Dokumen - Tips Makalah-Boilerdoc
Dokumen - Tips Makalah-Boilerdoc
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Nama : RIZAL FAUZI
Npm : 1404310040
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat allah SWT yang telah
memberikan kesempatan, kesehatan dan karunia-Nya kepada kami yang tak terhingga
jumlahnya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Makalah
Mesin dan Peralatan Dasar ini ynag membahas tentang “Mesin Boiler”.
Pepatah mengatakan “ Tak ada gading yang tak retak” sama halnya dengan makalah
yang saya buat ini untuk itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan, walaupun
demikian kami berharap karya tuis ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi
masyarakat umum.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Boiler adalah bejana tertutup di mana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam
pada tekanan tertentu, kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Boiler ini dapat dioperasikan dengan sistem pembakaran single firing
maupun double firing yaitu pembakaran menggunakan 2 jenis bahan bakar, fuel
oil dan fuel gas. Bahaya yang paling besar adalah jika terjadi kegagalan pada
sistem supply fuel, dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mematikan
api dan pengurangan bahan bakar. Untuk menjaga fuel tetap terbakar dengan
sempurna dan untuk menghindari terjadinya banjir di dalam dapur karena fuel
tidak terbakar (tekanan fuel terlalu tinggi atau rendah) maka setiap dapur
mempunyai system safeguard dengan parameter Flow Fuel Oil (High atau Low
Flow). Bahan bakar yang digunakan boiler harus melalui beberapa tahapan
proteksi supaya bahan bakar oiler tersebut sesuai yang diinginkan. Sering
kali, inputan maupun outputan bahan bakar boiler baik fuel oil dan fuel gas
mengalami perbedaan tekanan dan perbedaan flow. Agar sistem didalamnya
bisa menjalankan fungsinya dengan baik tanpa mengalami adanya suatu
kegagalan, maka beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan antara lain
tingkat keamanan yang diperlukan untuk mengamankan proses.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Boiler
Boiler/ketel uap merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang
kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu
proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka volumenya akan meningkat
sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola
dan dijaga dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan
dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai
bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem
steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam
dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem,
tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan
yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
digunakan pada sistem.
Klasifikasi Boiler
Boiler/ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup
pada ujung pangkalnya dan dalam perkembangannya dilengkapi dengan pipa api
maupun pipa air. Banyak orang mengklasifikasikan ketel uap tergantung kepada
sudut pandang masing-masing.
Pada ketel pipa api, fluida yang mengalir dalam pipa adalah gas nyala
(hasil pembakaran), yang membawa energi panas (thermal energy), yang
segera mentransfernya ke air ketel melalui bidang pemanas (heating
surface). Tujuan pipa-pipa api ini adalah untuk memudahkan distribusi
panas (kalor) kepada air ketel.
Yang termasuk ketel mobil, adalah ketel yang dipasang pada pondasi yang
berpindah-pindah (mobile), seperti boiler lokomotif, loko mobil dan ketel
panjang serta lain yang sepertinya termasuk ketel kapal (marine boiler).
Gambar 2.4 Ketel mobil (mobile boiler)
Pada single tube steam boiler, hanya terdapat satu lorong saja, apakah itu
lorong api atau saluran air saja. Cornish boiler adalah single fire tube
boiler dan simple vertikal boiler adalah single water tube steam boiler.
Multi fire tube boiler misalnya ketel scotch dan multi water tube boiler
misalnya ketel B dan W dan lain-lain.
Gambar 2.8 Multi fire tube boiler
Bagian-Bagian Boiler
Pada garis besarnya water tube boiler terdiri dari:
2. Ruang kedua, merupakan ruang gas panas yang diterima dari hasil
pembakaran dalam ruang pertama. Dalam ruang ini sebagian besar
panas dari gas diterima oleh pipa-pipa air drum atas ke drum bawah.
Induced Draft Fan berfungsi sebagai penghisap abu dari gas bekas.
l) Alat-Alat Pengaman
4. Manometer
Manometer adalah alat pengukur tekanan uap didalam boiler
yang dipasang satu buah untuk penunjuk tekanan uap basah
(saturated) dan satu buah untuk tekanan uap kering (superheated).
(a) (b)
Gambar 2.26 (a) Automatic Feed Regulator (b) Water Level
Controller
7. Soot Blower
Ketentuan Umum
3. Hidupkan pompa air umpan dan buka keran buangan air pada
drum (blow down)
6. Hidupkan pendulum
11. Hidupkan forced draft fan dan dijaga agar tekanan udara dalam
ruang bakar (10 – 30 mm hg)
13. Pada tekanan 15 bar kerangan induk steam dapat dibuka secara
perlahan-lahan
2. Matikan fd fan
6. Matikan id fan
3. Tarik api
4. Tutup semua pintu setelah selesai tarik api agar udara dingin
tidak masuk ke dalam dapur
O2 =
1 3
( x 31,16 % ) ( x 30,29 %) = 30,5075 % = 0,305075 kg
4
+
N2 = 4 3 = 17,330 % = 0,17330 kg
( x 22,29 %)
1 4
( x 2,45 % )
Abu = 3 = 2,8275 % = 0,028275 kg
+ ( x 3,17 %)
4 4
1
( x 1,80 % ) = 100 % = 1,00 kg
+
4
Siklus Rankine
Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari
suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara
ditinjau dari fluida kerjanya yang mengalami perubahan fase selama siklus pada
saat evaporasi dan kondensasi, oleh karena itu fluida kerja untuk siklus Rankine
harus merupakan uap. Siklus Rankine ideal tidak melibatkan beberapa masalah
irreversibilitas internal. Irreversibilitas internal dihasilkan dari gesekan fluida,
throttling, dan pencampuran, yang paling penting adalah irreversibilitas dalam
turbin dan pompa dan kerugian-kerugian tekanan dalam penukar-penukar panas,
pipa-pipa, bengkokan-bengkokan, dan katup-katup.
Gambar 2.35 Diagram alir siklus Rankine dengan satu tingkat ekstraksi
Uap panas lanjut dari ketel memasuki turbin, setelah melalui beberapa
tingkatan sudu turbin, sebagian uap diekstraksikan ke deaerator, sedangkan sisanya
masuk ke kondensor dan dikondensasikan didalam kondensor. Selanjutnya air dari
kondensor dipompakan ke deaerator juga. Di dalam deaerator, uap yang berasal dari
turbin yang berupa uap basah bercampur dengan air yang berasal dari kondensor.
Kemudian dari deaerator dipompakan kembali ke ketel, dari ketel ini air yang sudah
menjadi uap kering dialirkan kembali lewat turbin.
Siklus Rankine terbuka pada boiler yang ada di Palm Oil Mill:
Sebagai fliuda kerja di ketel uap, umumnya digunakan air (H2O) karena
bersifat ekonomis, mudah di peroleh, tersedia dalam jumlah yang banyak, serta
mempuyai kandungan entalpi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan fluida
kerja yang lain.
1) Metode Langsung
Energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam)
dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler.
o
- Temperatur feed tank ( C)
o
- Temperatur daerator ( C)
o
- Temperatur out let steam ( C)
Bahan bakar adalah zat kimia yang apabila direaksikan dengan oksigen (O2) akan
menghasilkan sejumlah kalor. Bahan bakar dapat berwujud gas, cair, maupun
padat. Selain itu, bahan bakar merupakan suatu senyawa yang tersusun atas
beberapa unsur seperti karbon (C), hidrogen (H), belerang (S), dan nitrogen (N).
Kualitas bahan bakar ditentukan oleh kemampuan bahan bakar untuk
menghasilkan energi. Kemampuan bahan bakar untuk menghasilkan energi ini
sangat ditentukan oleh nilai bahan bakar yang didefinisikan sebagai jumlah energi
yang dihasilkan pada proses pembakaran per satuan massa atau persatuan volume
bahan bakar.
Nilai pembakaran ditentukan oleh komposisi kandungan unsur di dalam
bahan bakar. Dikenal dua jenis pembakaran (Ir. Syamsir A. Muin, Pesawat-
pesawat Konversi Energi 1 (Ketel Uap) 1988:160), yaitu:
Dirumuskan dengan:
uap air dari hasil pembakaran tidak ikut dihitung sebagai panas dari proses
Gas Asap
Reaksi pembakaran akan menghasilkan gas baru, udara lebih dari sejumlah
energi. Senyawa-senyawa yang merupakan hasil dari reaksi pembakaran disebut
gas asap.
Maka untuk menghitung berat gas asap pembakran perlu dihitung dulu
masing-masing komponen gas asap tersebut (Ir. Syamsir A. Muin,
Pesawat-pesawat konversi 1 (Ketel Uap) 1988:196):
Atau
3
Vg = 1,24 (9 H2) m /kgBB
Dimana :
3
Vg = Volume gas asap (m /kgBB)
C = Nilai carbon bahan bakar
S = Nilai Sulfur bahan bakar
H2 = Nilai Hidrogen bahan bakar
Perhitungan Efisiensi Boiler
Daya guna (efisiensi) boiler adalah perbandingan antara konsumsi panas
dengan suplai panas (Ir. Syamsir A. Muin, Pesawat-pesawat konversi 1
(Ketel Uap) 1988:223).
PENUTUP
Kesimpulan