Anda di halaman 1dari 7

GEOMETRI PADA BIDANG , VEKTOR

A. KURVA BIDANG : PENYAJIAN SECARA PARAMETRI

Suatu kurva bidang ditentukan oleh sepasang persamaan parameter

x = (f(t), g(t)), dan y = g(t), t∈I

dengan I adalah selang waktu. Sepasang fungsi bersama

interval waktu I seperti di atas disebut parameterisasi dari kurva.

Misalkan I = [a,b]. Maka

titik P(f(a), g(a)) disebut titik awal, dan

titik Q(f(b), g(b)) disebut titik akhir. Jika P=Q, maka kurva disebut kurva tertutup.

Jika untuk t yang berbeda menghasilkan titik yang berbeda (kecuali mungkin untuk t
= a dan t = b), maka disebut kurva sederhana.

Menghilangkan Parameter

•Untuk mengenali kembali sebuah kurva yang ditentukan oleh persamaan parameter,
sebaiknya parameter tersebut dihilangkan. yaitu dengan menyelesaikan persamaan
untuk t dan mensubstitusikannya ke dalam persamaan yang lain.

CONTOH : Hilangkanlah parameter t dari persamaan

Kemudian tentukan bentuk kurva dan gambar grafiknya!!

Penyelesaian : Dari persamaan kedua kita peroleh t = y + 3 , substitusi ke pers (1),


maka diperoleh :

Atau
Persamaan diatas dikenal sebagai parabol dengan puncak di (-1,-4) dan terbuka ke
kanan.

Tabel

T x Y
-2 0 -5
-1 -1 -4
0 0 -3
1 3 -2
2 8 -1
3 15 0

Grafik

SIKLOID
• Sikloid adalah suatu kurva yang dibentuk oleh sebuah titik P pada bagian terluar dari
sebuah roda ketika roda tersebut berputar di sepanjang garis lurus tanpa tergelincir.

Contoh : Tentukan persamaan parametrik untuk sebuah

sikloid.

Diperoleh persamaan parametrik untuk sikloid sbb :

x = a(t – sin t), y = a(1 – cos t)

KALKULUS FUNGSI YANG DITENTUKAN DALAM BENTUK PARAMETER


Berfungsi untuk menghitung kemiringan garis singgung sebuah kurva yang
persamaannya ditentukan dalam bentuk parameter tanpa melenyapkan paramater
tersebut.

Teorema A

Andaikan f dan g fungsi – fungsi dari t yang turunannya kontinu dari

pada selang . maka persamaan parameter

Mendefinisikan y sebagai fungsi dari x dan

Contoh Soal :

Tentukan turunan pertama dan kedua, yaitu dy/dx dan


, untuk fungsi yang ditentukan oleh :

Hitung turunan itu untuk t=π/6 !!!!!!

Penyelesaian :
Sehingga untuk t=π/6 diperoleh :

B. VEKTOR PADA BIDANG : PENDEKATAN SECARA GEOMETRI

Vektor digunakan untuk menyatakan besaran – besaran yang memiliki arah dan besar.

Contoh besaran paling dikenal yang dinyatakan dengan menggunakan vektor adalah
gaya, kecepatan dan percepatan.

Secara grafis, vektor-vektor disajikan oleh ruas garis ‘berarah’ atau anak panah: besar
dinyatakan oleh panjang ruas garis, dan arah dinyatakan oleh arah yang ditunjuk oleh
anak panah. Tapi anak panah ini belum memuat informasi tentang lokasi vektor.

Jadi, setiap anak panah dengan panjang sama dan arah yang sama menyajikan vektor
yang sama (ekivalen).

Operasi Aljabar atas Vektor


Seperti halnya bilangan, vektor juga mengenal operasi-operasi.

Hasil penjumlahan vektor u dan v, yaitu u+v diperoleh menggeser salah satu vektor

sehingga pangkalnya berimpit. Terbentuklah Sebuah jajar genjang. Maka, u+ diwakili


diagonal yang berawal dari ekor u (atau v).

Cara lain adalah dengan menggeser u sehingga pangkalnya berimpit dengan

ujung vektor v.

Jika u sebuah vektor maka, 3u adalah vektor dengan arah sama namun panjangnyA
tiga kali vektor semula. Sedangkan –2u adalah vektor dengan panjang dua panjang
vektor u dan arahnya berlawanan dengan arah u.

Secara umum, bila k bilangan real, maka ku adalah vekto yang panjangnya |k| kali
panjang vektor u dan arahnya searah dengan u bila k > 0 dan berlawanan arah dengan
u bila k < 0.

Vektor nol 0 adalah yang tak memiliki arah. Vektor ini adalah unsur identitas
penjumlahan, yaitu u + 0=u, untuk tiap u.

Selisih dua vektor u-v didefinisikan sebagai berikut.

u – v = u + (-1) v
Notasi: menyatakan vektor yang berpangkal di titik dan ujungnya

ada di .

Notasi: PQ menyatakan vektor yang berpangkal di titik P dan ujungnya

ada di Q .

C. VEKTOR PADA BIDANG : PENDEKATAN SECARA ALJABAR

Di sini, vektor dipelajari dengan pendekatan aljabar.

Pertama harus dicari penyajian aljabar dari vektor. Sebelumnya vektor diwakili oleh
anak panah atau ruas garis berarah yang terletak pada suatu bidang. Berikan sebuah
sistem koordinat pada bidang tersebut, yaitu sistem koordinat Kartesius. Maka kita
memperoleh koordinat dari pangkal dan ujungnya, yaitu Q (q1, q2) dan P(p1, p2).

Maka vektor tersebut diwakili oleh

〈 p1- q1, p2 -q2 〉= 〈 u1,u2 〉

Maka, vektor tersebut ekivalen dengan vektor berpangkal

di 0·0,0Ò dan ujungnya di U 〈 u1,u2 〉.

Pendekatan ini mempunyai keuntungan bahwa konsep vektor dengan mudah dapat
diperluas dengan sangat mudah ke dimensi yang lebih tinggi. Misalnya vektor
berdimensi n dinyatakan sebagai n bilangan terurut (ntuple), 〈u1,u2 ,u3 ,…,un〉

Operasi Atas Vektor


Bilangan u1 dan u2 disebut komponen dari vektor 〈 u1,u2 〉. Dua
vektor u = 〈 u1,u2 〉 dan v = 〈 v1,v2 〉 disebut sama atau ekivalen
bila u1 = v1 dan u2 = v2 .

D. FUNGSI BERNILAI VEKTOR DAN GERAK SEPANJANG KURVA


E. KELENGKUNGAN DAN PERCEPATAN

Anda mungkin juga menyukai