Anda di halaman 1dari 21

1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Menurut Made Wiratna (2006: 221), definisi operasional adalah aspek

penelitian yang memberikan informasi tentang bagaimana caranya mengukur

variabel. Definisi operasional adalah semacam petunjuk tentang bagaimana cara

mengukur suatu variabel Definisi operasional dari masing-masing variabel yang

digunakan penelitian ini adalah:

1) Variabel Bebas

a. Tingkat Pengetahuan (X1)

Pengetahuan sebagai semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai

berbagai macam produk serta informasi lain yang berhubungan dengan fungsinya

sebagai konsumen (Sumarwan, 2014: 140). Menurut Yasin Zarlis dan Nasution

(2018), pengetahuan merupakan suatu ilmu atau pemahaman seseorang yang

didapat setelah seseorang tersebut melakukan suatu penelitian terhadap objek

tertentu.

Dalam konteks penelitian ini tingkat pengetahuan mempunyai makna

tentang segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu hal, dapat

berupa pengetahuan produk, manfaat produk. Persaingan yang semakin

meningkat dalam dunia lembaga keuangan mendorong lembaga keuangan

untuk lebih berorientasi kepada konsumen atau nasabah. Diperlukan


2

pengetahuan sebagai upaya untuk mendukung dalam memahami konsumen

serta perilakunya. Pada dasarnya anggota itu perlu memahami terlebih dahulu

berbagai produk dalam lembaga keuangan agar tepat dalam melakukan

pengambilan keputusan untuk memilih lembaga keuangan syariah sebagai

pilihannya, baik itu dalam tingkat resiko yang akan dihadapi serta pihak

lembaga keuangan harus transparan dalam menjelaskan setiap produk dan

jasa yang ditawarkan kepada calon anggota maupun anggota lama.

Adapun sub variabel dari Tingkat Pengetahuan dalam penelitian ini yaitu

pengetahuan tentang produk, pengetahuan pembelian, dan pengetahuan tentang

manfaat yang didapatkan terhadap produk tersebut dengan indikator tingkat

pengetahuan Menurut Notoatmodjo, antara lain tahu (know), memahami

(comprehension), analisis (analysis), sintetis, evaluasi (evaluation), penerapan

(application).

b. Kelompok Referensi (X2)

Kelompok referensi melibatkan satu orang atau lebih yang digunakan

sebagai alasan perbandingan atau acuan dalam membentuk respon afektif dan

respon kognitif serta melakukan perilaku. Kelompok acuan bisa berukuran berapa

saja (dari satu orang sampai ratusan orang) dan dapat diraba atau tidak diraba dan

simbolis (Peter dan Olson, 2014).

Dalam konteks penelitian ini referensi merupakan semua kelompok yang

mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap

dan konsep diri seseorang dan menciptakan tekanan untuk menegaskan apa yang
3

mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merk seseorang. Seperti kelompok

primer yaitu keluarga, teman, tetangga, rekan kerja. Kelompok sekunder yaitu

organisasi, keagamaan, himpunan profesi.

Adapun sub variabel Referensi dalam penelitian ini yaitu kapabilitas

dengan indikator dari kelompok referensi Menurut Blackwell, Miniard, dan

Engel (2001) yaitu, pengetahuan kelompok referensi mengenai produk, keaktifan

kelompok referensi, kredibilitas dari kelompok referensi, daya tarik kelompok

referensi, pengalaman dari kelompok referensi.

2. Variabel Terikat

a. Keputusan Masyarakat (Y)

Menurut Kotler (2002: 234), keputusan merupakan sebuah proses

pendekatan penyelesaian masalah, mencari informasi, beberapa penilaian

alternatif, membuat keputusan membeli dan perilaku setelah membeli yang

dilalui oleh konsumen. Muanas (2014: 26) menyatakan bahwa, pengambilan

keputusan adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif

sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu

pilihan yang dianggap paling menguntungkan.

Dalam konteks penelitian ini keputusan adalah hasil cerminan berfikir

seseorang untuk menentukan langkah selanjutnya sehingga bisa memberikan

manfaat baik dari segi sosial maupun materi. Keputusan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah keputusan menjadi anggota, baik itu menjadi anggota
4

pendiri, ataupun anggota biasa yang kegiatannya melakukan simpanan, kemudian

anggota yang menentukan jangka waktu simpanan tersebut apakah mau jangka

pendek maupun jangka panjang.

Dalam keputusan menjadi anggota terdapat dimensi yang harus diketahui

tentang keputusan pembelian produk atau jasa (Philip Kotler, 2009: 184) yaitu,

pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Kelima dimensi tersebut merupakan

indikator-indikator yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Variabel terikat yang terdapat pada penelitian ini adalah Keputusan

Masyarakat menjadi anggota BMT. Adapun kisi-kisi instrument pada penelitian

ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

SUB TEKNIK SUMBER


No VARIABEL VARIABEL INDIKATOR PENGUMPULAN DATA
DATA
Menurut
Notoatmodjo,
Pengetahuan indikator-
tentang indikator Tingkat
produk, Pengetahuan
Tingkat
pengetahuan terdiri dari: Anggota
1. Pengetahuan Kuesioner
pembelian, 1. Tahu (know) BMT
(X1) 2. Memahami
pengetahuan
(comprehension)
tentang
3. Analisis
manfaat
(analysis)
4. Sintetis
5. Evaluasi
5

(evaluation)
6. Penerapan
(application)
Menurut
Blckwell,
Miniard, dan
Engel (2001)
yaitu:
1. Pengetahuan
kelompok
referensi mengenai
produk
Kapabilitas
Kelompok 2. Keaktifan
Anggota
2. Referensi Kelompok Kuesioner
BMT
(X2) referensi
3. Kredibilitas dari
kelompok
referensi
4. Daya tarik
kelompok
referensi
5. Pengalaman
dari kelompok
  referensi
Philip Kotler &
Armstrong, Gary
(2008: 179-181)
Indikator-
indikator
Keputusan keputusan terdiri
Pilihan dari: Anggota
3. pembelian Kuesioner
Produk 1. Pengenalan BMT
(Y)
Masalah
2. Pencarian
Informasi
3. Evaluasi
Alternatif
4. Keputusan
6

Pembelian
5. Perilaku
Pascapembelian

Sumber: Penulis, 2020

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk

menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling tinggi

validasnya dan ketepatan acuan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif, dimana subjek atau objek penelitian yang diteliti

berdasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik dari satu variabel

atau lebih.

Menurut Sugiyono (2014: 13), Metode penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang dilakukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau

statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Peneliti

berkeinginan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan dan

kelompok referensi mempengaruhi keputusan menjadi anggota.

C. Metode Penelitian
7

Adapun mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2007: 2),

metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa

membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Metode

penelitian asosiatif adalah metode penelitian untuk mengetahui pengaruh

ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.

D. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Anggota BMT El-Mizan yang beralamat

di Jalan Cilaku, Kp. Sorompod, Ds. Cikaroya, Kec. Warungkondang, Kab.

Cianjur, Prov. Jawa Barat.

b. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2017: 80) Wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut Nazir (2003) populasi adalah berkenaan dengan

data, bukan orang atau bendanya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi

juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar

jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu”.
8

Berdasarkan judul penelitian yaitu pengaruh tingkat pengetahuan dan

kelompok referensi terhadap keputusan masyarakat menjadi anggota BMT

El-Mizan yang menjadi populasi adalah 542 anggota BMT El-Mizan

c. Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan batasan

tersebut dapat ditetapkan bahwa sampel dalam penelitian ini adalah anggota

BMT. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 84

responden.

Selanjutnya dalam penelitian ini cara pengambilan sampel ditentukan

dengan cara simple random sampling, dan cara menentukan jumlah sampel

responden menggunakan rumus Slovin. Karena pengambilan anggota sampel

dari populasi dilakukan secara acak. Hal ini dilakukan agar sampel penelitian

dipandang refresentatif terhadap populasi penelitian.

Menurut Jalaludin (2012) rumus Slovin, dalam menentukan jumlah

sampel penelitian adalah sebagai berikut:

N= N

N (d)2 + 1

Ket :

n = Sampel
9

N = Populasi
D = batas toleransi kesalahan (10%)
n= N
N (d)2+ 1
n = 542
542 (0,10)2+ 1
= 542 = 84,4
6,42

Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 84

responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer. Data primer

merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara maupun

hasil observasi dari suatu objek, kejadian atau hasil pengujian (Sugiyono,

2017: 224).

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka,

observasi, wawancara, kuesioner. Data yang diperoleh akan dihitung melalui

statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution) ver.25 for window.

Secara rinci teknik yang dilakukan meliputi:

a. Studi Pustaka
10

Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data.

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada

pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat

mendukung dalam proses penelitian.

b. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiyono (2015: 145) Observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses tersusun dalam berbagai

proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

c. Wawancara

Menurut Sugiyono (2015: 137) Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil.

d. Kuesioner atau Metode Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data


11

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang bisa diharapkan dari responden . Pembagian kuesioner kepada

responden bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi yang relevan

mengenai variabel-variabel penelitian yang akan diukur dalam penelitian ini

(Sugiyono, 2017: 142).

Dalam pelaksanaan metode ini, peneliti menyebarkan kuesioner atau

angket kepada anggota BMT El-Mizan sebagai sampel untuk dijawab,

kemudian jawaban tersebut diberikan kepada peneliti untuk diperiksa hasil

kelengkapan jawabanya. Lalu angket tersebut akan diukur dengan alat ukur

yang disebut “Skala Likert”.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2017: 93). Skala likert yang digunakan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 1.3
Skala Likert

Tingkat (Skala Likert) Bobot (Skor)


SS = Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono, 2017: 94

F. Uji Validitas dan Reliabilitas


12

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2014: 363) uji validitas adalah Prosedur untuk

memastikan apakah suatu indikator (instrumen) yang dipakai untuk

mengukur variabel penelitian tersebut valid atau tidak. Dengan kata lain

validitas adalah yang menunjukan kevalidan dari suatu instrumen yang telah

ditetapkan. Uji validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang

terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh

peneliti.

Menurut Ghozali dalam bukunya V. Wiratna (2015: 165) “Uji validitas

digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu. Jika

data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, sesuai dengan

kenyataan, maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid. Dalam

menguji suatu instrumen hasilnya harus sesuai dengan keadaan yang dialami

responden.

Menurut Arikunto (2005: 72) Uji validitas menggunakan teknik

korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

r xy =n ¿ ¿

Keterangan :
rxy = koefisien validitas yang dicari
13

X = skor pernyataan
Y = skor total pernyataan
n = jumlah responden

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012: 121) “Uji reliabilitas adalah serangkaian

pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi, bila

pengukurang yang dilakukan alat ukur itu dilakukan secara berulang”.

Menurut Ghozali dalam bukunya V.Wiratna (2015: 158) Uji reliabilitas

dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Uji ini digunakan

untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel

atau konstruk. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha >

0,60. Menurut Santoso (2010: 10) kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai

berikut:

Tabel 1.4
Kriteria Indeks Reliabilitas

No Interval Kriteria
1 <0.200 Sangat rendah
2 0.200-0.399 Rendah
3 0.400-0.599 Cukup
4 0.600-0.799 Tinggi
5 0.800-1.000 Sangat tinggi

Untuk menghitung Cronbach Alpha menurut Sudjana (2005:109)

dapat menggunakan rumus sebagai berikut:


14

2
n ∑σ
r= ( )(
n−1
1− 2 t
σt )
Keterangan :

r = Reliabilitas instrumen
k = skor tiap-tiap item
∑ σ 2t = banyaknya butir soal

σ 2t = varians total v

G. Teknik Analisis Data Penelitian

Teknik analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

dengan melakukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka

yang dalam perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu

dengan program pengolah data statistik yang dikenal dengan SPSS versi 20.

Metode-metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji

signifikan simultan (uji statistik F), koefisien determinasi R 2, dan uji

signifikan parameter individual (uji statistik t).

a. Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014: 169) Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

b. Uji Normalitas
15

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

dependen variabel dan independen variabel keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal

atau mendekati normal. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan

menggunakan uji kolmogorov Smirnov satu arah.

Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data

mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai nilai

signifikannya. Jika signifikan > 0, 05 maka variabel berdistribusi normal dan

sebaliknya jika signifikan < 0, 05 maka variabel tidak berdistribusi normal.

(Ghozali, 2006).

c. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam sebuah

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu

dengan variabel sebelumnya, autokorelasi ini timbul pada data yang bersifat

time series. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi

adalah dengan Uji Durbin-Watshon (DW test) dengan kriteria jika Nachrowi

dan Usman (2002):

a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

b. Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi.

c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.


16

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedasitas berarti adanya varian dalam model yang tidak sama

(konstan). Cara yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu

model terbebas dari masalah heteroskedastisitas atau tidak hanya dengan

melihat pada scatter plot dan dilihat apakah residual memiliki pola tertentu

atau tidak.

Uji heterokedasitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser

yaitu dengan menguji tingkat signifikannya. Pengujian ini dilakukan untuk

merespon variabel x sebagai variabel independen dengan nilai absolute

unstandardized residual regresi sebagai variabel dependent. Apabila hasil uji

di atas level signifikan (r > 0, 05) berarti tidak terjadi heterokedasitas dan

sebaliknya apabila level di bawah signifikan (r < 0, 05) berarti terjadi

heterokedasitas (V. Wiratna Sujarweni, 2015: 226).

3) Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali (2006) uji ini bertujuan menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada

model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.

Penentuan hasil uji multikolinearitas dilihat dari nilai Variance Inflation

Factor (VIF). Batas dari tolerance value > 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari

10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

a. Analisis Regresi Berganda


17

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh antar variabel independen dan

variabel dependen dengan skala pengukuran interval dalam suatu persamaan

linier, dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang diolah

dengan perangkat lunak SPSS (Ghozali, 2006). Persamaan regresi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Y’ = a + β1X1 + β 2X2 + e

Keterangan:

Y : keputusan
X1 : pengetahuan
X2 : referensi
e : Error

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (Goodness of fit), yang dinotasikan dengan R2

merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2)

mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan anallisis ini adalah

untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel

tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi

R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang

dapat dijelaskan oleh variabel independen (V. Wiratna Sujarweni, 2015: 228).
18

2) Uji Simultan (Uji F)

Uji F dikenal dengan uji Simultan atau uji Model atau uji Anova, yaitu

uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat, atau untuk menguji apakah model

regresi yang dibuat baik atau tidak baik atau non signifikan.

Jika model signitifikan maka model bisa digunakan prediksi atau

peramalan, sebaliknya jika non atau tidak signitifikan maka model regresi

tidak bisa digunakan untuk peramalan. Uji F dapat dilakukan dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung > Ftabel (H0 ditolak, Ha diterima)

maka model signitifikan atau bisa dilihat dalam kolom signitifikan (%).

3) Uji t

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana

pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap

variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung

dengan t tabel atau dengan melihat kolom signitifikansi pada masing-masing t

hitung.

Pengujian hipotesis dilakukan melalui regresi yang menggunakan

program SPSS dengan membandingkan tingkat signifikasinya (Sig t) masing-

masing variabel independen dengan taraf sig = 0,05. Apabila tingkat

signifikansinya (Sig t) lebih kecil dari pada = 0,05, maka hipotesisnya

diterima yang artinya variable independen tersebut berpengaruh secara


19

signifikan terhadap variabel dependennya. Sebaliknya bila tingkat

signifikansinya (Sig t) lebih besar dari pada α= 0,05, maka hipotesisnya tidak

diterima yang artinya variabel independen tersebut tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependennya.

Kriteria

1. Jika t-hitung > dari t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika t-hitung < dari t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

H. Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

berdasarkan sumber rujukan, penelitian mengacu pada tahap penelitian yang

diungkapkan oleh Arikunto (2013: 61) yaitu:

a) Memilih masalah

Masalah muncul ketika teori yang ada tidak sesuai dengan kenyataan yang

terjadi pada saat ini. Munculnya kesenjangan ini adalah sebagai bukti adanya

permsalahan yang harus diteliti. Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang

mudah terutama bagi orang-orang yang belum banyak pengalaman dalam

meneliti. Untuk ini dibutuhkan kepekaan dari calon peneliti.

b) Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan digunakan untuk mencari informasi. Peneliti mencari

informasi dan mengkaji agar masalah lebih jelas kedudukannya. Selanjutnya,


20

peneliti memulai studi pendahuluan dengan melakukan browsing via internet

untuk mengetahui ketersediaan data yang dapat diteliti.

c) Merumuskan Masalah

Jika telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan maka

peneliti merumuskan masalah dengan tujuan untuk mempermudah penelitian

harus dimulai dari mana, kemana, dengan apa.

d) Merumuskan Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah sesuatu yang di yakini kebenarannya oleh peneliti

sebagai pijakan atau dasar dalam melaksanakan penelitian. Karena teori-teori

adalah menjadi dasar dari penelitian maka data-data yang ada bisa dijadikan

bahan untuk diteliti. Apakah hasilnya akan sesuai dengan teori atau tidak. Hal

ini dapat pula disebut dengan hipotesis atau dugaan simpulan awal.

e) Memilih Pendekatan

Metode adalah cara yang akan diambil penelliti dalam hal ini menggunakan

pendekatan kuantitatif dan data primer yang diperoleh dari narasumber dan

menggunakan statistik deskriptif asosiatif.

f) Menentukan Variabel dari Sumber Data

Dalam menentukan variabel dan sumber data, maka harus diketahui dari mana

data akan diperoleh. Dengan ini peneliti mulai melakukan penelitian

mengenai “Pengaruh Tingkat Pengetahuan dan Kelompok Referensi terhadap

Keputusan Masyarakat Menjadi Anggota BMT El-Mizan”.

g) Menentukan dan Menyusun Instrumen


21

Setelah peneliti mengetahui dengan pasti data apa yang akan diteliti maka

peneliti harus mengetahui dengan menggunakan apa data akan diambil.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah studi dokumentasi dan studi

pustaka.

h) Mengumpulkan Data

Data diperoleh langsung melalui dokumen resmi yang tersedia dan studi

pustaka melalui buku-buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti

sebagai penunjang penelitian. Setelah tahap-tahap di atas sudah dilakukan,

maka penulis melakukan penyusunan laporan penelitian dan melaporkan

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai