Anda di halaman 1dari 2

Berikut adalah jawaban diskusi sesi 6 menurut saya,

Berdasarkan soal diskusi diatas


Mengapa kegiatan memasarkan ajakan kerja bakti itu gagal?
Menurut saya, kegiatan memasarkan atau pemberitahuan yang dilakukan oleh bapak RT itu
kurang maksimal. Di desa itu terdapat banyak orang dengan segala aktifitasnya, ada yang
memang sibuk dengan pekerjaan dikantor, ada yang acara undangan atau acara keluarga, dan
lain sebagainya. Maka dari itu, diusahakan dalam memberitahukan kegiatan tersebut minimal
seminggu sebelum dilaksanakan kerja bakti tersebut, agar orang-orang dapat mempersiapkan
waktu mereka dari jauh-jauh hari, dan kegiatan pemasarannya pun tidak hanya sekali pada
waktu seminggu sebelum, tetapi harus selalu disebarkan dan diingatkan lagi agar tidak lupa,
diingatkannya bisa lewat pengajian Ibu-Ibu di kampung, kegiatan ronda malam, dan sehabis
sholat berjamaah maghrib di mesjid (karena biasanya kalau maghrib itu jamaahnya paling
banyak), disebar lewat mulut kemulut, saling mengingatkan agar tidak mudah untuk
dilupakan tujuan kerja bakti tersebut. Dalam memasarkan atau menyebarkan informasi
tersebut tentunya kita perlu memiliki strategi yang baik agar kegiatan tersebut dapat berjalan
sesuai dengan apa yang kita harapkan. Seperti yang tertulis dalam buku SKOM4328 (modul
7, kegiatan belajar 2) strategi pemasaran itu harus memiliki Konsep menurut Smith, Berry,
dan Pulford (1999) konsepnya itu dengan menetapkan pesan atau serangkaian pesan yang
akan disampaikan kepada khalayak sasaran tertentu melalui bauran komunikasi yang optimal
seperti melalui periklanan atau surat langsung. Ada juga strategi komunikasi Tarik menurut
Kotler (1997) dan Strategi komunikasi dorong menurut Chris Fill (1995). Strategi tersebut
dapat digunakan oleh kita atau bapak RT untuk memasarkan atau menyebarkan informasi
kerja bakti tersebut.
Apakah perlu melakukan format kerja bakti ataukah perlu menghentikan kegiatan
kerja bakti itu?
Menurut saya, format disini mungkin berartikan mengubah hari yang telah ditetapkan yaitu
minggu. Hari minggu adalah hari libur, hampir semua orang itu libur pada hari tersebut.
memang ada yang bekerja lembur, tapi hanya sedikit orang biasanya. Pemilihan hari kerja
bakti pada hari minggu menurut saya sudah bagus dan tepat, karena beberapa alasan seperti
hari minggu itu adalah hari libur, dan apabila dilaksanakan pada hari biasa di siang hari itu
mungkin hanya sedikit yang mengikutinya, apabila sore hari pun sama akan sedikit yang
mengikuti, karena sebagian orang sudah kelelahan dengan pekerjaannya. Hari minggu adalah
hari yang tepat untuk melakukan kerja bakti, apalagi dengan alasan untuk membersihkan
saluran air yang apabila bersih pun warga sendiri yang akan menikmatinya. Menurut saya,
tidak perlu bahkan jangan menghentikan kegiatan kerja bakti tersebut melihat akan
kumuhnya kotoran yang menumpuk pada saluran air yang menyebabkan nyamuk merajarela
dan akhirnya ditakutkan akan menimbulkan penyakit terhadap warganya sendiri.
Bagaimana gagasan anda dalam memasarkan kerja bakti itu?
Gagasan saya dalam memasarkan kerja bakti tersebut adalah kita harus memilih strategi
komunikasi pemasaran (Fill, 1995). Strategi komunikasi yang akan saya pilih adalah kita
harus tahu dulu tujuan kita, nah disini jelas sekali bahwa tujuannya itu agar membersihkan
saluran air agar bersih dan terbebas dari penyakit yang dimunculkan dari nyamuk. Agar para
warga banyak yang mengikuti kerja bakti tersebut, hal yang akan saya lakukan mengikuti
arahan dari buku SKOM4328 adalah, memikirkan takti dan strategi untuk memasaran
kegiatan kerja bakti tersebut. Taktik nya itu adalah dengan membuat pengumuman yang
dipajang di papan pengumuman masyarakat, tetapi pasti tidak semua warga mau membaca
nya, jadi harus memikirkan cara yang lain seperti pengumuman oleh bapak RT nya langsung
pada setiap even yang diselenggarakan hari-hari oleh warga seperti pengajian rutin, ronda
malam, di warung warung yang biasanya suka banyak warga yang nongkrong dan lain
sebagainya. Dengan dilakukan bukan hanya satu kali, melainkan berkali-kali, agar tidak
mudah lupa dan berasa selalu diingatkan betapa pentingnya kegiatan kerja bakti tersebut itu
untuk kesehatan warga sekitar juga dan agar terlihat lebih indah apabila lingkungan bersih.
Selain itu juga, dengan mengharuskannya ikut serta pada kegiatan tersebut diakhir-akhir hari
kegiatan tersebut, agar warga lebih tergerak hatinya, karena biasanya kalau hanya dengan
sekadar omongan itu hanya dianggap seperti angin lewat. Nah, untuk menghindari hal
tersebut dan dapat mengundang warga maka dengan cara Diharuskannya atau diwajibkannya
kegiatan kerja bakti tersebut. Setelah itu, kita juga perlu mengadakan evaluasi pada
komunikasi pemaran yang kita lakukan kepada warga, apakah warga tertarik dengan kegiatan
kerja bakti itu atau malah sebaliknya, menurut inisiasi sesi 7 kegiatan evaluasi juga sangat
diperlukan guna mengetahui kesalahan atau kekurangan apa saja telah kita lakukan, sehingga
dapat memikirkan strategi lain atau second planning untuk memantapkan proses pemasara
tersebut.
Sekian diskusi dari saya, Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai