di
PESONA ABIRUPA
JL.Bulungan no 76 kebayoran baru Jakarta selatan.
Laporan
Disusun oleh:
ii
MOTTO
iii
Kata Pengantar
Penyusunan laporan praktek kerja industri ini adalah salah satu syarat
untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun
diklat 2018/2019 dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa saya (penulis) telah
melaksanakan dan menyelasaikan praktek kerja industri di lembaga pendidikan
pesona abirupa
laporan ini dapat terbuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari
pihak pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
Penyusun mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dengan dasar itu
penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini
berguna, khususnya untuk penyusun dan Pembaca pada umumnya.
iv
BAB.I
Pendahuluan
Selain itu penulisan laporan prakerin ini sebagai salah satu syarat
utama untuk melanjutkan kekelas selanjutnya dan untuk mengikuti Ujian
Nasional dan Ujian Akhir Sekolah.
v
C. Alasan Pemilihan Judul.
I. BAB I PENDAHULUAN:
Terdiri dari :
a. Latar belakang PRAKERIN
b. Tujuan PRAKERIN
c. Sistematika penulisan.
d. Alasan pemilihan judul
e. Metode pengumpulan data.
V. BAB V PENUTUP
Terdiri dari :
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Daftar riwayat pustaka
d. Gambar kegiatan
vii
BAB.II
viii
TINJAUAN UMUM.
A. Sejarah singkat pesona abirupa
ix
D. Kegiatan Selama Prakerin
Kegiatan yang saya lakukan selama prakerin di LPK. Pesona abirupa
adalah sebagai berikut:
x
BAB.III
LANDASAN TEORI
3. Apa bedanya lembaga keterampilan dan pelatihan dengan program kursus dan
pelatihan
Lembaga pendidikan dan keterampilan merupakan satuan pendidikan
pendidikan luar sekolah (Nonformal) yang diselenggarakan bagi warga masya- rakat
yang memerlukan bekal untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah, dan atau
melanjutkan ke tingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan program
kursus dan pelatihan adalah jenis keterampilan yang di selenggarakan satuan
pendidikan PNF dalam hal ini lembaga kursus dan pelatihan, dalam setiap lembaga
kursus dan pelatihan dapat terdiri dari satu atau lebih program kursus dan pelatihan.
xi
B. Aspek prinsip prinsip pengelolaan LPK
LPK merupakan organisasi penyedia jasa pendidikan, kursus,
dan pelatihan yang dikelola secara otonom oleh pemimpin pengelola dibawah
pengendalian pemilik atau badan hukum penyelenggara. Asas otonomi ini
menimbulkan kemandirian yang merupakan implementasi dari karakter
kewirausahaan yang wajib dimiliki oleh para pemimpin pengelola LPK. Asas otonomi
dan kemandirian ini juga memberikan ruang gerak bagi pengelola LPK untuk
berkreasi dalam mengembangkan bisnis pendidikan, kursus, dan pelatihan dalam
koridor sistem perundang-undangan yang ada di Indonesia. LPK merupakan
organisasi yang melayani publik dalam penyediaan jasa pendidikan, kursus dan
pelatihan. Karena konsumennya adalah masyarakat umum maka lembaga ini harus
dikelola secara bertanggung jawab dan transparan. Pengelolaan secara bertanggung
jawab bermakna bahwa LPK harus dikelola berdasarkan norma, nilai, dan peraturan
perundangan yang ada di Indonesia. LPK harus taat norma, nilai, peraturan, dan
undang-undang yang berlaku khususnya yang bersentuhan dengan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Pengelolaan secara transparan
bermakna bahwa proses dan hasil kursus dan pelatihan harus dapat dibuktikan
melalui data dan dokumen yang tersimpan di LPK. Data dan dokumen ini dapat
ditelusuri keberadaannya melalui file dan dokumen dan terjamin kebenarannya Asas
tranparansi ini membuat LPK harus membangun sistem dokumentasi yang baik dan
siap ditunjukkan manakala diperlukan. LPK dipimpin oleh seorang pemimpin
pengelola sebagai penanggung jawab operasional lembaga. Sesuai peraturan
perundang-undangan, pimpinan pengelola LPK memiliki kualifikasi dan kompetensi
yang dipersyaratkan dalam standar. Pimpinan pengelola LPK minimal berpendidikan
SMA/sederajat dan memiliki kompetensi sebagai pengelola LPK Kepemilikan
sebagai pengelola LPK dapat dibuktikan dengan adanya sertifikat pengelola yang
dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Pengelola LPK. Pemimpin
pengelola bertanggung jawab kepada pemilik atau badan hukum penyelenggara
kursus dan pelatihan. Karena LPK melayani publik, maka pemimpin pengelola juga
berlewajiban melaporkan perkembangan organisasi yang dipimpinnya kepada
instansi pembina yang menaungi pendidikan, kursus, dan pelatihan. Untuk
menunjang aspek legal LPK perlu disiapkan folder dokumen khusus yang berisi:
akte pendiria LPK,
akte badan hukum penyelenggara LPK,
legalisasi dari Kemenkumham,
izin operasional LPK,
domisili,
rekening
keterangan penilaian kinerja, dan
surat keterangan lain yang berkaitan dengan aspek legal
xii
BAB.V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Praktek kerja industry membuat siswa dapat belajar langsung di sebuah
perusahaan seperti sedang bekerja nyata.
Serta untuk menambah ilmu praktek bekerja selain bekal ilmu teori dan
praktek dari sekolahan untuk pelatihan keterampilan.
2. SARAN-SARAN
Saran-saran dari saya kepada Giant Supermarket Blok M Plaza.yaitu
Daftar Pustaka
xiii
xiv