BAB V
KONSEP PERANCANGAN
Sebuah bangunan galeri dan sanggar seni ini pada dasarnya adalah sebuah
wadah untuk pendidikan informal anak dan menampung hasil karya-karya seni anak
dan tempat interaksi antara belajar dan bermain. Bangunan galeri haruslah
dirancang sebaik mungkin dan memiliki rasa nyaman, aman untuk anak-anak
sebagai tahap pengeksplorasian seni dari perkembangan bakat anak,serta
menumbuhkan sebuah tempat yang bisa mengeluarkan imajinatif mereka dan ke
aktiifan mereka dalam belajar dan bermain, dengn menyiapkan konsepan yang baik
di dalam bangunan.
1
KENYAMANAN
3
FLEKSIBEL 2
5
DINAMIS
1 Zona Service
4
2 Zona Publik
3 Zona Private
4 Zona Semi Publik
5 Zona Aktif Anak
Gambar.5.1. Skematik berfikir Gambar.5.2. Sketsa Masa
Konsep Kenyamanan
Konsep ruang luar sebagai penyegar dan penyejuk bagi pikiran dan jasmani
pada diri anak untuk memfreshkan hati, pikiran dan badan saat berada di ruang
terbuka tersebut. Konsep ini tertuang dalam bentuk konsep kenyamanan visual dan
non visual seperti penggunaan warna, tekstur alam, bentuk, ruang, dan sirkulasi
yang dapat memunculkan suasana nyaman, santai, dan segar.
Konsep Fleksibilitas
Kesan Luas
(FLEKSIBEL)
Ketinggian di
dalam ruangan
memberikan kesan
luas yang
(FLEKSIBEL)
Artikel : Fleksibiltas Ruang dan Massa, kutipan : Rosi Rahadi, ST. 2008
FAKULTAS TEHNIK PERENCANAAN PAHALA BUDIMAN | 41207010028 93
DAN DESAIN
Galleri Kreatifitas dan Seni Anak “ EKSPLORATIF “
Konsep Dinamis
Dengan konsep dinamis pada bangunan Galeri dan Sanggar seni anak ini di
terapkan berdasarkan karakter anak yang dinamis yang selalu berubah-ubah.
Penerapan konsep dinamis untuk bangunan pendidikan nonformal ini sebagai
karakter ilmu anak yang berkembang setiap saat. Konsep dinamis diwujudkan dalam
konsep sirkulasi bangunan yang cair dan pada selubung bangunan bentuk yang
dapat bergerak sesuai intensitas cahaya matahari yang jatuh pada permukaan
bangunan. Bentuknya dapat berubah-rubah, mungkin idenya seperti bumi kita yang
selalu berputar dan pengunjung tidak merasakan perputarannya. Konsep ini juga
berkaitan erat dengan konsep Fleksibelitas.
Konsep ruang galeri dengan pola sirkulasi dinamis dan fleksibel ruang
bertujuan agar semua pengunjung yang berada di dalamnya dapat menikmati hasil
karya anak dengan fungsi pemeran yang berbeda antara geleri tetap dan sementara
(temporer), sehingga permainan sirkulasi fleksibel ruang dapat membuat rasa aktif,
inspiratif, dan kedinamisan ruang sebagai rasa ingin bergerak.
Konsep denah galeri dengan elemen Konsep perspektif ruang galeri seni anak yang di
konsep dinamis dan fleksibilitas ruang aplikasikan degan konsep pola dinamis dan
Galeri seni anak dengan perbedaan ruang, fleksibel ruang, yang sehingga dapat terwujud
pengekspresian luasan ruang dan gerak dengan baik sesuai dengan kebutuhan
pengunjung. fungsinya.
Gambar.5.10. Skematik denah dan perspektif interior Ruang Galeri Seni Anak
FAKULTAS TEHNIK PERENCANAAN PAHALA BUDIMAN | 41207010028 95
DAN DESAIN
Galleri Kreatifitas dan Seni Anak “ EKSPLORATIF “
Ruang sanggar yang di butuhkan anak ialah suatu ruangan yang luas
(fleksibel) dan nyaman dengan pewarnaan dinding ruang belajar anak,
dan pencahayaan alami yang masuk pada ruang sanggar seni anak ini
EXIT
FLEKSIBILITAS
Ruang
panggung
Masa bangunan memiliki pola yang teratur memiliki keterkaitan antara masa
bangunan yang satu dengan yang lain, terutama ruang terbuka pada bangunan
galeri dan sanggar seni ini yang akan di jadikan “center” kemudian masa-masa
bangunan yang lain akan mengelilingi masa dari bangunan Galeri dan Sanggar
Kreatifitas Seni Anak ini yang menjadikan konsep Dinamis. Dengan harapan setiap
pengunjung yang berkunjung dapat memasuki fasilitas-fasilitas yang di sediakan
Galeri dan Sanggar Seni anak ini. Untuk ruang luar harus konsep Kenyamanan
yang di sesuaikan dengan kondisi tapak dan di beri batasan dengan konsep
fleksibilitas ruang kepada anak-anak yang belajar dan bermain.
Sesuai dengan fungsi bangunan galeri dan Sanggar Kreatifitas Seni Anak ini
sebagai pusat pendidikan informal dan tempat rekreasi di bidang seni dan di
khususkan pengunjung terutama pada keluarga dan terlebih lagi untuk anak di
jakarta, maka fasade bangunan akan di buat semenarik mungkin untuk menghindari
kesan monoton/tidak simetris dengan konsep dinamis agar dapat menarik
pengunjung, namun tetap fungsi bangunan dan lingkungan sekitar tapak yang
nyaman dan flekisibel, sehingga smart building harus ada pada bangunan ini.
Bangunan galeri dan sanggar seni ini masa bangunan yang di tampilkan
terkesan majemuk dengan fungsi yang berbeada-beda, untuk menyatukan ruang
luar dan juga fasilitas-fasilitas yang ada di dalam bangunan, maka konsep sirkulasi
yang diterapkan ialaj konsep fleksibilitas ruang dan pola dinamis.
Singgle coridoor dipilih agar pengunjung Double koridor di pilih di dalam atau di luar, karena
dapat melihat fasilitas-fasilis lain yang ada beberapa area yang menhindari kebisingan
berada di bangunan ini. dengan memberikan dua sirkulasi luar dan dalam.
Sirkulasi Vertikal
Tangga Ram
Pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami.
Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami yang sistem kerja fasade yang baik untuk ruang dalam
dengan fasade memakai konsep Fleksibiitas ruang dan bentuk Dinamis
Struktur Atap
Penggunaan struktur pada bangunan ini di bagi menjadi dua antara lain:
Dak beton/green roof
Rangka baja (untuk fungsi ruang dengan bentang lebar)
gypsum dengan Dinding theater, dapat Menciptakan kualitas suara dengan baik fleksibilitas ruang dan
peremdam meredam suara samapai dan mencegah kebisingan dari dalam dan kenyamanan
akustik, karpet, dengan 41 – 46 dB, sanggar luar bangunan
dan panel kayu musik, lukis, dan tari (sanggar)
Beton ekspose atap bangunan galeri dan Menciptakaan kesan tenang/diam dan dinamis, fleksibilitas
atap sanggar apa adanya pada bangunan tersebut dan kenyamanan
Karpet Lantai theater, lantai sanggar Mampu meredam suara dengan baik kenyamanan dan
musik dan sanggar tari. fleksibilitas ruang
Batas Tapak
Ruang tidak terbatas namum memiliki batas-batas yang cukup jelas. Batas
tapak yang memiliki pola dinamis dan kenyamanan untuk lokasi ini dengan latar
belakang masalah pedagang kaki lima dan tempat pemberhentian angkutan umum
yang kurang menarik perhatian pengunjung, akan tetapi di bangunan ini
menyediakan tempat sarana untuk menunggu angkutan dan juga batas pagar tapak
dengan menggunakan tanaman merambat sebagai pagar pembatasnya menjadikan
sirkulasinya terlihat fleksibel.
Sirkulasi pejalan kaki
arah sebelah selatan di
buat pola dinamis agar
tidak terlalu monoton
dan juga pembatas
jalanya.
Untuk konsep
kenyamanan masih di
aplikasikan dengan
penghijauan disisi pagar
pembatas.
Konsep
fleksibelitas
Peletakkan sclupture
dengan konsep pola
Dinamis