Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Laporan Keuangan
keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Hal ini ditandai dengan
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
2. Auditing
a. Definisi Auditing
dari proses audit adalah laporan audit, yang merupakan bagian dari laporan
c. Tujuan Audit
secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang lazim. Tujuan utama audit laporan keuangan bukan
d. Standar Auditing
profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar ini adalah standar
auditing yang paling dikenal. Di Indonesia, standar ini terdiri dari Standar
1. Standar Umum
Standar umum berhubungan dengan kualifikasi atau seorang auditor dan
kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu :
a) Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor,
b) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor,
c) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan
audit di lapangan, yaitu :
3. Teori Kepatuhan
kepatuhan (compliance theory) Baron dan Bryne (1991: 387) dinyatakan bahwa :
paling lama 4 (empat) bulan setelah tanggal neraca (SAK, 2007:1.7), akan tetapi
bagi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dituntut untuk
laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan Keputusan Direksi
pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp. 1.000.000 (satu
juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan
ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus
juta rupiah).”
agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan
(SAK, 2007:8) dinyatakan bahwa tepat waktu merupakan salah satu kendala
utama, agar relevan informasi harus memiliki nilai prediktif dan nilai umpan balik
dan sekaligus pada saat yang sama harus disampaikan pada waktu yang tepat.
Salah satu tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah ketepatan waktu, yang
penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut (Givoly dan Palmon, 1982
variabel dummy, di mana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan
Keuangan
Laporan laba rugi merupakan laporan yang paling banyak diminati oleh
periode tertentu (Sukrisno Agoes, 2004:3). Laporan laba rugi melaporkan dua
kondisi keuangan yang disebut dengan laba atau rugi. Apabila jumlah
pendapatan lebih besar dari jumlah beban yang terjadi disebut dengan laba
bersih (net income). Apabila jumlah beban lebih besar dari jumlah pendapatan
disebut dengan rugi bersih (net loss). Pengguna laporan keuangan, termasuk
yang besar tidak ada alasan untuk menunda penerbitan laporan keuangan
auditan karena ini merupakan berita baik yaitu prestasi yang dicapai cukup
Soetedjo, 2006).
b. Rasio Likuiditas
likuiditas dapat diproksikan dengan rasio lancar, rasio cepat, rasio kas, dan
rasio perputaran kas (Kasmir, 2009). Penelitian ini menggunakan rasio lancar
lancar. Ukuran perusahaan dalam kondisi baik tidak hanya sekedar likuid
baik adalah 200% atau 2:1. Namun, standar likuiditas ini tidak mutlak
c. Ukuran Perusahaan
dari beberapa segi. Ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total
penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga
laporan keuangan tepat waktu daripada perusahaan kecil. Menurut Dyer dan
tetapi, menurut Boyton dan Kell (1996) dalam Soetedjo (2006:79), pelaporan
semakin besar dan semakin luas. Hal ini berkaitan dengan semakin
banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur
d. Umur Perusahaan
(Owusu dan Ansah, 2000 dalam Catrinasari, 2006:25). Umur perusahaan juga
yang memiliki umur lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam
dengan KAP nasional yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku
Tabel 2.1
Kantor Akuntan Publik Big Four
No. The Big Four KAP yang berafiliasi
1 Deloitte Touche Tohmatsu Osman, Ramli, Satrio, dan rekan
2 Ernst & Young Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja
3 Pricewaterhouse Coopers Haryanto Sahari dan rekan
4 KPMG Siddharta Siddharta dan Widjaja
Sumber : Tuanakotta (2007:354-356)
Kantor Akuntan Publik dengan reputasi baik biasanya mempunyai klien yang
harus membuat satu atau dua jenis laporan sesuai yang ditentukan Badan
Pengawas Pasar Modal dengan ketentuan yang sangat kompleks. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut pada umumnya mereka memiliki tenaga
spesialis yang mencurahkan perhatiannya secara khusus untuk menangani
masalah ini guna memenuhi persyaratan Badan Pengawas Pasar Modal.
dengan The Big Four dapat dikatakan cenderung tepat waktu dalam pelaporan
variabel dummy, KAP yang termasuk dalam kategori berafiliasi dengan Big
Four diberi kode 1 dan KAP yang tidak termasuk kategori Big Four diberi
kode 0.
audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari sejak tutup
audit report lag, maka pelaporan keuangan cenderung semakin tepat waktu,
dan sebaliknya semakin lama (semakin banyak hari) audit report lag, maka
pelaporan keuangan semakin tidak tepat waktu. Apabila rentang waktu proses
sebaliknya.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Analisis Hasil
Renny Faktor-faktor Independen : Regresi Umur perusahaan
Catrinasari yang rasio gearing, Berganda berpengaruh
(2006) Mempengaruhi profitabilitas, positif dan
Ketepatan ukuran signifikan.
Waktu perusahaan, Ukuran
Pelaporan umur perusahaan
Keuangan perusahaan, dan berpengaruh
Perusahaan struktur negatif signifikan
Perbankan Go kepemilikan. terhadap
Publik di BEJ. Dependen : ketepatan waktu.
Ketepatan waktu
Christina Faktor-faktor Independen: Regresi Reputasi KAP
Dwi Astuti yang reputasi KAP, Logistik dan ukuran
(2007) Berpengaruh opini audit, perusahaan
terhadap ukuran berpengaruh.
Ketepatan perusahaan, Sedangkan umur
Waktu struktur tidak berpengaruh
Pelaporan kepemilikan, terhadap
Laporan leverage, umur ketepatan waktu.
Keuangan. perusahaan,
profitabilitas.
Dependen:
Ketepatan waktu
Sistya Pengaruh Faktor Independen: Regresi Solvabilitas dan
Rachmawati Internal dan profitabilitas, Berganda ukuran
(2008) Eksternal solvabilitas, perusahaan
Perusahaan internal auditor, berpengaruh.
Terhadap Audit ukuran Sedangkan KAP,
Delay dan perusahaan, profitabilitas, dan
Timeliness KAP internal auditor
Dependen: tidak
Ketepatan berpengaruh.
Waktu
Ambar Faktor-faktor Independen: Regresi Keenam variabel
Wijayanti yang Debt to Equity Logistik tidak berpengaruh
(2008) Mempengaruhi Ratio (DER), signifikan
Ketepatan profitabilitas, terhadap
1. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Laba (Rugi)
Bersih (X1)
Likuiditas
(X2) Ketepatan
Ukuran Waktu
Perusahaan
Pelaporan
Umur Perusahaan Keuangan
(X4)
(Y)
Reputasi KAP
(X5)
Audit Report Lag
(X6)
oleh adanya berita baik atau berita buruk mengenai kondisi perusahaan, jika
cenderung melaporkan tepat waktu dan jika pengumuman berisi bad news maka
Perusahaan memiliki laba berarti good news sehingga perusahaan cenderung tepat
untuk melunasi hutang ketika jatuh tempo. Likuiditas dalam penelitian ini diukur
semakin besar total penjualannya, semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.
Perusahaan besar merupakan sorotan masyarakat dan terkait dengan lebih banyak
Efek Indonesia sampai tahun berjalan, semakin tinggi umur perusahaan, semakin
tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan dan sebaliknya semakin rendah umur
tersebut berafiliasi atau tidak dengan KAP reputasi baik bertaraf internasional
yang disebut The Big Four. Perusahaan yang menggunakan jasa auditor dari KAP
tersebut merupakan good news bagi perusahaan sehingga dapat tepat waktu
Proses penyelesaian audit laporan keuangan terjadi pada rentang waktu yang
disebut dengan audit report lag, yang diukur sejak tanggal tahun tutup buku yaitu
2. Hipotesis