Diamonium Posfat
Diamonium Posfat
PENDAHULUAN
1.2 RumusanMasalah
1.3 TujuanPerancangan
1.4 ManfaatPerancangan
1.6 KegunaanProduk
Diamonium Fosfat (DAP) adalah pupuk yang berbentuk butiran yang telah
Berdasarkan data yang dirilis dapat kita lihat bahwa kebutuhan pupuk
diamonium fosfat Indonesia cenderung meningkat. Produksi dalam negeri yang
sangat terbatas menjadi alasan utama mengapa pupuk diamonium fosfat harus di
impor dari luar negeri. Produksi diamonium fosfat Indonesia hanya dilakukan oleh
PT Petrokimia Gresik.
Berikut data produksi diamonium fosfat oleh PT Petrokimia Gresik tahun 2010-
2014, dilansir dari pupuk-indonesia.com
Tabel 1.2 Data Produksi Diamonium Fosfat Indonesia
2010 35.586
2011 24.610
2012 21.595
2013 71.491
2014 121.393
(Sumber: Pupuk Indonesia Holding Company, 2018)
ReaksiUtama:
2NH3+ H3PO4 (NH4)2HPO4
1. Bahan Baku
Asam Posfat = Jumlah Mol x BM x Harga
= 1 Kmol x 97,994 Kg/Kmol x Rp. 30.000,-Kg
= 97,994 Kg x Rp. 30.000,-,-Kg
= Rp. 2.939.820,-
Ammonia = Jumlah Mol x BM x Harga
= 1 Kmol x 17,031 Kg/Kmol x Rp. 7.183,86/Kg
= 17,031 Kg x Rp. 7.183,86/Kg
= Rp. 122.348,31,-
Total = Rp. 3.062.168,31,-
2. Produk
Diamonium Pospat = Jumlah Mol x BM x Harga
= 1 Kmol x 132,06 Kg/Kmol x Rp. 990.000/Kg
= 132,06 Kg x Rp. 990.000/Kg
= Rp. 130.739.400
Total = Rp. 130.739.400
Keuntungan = Produk – Bahan Baku
= Rp.130.739.400- Rp. 3.062.168,31,-
= Rp. 127.677.231,7,-
Dilihat dari Total Harga Bahan Baku dengan harga produk, dimana total harga
produk lebih besar dari harga bahan baku ,maka pabrik ini layak didirikan dengan
benefit (keuntungan) sebesar 97,6 %.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA