LP Ruptur Perineum
LP Ruptur Perineum
A. Ruptur Perineum
1. Pengertian
a. Superior: Dasar panggul yang terdiri dari Musculus Levator dan Musculus
Coccygeus.
b. Lateral: tulang dan ligament yang membentuk pintu bawah pinggul (exitus
pelvis):yakni dari depan kebelakang angulus subpubius, ramus ischiopubicus,
tuber ischiadicum, ligamentum Sacrotuberosum, os coccygis.
c. Inferior: kulitdan fascia (Oxorn, 2010).
2. Anatomi Perineum
Bila perdarahan masih berlangsung meski kontraksi uterus baik dan tidak
didapatkan adanya retensi plasenta maupun adanya sisa plasenta, kemungkinan
telah terjadi perlukaan jalan lahir (Taufan Nungroho,2012).
Tanda dan gejala robekan jalan lahir diantaranya adalah perdarahan,
darah segar yang mengalir setelah bayi lahir, uterus berkontraksi dengan baik,
dan plasenta normal. Gejala yang sering terjadi antara lain pucat, lemah, pasien
dalam keadaan menggigil (Mochtar, 2005).
f. Kedua tepi kulit dijahit menjadi satu dengan jahitan subculus menerus
atau jahitan terputus yang disimpulkan secara longgar.
12. Komplikasi
Resiko komplikasi yang mungkin terjadi jika ruptur perineum tidak segera
diatasi, yaitu:
a) Perdarahan
Seorang wanita dapat meninggal karena perdarahan pasca persalinan dalam
waktu satu jam setelah melahirkan. Penilaian dan penataksanaan yang
cermat selama kala satu dan kala empat persalinan sangat penting. Menilai
kehilangan darah yaitu dengan cara memantau tanda vital, mengevaluasi
asal perdarahan, serta memperkirakan jumlah perdarahan lanjutan dan
menilai tonus otot (Depkes,2006).
b) Fistula
Fistula dapat terjadi tanda diketahui penyebabnya karena perlukaan pada
vagina menembus kandung kencing atau rectum. Jika kandung kencing luka,
maka air kencing akan segera keluar melalui vagina. Fistula dapat menekan
kandung kencing atau rektum yang lama antara janin dan panggul,sehingga
terjadi iskemia (Depkes,2006)
c) Hematoma
Hematoma dapat terjadi akibat trauma partus pada persalinan karena
adanya penekanan kepala janin serta tindakan persalinan yang ditandai
dengan rasa nyeri pada perineum dan vulva berwarna biru dan merah.
Hematoma dibagian pelvis bisa terjadi dalam vulva perineum dan fosa
iskiorektalis. Biasanya karena trauma perineum tetapi bisa juga dengan
varikositasvulva yang timbul bersamaan dengan gejala peningkatan nyeri.
Kesalahan yang menyebabkan diagnosis tidak diketahui dan memungkinkan
banyak darah yang hilang. Dalamwaktu yang singkat, adanya
pembengkakan biru yang tegang pada salah satu sisi introitus di daerah
ruptur perineum (Martius, 1997).
d) Infeksi
Infeksi pada masanifas adalahperadangan di sekitar alat genitalia pada kala
nifas. Perlukaan pada persalinan merupakan tempat masuknya kuman ke
dalam tubuh sehingga menimbulkan infeksi. Dengan ketentuan meningkat
suhu tubuh melebihi 38℃, tanpa menghitung pireksia nifas. Setiap wanita
yang mengalami pireksia nifas harus diperhatikan, diisolasi, dan dilakukan
inspeksi pada traktus genetalis untuk mencari laserasi, robekan atau luka
episiotomi (Liwellyin,2001).
A. Persalinan
1. Pengertian
Tanda – tanda inpartu: a) Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih
kuat, sering dan teratur; b) Keluar lendir bercampur darah (show) yanglebih
banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks; c) Kadang – kadang,
ketuban pecah dengan sendirinya; d) Pada pemeriksaaan dalam,serviks
mendatar dan telah ada pembukaan
Faktor – faktor yang berperan dalam persalinan adalah:
a) Kekuatan mendorong janin keluar (power)
b) Faktor janin (passenger).
c) Faktor jalan lahir (passage)
d) Psikologi ibu
e) Penolong persalinan
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebutsebagai kala
pengeluaran bayi.
Gejala dan tanda kala dua persalinan: a) Ibu merasa ingin meneran
bersamaan dengan terjadinya kontraksi; b) Ibu merasakan adanya peningkatan
tekanan pada rectumdan/ atau vaginanya; c) Perineum menonjol; d) Vulva-
vagina dan sfingter ani membuka; e) Meningkatnya pengeluaran lendir
bercampur darah (APN,2012).
Pada saat hisdatang kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
meregang. Dengan his dan mengedan yang terpimpin, akan lahir kepala, diikuti
oleh seluruh badan janin (Mochtar,2012).
DAFTAR PUSTAKA
JNR-KR. (2011). Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta.
Rukiyah, yeyen & Lia Yulianti. (2010). Asuhan Kebidanan IV : CV. Trans Info
Media.
Suprida. (2012). Hubungan berat badan janin dan paritas dengan kejadian ruptur
perineum pada persalinan normal di BPS husniyati ZR
Palembang. Sumber http://poltekkespalembang.ac.id/userfiles/hubungan
berat badan janin dan paritas dengan kejadian rutur perineum pada
persalinan normal.pdf. Diakses 20 Oktober 2016.