Anda di halaman 1dari 3

KONSEP ACUAN KERJA

PELATIHAN PHLEBOTOMI

A. PENDAHULUAN

Phlebotomi berkaitan dengan kegiatan mendapatkan spesimen darah dari pasien untuk
diperiksa secara laboratorium. Di dalam tindakan phlebotomi, seorang phlebotomis
(pelaksana phlebotomi) perlu mengetahui darah apa yang akan diambil, peralatan apa yang
akan dipakai, dibagian anatomi mana mengambilnya, adakah iv-line yang sudah terpasang,
bagaimana mencegah infeksi, bagaimana mencegah atau mengurangi rasa sakit,
bagaimana berkomunikasi dengan pasien - termasuk memperoleh persetujuannya,
bagaimana prosedur pelaksanaan yang benar agar tepat mengenai vena, dan faktor
keselamatan (safety). Oleh sebab itu, masalah medikolegal yang dapat ditarik adalah
masalah siapa pelaksana phlebotomi (kompetensi dan kewenangannya), bagaimana
prosedur standarnya, perlukah supervisi, dan siapa yang bertanggungjawab atas risiko
yang terjadi.

Sebagai dokter, perawat, dan bidan, kompetensi dalam melakukan tindakan


phlebotomi telah dimilikinya dan kewenangan melakukannya pun telah dimilikinya, tanpa
disebutkan secara eksplisit di dalam sertifikasi kompetensinya dan atau surat ijin praktek
profesinya. Sedangkan bagi analis laboratorium dan teknisi phlebotomi, kompetensi
mereka diperoleh dari pendidikan menengah atau pelatihan atau kursus, sehingga
kompetensinya harus dinyatakan secara tegas di dalam sertifikat kompetensinya. Sertifikat
kompetensi tersebut harus dikeluarkan oleh lembaga pendidikan yang terakreditasi atau
oleh lembaga sertifikasi tertentu.

Dalam proses pengendalian mutu laboratorium terdapat beberapa tahapan penting


yang perlu diperhatika, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Tahap pra
analitik meliputi kegiatan persiapan pasien, pengambilan spesimen, pemberian identitas
pasien. Tahap analitik meliputi kegiatan pengolahan spesimen, pelaksanaan pemeriksaan,
pengawasan ketelitian dan ketepatan pemeriksaan.

Plebotami ( bhs Ingris : Phlebotomy ) berasal dari kata Yunani phleb dan omia. Phleb
berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/ memotong ( “cutting” ). Dulu
dikenal istilah venasectie ( BLd), venesection atau venesection, Flebotomis adalah seorang
tenagamedis yang telah mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan menampung
specimen darah dari pembuluh darah pena, arteri atau kapiler. Akhir-Akhir ini dikenal lagi
suatu tehnik microcollection. Pada saat akan dilakukan pengambilan spesimen darah,
pasien diminta mengambil posisi yang menyamankan tubuhnya. Kursi yangdirancang
khusus dengan ketinggian dan sandaran yang bisa diatur akan menciptakan suasana santai
bagi pasien selama proses pengambilan darah dilakukan.

Peralatan flebotomi terdiri atas perlengkapan umum dan peralatan fungsi vena, salah
satu alat yang digunakan saat fungsi vena yaitu torniket, torniket dipasang pada lengan
pasien dengan cukup kencang agar memperlambat aliran darah di vena dan mengalirkan
banyak darah ke area tusukan sehingga mempermudah dalam penusukan, namun kelalaian
dalam penggunaaan torniket dapat mengganggu kenyamanan pasien dan hasil pemeriksaan
laboratorium.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Meningkatkan kompetensi perawat RS Ananda Purwokerto dalam menangani masalah


flebotomi.

2. Tujuan Khusus.
a. mengetahui anatomi sistem pembuluh darah
b. mampu memilih tempat penusukan yang tepat
c. mengetahui peralatan dalam pengambilan darah
d. mampu melakukan pengambilan darah
e. mengetahui komplikasi dari tindakan pengambilan darah

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelatihan flebotomi secara benar dan professional.

D. SASARAN

Seluruh Perawat RS Ananda Purwokerto.


E. JENIS DAN PENDANAAN KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN

No Jenis Kegiatan Pembiayaan


1. Pembicara -
2. Snack

F. JADWAL PENGADAAN KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN

No Jenis Waktu
Juli Agustus September Oktober November Desember
Kegiatan

G. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan flebotomi secara materi dan


praktek kepada alat peraga. Hasil evaluasi ditindaklanjuti untuk melihat kinerja
peningkatan flebotomi secara benar dan professional.

H. LAPORAN

Hasil kegiatan dilaporkan secara tertulis kepada direktur melalui kepala bagian
pelayanan medis setiap akhir bulan, untuk dapat dilakukan evaluasi dan ditindaklanjuti.

Purwokerto, 20 Juni 2019


Kepala Komite Keperawatan
RS Ananda

Yudha Tama Mandala Putra S.Kep., Ns

Anda mungkin juga menyukai