KPPBM Modul 2 - PMI
KPPBM Modul 2 - PMI
Mobilisasi Masyarakat
agusjokosungkono@yahoo.co.id
Topik-topik Modul 2
Topik 1 : Berkomunikasi dan Menjalin Hubungan Tujuan Belajar Setelah menyelesaikan topik ini, Anda dapat: 1. menjelaskan persyaratan dasar untuk berkomunikasi secara efektif 2. menyebut dan mempraktekkan lima keterampilan komunikasi yang baik 3. menjelaskan dan mempraktekkan bagaimana mengatasi berbagai hambatan komunikasi
Komunikasi dengan Masyarakat Para relawan perlu berkomunikasi dengan anggota masyarakat mereka dalam berbagai bentuk, misalnya dalam rapat bersama masyarakat, dalam pengkajian masyarakat dan kemudian dalam berbagai kegiatan.
Komunikasi dengan Masyarakat Mengunjungi rumahtangga untuk berbicara dengan anggota rumahtangga atau melancarkan diskusi dengan kelompok-kelompok anggota masyarakat memerlukan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif adalah bagian penting dalam proses ini
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Komunikasi dengan Masyarakat Para relawan dapat membantu perorangan untuk mengawali pola hidup sehat dan menghindari perilaku yang berisiko dengan melaksanakan promosi rumah-ke-rumah. Hal ini dilakukan dengan memberikan informasi dan memperagakan keterampilan kepada perorangan dan kelompok.
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Komunikasi adalah proses dua arah. Penting artinya untuk mendengarkan orang bila sedang berkomunikasi dengannya.
Mendengarkan secara aktif menunjukkan bagaimana baiknya (atau sebaliknya) pesan disampaikan kepada orang yang dihadapi.
Hambatan Komunikasi
Hambatan komunikasi timbul bila: 1. terjadi jarak pada awal komunikasi 2. warga tidak setuju 3. warga mempunyai kepentingan atau kebutuhan yang bertentangan 4. warga dalam keadaan cemas, sakit, atau dalam ancaman 5. komunikator terlihat terlalu asing
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Keterampilan berkomunikasi yang baik membantu para relawan menjalin hubungan dengan anggota masyarakat agar dapat membantu mereka belajar dan menghargai kebutuhan untuk merubah perilaku guna meningkatkan kesehatan yang akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Mengorganisir masyarakat meliputi pengenalan sumberdaya yang sudah ada. Sumberdaya meliputi: pokja, kelompok dan organisasi yang bekerja dalam masyarakat pemimpin yang aktif dalam masalah politik, agama dan kesehatan unsur masyarakat yang menyatukan masyarakat pengetahuan dan keterampilan anggota-anggota masyarakat.
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Kunjungan ke Masyarakat
Kunjungan ke masyarakat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang masyarakat dan menyelesaikan tugas berikut : Bertemu dengan pimpinan formal dan non formal. Membuat daftar pimpinan, termasuk informasi untuk menghubungi mereka. Memastikan bahwa pimpinan masyarakat menerima informasi tentang kontak ke Lembaga (dan para relawan PPBM). Mengetahui keadaan/struktur masyarakat. Mengetahui kegiatan tetap masyarakat. - Bilamana warga bekerja - Bilamana warga berada di rumah - Waktu terbaik untuk mengadakan pertemuan
Kunjungan ke Masyarakat
- Tempat terbaik untuk mengadakan pertemuan, mengingat bahwa pria dan wanita dalam masyarakat mungkin mempunyai tempat pertemuan yang berbeda. Mengetahui: - kelompok lain yang melakukan kegiatan atau proyek yang melengkapi (kegiatan) PPBM - susunan organisasi masyarakat - susunan pemerintah(an) setempat - permasalahan pokok Lembaga perlu bekerja bersama anggota-anggota masyarakat untuk memenuhi harapan dan berkomunikasi di mana Lembaga dapat atau tidak dapat melakukan sesuatu.
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Tujuan mengumpulkan informasi adalah untuk : 1. memahami prasarana masyarakat dengan lebih baik. 2. mengetahui bagaimana berbagai organisasi bekerja bersama masyarakat dan bagaimana mereka menangani masalah serta berbagi hasil itu terasa bermanfaat.
Pokja kesehatan masyarakat dapat membantu para relawan PPBM menjalin hubungan kerja yang erat dengan sarana kesehatan dan petugas kesehatan setempat. Petugas kesehatan akan memberikan dukungan dan membimbing kegiatan PPBM dan dapat mendukung fasilitator PPBM dengan mengajar masalah kesehatan dan berbagi informasi tentang penyakit umum dan masalah kesehatan di tengah masyarakat.
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Adalah umum menentukan kerangka acuan untuk peran dan tanggunjawab wakil masyarakat dan menyepakati bagaimana keputusan akan diambil. Penting artinya untuk menentukan dengan jelas untuk : berapa kali pokja akan bertemu berapa banyak wakil yang harus hadir untuk mengadakan pertemuan resmi pokja kepada siapakah pokja akan memberikan laporan dan berapa kali
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Relawan berbasis masyarakat Partisipasi masyarakat Hubungan dengan sarana kesehatan Siap menanggulangi keadaan darurat , termasuk timbulnya wabah Kemitraan
Menyiapkan Pertemuan
Pokok-pokok penting yang perlu diingat adalah: Buat undangan resmi secara tertulis. Cabang atau staf PMI atau lembaga yang sesuai harus menandatangani undangan. Pastikan partisipasi dan keterlibatan tokoh masyarakat sebanyak mungkin untuk memperoleh persetujuan dan komitmen mereka terhadap proses PPBM. Pastikan bahwa semua peserta menyadari siapa lagi yang akan menghadiri pertemuan. Persiapkan agenda. Praktekkan presentasi di depan para relawan PPBM dan minta saran dan umpan balik yang dapat meningkatkan presentasi. Siapkan jawaban atas pertanyaan yang mungkin diajukan oleh peserta. Hindari menimbulkan harapan yang tidak masuk akal dalam masyarakat. Rencanakan kegiatan dengan partisipasi masyarakat. Pastikan bahwa para peserta senang dengan pengalaman yang didapat dalam pertemuan.
Setelah pertemuan
Setelah pertemuan, masyarakat harus mempunyai pemahaman mendasar tentang apa yang tercakup dalam kegiatan Aksi-PPBM, dan manfaat bagi masyarakat dengan menggunakan proses partisipasi. Pada akhir pertemuan hal-hal berikut ini haruslah jelas: 1. siapakah dalam masyarakat yang akan bekerja dengan dan mendukung para relawan PPBM 2. pendapat masuk-akal tentang minat masyarakat, kebutuhan dan tanggungjawab 3. rasa-memiliki masyarakat dan komitmen terhadap tujuan PPBM serta prioritas kesehatan (meskipun prioritas kesehatan secara khusus belum dapat diketahui) 4. bersifat sementara, rencana kegiatan PPBM yang sederhana dengan batas waktu yang diajukan, dikembangkan dengan dan disepakati oleh tokoh masyarakat 5. melaporkan harapan
CBHFA - M2 T1-4 - Agus Joko Sungkono
Pertemuan untuk menggugah minat akan menentukan nada dan harapan bagi para peserta untuk tetap bekerja dalam proyek PPBM. Bila kesan pertama baik dan memenuhi harapan para peserta, besar kemungkinan mereka akan rela turut serta dalam kegiatan PPBM ke depan.
Mobilisasi sosial
Mobilisasi sosial dapat diartikan sebagai kegiatan relawan dalam meningkatkan kesadaran, meliputi : pemberian informasi tentang PPBM dan apa tujuan yang akan dicapai, mempromosikan perubahan perilaku yang sehat, menginformasikan tentang pencegahan penyakit atau kesiagaan bencana, mendukung pengembangan masyarakat.
Mobilisasi sosial adalah proses partisipatif yang diadakan pada tingkat setempat untuk mencapai tujuan khusus.