Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PREVENTIVE MAINTENANCE
HOUSING BEARING PADA MESIN ROLL SIZEPRESS
DI PT. FAJAR SURYA WISESA TBK
BEKASI

Disusun Oleh:
Nama : Helmi Restyantoro Putro
NIM : 161182
Program Studi : Teknik Mesin

AKADEMI TEKNOLOGI WARGA


SURAKARTA
2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PREVENTIVE MAINTENANCE
HOUSING BEARING PADA MESIN ROLL SIZEPRESS
DI PT. FAJAR SURYA WISESA TBK
BEKASI

Disusun Oleh:
Nama : Helmi Restyantoro Putro
NIM : 161182
Program Studi : Teknik Mesin

Mengetahui dan mengesahkan


Bekasi, 9 Agustus 2019

Kepala Departemen HRD Pembimbing Industri

Linda Laulendra Yusuf Efendi

2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PREVENTIVE MAINTENANCE
HOUSING BEARING PADA MESIN ROLL SIZEPRESS
DI PT. FAJAR SURYA WISESA TBK
BEKASI

Disusun Oleh :
Nama : Helmi Restyantoro Putro
NIM : 161182
Prodram Studi : Teknik Mesin
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah disetujui, dan disahkan menjadi
syarat menyelesaikan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan pada tanggal,

Menyetujui
Ketua Program Studi Dosen Pembimbing
Teknik Mesin

Agung Supriyanto, ST, MT Sriyanto, ST, MT


NIDN : 0613077501 NIDN : 0623078004
Mengesahkan
PD.1 Bidang Akademik

Drs. Rahmat, MT
NIDN :002503680

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan
laporan praktek kerja lapangan tepat waktu. Praktek kerja lapangan ini merupakan salah satu
persyaratan menyelesaikan mata kuliah praktek kerja lapangan yang wajib ditempuh di
semester 6. Laporan praktek kerja lapangan ini disusun untuk melengkapi praktek kerja
lapangan yang telah di laksanakan di PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. yang berlokasi Jl.
Kampung Gardu Sawah, Desa Kalijaya, Cibitung, Kalijaya kec. Cikarang Barat, Bekasi, Jawa
Barat 17520.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di PT Fajar Surya Wisesa Tbk. yang
berlangsung mulai tanggal 6 Februari 2019 hingga 6 Agustus 2019. Pada waktu pelaksanaan
praktek kerja lapangan, penulis telah melakukan pengamatan terlebih dahulu dan mengambil
judul “PREFENTIVE MAINTENANCE HOUSING PADA MESIN ROLL SIZEPRESS”
Akhir kata penulis berharap semoga laporan praktek kerja lapangan ini dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan ilmu terhadap pembaca. Penulis menyadari
kekurangan laporan ini oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Surakarta, Agustus 2019

Helmi Restyantoro Putro

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................6
PENDAHULUAN...................................................................................................6
A. Latar Belakang..............................................................................................6
B. Tujuan...........................................................................................................7
C. Manfaat.........................................................................................................7
D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL..........................................................7
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN UMUM OBYEK PKL.........................................................................8
A. Sejarah Perusahaan.......................................................................................8
B. Organisasi Perusahaan................................................................................11
C. Peraturan.....................................................................................................11
D. Kegiatan atau Jenis Usaha...........................................................................12
E. Ruang Lingkup Yang Diamati....................................................................12
BAB III..................................................................................................................13
PELAKSANAAN PKL..........................................................................................13
A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................13
B. Kegiatan PKL...............................................................................................16
BAB IV..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
A. Ringkasan Materi........................................................................................20
B. Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Praktek kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam
kurikulum program pendidikan diploma (D3) Teknik Mesin, Akademi Teknologi
Warga Surakarta dengan bobot 3 SKS (Satuan Kredit Semester), dan dapat dilakukan di
sebuah Perusahaan yang disetujui oleh Kepala Program Studi Teknik Mesin.
Melalui Praktek Kerja Lapangan ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan
teori-teori ilmiah yang diperoleh dibangku akademik yang berguna untuk menganalisa
dan memecahkan masalah yang ada di lapangan, serta memperoleh pengalaman yang
berguna dalam perwujudan pola kerja yang akan dihadapi nantinya. Perusahaan yang
menjadi pilihan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku kuliah adalah
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. yang berlokasi Jl. Kampung Gardu Sawah, Desa
Kalijaya, Cibitung, Kalijaya kec. Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat 17520.
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat teknologi yang digunakan di perushaan
dan sebagai bekal pengetahuan bagi mahasiswa dalam dunia kerja. Dalam Praktek
Kerja Lapangan mahasiswa dapat melihat serta melakukan perawatan dan perbaikan
yang ada didalam perusahaan. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat
bekerja dengan terampil, disiplin, kreatif, tekun dan jujur sesuai dengan bidang
pekerjaan yang dihadapi sehingga mampu melaksankan tugas dan bertanggung jawab
dimasa yang akan datang.
Penulis memilih perusahaan ini dikarenakan ingin mendalami tentang mesin
diesel, disisi lain perusahaan ini dapat memberikan ilmu untuk penulis tentang bagai
mana cara memperbaiki komponen pada beberapa mesin. Karena PT. Fajar Surya
Wisesa Tbk. sesuai SOP yang di mana peralatan serta suku cadang yang memadai
sehingga penulis dapat mempelajari tentang cara pembongkaran, cara perbaikan dan
melakukan pemasangan. Dibengkel penulis juga dapat mengetahui tentang perkerjaan
lainnya seperti repair roll, repair pompa/vacuum mengganti komponen yang sudah
rusak, dan masih banyak pengetahuan yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.

6
B. Tujuan

Adapun tujuan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui alur perbaikan dalam bengkel di perusahan
2. Mengetahui dan mempelajari preventive maintenance pada housing bearing roll
selama PKL di PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
3. Melakukan prefentive maintanance pada housing bearing roll

C. Manfaat

Adapun manfaat dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mendapat pengalaman kerja yang sesungguhnya
2. Menambah pengetahuan dan wawasan, khususnya dalam bidang
3. Menambah pengetahuan dan wawasan didalam proses perbaikan pada banyak hal
yang ada pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
4. Dengan adanya praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat
menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan perusahaan untuk
memperluas wawasan.

D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL

1. Waktu

Waktu di gunakan untuk melaksanakan praktek kerja lapangan ini dimulai dari
tanggal 6 Februari - 10 Agustus 2019. Dengan sistem kerja 6 hari kerja, hari senin-
jum’at dimulai dari pukul 08.00 - 16.00 WIB, dan hari sabtu dimulai pukul 08.00 –
14.30.
2. Tempat

Tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan di PT. Fajar Surya Wisesa Tbk yang
berlokasi Jl. Kampung Gardu Sawah, Desa Kalijaya, Cibitung, Kalijaya kec.
Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat 17520.

7
BAB II
TINJAUAN UMUM OBYEK PKL
A. Sejarah Perusahaan

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. didirikan tahun 1988 bergerak dibidang percetakan
kertas yang mempelopori industri kertas kemasan. Perusahaan ini menyediakan bahan
baku bagi perusahaan lain untuk diproduksi menjadi kemasan.
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. pada awalnya menggunakan 1 mesin yaitu Paper
Machine 2 (PM2). Mesin tersebut dioperasikan sejak tahun 1989 yang menghasilkan
produk unggulan berupa KLB (Kraff Liner Board) dengan kapasitas produksi 150.000
ton/tahun. KLB biasanya digunakan untuk lapisan dalam dan luar lembar dan box
corrugated. Selain itu produk ini juga digunakan untuk pengemasan dalam proses
transportasi.
Pada tahun 1990 mendirikan 1 mesin yaitu Paper Machine 1 (PM1) yang
menghasilkan produk utama berupa CDB (Coated Duplex Board) dengan kapasitas
produksi 150.000 ton/tahun. CDB biasanya digunakan sebagai bahan baku produksi
material kemasan. Produk ini memiliki lapisan atas putih dan lapisan bawah abu-abu
yang halus. Selain itu, produk ini juga digunakan untuk pengemasan display.
Pada tahun 1994 mendirikan 1 mesin yaitu Paper Machine 3 (PM3) yang
menghasilkan produk utama berupa CMP (Corrugating Medium Paper) dengan
kapasitas produksi 150.000 ton/tahun. CMP digunakan sebagai lapisan tengah lembar
corrugated dengan tekstur bergelombang yang mampu menyerap benturan dan
memperkuat daya tumpuk. Selain itu produk ini juga digunakan untuk pengemasan
dalam proses transportasi. Selain mendirikan PM3 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. juga
mendirikan sebuah pembangkit listrik 1 dengan daya listrik 32.5 MW.
Pada tahun 2006 mendirikan 1 mesin yaitu Paper Machine 7 (PM7) yang
menghasilkan produk utama berupa berupa KLB (Kraff Liner Board) dengan kapasitas
produksi 300.000 ton/tahun. KLB biasanya digunakan untuk lapisan dalam dan luar
lembar dan box corrugated. Selain itu produk ini juga digunakan untuk pengemasan
dalam proses transportasi. Selain mendirikan PM7 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. juga
mendirikan sebuah pembangkit listrik 2 dengan daya listrik 32.5 MW.
Pada Tahun 2011 mendirikan 1 mesin yaitu Paper Machine 5 (PM5) yang
menghasilkan produk utama berupa CMP (Corrugating Medium Paper) dengan
kapasitas produksi 250.000 ton/tahun. CMP digunakan sebagai lapisan tengah lembar

8
corrugated dengan tekstur bergelombang yang mampu menyerap benturan dan
memperkuat daya tumpuk. Selain itu produk ini juga digunakan untuk pengemasan
dalam proses transportasi.
Pada Tahun 2017 mendirikan 1 mesin yaitu Paper Machine 8 (PM8) yang
menghasilkan produk utama berupa CMP (Corrugating Medium Paper) dengan
kapasitas produksi 250.000 ton/tahun. CMP digunakan sebagai lapisan tengah lembar
corrugated dengan tekstur bergelombang yang mampu menyerap benturan dan
memperkuat daya tumpuk. Selain itu produk ini juga digunakan untuk pengemasan
dalam proses transportasi.
Perbedaan dari ketiga mesin ini adalah pada lapisan produk yang dihasilkan unit
mesin 1 memproduksi CDB dengan 5 lapisan, unit mesin 2 memproduksi KLB dengan 3
lapisan, sedangkan unit 3 mesin 3 memproduksi CMP yang hanya terdiri dari 1 lapisan.
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. bergerak dalam bidang usaha kertas untuk kemasan
karena melihat peluang bisnis dari sektor ini begitu besar. Sebagian besar produk yang
ada dipasaran menggunakan bahan baku kertas untuk kemasan luar seperti produk odol,
sabun, biskuit dan sebagainya. Kemasan luar suatu produk akan menjadi nilai tersendiri
bagi pembeli. Kualitas kemasan yang baik dan menarik akan menambah daya jual suatu
produk.
Perusahaan ini mempunyai spesialisasi dalam menggunakan kertas daur ulang
untuk menghasilkan kertas yang bermutu tinggi. Selain itu 100 % recicle dari bahan baku
adalah bubur kertas bekas. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. berpandangan bahwa untuk
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan membangun bisnis yang sukses tidak
perlu menghancurkan lingkungan. Hal ini memberi bukti bahwa PT. Fajar Surya Wisesa
Tbk. adalah perusahaan yang ramah lingkungan serta turut serta menanggulangi populasi
lingkungan.
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. didukung oleh 1704 karyawan yang bekerja sama
dalam menghasilkan kertas berkualitas tinggi. Perusahaan ini telah mendaur ulang kertas
sebesar 1.500.000 ton tiap tahunnya. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk telah tumbuh menjadi
perusahaan yang besar dengan konsumenya berasal dari internasional maupun domestik.
Hal ini ditandai dengan terdaftarnya PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. dalam jakarta Stock
Exchange pada tahun 1994. Produknya telah diekspor ke negara lain seperti Cina,
Jepang, India Arab Saudi, Malaysia, Eropa dan lain sebagainya.

9
Visi Dan Misi PT Fajar Surya Wisesa Tbk

Visi PT Fajar Surya Wisesa Tbk


Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan kertas kemasan berskala dunia yang
meningkatkan nilai dan kualitas produknya melalui proses manufaktur dengan daur ulang
secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.

Misi PT Fajar Surya Wisesa Tbk


Misi perusahaan adalah mempertahankan posisi sebagai salah satu produsen kertas
kemasan terdepan di indonesia dengan memanfaatkan peluang dan permintaan untuk
produk konsumen dan industri baik di indonesia maupun kawasan sekitarnya.

10
B. Organisasi Perusahaan

Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan

C. Peraturan
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) mahasiswa harus menaati
peraturan yang berlaku di PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. antara lain:

a) Jam kerja mahasiswa yaitu senin-jum’at jam 08.00 - 16.00, sabtu jam 08.00 - 14.30
dan istirahat 1 jam pada hari senin - sabtu jam 12.00 - 13.00, jum’at 11.30 13.00
b) Mahasiswa wajib menggunakan helmet
c) Mahasiswa wajib menggunakan safetyshoes
d) Mahasiswa menggunakan pakaian kerja
e) Mahasiswa menaati peraturan yang berlaku di PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.

D. Kegiatan atau Jenis Usaha

PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
daur ulang 100 % ricycle dan penghasil kertas, dan sebagai salah satu produsen kertas

11
terbesar di Indonesia dalam skala penghasilan pertahun yang mencapai
1.500.000ton/tahun.

E. Ruang Lingkup Yang Diamati


Periode PKL 6 February 2019 – 6 Mei 2019
Workshop (machining)
Ruang lingkup yang diamati selama berada di workshop/machining yaitu
menerima daftar job spare part dari mekanik untuk dikerjakan dengan mesin bubut
dan Milling, melakukan proses grinding roll yang digunakan untuk pressing
pembuatan kertas, melakukan pengelasan terhadap pulper yang aus dan rotor yang
rusak, melakukan perbaikan pada pompa-pompa tertentu dan assembling.

Periode PKL 7 Mei 2019 – 10 Agustus 2019


Mechanic
Ruang lingkup yang diamati mahasiswa adalah ruang lingkup proses
pengecekan, perbaikan, pengukuran, ketersediaan spare part, pembongkaran, dan
pembersihan.

12
BAB III
PELAKSANAAN PKL
A. Tinjauan Pustaka
Workshop (machining)
Workshop/machining merupakan suatu bagian yang digunakan untuk memperbaiki
komponen mesin yang rusak.
Pada bagian machining ini terdiri dari beberapa area diantaranya:
1. Mesin Grinding roll yaitu mesin yang digunakan untuk proses grinding atau polesing
pada roll kertas yang mengalami kerusakan. Tujuan grinding ini untuk menghaluskan
roll sesuai ukuran yang ditentukan. Alat yang digunakan untuk mengukur kehalusan
roll tersebut RA(roughness average) dengan satuan yang digunakan micron yaitu
seperseribu milimeter (1/1000).
2. Las (welding) yaitu teknik penyambungan logam dengan mencairkan sebagian logam
induk dan logam pengisi dengan atau tanpa logam penambah dan tekanan yang
menghasilkan logam kontinyu. Welding merupakan salah satu kegiatan yang termasuk
dalam proses assembly. Pada bagian pengelasan ini untuk memperbaiki diantaranya
rotor pulper, rotor alpha screen, rotor reject sortir dan dll.
3. Mesin Gerinda pisau yaitu mesin yang digunakan untuk membuat atau menggerinda
pisau yang digunakan dalam pemotongan finishing kertas yang berupa lembaran
maupun gulungan. Tujuan menggerinda pisau ini untuk penajaman mata pisau. Mesin
ini menggunakan batu gerinda dengan gerakan horizontal menyamping (kanan kiri)
dan bentuk sudut mata pisau bisa diatur sesuai ukuran yang ditentukan
4. Mesin perkakas yaitu mesin yang digunakan untuk membuat atau memperbaiki bagian
mesin dan spare part yang rusak. Mesin perkakas ini terdiri dari mesin bubut, mesin
milling, dan mesin pemotong (gergaji) bahan material.
5. Refurbish yaitu bagian yang digunakan untuk merawat atau memperbaiki dan proses
assembly mesin yang rusak. Misalnya memperbaiki pompa vacuum, pompa scan,
pompa alhstroom, pompa pose (lebih dikenal dengan pompa sentrifugal), bearing
unit, mono pump, mesin bubut, mesin milling dll.

13
Mechanic
Mechanic merupakan suatu bagan yang ada pada suatu perusahaan yang berguna
untuk melakukan pengecekan pada komponen saat mesin berjalan atau dinamakan
preventive maintenance, melakukan perbaikan pada mesin yang dinamakan corretive
maintenance dan memprediksi usia mesin, mengetahui kerusakan pada mesin, dan
menentukan ketetapan maintenance rutin yang dinamakan predictive maintenance.
1. Preventive maintenance
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk pengecekan suatu komponen pada suatu
mesin ataupun pengecekan pada mesin itu sendiri. Preventive maintenance di bagi
menjadi beberapa bagian, yaitu : preventive maintenance bagian stock preparation,
preventive maintenance pada PM, dan preventive maintenance bagian finishing.
Kegiatan preventive tersebut yaitu, preventive bagian housing bearing yang cara
pengecekan bearing pada housing roll saat mesin berjalan. Maintenance menurut tingkat
kerusakan :
Maintenance Ringan, yaitu proses perawatan yang dapat dilakukan secara cepat atau
tidak perlu waktu yang lama.
Maintanance Berat, yaitu suatu proses perawatan yang dilakukan dengan waktu yang
lama dan mengakibatkan suatu mesin harus berhenti beroprasi.
Apabila seorang mekanik mendapatkan laporan dari seorang operator mengenai
suatu kerusakan atau sudah jadwal untuk melakukan suatu maintenance ada suatu
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
melakukan pekerjaan.

SOP Maintenance PT. Fajar Surya Wisesa Tbk:


a) Ijin pelaksanaan maintenance
b) Persiapan
c) Pelaksanaan
d) Finishing

14
Contoh pekerjaan preventive maintenance :
a) Housing Bearing Roll
Housing bearing roll merupakan salah satu bagian dari roll yang fungsi
utamanya sebagai poros putaran dikarenakan terdapat bearing dan shaft roll.
Pada saat pengecekan housing bearing roll komponen yang akan dicek yaitu,
bearing, locknut, washer. Apabila saat pengecekan pada housing bearing roll
ditemukan komponen yang rusak maka dilakukanlah perbaikan. Macam-
macam kerusakan yang terjadi pada housing bearing roll yaitu bearing rusak
karena kekurang grease, dan locknut aus karena ulir pada locknut rusak.

Gambar 1. Housing bearing roll


Cakupan pekerjaan :
Lepas penutup housing bearing, selanjutnya lepas locknut, selanjutnya
lepas washer, setelah washer terlepas kemudian lepas bearing.
2. Corrective maintenance
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan pada suatu komponen
maupun pada saat komponen masih menempel pada mesin maupun komponen yang
sudah terpisah dari mesin. Shutdown merupakan langkah maintenance yang dilakukan
secara langsung pada mesin, dari kata shutdown sendiri yang berarti turn off mesin.
3. Predictive maintenance
Kegiatan ini dirancang untuk membantu menentukan kondisi peralatan dalam
layanan untuk memperkirakan kapan pemeliharaan harus dilakukan. Pendekatan ini
menjanjikan penghematan biaya daripada pemeliharaan preventive maintenance rutin
atau berbasis waktu, karena tugas dilakukan hanya jika diperlukan.

15
B. Kegiatan PKL
1. Alat Pelindung diri (APD)
merupakan Alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi
dan menjaga kesehatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi
bahaya atau resiko kecelakaan kerja. APD yang digunakan harus sesuai dengan
potensi bahaya dan resiko pekerjaannya sehingga efektif melindungi diri pekerja.
APD diantaranya:
a) Helm safety
Helm berfungsi untuk pelindung kepala agar terhindar dari benturan atau
kejatuhan barang dan yang lain, dan meminimalisir cidera yang akan mengenai
operator tersebut.
b) Masker
Masker berfungsi untuk melindungi saluran pernapasan ketika berada di
ruang kerja teruma tempat yang biasa mengeluarkan udara kotor dan berdebu.
c) Sarung Tangan
Sarung tangan berfungsi untuk melindungi telapak tangan saat mengangkat
atau menyentuh material yang permukaannya kasar, tajam, dan kotor.
d) Baju kerja
Baju kerja berfungsi untuk melindungi tubuh dari hal yang dapat
membayakan atau mengakibatkan kecelakaan kerja serta sebagai identitas
operator.
e) Sepatu Safety
Sepatu safety berfungsi sebagai pelindung kaki dari benturan benda tajam
dan meminimalisir kecelakaan kerja dari kejatuhan material.
f) Ear Plug
Ear plug berfungsi untuk melindungi gendang telinga dari suara bising saat
di area kerja yang mengakibatkan kerusakan pendengaran.
g) Kaca mata
Kaca mata berfungsi untuk menjaga mata agar tidak terkena percikan atau
debu pada saat penggerindaan.

16
2. Kegiatan yang dilakukan
a) Mengecek kondisi bearing
Bearing merupakan komponen yang berfungsi sebagai tumpuan dari
benda yang berputar, maka dari itu harus dilakukan preventive maintenance
pada bearing dengan mengecek kondisi bearing yaitu dengan melakukan
preventive maintenance pada housing bearing roll dan menlihat kondisi
bearing apakah masih bagus atau perlu diganti

Gambar 2. Bearing
Cakupan pekerjaan :
Melepas housing bearing roll, memutar bearing apakah masih bias
berputar atau tidak, kalua bias apakah saat bearing berputar, putaran bearing
terasa kasar atau tidak, kalua terasa kasar maka bearing harus diganti
b) Mengecek washer
Washer merupakan salah satu komponen pada housing bearing roll yang
memiliki fungsi untuk mengunci locknut selain itu washerjuga berfungsing
untuk pemisah antara dua komponen agar tidak bersentuhan langsung
komponen tersebut yaitu locknut dan bearing. Salah satu preventive
maintenance pada housing baering roll yaitu dengan mengecek kondisi
washer apakan masih bagus atau sudah rusak.

17
Gambar 3. Washer
Cakupan pekerjaan
Lepas housing bearing roll, mengecek kondisi washer apakah masih bagus
atau terjadi kerusakan, kalau terjadi kerusakan maka washer harus diganti,
tetapi penggantian washer mengikuti penggantian bearing, jadi apabila
bearing diganti maka washer juga diganti.
c) Mengecek kondisi lock nut
Locknut berfungsi sebagai pengunci washer agar washer tidak bergerak
bebas. Pengecekan pada locknut yaitu pada ulir dalam locknut, dan locknut
masih bagus atau sudah rusak.

Gambar 4. Lock Nut


Cakupan pekerjaan :
Lepas housing bearing roll, lepas lock nut, cek kondisi ulir lock nut, kalau
rusak harus diganti.

18
d) Mengecek kondisi grease
Grease berfungsi mengurangi gesekan dan mencegah keausan pada
komponen yang terlumasi oleh grease, maka dari itu pengecekan pada grease
sangat penting.
Cakupan pekerjaan :
Mengecek grease pada housing bearing roll apabila sudah tidak layak
pakai, maka grease harus diganti.

19
BAB IV
PENUTUP

A. Ringkasan Materi
Berdasarkan isi dari laporan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Alur perbaikan dalam bengkel di perusahan yaitu yang pertama ijin maintenance yang
kedua melakukan persiapan yang ketiga perbaikan atau maintenance yang keempat
melakukan pengecekan ulang
2. Macam-macam komponen pada housing bearing roll yang di maintenance yaitu
bearing, washer, locknut, grease.
3. Peventive meintenance yaitu pengecekan pada komponen mesin atau mesin itu sendiri
dan melaporkan kodisinya, korektive maintenance yaitu perbaikan serta perawatan
pada koponen atau mesin itu sendiri. Prediktive maintenance yaitu memprediksi usia
mesin, mengetahui kerusakan pada mesin, dan menentukan ketetapan maintenance
rutin.

B. Saran
Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis merekomendasikan berupa
saran sebagai berikut :
1. Team Work harus selalu dijaga dan meningkatkan kepedulian dalam bekerja kepada
rekan team
2. Meningkatkan kepedulian akan kebersihan lingkungan antara pekerja lainnya
3. Tidak capek untuk saling mengingatkan akan keselamatan bekerja tidak hanya dengan
rekan tim tapi dengan pekerja lainnya
4. Lebih meningkatkan aspek kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab.

20
DAFTAR PUSTAKA
BEARING UNIT CATALOG BOOK
Annual Report 2013,2015,2018 PT Fajar Surya Wisesa Tbk
Buku Panduan PKL Akademi Teknologi Warga Surakarta 2019.

21

Anda mungkin juga menyukai