Anda di halaman 1dari 29

TUGAS A.

STUDI PRESEDEN, ANALISIS KONTEKS,


DAN PENENTUAN SKENARIO PERANCANGAN
STEFANUS YORIE LIUN
212100300

Calvin Institute of Technology


Architecture and Sustainable Design
Giska Raissa, S.T., M.U.P.
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS

A ANALISIS PRESEDEN
Jiande Cultural Center
Nantong Public Cultural Center
Baiyangdian Waterfront Park

B ANALISIS TAPAK
Lokasi Perancangan
Strength, Weakness, Opportunity, Threat
Gambaran Umum Lokasi
Konteks Lingkungan Sekitar
Konteks Jalur Kendaraan

C SKENARIO PERANCANGAN
Vision Statement
Tema & Kriteria Perancangan
Konsep Perancangan
Program Ruang
Bubble Diagram
Gubahan Massa
Zonasi Perancangan
Maket Studi
A. STUDI PRESEDEN
A1
Developer : goa Architects
Jiande Cultural
Center
Tahun : 2021
Luas Area : 45.000m2
Lokasi: Jiande, Tionkok
JIANDE

A1 CULTURAL CENTER
goa architect

DIVERSE ARRAY
OF LANSCAPE
EXPERIENCES
Bangunan ini juga
menginkorperasikan rancangan
lanskap yang bervariasi di
berbagai titik yang ada di
kawasan perancangan. Hal
ini bertujuan juga untuk
FORMAL DIALOGUE BETWEEN THE BUILDING AND THE LANDSCAPE mengakomodasi lebih banyak
Massa dari bangunan dibuat organik dan terpisah menjadi 4 ukuran yang berbeda- pengunjung melalui outdoor dan
beda sebagai repersentasi dari konteks natural yang ada di sekitar kawasan. Hal ini juga semi-outdoor spaces melihat area
ditekankan perancang dengan mepresentasikan geometri minimal tanpa adanya bentuk ini merupakan kawasan pusat
yang berlebihan. bisnis.

DIVERSE ARRAY OF LANSCAPE EXPERIENCES URBAN CONTEXT SENSITIVE


Bangunan ini juga menginkorperasikan rancangan lanskap yang bervariasi di Bagian dari sisi selatan bangunan dibuat lebih terpisah dan mengecil untuk memberikan
berbagai titik yang ada di kawasan perancangan. Hal ini bertujuan juga untuk sense of scale yang sesuai dengan skala bangunan yang berada di selatan.
mengakomodasi lebih banyak pengunjung melalui outdoor dan semi-outdoor
spaces melihat area ini merupakan kawasan pusat bisnis.

3
JIANDE

A1 CULTURAL CENTER
goa architect

BALANCING THE ATMOSPHERE


Sebagai upaya untuk berbaur dengan lingkungan alam dareah
tersebut, bangunan ini mengunakan berbagai material warna neutral
grey, misalnya dasar batu, kaca, dan panel alumunium. Selain itu,
panel alumunium abu-abu/perak dengan refleksivitas rendah juga
dipilih pada bagian langit-langit untuk mengurangi beban visual
pada material.
KELEMAHAN
Meskipun sudah ada pertimbangan
terhadap aspek keberlanjutan pada proyek
ini dengan menempatkan berbagai ruang
terbuka hijau bagi kota, fitur keberlanjutan
lain, khususnya pada bangunan belum
terlihat.

ASPEK KEBERLANJUTAN
Designed for Walking:
Berbagai program ruang dirancang untuk mendorong aktivitas
pejalan kaki. Hal ini dapat terlihat dari pendekatan tangga bertingkat
yang memiliki beragam program ruang berbeda yang dapat diakses
khusus oleh pejalan kaki

SPATIAL
TRANSPARENCY KESIMPULAN
Perancangan waterfront harus dapat
Perancangan pusat
memberikan perasaan konektivitas antara
kebudayaan ini berusaha
site dengan masyarakat melalui berbagai
menyoroti sungai Xin’an
pendekatan perancangannya (dalam
yang berada bersebrangan
preseden ini dilakukan dengan memberikan
dengan kawasan pusat bisnis
koneksi visual dan memberikan berbagai
Qiandong dengan menjadikan
area kegiatan masyarakat). Hal ini
pusat kebudayaan sebuah
diperlukan untuk memberikan “sense
bingkai dari konteks alam yang
of beloging” kepada masyarakat sekitar
melimpah di kawasan ini, baik
sehingga mereka juga mau ambil bagian
itu sungai, kontur perbukitan,
untuk merawat dan menjaga kawasan tepi
maupun pemandangan kabut
air ini.
yang sesekali muncul.

4
A2
Nantong Public
Cultural Center
Arsitek : TJAD Time & Space Architecture
Tahun : 2020
Luas Area : 30.000m2
Lokasi : Nantong, Tiongkok

5
Nantong Public
A2 Cultural Center
JAD Time & Space Architecture

REGONAL CONTEXT
Dikarenakan daerah kawasan perancangan merupakan distrik kota baru yang
tidak memiliki kebudayaan lokal, perancang menggunakan burung Egrets yang
ditemukan saat melakukan survei lokasi. Berangkat dari situ, burung Egrets
menjadi inspirasi keseluruhan baik dalam fasad dan bentuk bangunan.

MULTI PROGRAM BUILDING RELATIONSHIP WITH THE CITY


Berbagai program ruang seperti perpustakaan, ruang arsip, dan pusat kebudayaan Kawasan perancangan ini berada di zona pengembangan Nantong, yang setiap sisi
diintegrasikan ke dalam satu bangunan yang dihubungkan oleh berbagai atrium kawasannya memiliki kesibukan kota, sehingga menjadikan tempat ini sebagai pertemuan
besar. Hal ini ditujukan untuk membuat berbagai program ruang tersebut antara kesibukan manusia dengan lanskap ekologis dareah tersebut. Karena dari itu,
saling berkaitan, memperpendek sirkulasi, mengurang penggunaan lahan serta perancangan mendorong bentuk bangunan untuk nyaman dilihat dari semua arah dengan
memungkinakn pengembangan kawasan kedepannya. fungsi yang berbeda-beda di berbagai diberbagai sisinya.

6
Nantong Public
A2 Cultural Center
JAD Time & Space Architecture

CLOSING THE GAP


program ruang utama pada bangunan ini, seperti atrium, pusat KELEMAHAN
kebudayaan, dan perpustakaan didorong orientasinya ke arah Penggunaan lampu yang ekstensif
Selatan untuk membuat koneksi dan interaksi visual yang di berbagai sisi bangunan membuat
khusus antara manusia dengan alam. rancangan ini membutuhkan energi yang
lebih banyak daripada bangunan lain sejenis
pada umumnya.

ASPEK KEBERLANJUTAN KESIMPULAN


Pencahayaan Alami:
Proyek ini menunjukan bahwa konteks
Penggunaan cahaya alami diterapkan dengan menggunakan
lingkungan di setiap sisi perancangan
EMBEDDING BUILDING berbagai bukaan yang memungkinkan cahaya untuk dapat
perlu dipertimbangkan dengan mendalam
IDENTITY WITHIN THE LOUVER masuk ke dalam bangunan. Bukaan ini digabungkan dengan
sehingga perancangan menjadi kontekstual
Berangkat dari burung Egrets, perancang kisi-kisi yang di desain untuk meminimalisir panas yang masuk.
di setiap arah. Selain itu, proyek ini juga
mengintegrasikan hal tersebut ke dalam fasad, menunjukan bahwa berbagai program
khusunya pada bagian kisi-kisi bangunan. Dengan Mixed-Use Building:
ruang yang kontras dapat digabungkan
menggunakan bentuk geometris dan pola Dengan menyatukan berbagai program ruang yang berbeda-
dengan area netral (pada preseden ini
yang diukir pada kisi-kisinya, perancang dapat beda ke dalam satu bangunan, hal ini dapat mengurangi
sebuah atrium) sebagai perantaranya.
menciptakan kesan elegan menyerupai bulu burung penggunaan lahan sehingga area dapat dialokasikan menjadi
Egrets. ruang terbuka hijau bangunan ini.

7
A3
Arsitek: TLS Landscape Architecture
Baiyangdian
Waterfront Park
Tahun: 2020
Luas Area: 106.500m2
Lokasi: Baiyangdian, Thailand

8
Baiyangdian
A3 Waterfront Park
TLS Landscape Architecture

THE CITY PROBLEM


Daerah Baiyangdian memiliki aliran sungai
regional dengan sembilan sungai mengairi
danau. Danau ini seringkali mengalami polusi
dari pertanian dari lahan pertanian di sekitarnya
serta siklus banjir dan kekeringan yang kini
semakin meningkat akibat perubahan iklim.

SOLVING THE CITY PROBLEM


Melalui usaha regional, tanggul natural dibuat
di berbagai titik sehingga dapat menjadi
pengontrol jumlah air yang masuk ke area
danau. Jenis tanaman yang ada pada danau,
yaitu alang-alang dan teratai dipilih dikarenakan
dapat membersihkan perairan dan sedimen.
Selain itu, dengan integrasi ekosistem wetland
pada kawasan, memungkinkan berbagai
spesies binatang untuk datang ke dareah ini.
Misalnya daerah ini dapat menjadi tempat
istirahat dari migrasi berbagai jenis burung,
ikan, dan mamalia sehingga danau ini dapat
menjadi penuh dengan kehidupan.

9
Baiyangdian
A3 Waterfront Park
TLS Landscape Architecture

ASSIMILATING THE
NEIGHBORHOOD
Daerah di sekitar danau ini memiliki sejarah
budaya dan mata pencaharaian yang
panjang di dalam masyarakat Baiyangdian.
Selain itu, daerah ini juga menjadi destinasi
wisata dan olah raga dari berbagai jenis
kalangan masyarakat sekitar. Dalam hal ini,
revitalisasi dari danau dan kawasan taman
tepi danau ini dapat menjadi area rekreasi
ekologis bagi masyarakat sekitar.
KELEMAHAN
Dikarenakan bangunan yang mengusung tema
mengitegrasikan bangunan dengan alam, perlu
BIODIVERSITY adanya pertimbangan yang baik terhadap
Taman dan danau Baiyangdian yang sudah direvitalisasi ini diharapkan pemeliharaan tanaman yang ada di perancangan
dapat menjadi titik temu antara berbagai spesies binatang, tumbuhan, ini. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah
dan manusia sehingga keberlanjutan ekosistem danau yang terancam menyewa tukang kebun atau pengelola/spesialis
sebelumnya dapat ditumbuhkan. tumbuhan, hal ini tentu saja akan menambah
total biaya yang harus dibayarkan nantinya.

ASPEK KEBERLANJUTAN
Keanekaragaman Hayati:
Proyek ini sangat berfokus untuk merestorasi
berbagai jenis flora dan fauna yang terdapat di KESIMPULAN
daerah tersebut. Selain itu, berbagai pendekatan Perancangan ini menunjukan bahwa
perancangan juga dibuat untuk mengatasi arsitektur juga dapat mengambil bagian
permasalahan sungai tanpa mengkompromikan dalam upaya revitalisasi ekosistem alami
kehidupan yang memang sudah ada di alam. sebagai solusi permasalahan suatu daerah.
Hal ini tentunya dengan berbagai dialog
Mempertahankan aktivitas lokal: yang panjang & mendalam dengan pakar-
Tempat ini juga mempreservasi sejarah lokal paakr yang berkaitan khususnya dibidang
daerah ini, seperti dengan tetap mempertahankan ekologi untuk mengetahui dampak jangka
kegiatan berperahu, berjalan, maupun bersepeda panjang apa yang dapat ditimbulkan dari
di tepi danau yang sudah dilakukan sejak dahulu. revitalisasi ekosistem tersebut.

10
B. ANALISIS KONTEKS
B1 Lokasi
Perancangan

Luas lahan : 18.000m2


KDB : 40% = 7.200m2
KLB : 5 = 90.000mm2
KB : 35
KDH : 30% = 5.400mm2
KTB : 55% = 9.900mm2

Lokasi perancangan berada di daerah Kebon Kacang, tepatnya di sepanjang


Waduk Melati. Rencana perancangan memiliki tujuan utama untuk merevitalisasi
lahan perancangan menjadi daerah rekreasi-edukasi yang menggabungkan
perpustakaan dan taman budaya, selain itu, terdapat juga fasilitas tambahan
berupa tempat beristirahat/shelter untuk ojek online di sekitar kawasan
perancangan.

Selain daerah waduk Melati di sisi Barat, terdapat beberapa built form yang
berada di dekat kawasan. Pada daearh Timur, lokasi perancangan berada
dekat dengan kawasan permukiman warga setempat dan juga Thamrin Nine,
yaitu bangunan tinggi yang dimaksudkan untuk fungsi retail, residensial, dan
perkantoran. dI daerah Selatan dari kawasan kawasan juga berimpitan dengan
kawasan permukiman warga setempat serta stasiun kereta BNI City. Pada sisi
Barat, di seberang waduk terdapat juga kompleks apartemen tingkat tinggi
yaitu Thamrin Residence. Dan pada sisi Utara kawasan, terdapat Mall Grand
Indonesia serta Mall Thamrin City yang digabungkan dengan hotel Amaris.

Google Maps, 2023

12
B2 Strength, Weakness,
Oppurtunity, Threat

STRENGTH OPPORTUNITY
DEKAT DENGAN TERANSPORTASI PUBLIK DEKAT DENGAN BANGUNAN KOMERSIAL, HOTEL, DAN PERKANTORAN
Kawasan dekat dengan Stasiun kereta api, halte busway, serta angkutan umum yang Kawasan perancangan dapat menjadi area kuliner dan rekreasi baik pengunjung maupun
memudahkan aksesibiltas bagi berbagai kalangan masyarakat. staf yang bekerja di berbagai bangunan tersebut

KONEKSI VISUAL YANG BERVARIASI DEKAT DENGAN KAWASAN PERUMAHAN WARGA


Meskipun kawasan perancangan terkesan tertutup di beberapa titik, adanta bangunan Dapat diintegrasikan dengan kawasan perancangan untuk mendorong aktivitas
tingkat tinggi membuat perancangan landskap dapat lebih diapresiasi melalui berbagai perekonomian yang dimiliki oleh warga sektiar.
elevasi. RESTORASI WADUK
Meskipun kawasan perancangan terkesan tertutup di beberapa titik, berbagai bangunan
tingkat tinggi dapat memperkenalkan kawasan ini ke masuarakat yang lebih luas. Selain
itu, perancangan landskap juga dapat diapresiasi di berbagai elevasi.

WEAKNESS THREAT
KONDISI PERAIRAN WADUK EKOSISTEM WADUK
Kondisi air waduk yang sebagian besar mengandung lumpur membuat tantangan Ikan Nila yang sudah ditebar oleh pemerintah mempengaruhi spesies apa yang
tambahan untuk merevitalisasi ekosistem alami. dapat hidup di kawasan perairan waterfront.

KURANGNYA KUALITAS JALUR PEDESTRIAN JALUR KENDARAAN YANG TERBATAS


Selain kualitas jalur pedestrian yang minim, terdapat beberapa titik yang tidak memiliki Kawasan perancangan sebagai tempat rekreasi dapat menjadi titik kemacetan
jalur pedestrian sehingga memberikan resiko bagi pejalan kaki. dikarenakan jalur kendaraan yang terbatas.

STRENGTH WEAKNESS

OPPORTUNITY Dapat menciptakan sebuah area edukasi & rekreasi yang


menampung berbagai aspek, seperti waduk Melati, PKL & Ojol.
THREAT Perancangan yang buruk akan menjadikan kawasan sebagai titik kemacetan baru

13
B3 Konteks Skala
Urban

C
F
B

A
1
4
E

3 2

KONTEKS AKSESIBILITAS KAWASAN KONTEKS AREA HIJAU KONTEKS TATA GUNA LAHAN
Kawasan perancangan cukup dekat dengan berbagai Tidak adanya ruang terbuka hijau/rekreasi hijau di perancanga Dareah di sekitar kawasan waterfront
sarana transportasi publik seperti transjakarta dan daerah di sekitar Kawasan perancangan sampai sebgaian besar di fungsikan sebagai area residensial
KRL dan angkutan umum, akan tetapi dikarenakan pada radius 1.2 km. Hal ini menjadikan lokasi serta komerisal dan perhotelan. Hal ini memberikan
kurangnya fasilitas jalur pedestrian yang kurang baik perancangan memiliki potensi yang besar sebagai peluang bagi lokasi perancangan sebagai dareah
membuat pejalan kaki cukup kesusahan menempuh sebuah landmark baru sebagai area rekreasi hijau kuliner bagi penduduk sekitar dan pekerja hotel dan
daerah perancangan. Maka dari itu, daerah perancangan & ruang terbuka hijau. Tidak hanya itu, lokasi mall apabila perancangan dapat menyedikan tempat-
nantinya dapat menydiakan pertimbangan terhadap perancangan juga dapat dimanfaatkan sebagai area tempat khusus berjualan bagi pedagang kaki lima.
untuk angkutan umum dengan memberikan daerah “edukasi hijau” apabila waterfront dapat dimanfaatkan
kusus untuk menaikan dan menurunkan penumpang. dengan maksimal.

Keterangan:
Perkantoran & The Plaza Office
Pelayanan Umum 2 Stasiun Dukuh Atas BNI A Thamrin Residence D
Perdagangan Tower
Mall Grand Thamrin Nine
Campuran Pemerintahan 3 Stasiun BNI City B Indonesia E
Complex
Hunian Halte KPP Pratama Mall Thamrin Bundaran HI
1 Halte Tosari 4 C F
Tanah Abang City

14
B4 Gambaran Umum
Lokasi

PKL & OJOL PENGUHUBUNG DUA SISI WADUK


Jalur terdekat untuk menyebrangi waduk berjarak
Disepanjang tepi jalan ini banyak dipakai oleh ojol dan
+100m dari kawasan, akan tetapi, fasilitas
PKL untuk berjualan dan menunggu pelanggan, sehingga
pejalan kaki kurang diperhatikan di jalur ini. Jika
membuat jalanan terkesan tidak tertata. Lokasi perancangan
memungkinkan, dapat dibuat jembatan untuk
diharapkan mampu menampung PKL dan ojol nantinya.
mempersingkat waktu tempuh pejalan kaki.

GEDUNG TINGKAT
TINGGI
Banyak bangunan tingkat JALUR SATU KENDARAAN
tinggi di sekitar daerah Jalur di sisi timur kawasan perancangan
perancangan. Akan tetapi, adalah daerah permukiman dengan
tidak ada pembayangan jalur kendaraan yang minim serta
yang menutupi daerah lokasi tidak adanya jalur pedestrian yang
perancangan. baik sehingga dapat menimbulkan
kemacetan. Jalan ini dapat direvitalisasi
dengan konsep “pedestrian street”.

JENIS BANGUNAN
Terdapat beberapa bangunan
komersial dan apartemen di sekitar
kawasan yang terhubung cukup
baik ke arah utara dari kawasan
perancangan. Lokasi perancangan
diharapkan mampu menyediakan
berbagai kebutuhan pengunjung
dan karyawan berbagai bangunan
tersebut.

DAERAH PENGEMBANGAN
Daerah ini kedepannya akan dirubah menjadi PERMUKIMAN PENDUDUK
kawasan mix-used yang terhubung langsung Didominasi oleh bangunan tempat tinggal satu lantai serta
dengan kawasan perancangan saat ini. bangunan usaha milik warga seperti toko kelontong. tempat
makan dan jasa area parkir kendaraan bermotor. Selain itu,
Keterangan: terdapat PKL beberapa titik jalur ini. Dapat diitegrasikan dengan
Hunian daerah perancangan dengan konsep “pedestrian street”.
Komersial Hotel/Apartemen
Penduduk

15
B5 Konteks Lingkungan
Sekitar

SITE INVENTORY
4 3 KONDISI SEKITAR KAWASAN
lokasi perancangan berada di kawasan yang 1 2
2
1 berdempetan dengan kawasan perumahan padat
penduduk yang akses masuknya sangat terbatas (1).
Kondisi trotoar juga belum cukup baik dikarenakan
kurangnya fasilitas pendukung trotoar seperti jalur
teduh (2). Selain itu, di daerah yang berdekatan
dengan lokasi perancangan, banyak jalur kendaraan 3 4
yang dipakai sebagai tempat parkir liar ojol dan
tempat berjualan pedagang kaki lima (3) dan (4).
Keterangan:
1 Jalur kendaraan sempit 3 Ojol di trotoar
Pedagang dan
2 Tidak ada jalur teduh 4
ojol di trotar

SITE ANALYSIS

PEMETAKAN PKL JALUR TEDUH PEDESTRIAN STREET


Perlu dialokasikan area yang secara khusus dapat Di sepanjang kawasan perancangan perlu dibuat Jalan di arah Timur dapat dialih fungsikan menjadi
menampung pedagang kaki lima yang saat ini jalur pedestrian yang ideal sehingga mendorong jalan milik kendaraan serta pelajan kaki mengingat
berada di pinggir jalan. orang untuk mau berjalan kaki. fungsi jalan tersebut bukan jalan primer, sehingga
berbagai keguatan dapat terjadi di sini

16
B6 Konteks Jalur
Kendaraan

SITE INVENTORY
2
TITIK RAWAN KEMACETAN
Terdapat beberapa area jalan raya di sekitar kawasan
1
perancangan yang memiliki kepadatan kendaraan yang
tinggi apablia dibandingkan dengan area lainnya. Area
dengan tingkat kepadatan kendaraan tertinggi terdapat
pada Jl. Tlk. Betung I (1) sebagai jalur utama di sekitar Kondisi jalan di pagi hari/hari kerja
kawasan dan Jl. Kebon Sayur (2) sebagai jalur sekunder
dan penduduk sekitar kawasan.
Keterangan:
1 Jl. Tlk. Betung I

2 Jl. Kebon Sayur


Kondisi jalan di sore-malam hari/akhir pekan

SITE ANALYSIS POTRET TITIK RAWAN KEMACETAN

JALUR MASUK BANGUNAN


Dikarenakan Jl. Tlk. Betung I merupakan
jalur primer menuju arah lokasi perancangan,
jalur masuk dapat diorientasikan ke arah
jalan tersebut dengan catatan perlu adanya
perancangan yang memperhitungkan jalur 1 Jl. Mesjid Al Huda
masuk tersebut akan rawan dengan kondisi naik-
turunnya masyarakat yang akan mengunjungi
waterfront.

2 Jl. Teuku Nyak Arif

17
C. SKENARIO PERANCANGAN
C1 Vision
Statment

Menjadi sarana rekreasi dan edukasi masyarakat yang dapat mendorong perekonomian
masyarakat sekitar serta mempromosikan pentingnya ekosistem alam di tengah kota.

19
C2 Tema &
Kriteria Perancangan

ECO-CREATIVE ENVIRONMENT

INSPIRE THE COMMUNITY ORGANIZE THE ECONOMY REKINDLE THE WILDLIFE


Taman Budaya mendorong kreativitas pengunjung Kawasan harus mengalokasikan area khusus Area Waterfront memiliki potensi untuk menjadi
melalui berbagai fasilitas yang disediakan, baik untuk ojol dan pedagang kaki lima yang ada di wadah baru bagi berbagai flora dan fauna.
perpustakaan maupun taman budaya. sekitar kawasan sehingga tidak tersebar liar di
kawasan sekitar. * Memberikan area hijau yang dapat digunakan
* Memberikan wadah bagi berbagai berbagai pengunjung untuk membaca.
pelaku seni untuk dapat menampilkan penampilan * Memberikan wadah bernaung bagi ojol yang * Mengalokasikan area khusus pada perairan
kesenian nusantara. sedang beristirahat atau menunggu “order-an” waduk untuk dapat diubah menjadi ekosistem
* Menggunakan berbagai elemen desain lokal * Menyediakan area kuliner yang dapat alam.
pada bangunan yang dapat memperkenalkan memberikan kesempatan berjualan bagi * Mengedukasi masyarakat melalui taman yang
kembali budaya nusantara. pedagang kaki lima. menampung berbagai jenis flora dan fauna.
* Memperkenalkan masyarakat sejarah kesenian * Menyediakan wadah bagi berbagai produk
dan kebudayaan nusantara dengan memberikan budaya & kesenian untuk dapat dijual kepada
tempat memajang atau menampilkan karya seni masyarakat.
atau barang koleksi.

20
C3 Konsep
Perancangan

INTEGRATING ECOSYSTEM KNOCK DOWN MARKET GREEN ROOF


Menjadikan ekosistem lokal sebagai Sifat PKL yang mudah dipindahkan Membuat bangunan lebih menyatu
salah satu pemandangan utama membuat area perancangan dibuat dengan visi utama dari kawasan. Selain
kawasan. fleksibel. itu, memungkinkan bangunan itu sendiri
menjadi ekosistem flora dan fauna

PEDESTRIAN STREET
Mendorong interaksi antara pengunjung
terhadap perekonomian masyarakat sekitar
serta lingkungan melalui perancangan
yang dibuat.
CREATIVE SPACES SPATIAL TRANSPARENCY VERTICAL GARDEN
Ditempatkan di area yang mudah terlihat Membuka kawasan tepi air untuk dapat Area vegetasi secara vertikal memberikan
sehingga mengundang berbagai kalangan dilihat diberbagai sisi kawasan sehingga koneksi visual yang kuat terhadap
untuk masuk dan juga berpartisipasi dalam koneksi visual dengan air dapat terjadi. elemen “hijau” yang ingin dicapai oleh
membentuk wajah kawasan. perancangan.

LEVELING
HIGH CEILING Mendorong pengunjung untuk
bukaan yang lebar memungkinkan sirkulasi bereksplorasi melalui perbedaan “program
udara yang baik serta mendorong interaksi ruang” disetiap tingkatannya. Selain itu,
& koneksi visual dari bangunan ke kawasan. permainan elevasi memberikan hirarki
yang menarik di kawasan.

21
C4 Program
Ruang

Kawasan

Taman budaya

Shelter Ojek Online

22
C4 Program
Ruang

Perpustakaan

23
C5 BUBBLE
DIAGRAM

TUJUAN UTAMA PERANCANGAN


Perancangan kawasan waterfront secara garis
besar berusaha untuk mengintegrasikan tiga
aspek yang ada, yaitu kegiatan sosial masyarakat,
roda ekonomi sekitar, serta kondisi ekologis
waduk Melati. Untuk membuat hal tersebut
terjadi, perancangan perlu menekankan jalur
koneksi yang dapat menghubungkan ketiga aspek
tersebut. Pada perancangan ini, pendekatan
yang dilakukan adalah dengan membuat koneksi
secara visual antar satu fungsi dengan fungsi
yang lain. Selain itu, pendekatan perancangan
perlu untuk menekankan koneksi spasial yang
muncul dari aktivitas berjalan kaki, elemen
“bertualang” yang dirasakan pengunjungini
jugalah yang dapat membuat koneksi yang
kusus antara manusia dengan perancangan.
Pada akhirnya, tujuan dari koneksi tersebut
adalah memunculkan rasa kepemilikan dari para
pengunjung sehingga kawasan perancangan
ini dapat mennyatu dengan daerah sekitar dan
dapat dikelola dan dikembangkan bersama-
sama dengan masyarakat sekitar.

Keterangan:
Sosial Alam Ekonomi

Koneksi Visual Jakrak yang berdekatan Diakses Pejalan Kaki

24
C6 Gubahan
Massa

ZONASI MASSA AWAL RESPON TAPAK

PENAMBAHAN MASSA EKSTENSI VISUAL COURTYARD

PROGRAM PENDUKUNG

25
C7 Zonasi
Perancangan

DIAGRAM ZONASI PERANACANGAN

5 7
2

4
6
1 10
3
9
8

Keterangan:
1 Perpustakaan 5 Creative Area 9 Parkir Kendaraan

2 Cultural Area 6 Plaza 10 Shelter Ojek Online

3 Platform Pandang 7 Pedestrian Street

4 Taman Budaya 8 Promenade

26
C8 MAKET
STUDI

DOKUMENTASI MAKET STUDI

27

Anda mungkin juga menyukai