BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa,
pada masa ini seseorang terus berkembang baik fisik, sosial dan psikologis
(Khomsan, 2002). Selama pertumbuhan pesat masa remaja terjadi perubahan fisik
penting diantaranya adalah perubahan ukuran tubuh baik tinggi maupun berat badan,
perubahan proporsi tubuh ditandai dengan daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya
kecil menjadi besar karena kematangan tercapai lebih cepat dari daerah-daerah tubuh
yang lain, organ seks mencapai ukuran yang matang dan ciri-ciri seks sekunder
berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja
(Hurlock,1997).
Salah satu tugas perkembangan remaja yang tersulit adalah yang berhubungan
dengan penyesuaian sosial, untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa,
remaja harus membuat banyak penyesuaian baru, yang terpenting dan tersulit adalah
lebih banyak berada diluar rumah maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman
sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan perilaku lebih besar dari
pada pengaruh keluarga (Hurlock, 1997). Salah satu contoh keterpengaruhan ini
1
2
adalah dalam hal pemilihan makanan. Kegemaran yang tidak lazim, seperti pilihan
nutrisi yang memadai, kecukupan energi, protein, lemak dan suplai semua nutrien
pertumbuhan tubuh dan bila asupan tidak adekuat, menyebabkan seluruh unit
fungsional remaja ikut menderita, antara lain adalah derajat metabolisme, tingkat
Kecemasan akan bentuk tubuh yang tidak ideal membuat remaja sengaja tidak
menyantap kudapan. Kebiasaan ini di pengaruhi oleh teman, media terutama iklan di
televisi, atau bahkan dari keluarga. Teman sebaya berpengaruh besar pada remaja,
dalam hal memilih jenis makanan. Makanan siap saji (junk food) kini semakin di
gemari oleh remaja, baik hanya sebagai kudapan maupun makanan besar. Makanan
ini mudah di peroleh, di samping lebih dikenal karena terpengaruh iklan. Bahan
makanan jenis ini sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali kandungan kalsium,
besi, riboflavin, asam folat, vitamin A dan C, sementara kandungan lemak jenuh,
kolesterol dan natrium tinggi. Mengkonsumsi makanan jenis ini secara berlebihan
kesehatan dalam fase kehidupan selanjutnya, setelah dewasa dan berusia lanjut.
Kekurangan zat besi misalnya, dapat menimbulkan anemia dan keletihan, terutama
3
remaja wanita yang membutuhkan zat besi lebih tinggi untuk mengganti besi yang
hilang bersama darah haid. Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi
mengakibatkan pertambahan berat badan. Obesitas yang muncul pada usia remaja
cenderung berlanjut hingga kedewasa dan lansia. Sementara obesitas itu sendiri
diabetes melitus, atritis, penyakit kantung empedu, beberapa jenis kanker, gangguan
Berdasarkan data berat badan dan tinggi badan sebagai hasil studi
penghitungan sebagai berikut : dari seluruh remaja wanita kelas II MAN 2 Metro
yang berjumlah 193 orang, 30 orang diantaranya (15,54%) memiliki berat badan
ideal, 137 orang (70,98%) memiliki berat badan kurang dari berat badan ideal dan 26
orang (13,47%) memiliki berat badan lebih dari berat badan ideal. Berdasarkan hasil
MAN 2 Metro.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka penulis membuat
C. Tujuan Penelitian
4
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tentang konsumsi makanan sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang (PUGS)
di MAN 2 Metro.
pengetahuan remaja wanita kelas II tentang diet seimbang di MAN 2 Metro adalah :
E. Manfaat Penelitian