. Bagi Pedagang
d. Bagi Peneliti
2. Teoritis
Ambon”.
A. Bakteri E.coli
lain. E.coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran
manusia, hewan, dalam tanah, dan dalam air. Karena hidup dalam
5
6
Divisi : Protophyta
Kelas : Schilomycetes
Ordo : Eubacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
dilahirkan. Kolonisasi pada bayi dapat terjadi oleh bakteri yang ada
periode yang lama, hal ini dapat terjadi setelah infeksi usus atau
tubuh hospes.
Infeksi E.coli sering kali berupa diare dan disertai darah, kejang
menimbulkan komplikasi.
8
ekstraintestin
dengan demam.
sitotoksik toksin ini pada sel vero, yaitu sel ginjal yang
4. Patogenesis
0,7 µm x 1,4 µm, sebagai besar gerak positif dan beberapa strain
yang bersifat tidak tahan panas atau termolabil dan akan rusak pada
suhu 100 °C. Antigen K (kapsul), antigen ini terdapat pada permukaan
12
luar bakteri, terdiri dari lipoposakarida dan bersifat tidak tahan panas
berikut:
untuk pelekatan sel bakteri pada sel inang. Sebagai contoh, CFA I
intestin.
1) Enterotoksin
berikut
a) Toksin LT (Termolabil)
b) Toksin ST (Termostabil)
saja.
diare.
siklase dan tidak reaktif dalam tes kulit kelinci (Rabbit skin).
2) Hemolisin
14
Flora normal paling umum dijumpai pada tempat yang terpapar dengan
dunia luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran pernafasan atas, saluran
Flora normal yang bertempat pada kulit dibagi menjadi dua jenis
tinggal di kulit atau mukosa selama waktu tertentu (jam, hari, atau
patogenisitas lebih rendah) dan juga memiliki jumlah yang lebih sedikit
yang terdiri atas bakteri, jamur, ragi, virus dan parasit, terdapat dalam
berbagai bentuk, dari berbagai sumber yang pada akhirnya dapat terjadi
telapak tangan, ujung jari dan di bawah kuku. Kuman patogen yang
C. Penjamah makanan
media perantara bagi penularan penyakit infeksi dan penyakit kulit, serta
(Purnawijayanti,2001).
rambut, memakai celemek dan tutup kepala, memakai alat bantu (garpu,
D. Metode pemeriksaan
1. Metode swab
Swab tersusun dari tangkai atau gagang (panjang 12-15 cm) dengan
2009).
2. Pembiakan/kultur
kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour
isolasi. Cara ini dilakukan dengan membagi 3-4 cawan petri. Ose
teknik ini.
3. Pewarnaan
besar, yaitu gram positif dan gram negative, berdasarkan sifat kimia
dan fisik dinding sel mereka. Metode tersebut diberi nama berdasarka
(Karmana 2008).
warna metil ungu atau Kristal ungu sewaktu proses pewarnaan gram.
19
4. Uji gula-gula
gula-gula ini terpisah dalam 5 tabung yang berbeda dan media yang
Intrepertasi hasil :
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna media dari merah menjadi
dan gas. Gas yang diperhitungan minimal 10% dari tinggi tabung
durham.
E. Kerangka konsep
sebagai berikut:
Telapak tangan
Bakteri E. coli
penjual makanan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Ambon.
1. Populasi penelitian
Ambon.
20
21
2. Sampel penelitian
Defenisi
Variabel Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
operasional
Bakteri E. E.coli Uji Media Positif (+) Jika G: + Nominal
coli merupakan biokimia gula-gula gas, L: + mn: +, Me:
bakteri gram + S: /, SIM: -++,
negatif, Sc:-, Tsia:K/K, PAA :
berbentuk -, Iys : -,
batang. -Negatif (-) jika
selain dari standar
hasil yang diatas
Swab sampel swab Inokulasi Mikroskop Positif (+) jika Nominal
telapak tangan terdapat bakteri
tangan pedagang gram negatif
didapatkan berbentuk batang
dengan cara dalam lapangan
mengoles pandang.
telapak tangan -Negatif (-) Jika
menggunakan tidak terdapat
swab steril. bakteri gram
negatif berbentuk
batang dalam
lapangan pandang.
E. Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
F. Prosedur Penelitian
observasi.
2. Pengambilan sampel.
tangannya.
0,9%.
23
secepatnya.
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Alat
1) Cawan petri
2) Inkubator
3) Lampu bunshen
4) Mikroskop
5) Objek glass
6) Ose
7) Tabung
b. Bahan
2) Media BHIA
3) Media BHIB
24
4) Media gula-gula
5) Minyak imersi
c. Prosedur kerja
inkubator.
inkubator.
2) Pewarnaan gram
kering.
3) Uji Biokimia
H. Penyajian Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan di sajikan dalam dua
I. Etika Penelitian
a. Hak-hak repsonden:
tertentu.
b. Kewajiban reponden
a. Hak peneliti
b. Kewajiban peneliti
tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Badan pengawas obat dan makanan RI. 2009. Pengaturan kepala badan
POM RI No.HK.00.0.1.52.4011 tgl 28 Oktober 2009 tentang Penetapan
Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dan Kimia Dalam Makanan.
Jakarta. BPOM.
Baluka, S. A., Miller, R.A., Kaneene, J. B. 2015. Hygiene Practices And Food
Contamination In Managed Food Service Facilities In Uganda. African J
Food Sci. 9(1):31-4
Buckle,K.ADwidjoseputro,D.1998 Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan :
Malang.
Cahyaningsih, C. T.(2009). Hubungan Higiene Sanitasi dan Perilaku
Penjamah Makanan Dengan Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan di
Warung Makan Wilayah Desa Caturtunggal Kecamatan Depok
Kabupaten Sleman. Universitas Gadjah Mada
Daweg. Sanitasi Makanan dan Keselamatan Kerja dalam Pelayanan Rumah
Sakit. Denpasar; 2004.
Departemen Kesehatan RI. Kumpulan Modul Khusus Penyehatan Makanan
Bagi Pengusaha Makanan dan Minuman. Jakarta: Yayasan Pelayanan
Sanitasi Lingkungan; 2001.
Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.942/MENKES/SK/VII/2003
tentang Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan.
[Internet]. [diakses pada tanggal 20 November 2014]
Karmana Oman.2008. Biologi. Jakarta: PT Gravindo Media Pratama
(Halaman : 56)
27
28
Suhardjo. 2008. Sosio Budaya Gizi. Depdikbud. Dirjen Dikti, PAU Pangan
28