ID Rancang Bangun Sistem Pneumatis Untuk Pe PDF
ID Rancang Bangun Sistem Pneumatis Untuk Pe PDF
1
Januari - Juni 2010
Noor Hudallah
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan rancang bangun modul-modul media
pembelajaran mahasiswa berupa peralatan sehari-hari yang prinsip kerjanya mendasarkan pada
prinsip gerak otomatis dari peralatan pneumatis.
Peralatan pneumatis bekerja karena memanfaatkan energi/daya yang dimiliki oleh udara
yang dimampatkan. Udara yang dimampatkan tersebut diarahkan untuk menghasilkan energi gerak
berupa gaya “dorong’ ataupun gaya “tarik”. Berdasar prinsip dua gaya inilah bisa dikembangkan
menjadi berbagai macam gerakan dasar yang difungsikan menjadi gerak dari berbagai peralatan
sehari-hari.
Modul-modul yang dibuat dengan peralatan pneumatis ini berupa: unit pengampelas kayu,
sistem palang pintu kereta api serta pembuka tutup botol, yang kesemuanya bekerja secara otomatis
mendasarkan prinsip dasar pneumatis. Pada kenyataannya peralatan-peralatan tersebut di atas
banyak manfaatnya di masyarakat.
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk rancang bangun/ pengembangan media
pembelajaran mahasiswa dengan komponen utama berupa peralatan pneumatis. Secara konkret
realisasinya dilakukan melalui karya bimbingan skripsi mahasiswa program studi Pendidikan Teknik
Elektro.
Perencanaan hingga realisasi alat mencakup langkah-langkah: spesifikasi masalah, analisis
masalah, alternatip pemecahan masalah, pemilihan pemecahan masalah, pelaksanaan pekerjaan
proyek serta langkah pengujian dan evaluasi.
kompresor
Tombol
tekan
gaya
penampung
uda
Katup Gerak linier
Penyaring pneumatis
Pelumas
Pengatur
tekanan
E.2 rangkaian dan simbol-simbol pneumatik tunggal terutama digunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan ringan yang tidak membutuhkan gaya
serta gerak linear yang besar (Patient, 1985: 7).
Pada diagram-diagram rangkaian
Gaya yang dihasilkan oleh sebuah tabung
pneumatik, digunakan simbol-simbol untuk pneumatis diukur dalam satuan SI dengan
menunjukkan komponen-komponen yang satuan newton (N). Karena satuan SI untuk
dibutuhkan, dan cara komponen-komponen panjang adalah meter, maka satuan untuk luas
tersebut saling dihubungkan. permukaan dinyatakan dalam meter persegi (m2).
Jika sebuah gaya sebesar 1 newton bekerja pada
1. Tabung Gerak Tunggal (Single-Acting
sebuah permukaan yang luasnya satu meter
Cylinder) persegi, dikatakan bahwa tekanan yang terjadi
adalah sebesar satu newton per meter persegi (1
Katup (valve) dan tabung (cylinder)
N/m2). Satu newton per meter persegi disebut
merupakan komponen pneumatik yang paling
juga satu pascal (Pa), yang merupakan satuan SI
penting. Katup berfungsi untuk mengendalikan untuk tekanan.
tabung, sedangkan tabung menghasilkan gaya Pada pneumatika, tekanan udara yang
(force) serta gerak linier (linear motion) untuk biasa ditemui umumnya cukup tinggi, sehingga
melakukan suatu kerja. Tabung gerak tunggal bila digunakan satuan seperti di atas, maka
Gaya yang dihasilkan tabung (N) = tekanan dimasukkan melalui lubang di bagian belakang
maka torak akan bergerak ke arah muka sehingga
batang torak bergerak maju. Udara di bagian
udara (N/mm2) x luas permukaan torak (mm2)
depan torak akan keluar melalui lubang di bagian
muka tabung. Demikian halnya sebaliknya jika
udara mampat dimasukkan melalui lubang
2. Kompresor
bagian depan, batang torak akan bergerak
Kompresor merupakan pensuplai udara
yang dimampatkan untuk dimanfaatkan oleh kembali ke belakang.
tabung-tabung pneumatik. Udara diisap dari Simbol atau diagram rangkaian untuk
atmosfer melalui sebuah filter oleh sebuah pompa tabung gerak ganda adalah:
torak yang disebut sebagai kompresor. Kompresor
ini kemudian memompakan udara tersebut ke
dalam sebuah tangki penampung dari baja yang
disebut receiver. Sebagai penggerak kompresor
digunakan sebuah motor listrik atau motor bakar
yang terhubung dengan saklar/switch sensor
Gambar 3. Skema atau Simbol Diagram Tabung
tekanan yang dihubungkan dengan penampung.
Gerak Ganda
Jika tekanan udara di dalam penampung turun
sampai suatu harga minimum tertentu, saklar
akan secara otomatis menghidupkan motor listrik 4. Alat Pengatur Aliran Udara
dan kompresor akan mengisi lagi persediaan
Pada berbagai pemanfaatan seringkali
udara di dalam penampung. Jika udara dalam
penampung sudah maksimum, saklar akan harus diatur kecepatan gerak batang torak pada
menghentikan motor listrik dan kompresor akan tabung pneumatik. Pengendalian tidak hanya
berhenti. dibutuhkan untuk satu arah gerak saja tetapi
Udara yang telah dimampatkan keluar
kadangkala juga sekaligus untuk dua arah gerak,
dari tangki penampung melalui sebuah katup
baik ketika melakukan outstroke maupun
buka-tutup. Sebelum mencapai jaringan
distribusi, udara harus melewati unit filter atau instroke. Pengendalian dilakukan dengan cara
penyaring yang akan memisahkan kandungan air mengatur laju kecepatan udara yang mengalir
dari udara sehingga peralatan-peralatan meninggalkan tabung. Aliran udara diatur
pneumatik terhindar dari proses pengaratan.
menggunakan sebuah alat yang disebut dengan
Selanjutnya udara memasuki sistem
flow regulator. Skema diagram flow regulator
distribusi, yang biasanya jika di industri
memakai pipa baja galvanis, tetapi untuk adalah seperti gambar 5 di bawah ini.
keperluan eksperimen laboratoris biasanya
menggunakan selang karet yang cukup baik.
1 2
3. Tabung Gerak Ganda
lubang 2 laju alirannya bisa ditambah atau 4. Isyarat listrik dan elektronik lebih efisien
dikurangi dengan memutar sekrup pengaturnya. dibanding isyarat pneumatik.
5. Komponen-komponen yang digunakan dalam
isyarat pengendalian dengan listrik dan
5. Solenoid
elektronik lebih murah dan lebih hemat
Untuk mengendalikan suatu sistem ruangan dibanding komponen-komponen
pneumatik bisa dilakukan dengan kendali listrik. pneumatik.
Pemilihan solenoid, didasarkan atas
Hal tersebut dimungkinkan karena adanya katup
besarnya tegangan kerja dari kumparannya.
elektro-pneumatik yang disebut katup solenoid
Tegangan kerja yang dipergunakan oleh
atau sering hanya disebut solenoid saja. Solenoid kumparan solenid adalah: 12 Volt, 24 Volt, 50
terdiri atas sebuah kumparan kawat yang bila Volt, 110 Volt, 240 Volt dan 440 Volt. Untuk lebih
dialiri listrik akan menghasilkan suatu medan amannya disarankan untuk memilih solenoid
dengan tegangan kerja yang kecil
magnet di sekelilingnya. Jika sebuah armatur dari
besi diletakkan dalam daerah medan magnet
6. Limit Switch
kumparan, makia armatur tersebut akan tertarik Saklar batas atau limit switch (LS)
ke arah kumparan. Gerakan armatur besi inilah merupakan saklar yang dapat dioperasikan
yang menjadi dasar beroperasinya katup solenoid. secara otomatis maupun nonotmatis. Limit switch
Skema diagram solenoid adalah seperti gambar yang bekerja secara otomatis adalah jenis limit
switch yang tidak mempertahankan kontak,
berikut.
sedangkan limit switch yang bekerja non-otomatis
adalah limit switch yang tidak mempertahankan
kontak.
Kontak - kontak dalam limit switch sama
seperti kontak – kotak yang terdapat pada tombol
tekan, yaitu memunyai kontak Normally Open
(NO) dan kontak Normally Closed (NC).
3. Energi yang digunakan unruk isyarat benda sudah diangkat, roller dari limit switch
pengendalian dengan listrik lebih kecil keposisi semula, demikian pula kedudukan
dibanding jika digunakan isyarat pneumatik. kontak - kontaknya.
14 Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.1
Januari - Juni 2010
F. METODOLOGI PENELITIAN
ANALISIS PERMASALAHAN
Pengumpulan data yang berkaitan dengan masalah yang harus
dipecahkan, analisis masalah, riset dan penelitian semua
kemungkinan
pengembangan yang ada
PELAKSANAAN
Pembuatan prototip berdasar proses perencanaan dan perancangan
disertai struktur penunjang dan perangkat keras lain yang
dibutuhkan
5 1 3
yang mampu melakukan kerja secara cepat dan Model unit pengampelas kayu yang
presisi, disamping itu dapat dipakai untuk sarana dikembangkan adalah:
modul pembelajaran mahasiswa khususnya di
bidang kontrol pneumatik.
2
7
4
8
6
9 silinder
10 gerak ganda
1
pengampelas
cm
60
70 cm
100 cm
K e te ra n g a n g a m b a r :
1 . M e ja : se b a g a i la n d a sa n a la t p e ra g a
2 . R e l P e n ya n g g a : se b a g a i te mp a t mo d u l
3 . M o d u l K a tu p tu a s 3 lu b a n g
4 . M o d u l K a tu p se le n o id 5 /2 te ka n a n b o la k-b a lik
5 . M o d u l te rmin a l su m b e r d a ya D C
6 . P e n g a tu r ke d u d u ka n ta b u n g
7 . T a b u n g silin d e r g e ra k g a n d a
8 . B a lo k p e n g a mp e la s
9 . P e n je p it b a lo k d u d u ka n
1 0 . D u d u ka n te mp a t o b ye k yg a ka n d ia m p e la s
Dari gambar tersebut dengan menarik hasil kali jarak tegak lurus terhadap poros
garis diagonal ruang maka titik tengah sebagai dengan gaya. Jika kondisi benda setimbang maka
letak berat dapat diketahui terletak pada titik jumlah momen sama dengan nol.
15,,1,0,75. ∑τ A = 0
Ada dua macam perancangan untuk
F x l1 – m x l2 = 0
palang pintu kereta api. Pada rancangan pertama,
sesuai gambar rencana, dimisalkan AB adalah F x 5 - 0,09 x 15 =0
batang balok, O adalah poros, m adalah massa F = 0,27 kg
balok dan DE panjang tabung pneumatik. Jika
diinginkan balok akan membuka dengan sudut F
0,46
F =
`
D 1,7
A F = 0,27 kg
7 B
1
O 5 D
m
C E
11.1
∑τ o = 0 T ab u n g g erak g an d a
τ1 − τ 2 = 0
Fy . Ao – m . CO = 0
(Cos α . F ).AO – m .Co = 0
5
Besarnya sudut α adalah sin θ = K a tu p 3 lu b a n g
12,2 s e le n o id
= 0.24
θ = 24,10
R a n c a n g a n 2 d e n g a n 2 k a tu p s e le n o id 3 lu b a n g & ta b u n g
cos 24,1 . F . 5 – 0,09 . 10 = 0 g e ra k tu n g g a l
0,9 . 5 F = 0,9
F = 0,2 kg
Tabung
gerak ganda
Pengatur
aliran
1
t u n g g a l s e le n o i d 5 lu b a n g
Tabung
gerak ganda
Relai 1
Relai 2
+24 +12
yang tidak bergerak dan ditempatkan di atas
V V
-
papan persegi berukuran 15 x 15 cm terbuat dari
Sensor reset 3 &
+12 4 Relai utam a
V
Lim it switch 3
Lim it switch 4
multiplek sebagai tempat kaleng/botol. Botol
+12
V
Ke lampu
Relai 3
kemudian dijepit dengan alat penjepit/pencekam
Relai 4 Ke
pneumatik
-
yang berukuran setengah lingkaran yang dapat
Rangkaian pengendali komponen pneumatik dengan saklar magnetik
digerakkan dengan penggerak silinder/tabung
pneumatik. Setelah itu tutup botol dibuka dengan
Gambar 18. Rancangan Sistem Pengendali
menggunakan lubang pengungkit dengan sekali
gerakan. setelah tutup botol terbuka, pembuka
g.3.3 model unit sistem palang pintu kereta
api kembali mundur ke posisiya seperti semula.
1 Gerakan maju mundur pengungkit/pembuka ini
digerakkan dengan menggunakan penggerak dari
T abung gerak ganda
Gambar 19. Model Unit Sistem Palang Pintu o Silinder 1 maju menjepit kaleng
Kereta Api o Silinder 2 maju membuka tutup botol
o Silinder 2 mundur kembali ke posisi
G.4. RANCANG BANGUN SISTEM PEMBUKA
semula
TUTUP BOTOL
o Silinder 1 mundur kembali ke posisi
Blok sistem yang dikembangkan untuk semula
sistem pembuka botol adalah:
Jurnal Teknik Elektro Vol. 2 No.1 21
Januari - Juni 2010
2. Katup 5/2 tekanan bolak-balik. kereta api dan pembuka tutup botol.
b. Perencanaan dan pembuatan modul sistem
3. Katup 3/2 tuas rol/roda dengan kembali
pneumatis dilakukan dengan menggunakan
bebas.
pendekatan-pendekatan teoritis sebelum
4. Katup 2/2 beroda.
tahap realisasi agar tidak banyak persoalan
5. Katup tuas 5/2.
dan tidak menyita waktu pada saat
6. Katup pengatur aliran.
diwujudkan.
7. Motor listrik. c. Pemahaman fungsi sistem pneumatis bagian
Gambar model atau desain modul per bagian secara detil sangat membantu
rancang bangun modul pembuka tutup botol dalam pengimplementasian rancangan
berbasis pneumatik adalah seperti pada gambar sistem.
21. d. Pengujian modul sistem dilakukan dengan
checklist form. Checklist form berisi data-data
Air regulator
Katup 5/2Tekanan bolak-balik
Katup pengatur alirn
tentang kondisi modul saat dijalankan,
Keran selang
dimana pada pengujian ini akan bisa
Silinder kerja ganda
0V
Power supply
0V
bekerja sesuai rencana untuk dasar
12 v
I. DAFTAR PUSTAKA
Elektro UNNES.
Elektro UNNES.
Biografi