Anda di halaman 1dari 6

Resume Materi Bimtek Guru Belajar dan Berbagi Seri Remaja Sehat Jiwa Raga

Oleh Isoh Solihah, M.Pd

Saat ini Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi tengah membuka kembali beberapa bimtek untuk meningkatkan kualitas para guru dalam
pembelajaran. Salah satu bimtek yang tengah berlangsung yakni Seri Remaja Sehat Jiwa Raga. Bimtek Seri Remaja Sehat Jiwa Raga ini merupakan gabungan
Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) dan Gizi Remaja. Kursus ini terdiri dari 37 pertemuan. Kursus ini didesain untuk meningkatkan pengetahuan guru
mengenai Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) dan gizi pada remaja. Penulis telah mengikuti bimtek ini pada angkatan ke dua yang dilaksanakan dari tanggal
14 November sampai 27 November 2022.

Tujuan diadakannya Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Remaja Sehat Jiwa Raga diantaranya adalah untuk meningkatkan kompetensi pendidik SMP dan
SMA/SMK sederajat agar mempunyai kompetensi:

1. Mampu menyampaikan materi yang berkaitan dengan kesehatan, gizi remaja, keterampilan hidup, dan masalah sosial remaja.
2. Menerapkan metode atau pendekatan andragogi yang dapat sekaligus mengembangkan kecakapan psikososial peserta didik.
3. Mampu mendorong dan menumbuhkembangkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi peserta didik.

Untuk mencapai tujuan di atas, berikut ini adalah cara belajar dalam kegiatan tersebut meliputi:

1. Seri Belajar

Seri Belajar Remaja Sehat Jiwa Raga adalah berbasis Massive Open Online Course (MOOC) pada laman gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id. Pembelajaran
dilakukan secara mandiri di dalam sistem.

2. Strategi Penyampaian Pembelajaran dalam Seri Remaja Sehat Jiwa Raga Secara Daring

Dalam strategi penyampaian pembelajaran secara daring dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yakni sebagai berikut.

 Pre Assessment

Pada tahap ini, peserta diminta untuk mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi seri Remaja Sehat Jiwa Raga. Tes awal ini dilakukan untuk mengetahui
pemahaman awal para perserta tentang materi seri Remaja Sehat Jiwa Raga.

 Modul Pembelajaran

Setelah melaksanakan pre assessment, peserta dapat mengakses modul pembelajaran digital seri Remaja Sehat Jiwa Raga. Modul ini disajikan dalam bentuk video
pembelajaran dan pembelajaran interaktif.

 Post Assessment
Pada tahap ini, setelah sebelumnya mereka mempelajari modul pembelajaran secara daring, peserta diminta untuk mengerjakan soal yang berhubungan dengan
materi seri Remaja Sehat Jiwa Raga. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui pemahaman akhir peserta terhadap materi seri Remaja Sehat Jiwa Raga tersebut.

 Referensi Lain

Pada tahap ini, dalam kanal guru belajar dan berbagi  disajikan materi tambahan baik berupa PDF ataupun video.  Hal tersebut bertujuan untuk menunjang
pembelajaran para peserta mengenai Remaja Sehat Jiwa Raga.

Dalam bimtek Seri Remaja Sehat Jiwa Raga, ruang lingkup materinya adalah sebagai berikut.

1. Materi pokok bagian 1 yaitu Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) yang meliputi (1) Mengenal Diri Sendiri, (2) Membentuk Kebiasaan Sehat, (3)
Mengembangkan Hubungan Yang Saling, Menghormati, dan (4) Menciptakan Dunia yang Lebih Baik dengan jumlah 18 jam.
2. Materi pokok bagian 2 adalah mengenal Gizi Remaja, yang meliputi (Memahami Siklus Hidup Manusia, (2) Hal Yang Dibutuhkan untuk Tumbuh Sehat,
(3) Penerapan Pengetahuan Gizi dalam Kehidupan Sehari-hari, dan (4) Memahami Kerentanan dan Resiko Diri dengan jumlah 19 jam.

Tujuan dari modul 1 tentang  mengenal identitas diri yakni sebagai berikut.

 membangun landasan identitas pribadi mereka dengan merenungkan kekuatan, kelemahan, dan nilai-nilai mereka;
 mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang positif sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain;
 mempelajari perubahan fisik, perasaan, dan sosial yang terjadi pada tubuh mereka selama pubertas, dan bagaimana mereka saling mendukung dan
menjalani perubahan tersebut dengan optimis dan penuh percaya diri; dan
 mempelajari cara mempertahankan pencitraan tubuh yang positif saat mereka melewati pubertas, termasuk berpikir kritis tentang apa yang mereka lihat di
media dan terhindar dari jebakan berpikir negatif.

Informasi tambahan tentang perubahan selama pubertas pada remaja perempuan dan  laki-laki terdapat  pada buku ‘Rahasia Dua Dunia: Cari Tahu Bareng-
bareng, Yuk!’ yang dapat diunduh melalui tautan berikut: https://www.unicef.org/indonesia/media/2571/file/Buku%20Pubertas.pdf

Selanjutnya, tujuan dari materi pada modul 2,  dipelajari tentang kebersihan diri, olahraga dan gizi, merokok, alkohol, dan obat-obatan, serta internet dan media
sosial adalah sebagai berikut.

 membentuk kebiasaan dan rutinitas sehat yang akan menyiapkan mereka menuju masa depan yang sukses;
 mempelajari tentang gizi yang baik dan keuntungan dari menjaga dan menjalani diet yang sehat dan berolahraga yang cukup;
 mempelajari kesehatan diri yang baik, memahami Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang baik;
 memahami risiko dan akibat dari merokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang serta bertukar ide diantara mereka untuk menghindari tekanan dari teman
sebaya mereka untuk menggunakan zat-zat adiktif tersebut; dan
 memahami pentingnya peran internet dalam kehidupan siswa-siswi dan bertanggung jawab serta berpikir kritis terhadap apa yang mereka lihat di internet.
Kemudian, pada modul 3 mempelajari  tentang berteman, cinta, kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual. Modul 3 ini adalah salah satu modul terpenting
dalam kurikulum PKH, tetapi juga yang tersulit untuk disampaikan kepada para siswa-siswi. Oleh karena itu pendidik harus menyampaikannya dengan tepat
sehingga informasi yang disampaikan benar dan tidak terjadi salam paham. Adapun tujuan dari pembahasan modul ini adalah sebagai berikut.

 memahami diri mereka sendiri secara lebih baik sehingga mampu berkomunikasi dan membentuk hubungan yang positif dengan orang lain;
 mengidentifikasi perbedaan hubungan yang positif dan negatif serta bagaimana mereka dapat membantu teman sebaya yang mengalami perundungan
(bullying); dan
 mempelajari tentang hubungan seksual, kehamilan, perkawinan dan Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV.

Selanjutnya, modul 4 yakni modul yang mempelajari  tentang Hak Asasi Manusia (HAM), kesetaraan gender, perdamaian dan konflik, dan kepedulian terhadap
lingkungan. Pada akhir modul ini, peserta diharapkan mampu memfasilitasi siswa-siswi dalam mempelajari dunia sekitar mereka dalam wujud konsep HAM.
Kemudian membantu siswa-siswi dalam mengeksplorasi salah satu bentuk ketidaksetaraan yang lazim ditemui di lingkungan sekitar mereka, yaitu kesetaraan
gender.

Selain itu, peserta bimtek juga harus mampu memfasilitasi siswa-siswi untuk fokus pada kepedulian terhadap lingkungan melalui pengurangan limbah dan
mempelajari strategi praktis untuk mempromosikan perdamaian dan kebersamaan dalam lingkungan sekitar atau komunitas.

Pada materi pokok 2 dibahas tentang Mengenal Gizi Remaja yang meliputi (Memahami Siklus Hidup Manusia, (2) Hal Yang Dibutuhkan Untuk Tumbuh Sehat,
(3) Penerapan Pengetahuan Gizi dalam Kehidupan Sehari-hari, dan (4) Memahami Kerentanan dan Resiko Diri. Berikut ini penjabarannya.

Memahami Siklus Daur Kehidupan  Manusia

Siklus Daur Kehidupan Manusia  yang kadang sering juga dikenal sebagai siklus kehidupan, berkaitan erat dengan asupan gizi manusia. Daur hidup manusia
terbagi dalam beberapa tahap: telur yang telah dibuahi – fetus (janin) – bayi di bawah usia 6 bulan – balita – anak-anak – remaja – dewasa – dan lanjut usia.
Adapun daur hidup perempuan ditampilkan pada Gambar 1 sedangkan daur hidup laki-laki pada gambar 2

Gambar 1 : Daur Kehidupan Perempuan


Gambar 2: Daur Kehidupan laki-laki

Kebutuhan Gizi Berdasarkan siklus hidup manusia, terdapat dua masa penting di dalam daur kehidupan manusia yaitu pada fase bayi dan remaja. Mengapa kedua
fase tersebut penting? Karena pada saat itu tubuh kita mengalami proses pertumbuhan yang sangat pesat. Menakjubkan bukan? Oleh karena itu, supaya
pertumbuhan dapat berjalan dengan baik maka penting sekali untuk menjaga asupan gizi setiap saat, terutama pada kedua masa ini. Kebutuhan gizi kelompok
remaja umumnya selalu dikaitkan dengan gaya hidup (lifestyle) dan kebiasaan makan mulai berubah sesuai perubahan kebutuhan karena perubahan fisiknya. Zat
gizi khusus akan diperlukan berkaitan dengan kegiatannya yang dilakukan saat ini seperti olah raga, makanan sehat, persiapan kehamilan, dan lain-lain.

Uraian di atas tentang gizi selaras dengan apa yang disampaikan dalam Alquran surat Albaqoroh ayat 168. 

Artinya: Hai sekalian manusia makanlah yang halal dan baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Selain itu juga terdapat di dalam Alquran Surat Albaqoroh ayat 172.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Alloh jika benar
benar kepada-Nya kamu menyembah.

Bila ditarik kesimpulan dari kedua ayat di atas , maka makanan yang baik dan bergizi adalah makanan yang halal dan bersih yang dicari dengan jalan yang halal
pula.  Bila dihubungkan dengan ilmu kesehatan adalah makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna. Itulah makanan bergizi yang diperlukan bagi para
remaja untuk pertumbuhannya. 

Kebutuhan gizi pada masa remaja berkaitan dengan beberapa hal diantaranya yaitu aktivitas fisik, lingkungan, konsumsi obat-obatan untuk kondisi tertentu,
kondisi mental, penyakit yang sedang dialami, dan stress. Kebutuhan gizi remaja lelaki dan perempuan berbeda karena secara anatomi tubuh remaja lelaki dan
perempuan berkembang secara berbeda. Kecukupan gizi remaja akan terpenuhi dengan pola makan yang beragam dan gizi seimbang.

Terdapat beberapa manfaat kecukupan gizi diantaranya adalah membantu konsentrasi belajar, beraktivitas, bersosialisasi, kesempurnaan fisik, tercapai
kematangan fungsi seksual dan tercapainya bentuk dewasa

Masalah Gizi Pada Remaja

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para remaja dapat memelihara tubuh yang seha jiwa raga.

 Para remaja harus memperbanyak aktivitas fisik dan membatasi asupan makanan sesuai kebutuhan. Perbanyak konsumsi sayur buah serta air putih. Pola
makan dengan gizi yang seimbang harus dibarengi dengan olahraga secara teratur.
 Perhatikan asupan gizi yang seimbang. Karena asupan gizi yang  kurang dari kebutuhan dalam jangka waktu yang lama akan berakibat fatal. Asupan gizi
seimbang harus sesuai dengan kebutuhan yang akan berbeda pada setiap individu.

Guna mencegah kekurangan gizi pada remaja, maka diperkenalkan konsep 4 pilar gizi seimbang yakni Prinsip Gizi Seimbang. Berikut ini penjelasannya.

Pilar 1

Mengkonsumsi makanan dengan beraneka ragam. Konsumsi aneka ragam pangan sangat penting karena tidak ada satupun jenis bahan pangan yang mengandung
semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat, kecuali Air Susu Ibu (ASI). ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh, tapi hanya
untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan. Selain itu, di dalam tubuh terjadi interaksi antar zat gizi, misalnya zat gizi tertentu memerlukan zat gizi yang lainnya
untuk dapat diedarkan atau dicerna oleh tubuh. Misalnya, pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein memerlukan vitamin B yang dapat ditemukan pada sayuran
berdaun hijau.

Pilar 2

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat.  Hidup bersih mengurangi risiko terkena penyakit infeksi, yang nantinya dapat mempengaruhi status gizi kita. Saat kita
sakit, zat gizi di dalam tubuh dipergunakan terutama untuk melawan penyakit tersebut, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita tidak optimal.
Kebiasaan hidup bersih misalnya cuci tangan, menjaga kuku tetap pendek dan bersih, memakai alas kaki, serta menutup makanan dengan baik

Pilar 3

Melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot, serta menurunkan risiko
obesitas. Aktivitas fisik tidak harus selalu berupa olahraga, segala macam aktivitas seperti bermain juga termasuk dalam melakukan aktivitas fisik.

 Pilar 4:

Menjaga Berat Badan Ideal. Salah satu tanda keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk
tinggi badan, yang biasa dikenal sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT). Pada anak usia sekolah dan remaja, penentuan status gizi berdasarkan IMT harus disesuaikan
dengan usianya. Dengan rutin memantau berat badan (dan tinggi badan), maka kita dapat mengetahui status gizi kita, dan mencegah atau melakukan tindakan
penanganan bila berat badan menyimpang dari yang seharusnya.

Demikian sekilas resume materi Bimtek Seri Remaja Sehat Jiwa Raga yang sangat berman- faat bagi guru. Bimtek ini masih dibuka sampai angkatan 5. Tanggal
pendaftarannya dari tanggal 26 Desember sampai dengan 8 Januari 2023. Bagi Bapak Ibu yang ingin mengikutinya bisa membuka pada
laman gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id.

Demikian semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai