Anda di halaman 1dari 3

1.

Tradisi Ngupati

Tradisi berasal dari bahasa inggris tradition yang berarti kebiasaan

yakni sesuatu yang secara terus menerus dilakukan dalam kehidupan dan

selanjutnya menjadi identitas sebuah masyarakat. Dalam bahasa Arab

tradisi mengandung arti yaitu al-urf, yakni tradisi atau kebiasaan yang

sudah dibiasakan, baik kebiasaan positif maupun negatif.11

Tradisi menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah adat

kebiasaan turun menurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam

kehidupan masyarakat.12 Tradisi ngapati adalah upacara atau selametan

yang diadakan oleh komunitas masyarakat jawa untuk memperingati

keberadaan janin yang di kandung ketika memasuki usia 4 bulan diambil

dari bahasa jawa papat (empat).13

Tradisi dan upacara. Dalam istilah lain dikenal juga dengan istilah
selametan dari bahasa Arab salâmatun, yang dimaknai sebagai keadaan

lepas dari insiden-insiden yang tidak dikehendaki.14 Sementara itu Clifford

Greetz memaknai istilah selametan dari kata slamet yang berarti “gak ana

apa-apa” (tidak ada apa-apa), atau lebih tepat “tidak akan terjadi apa-apa”

(pada siapa pun).15

Dibuku “Ritual dan tradisi Islam Jawa” karya Muhammad Sholihin

dijelaskan bahwa jika seorang istri hamil mencapai usia 120 hari (4 bulan),

maka diadakan ritual yang di sebut ngupati, karena tepat pada usia 4 bulan

(sasi papat) dan juga disebut ngupati karena salah satu menu yang di

sediakan sebagai jamuannya adalah ketupat (kupat).16

Dengan demikian tradisi ngupati adalah suatu tradisi atau upacara

selamatan yang dilaksanakan pada saat seorang ibu hamil memasuki bulan

ke empat, sebagai ugkapan rasa syukur dan doa.

Inggris :
tradition comes from traditional English which means habit which is something that is continuously done
in life and subsequently becomes the identity of a society.

in Arabic

tradition implies al-urf, which is tradition or habit

already accustomed, both positive and negative habits.

Tradition according to the "Big Indonesian Dictionary" is customary

hereditary habits of ancestors who still carried on

people's lives.

The tradition of ngapati is ceremony or celebration

held by the Javanese community to commemorate the presence of the fetus in the womb when
entering the age of 4 months taken from the Javanese language of Papat (four).

Tradition and ceremony. In another term it is also known as selametan from the Arabic salâmatun,
which is interpreted as a state of escape from unwanted incidents.

Meanwhile Clifford

Greetz interprets the term selametan from the word slamet which means "nothing" (nothing), or more
accurately "nothing will happen" (to anyone).

The book "Javanese Islamic Rituals and Traditions" by Muhammad Sholihin explained that if a pregnant
wife reaches the age of 120 days (4 months), then a ritual called ngupati is held, because at the age of 4
months

(sasi papat) and also called ngupati because one of the menus provided as a banquet is ketupat (kupat).

Thus the tradition of the regent is a tradition or a ceremonial ceremony which is held when a pregnant
woman enters the fourth month, as an expression of gratitude and prayer.

Anda mungkin juga menyukai