Full Paper Lktin SNSN Himagizi Husaid Jakarta
Full Paper Lktin SNSN Himagizi Husaid Jakarta
COMPETITION (SNSC)
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA TAHUN
2020
Ditulis Oleh :
Edikin Muli Endang Pekenasa TariganIlmu kesehatan masyarakat/171000034
Juliana Fadilah Ilmu Teknologi
Pangan/170305007
Mutia Febrina Ilmu Keperawatan/171101027
MEDAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulisini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah SAHID
NUTRITION SCIENTIFIC COMPETITION (SNSC) Jakarata 2020.
Judul Karya Tulis : SI-BURNIS: INOVASI BUBUR KAYA GISI (GIZI DAN
NUTRISI) MELALUI PEMANFAATAN SUSU
KAMBING DIPERKAYA DENGAN TEPUNG BUAH
SUKUN (ARTOCARPUS ALTILIS) DAN GULA ASAL
DAUN STEVIA DALAM MENGATASI STUNTING
PADA BALITA DI PEDESAAN
(Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep) (Edikin Muli Endang Pekenasa Tarigan)
NIP. 197906152005012002 NIM. 171000034
Menyetujui,
Wakil Dekan I,
Bidang Kemahasiswaan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan judul “SI-BURNIS: INOVASI
BUBUR KAYA GISI (GIZI DAN NUTRISI) MELALUI PEMANFAATAN
SUSU KAMBING DIPERKAYA DENGAN TEPUNG BUAH SUKUN
(ARTOCARPUS ALTILIS) DAN GULA ASAL DAUN STEVIA DALAM
MENGATASI STUNTING PADA BALITA DI PEDESAAN” dengan tema
Optimalisasi Generasi Muda dalam Bentuk Kreativitas dan Inovasi Gizi Menuju
SDG’s.
Penulis haturkan terima kasih atas pihak-pihak yang membantu dalam
penyelesaian tulisan ini :
• Kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kesempatan
dalam pembuatan karya tulis ini.
• Kedua orang tua dan teman-teman kami yang senantiasa mendoakan dan
memberikan dukungan terutama dukungan moral dan mengingatkan dalam
kesibukan yang telah diberikanuntuk dapat menyelesaikan karya tulis ini.
• Kepada Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai dosen pembimbing
yang telah meluangkan waktunya agar terciptanya karya yang jauh lebih baik
lagi, beserta memberi pendapat dengan isu-isu yang tengah berkembang.
Penulisan ini juga tidak luput dari kesalahan, maka dari itu kritik dan saran
yang membangun kami harapkan. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Medan, 14 November
2019
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL/JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR
PENGESAHAN......................................................................................................ii
LEMBAR
PERNYATAAN......................................................................................................iii
KATA
PENGANTAR...............................................................................................................iv
DAFTAR
ISI...........................................................................................................................vi
DAFTAR
TABEL..................................................................................................................vii
DAFTAR
GAMBAR..............................................................................................................viii
DAFTAR
BAGAN....................................................................................................................ix
ABSTRAK.................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
• Latar
Belakang............................................................................................................
.
• Rumusan
Masalah........................................................................................................
• Tujuan
Penulisan..........................................................................................................
• Manfaat
Penulisan........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Stunting.......................................................................................................................
2.1.1
Defenisi..............................................................................................................
2.1.2 Faktor_Faktor Penyebab
Stunting...................................................................
2.1.3 Dampak
Stunting................................................................................................
2.1.4
Epidomiologi.....................................................................................................
2.2 Buah Sukun (Artocarpus
altilis)..................................................................................
2.2.1 Daerah Tumbuh Buah Sukun (Artocarpus
altilis.)...........................................
2.2.2 Kandungan dan Manfaat Buah Sukun (Artocarpus
altilis)................................
2.3 Susu
Kambing.............................................................................................................
2.3.1 Kandungan Nutirisi Susu
Kambing....................................................................
2.4 Daun
Stevia…………………………………………………………………………
2.4.1 Daerah Tumbuh Tanaman
Stevia……………………………………………
2.4.2 Kandungan dan Manfaat Daun Stevia……………………………….
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Sumber Data dan
Metodologi................................................................................
3.2 Kerangka
Pikiran.........................................................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan
Data........................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Si-Burnis: Inovasi Bubur Kaya Gisi (Gizi Dan
Nutrisi)..............................................
4.1.1 Bahan Baku Pembuatan Si-Burnis Menjadi Bubur Kaya gizi dan
Nutirisi......
• Proses Pembuatan Si-
Burnis..........................................................................
• Pengaruh Si-Burnis Dalam Mengatasi Stunting Pada Balita Di
Pedesaan......
• Peranan Si-Burnis Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan
Masyarakat.......
• Strategi Pengimplementasian Si-Burnis Di Masyarakat
Pedesaan.................
• Kerja Sama Dengan Pihak Tertentu Dalam Pengimplementasian
Gagasan…
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan..............................................................................................................
5.2
Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Gambar 3. Si-
Burnis.................................................................................................................
DAFTAR BAGAN
Bagan 2. Metode
Penulisan....................................................................................................19
Bagan3.Kerangka
Pikiran.........................................................................................................20
Bagan 4.Langkah-Langkah
Strategis ....................................................................................26
edikinsibero@gmail.com
Kurang gizi atau gizi buruk pada balita di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) pada Tahun 2018 belum menunjukkan adanya perbaikan yang
signifikan. Mulai Tahun 2016 hanya mampu menurunkan prevalensi stunting dari
37,2 % menjadi 30,8% di Tahun 2018, artinya sekitar 1 dari 3 anak masih mengalami
stunting. Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan
yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kejadian stunting merupakan akibat
dari kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan sejak janin sampai usia 2
Tahun. Fokus permasalahan karya tulis ini adalah pada balita di pedesaan. Diperoleh
fakta bahwa anak-anak di pedesaan kurang mengkonsumsi makanan kaya gizi dan
nutrisi. Ternyata faktor ekonomi dan pengetahuan tentang pangan adalah alasan
utamanya. Desa yang telah kami survei adalah Desa Secanggang Kabupaten Langkat
di Sumatera Utara. Metode penulisan karya tulis ini adalah metode gabungan studi
literatur dan survei lapangan untuk memperoleh data aktual. Pemanfaatan susu
kambing yang diperkaya dengan tepung sukun serta gula asal daun stevia yang diolah
menjadi produk unik yaitu Bubur Kaya Gisi (Gizi dan Nutrisi) yang diberi nama Si-
Burnis. Nutrisi yang terkandung pada susu kambing hampir sama dengan ASI ibu
dimana susu kambing kaya akan protein, vitamin, dan enzim-enzim yang dibutuhkan
oleh balita. Buah sukun mengandung kalsium dan zat besi yang menguatkan tulang
tubuh, serta daun stevia yang kaya akan s t e v i o s i d . Si-Burnis mengandung nutrisi
makro dan mikro yang dibutuhkan oleh balita dan ideal untuk mecegah terjadinya
stunting. Melalui Inovasi ini peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat
diperoleh dengan bekerjasama dengan pemerintah dan posyandu untuk
pengimplementasian gagasan.
BAB I
PENDAHULUAN
Kurang gizi atau gizi buruk pada balita di Indonesia menurut hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada Tahun 2018 belum menunjukkan adanya
perbaikan yang signifikan. Mulai Tahun 2016 hanya mampu menurunkan prevalensi
stunting dari 37,2 % menjadi 30,8% di Tahun 2018, artinya sekitar 1 dari 3 anak
masih mengalami stunting. Penanganan gizi sangat terkait dengan strategi sebuah
bangsa dalam menciptakan generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan produktif. Untuk
mencapai hal tersebut tentu konsumsi makanan dengan asupan gizi yang cukup sangat
diperlukan agar mampu menjadikan penduduk bangsa ini memiliki kualitas baik.
Stunting atau tubuh pendek pada masa anak merupakan akibat kekurangan gizi
kronis atau kegagalan pertumbuhan, sejak janin hingga masa pertumbuhan sampai
usia 2 tahun dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada
anak. Stunting tidak hanya mengakibatkan tubuh anak yang pendek, tetapi juga
memengaruhi pertumbuhan anak saat dewasa menjadi tidak maksimal, selain itu
perkembangan mental anak juga menjadi terganggu karena stunting. Kemampuan
kognitif yang terhambat pada anak kurang gizi ini menyebabkan produktivitas
ekonomi mereka menurun sehingga berdampak pada perekonomian nasional.
Sekitar 7,8 juta balita di Indonesia menderita stunting karena kurang gizi. Data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat angka kejadian stunting nasional
mencapai 30,8 % yang mana angka ini masih melewati toleransi dari WHO yaitu
maksimal 20% atau seperlima dari keseluruhan jumlah balita di Indonesia. Ahli Gizi
UGM, Prof. dr. Hamam Hadi, M.S.,Sc.,Sp.GK. menyebutkan angka kejadian stunting
di sejumlah daerah terutama wilayah Timur Indonesia seperti NTT lebih tinggi
dibanding angka nasional yaitu diatas 50%.
Rumusan masalah dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Stunting
• Defenisi Stunting
Stunting merupakan suatu keadaan dimana tinggi badan anak yang terlalu
rendah. Stunting atau terlalu pendek berdasarkan umur adalah tinggi badan
yang berada di bawah minus dua standar deviasi (<-2SD) dari tabel status gizi
WHO child growth standard (WHO,2012).
• Dampak Stunting
• Epidemiologi Stunting
Tabel 1. Komposisi kandungan gizi pada buah sukun per 100 g buah
Zat Gizi per 100 g Buah Sukun Muda Buah Sukun Tua
Energi (kalori) 46 108
Air (g) 87,1 69,3
Protein (g) 2,0 1,3
Lemak (g) 0,7 0,3
Karbohidrat (g) 9,2 28,2
Serat (g) 2,2 -
Kalsium (mg) 59 21
Fosfor (mg) 46 59
Sumber : Triyono dalam Shabella, 2002
• Susu Kambing
• Daun Stevia
Tabel 3. Potensi utama stevia sebagai pemanis dari glikosida dalam daun stevia
(Bawane,2012)
METODE PENULISAN
Data yang digunakan dalam menyusun karya tulis ini terdiri dari dua,
SURVEI
Bagan 2. Metode
Penulisan
• Kerangka Pikiran
Multi
Effect
Yang
Ditimbu
lkan
Diversifikasi Pangan
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Bagan 3. Kerangka
Pikiran
Setelah kami melakukan analisa terhadap permasalahan stunting, kami
menemukan bahwa masa rentan terjadinya stunting pada anak terjadi sejak
masa kandungan hingga umur 2 tahun dikarenakan kurangnya asupan gizi yang
baik pada ibu dan anaknya. Sejumlah fakta menunnjukkan bahwa faktor
ekonomi dan pendidikan membuat mereka tidak terlalu memperhatikan asupan
gizinya ketika sedang mengandung. Maka dari itu timbul ide kreatif dari kami
untuk membantu mengatasi permasalahan ini yaitu dengan membuat olahan
makanan.
PEMBAHASAN
• Bahan Baku Pembuatan Si-Burnis menjadi Bubur Kaya Gizi dan Nutrisi
Bubur dapat digolongkan makanan yang sangat mudah dicerna oleh tubuh
karena teksturnya yang lembut dan halus. Bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan Si-Burnis yaitu susu kambing, buah sukun dan daun stevia. Susu
kambing mengandung lebih dari 50% kandungan zat besi yang mudah diserap
oleh tubuh yang dapat meningkatkan pH dalam tubuh. Susu kambing memiliki
kandungan yang hampir sama dengan ASI, yang sangat bermanfaat bagi bayi
maupun balita untuk meningkatkan kesehatan tulang dan menjaga kesehatan
sel didalam tubuhnya. Susu kambing mengandung protein yang sangat
bermanfaat bagi tubuh. Protein pada susu kambing berfungsi untuk
menurunkan proses peradangan, sebagai antioksidan dan anti inflamasi.
Buah sukun merupakan salah satu buah yang tidak berbiji dan mempunyai
tekstur yang empuk. Buah sukun dapat digunakan sebagai bahan baku dalam
proses pengolahan pangan, khususnya dalam pembuatan bubur instan. Buah
sukun dapat diolah menjadi produk setengah jadi seperti tepung. Proses
pembuatan bubur instan dapat dilakukan dengan cara mengolah sukun menjadi
tepung terlebih dahulu. Buah sukun mengandung vitamin A dan B kompleks
apabila telah mengalami proses pemasakan, namun, buah sukun mengandung
sedikit vitamin C. Buah sukun juga mengandung mineral Ca, P, dan
komposisi gizi yang relatif tinggi.
Gambar 1. Buah Sukun
Selain susu kambing dan buah sukun, ekstrak daun stevia juga dapat
dijadikan sebagai gula dalam pembuatan Si-Burnis. Ekstrak daun stevia
(Stevia rebaudiana) merupakan salah satu jenis pemanis alami yang rendah
kalori, berasal dari tumbuhan yang dapat disubstitusikan sebagai pengganti
sukrosa. Menurut Handayani, dkk (2017) menyatakan bahwa daun stevia
mengandung stevioside, rebaudioside A, rebaudioside C dan dulcoside A
yang mempunyai tingkat kemanisan 200-300 kali lebih manis dari sukrosa.
Fungsi dari daun stevia yaitu dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan
fungsi ginjal, dan sebagai antioksidan didalam tubuh. Daun stevia tidak
menimbulkan efek samping dalam proses metabolisme tubuh. Daun stevia
aman dikonsumsi oleh orang dewasa maupun balita, namun sangat tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi pada bayi yang berumur dibawah 1 tahun. Hal
ini dikarenakan pada saat anak masih bayi harus di prioritaskan ASI terlebih
dahulu, agar kebutuhan gizinya terpenuhi.
Stunting disebabkan oleh empat kategori besar yaitu faktor keluarga dan
rumah tangga, makanan tambahan / komplementer yang tidak adekuat, menyusui,
dan infeksi. Namun faktor yang sering menjadi masalah adalah faktor makanan.
Asupan gizi yang kurang sejak anak berumur 2 tahun sangat rentan menderita
stunting akibatnya tubuh cenderung pendek dan kecerdasannya berkurang. Hal ini
sering terjadi pada ibu yang tidak terlalu memperhatikan asupan gizi pada
anaknya. Masyarakat yang tinggal di pedesaan juga tidak luput dari masalaah
ekonomi dan pendidikan yang menyebabkan stunting dapat terjadi pada anak
mereka. Mereka cenderung mengkonsumsi makanan yang tidak terlalu
mengandung gizi yang cukup.
Stunting yang terjadi pada anak disebabkan karena kekurangan protein dan
kalsium. Si-Burnis adalah bubur yang diolah dari bahan-bahan yang mengandung
protein dan kalsium yang tinggi, yaitu susu kambing, tepung buah sukun, dan
daun stevia. Menurut penelitian dari veterinen IPB nutrisi yang terkandung pada
susu kambing lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi, penelitian lain juga
menyebutkan bahwa nutirsi susu kambing hampir sama dengan ASI. Daun stevia
mengandung steviosid dan kalsium yang baik untuk kesehatan. inovasi ini
merupakaan strategi yang ideal untuk mengatasi mencegah terjadinya stunting
pada balita karena mengandung protein dan kalsium yang tinggi. Sehingga akan
meningkatkan sumber daya manusia anak mereka.
• Peranan Si-Burnis Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
SOSIALISASI KE MASYARAKAT
MONITORING
Prospek kedepannya kami akan melakukan kerja sama dengan beberapa pihak
untuk mengimplementasikan gagasan ini. Diantaranya melalui kerja sama dengan
pemerintah terutama kepala desa dan posyandu. Melalui posyandu akan disalurkan
kepada masyarakat pedesaan terutama orang tua dan anak-anak berumur 1-5 Tahun.
Bagan 5. Kerjasama Dengan Pemerintah
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Si-Burnis adalah produk olahan susu kambing, Tepung buah sukun, dan daun
stevia menjadi bubur yang mengandung nutrisi makro dan mikro yang dibutuhkan
oleh balita dan anak-anak. Kandungan Protein, Vitamin dan Kalsium yang tinggi
sangat baik dalam mencegah terjadinya stunting pada anak. Melalui Inovasi ini
peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara total dapat diperoleh dengan
melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah dan pos yandu
untuk pengimplementasian.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Handayani, Z. J. Y. Prasetyo, dan Kun Harismah. 2017. Uji organoleptic dan kadar
glukosa yoghurt kulit semangka dengan substitusi pemanis sukrosa dan
ekstrak daun stevia (Stevia rebaudiana). Jurnal Urecol. 1(1): 147-155.
Kartono, G.,Harwanto, Suhardjo dan T. Purbiati. 2004. Keragaman Kultivar Sukun
dan Pemanfaatannya di Jawa Timur (Studi kasus di Kabupaten Kediri dan
Banyuwangi). http://www.bptp-jatim-deptan.go.id. Diakses pada tanggal 10
November 2019.
Widowati, S. 2003. Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan Olahan
Dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan.
http://tumotou.net/70207134/sri_widowati. html, diakses pada tanggal 10
November 2019.