Anda di halaman 1dari 2

BAB 7

Nama : Junjung Prabawa


NIM : 142180037
Kelas : EA-E

1. Pengendalian Internal
Definisi ini mencerminkan konsep-konsep dasar tertentu, yakni:
A. Pengendalian Internal adalah “Proses”. Pengendalian internal bukan sebuah peristiwa
atau situasi, tetapi serangkaian tindakan yang meresap ke dalam aktivitas-aktivitas
entitas.
B. Pengendalian Internal dipengaruhi oleh orang-orang.
C. Pengendalian Internal hanya dapat diharapkan untuk memberikan asurans yang
memandai.
D. Pengendalian internal diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan dalam satu atau lebih
kategori yang terpisah dan saling tumpang tidih.
1) Aktivitas operasi – berkaitan dengan penggunaan sumber daya entitas yang efektif
dan efisien.
2) Pelaporan keuangan – berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang
dipublikasikan secara reliable.
3) Kepatuhan- berkaitan dengan kepatuhan entitas terhadap undang-undang dan
regulasi yang berlaku.
4) Pengamanan atas aset-aset.
E. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan
mengukur sumber daya suatu organisasi

2. Diperlukan pengendalian intern bagi organisasi/entitas


Karena pengendalian intern bertujuan menjamin manajemen
perusahaan/organisasi/entitas agar:
A. Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
B. Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya
C. Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber
daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan informasi tentang bagaimana
menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan serta menyediakan informasi yang
akan digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan.

3. Komponen Pengendalian intern


ISA 315 membedakan komponen-komponen pengendalian internal berikut:
A. Lingkungan pengendalian (control environment).
B. Proses penilaian risiko entitas.
C. Sistem informasi dan berkaitan dengan proses-proses bisnis yang relevan terhadap
pelaporan keuangan dan komunikasi.
D. Prosedur-prosedur pengendalian (control procedures).
E. Pemantauan terhadap sejumlah pengendalian.

4. Auditor mempelajari pengendalian intern kliennya


Secara umum, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang SPI kliennya untuk
perencanaan auditnya.
Secara khusus, pemahaman auditor tentang struktur pengendalian intern yang
berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan berikut ini :
A. kemungkinan atau tidaknya audit dilaksanakan
B. salah saji material yang potensial dapat terjadi
C. risiko deteksi
D. perancangan pengujian substantive
Selain itu tujuan Auditor memahami struktur pengendalian intern adalah sebagai
berikut ;
A. Mengidentifikasi bentuk-bentuk salah saji yang potensial dari laporan keuangan.
B. Mengetahui factor-faktor yang mempunyai pengaruh atas risiko laporan keuangan.
C. Digunakan untuk merencanakan pengujian substantif
D. Memenuhi standar auditing khususnya standar pelaksanaan auditing nomor dua.
E. Untuk menentukan kemungkinan dilakukannya pemeriksaan.
F. Untuk menentukan luasnya atau ruang lingkup audit atau menentukan bukti-bukti
audit yang harus dikumpulkan
G. Untuk membantu sebagai dasar rekomendasi (jika perlu) kepada manajemen untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan supaya SPI semakin sempurna.

Anda mungkin juga menyukai