BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Musyawarah Ambalan R.A Wiramanggala - R.A Lasminingrat Gugus Depan 10.121 - 10.122
Pangkalan SMK Pembangunan Cibadak yang selanjutnya disebut MUBAL tahun 2020, yang
merupakan Musyawarah tertinggi dalam organisasi.
2. MUBAL tahun 2020 diselenggarakan oleh pengurus / Dewan Ambalan R.A WIRAMANGGALA - R.A
LASMININGRAT pada tanggal 11 s.d 12 Januari 2020 bertempat di SMK Pembangunan Cibadak.
BAB II
KELENGKAPAN SIDANG DAN KETENTUAN SIDANG
Pasal 2
KELENGKAPAN SIDANG
Untuk melaksanakan sidang dibutuhkan beberapa kelengkapan, seperti :
1. Pimpinan Sidang
Pimpinan sidang adalah orang yang bertindak memimpin persidangan, ia wajib mengatur jalannya
persidangan. Seorang pemimpin sidang dituntut untuk bersikap adil dan bijaksana dalam
menyikapi pendapat-pendapat yang berkembang dalam persidangan. Ditangannyalah kesepakatan-
kesepakatan dalam persidangan ditetapkan.
Jumlah pimpinan sidang haruslah berjumlah ganjil, karena adakalanya forum membutuhkan suara
pimpinan sidang dalam pengambilan keputusan, jumlah minimal 3 orang dan maksimal berapapun
asalkan ganjil dan sesuai kesepakatan peserta sidang. Pimpinan sidang memiliki hak yang sama
dengan peserta sidang.
4. Palu Sidang
Palu sidang adalah palu yang digunakan untuk menetapkan suatu keputusan, palu sidang merupakan
nyawa dari persidangan, karena walaupun keputusan telah disepakati, tidak akan sah apabila tidak
ada palu sidang untuk menetapkannya.
5. Draft Sidang
Draft sidang adalah draft yang berisi permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam
persidangan.
6. Lembar Konsideran
Lembar konsideran adalah kertas yang berisi lembaran keputusan-keputusan apa saja yang akan
diambil dalam persidangan.
Pasal 3
KETENTUAN SIDANG
Dalam persidangan ada beberapa ketentuan mendasar yang harus dipahami oleh pimpinan, peserta
dan peninjau sidang, diantaranya :
b. Jumlah ketukan
1) 1 (satu) kali ketukan :
a) serah terima pimpinan sidang
b) Mensahkan keputusan sementara,
c) pencabutan skorsing sidang (jangka pendek),
d) tinjauan kembali
3. Interupsi
Interupsi adalah menyela atau meminta waktu kepada pimpinan sidang untuk berbicara dan
menemukakan pendapat. Dalam persidangan, umumnya terdapat beberapa jenis tingkatan interupsi,
yaitu :
b. Interupsi Point of information : digunakan apabila ingin memberikan suatu informasi yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas atau untuk menyampaikan informasi tambahan
yang dianggap membantu maupun informasi yang sifatnya tehnis. Interupsi ini memiliki tingkatan
yang lebih tinggi dari yang pertama.
4. Skorsing
Skorsing adalah pengambilan waktu rehat dalam persidangan untuk keperluan tertentu, misalkan
terjadi dead lock (kebuntuan) dalam persidangan dan untuk meencairkan suasana diamblilah langkah
skorsing. Lamanya skorsing ditentukan oleh pimpinan sidang atas persetujuan peserta sidang dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Skorsing terbatas,
Skorsing yang lama waktunya ditentukan, contohnya 2×2,5 menit, 2×5, 2×10 menit, dan seterusnya
tergantung kebutuhannya. Untuk skorsing terbatas ini lazimnya diawali dengan perkataan “skorsing
2x…menit dibuka” atau apabila waktu skorsing yang disepakati terhitung lama boleh juga
menggunakan “skorsing sampai…dibuka”.
5. Pembekuan Sidang
Langkah yang diambil apabila sidang, dikarenakan suatu hal terus menerus mengalami kebuntuan
( dead lock terus-menerus) dan setelah melalui jalan skorsing tak terbataspun tetap saja mengalami
kebuntuan. Bila hal ini terjadi, pimpinan sidang atas persetujuan peserta sidang berhak membekukan
sidang, dengan catatan ini adalah langkah terakhir yang diambil setelah semua usaha yang dilakukan
tetap tidak membuahkan hasil. Apabila hal ini dilaksanakan (sidang dibekukan), maka secara otomatis
organisasi yang bersangkutan pun akan ikut membeku.
BAB III
PIMPINAN, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 4
PIMPINAN
1. Pimpinan MUBAL TAHUN 2020 adalah pengurus / Dewan Ambalan R.A WIRAMANGGALA - R.A
LASMININGRAT masa bakti 2011 - 2012.
2. Pimpinan MUBAL TAHUN 2020 bertanggung jawab atas terselenggaranya MUBAL TAHUN 2020.
3. Pimpinan MUBAL TAHUN 2020 membentuk panitia yang terdiri dari panitia pengarah dan
panitia pelaksana / sangga kerja
4. Panitia pengarah adalah unsur dalam MUBAL TAHUN 2020 yang berfungsi merancang materi
pelaksana MUBAL TAHUN 2020, mengkaji informasi dan aspirasi yang berkembang dalam dinamika
MUBAL TAHUN 2020 yang membantu pimpinan MUBAL TAHUN 2020 dalam mengambil kebijakan-
kebijakan yang dianggap perlu demi lancar, tertib, sukses dan berkualitasnya penyelenggaraan
MUBAL TAHUN 2020
5. Panitia Pelaksana / Sangga Kerja adalah unsur panitia MUBAL TAHUN 2020 yang berfungsi
menyiapkan pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan MUBAL TAHUN 2020.
Pasal 5
TUGAS DAN WEWENANG
BAB IV
QUORUM, PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 6
QUORUM
1. MUBAL TAHUN 2020 ini dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah
peserta yang sah
2. Sidang komisi dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah peserta yang
sah.
3. Apabila point 1 dan 2 tidak tercapai maka sidang di Skorsing selama 1 X 5 Menit dan sidang
dibuka kembali tanpa memperhatikan quorum dengan kesepakatan bersama.
Pasal 7
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 8
1. Setiap peserta dan peninjau diberikan tanda pengenal MUBAL TAHUN 2020 dan Wajib dipakai
selama MUBAL TAHUN 2020 berlangsung.
2. Panitia / Sangga Kerja dan Petugas Keamanan yang ditunjuk oleh panitia berhak mencegah
kehadiran peserta, peninjau dan atau orang perorangan yang masuk dalam sidang apabila tidak
termasuk sebagai peserta atau peninjau yang sah.
Pasal 9
Pasal 10
Sanksi-sanksi
1. Sanksi diberikan kepada peserta yang melanggar tata tertib
2. Sanksi berupa peringatan, pencabutan hak suara atau dikeluarkan dari sidang oleh pimpinan
sidang atas persetujuan quorum.
BAB V
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 11
Pasal 12
Seluruh pelaksanaan sidang harus dicatat dalam berita acara persidangan yang berisi :
1. Waktu, tempat dan tanggal persidangan
2. Jenis persidangan (pleno, komisi, sub. Komisi atau rapat pimpinan MUBAL TAHUN 2020)
3. Presidium / Pimpinan sidang
4. Jumlah peserta yang menanda tangani daftar hadir
5. Kesimpulan keputusan Sidang
BAB VI
PERSIDANGAN DAN MUSYAWARAH
Pasal 13
BAB VII
PRESIDIUM / PIMPINAN SIDANG
Pasal 14
1. Presidium / Pimpinan sidang pleno terdiri dari 3 (Tiga) orang, yaitu seorang ketua berada
ditengah yang didampingi oleh seorang sekretaris samping kanan dan seorang anggota samping kiri.
2. Sidang pleno pertama dipimpin oleh presidium sidang sementara yaitu panitia pengarah.
3. Sidang pleno selanjutnya dipimpin oleh presidium sidang yang dipilih peserta MUBAL TAHUN
2020
4. Peserta utusan MUBAL TAHUN 2020 berhak dipilih menjadi presidium sidang
5. Sidang komisi dipimpin oleh pimpian sidang komisi yang dipilih oleh anggota komisi yang
terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota.
6. Pimpinan sidang komisi berhak mengatur jalannya sidang komisi dengan tidak menyimpang
dari peraturan dan ketentuan yang telah disepakati dan disahkan dalam sidang pleno.
Pasal 15
Pasal 16
Apabila oleh karena sesuatu dan hal lain pimpinan sidang memandang perlu untuk membicarakan
masalah-masalah yang perlu dirundingkan atau harus berkonsultasi maka sidang di skorsing / di
pending.
BAB VIII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 17
1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian oleh pimpinan
MUBAL TAHUN 2020 atau presidium sidang berdasarkan musyawarah mufakat
2. Tata tertib ini berlaku sejak waktu dan tanggal ditetapkan
PIMPINAN SIDANG
Sekretaris,
Ketua, Anggota,
ttd
ttd ttd
(Syarif firmansyah
(Suminar) (Indriyani)
hudaya)