Anda di halaman 1dari 11

Tugas Artikel

Analisis Lokasi dan pola Ruang

Dosen Pengampu

Dra. Bitta Pigawati,MT

ANALISIS PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL FASILITAS PENDIDIKAN SMP

DI KECAMATAN SEMARANG TENGAH

Oleh

RIZKA FAUZIAH

NIM: 21040118140057

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas teknik

Universitas diponegoro

2019
Abstrak Abstract

Dalam perkembangan suatu wilayah,


masyarakat membutuhkan fasilitas/sarana guna In the development of an area, people need
menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari. facilities / facilities to support their daily life
Seluruh fasilitas baik umum maupun sosial harus activities. All distribution facilities, both
diperhatikan persebarannya supaya seluruh public and social, must be considered for
masyarakat dapat merasakan manfaatnya. distribution so that the entire community can
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting benefit. Education is one of the important
dalam perkembangan kehidupan masyarakat yang aspects in the development of people's lives
berperan dalam peningkatan kualitas hidup dan that plays a role in improving the quality of life
menjadi wadah untuk menciptakan para generasi and becomes a vehicle for creating intelligent
bangsa yang cerdas. Persebaran fasilitas yang nation generations. Even distribution of
merata perlu diperhatikan supaya seluruh lapisan facilities needs to be considered so that all
masyarakat dapat merasakan manfaatnya. levels of society can benefit. The allocation of
Pengalokasian sarana pendidikan harus educational facilities must consider the
mempertimbangkan jumlah penduduk yang akan number of residents to be served by these
dilayani oleh fasilitas tersebut. Lokasi penempatan facilities. The location of placement must also
juga harus dipikirkan secara matang karena be carefully considered because determining
penentuan lokasi akan berdampak pada the location will have an impact on the use of
penggunaan fasilitas tersebut oleh masyarakat. these facilities by the community. Central
Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang Semarang District, Semarang City has 9 junior
memiliki 9 buah fasilitas pendidikan tingkat SMP high school education facilities. This study
. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan aims to provide optimal location
rekomendasi lokasi yang optimal untuk Fasilitas recommendations for Educational Facilities in
Pendidikan di Kecamatan Semarang Tengah. Central Semarang District. The method used
Metode yang digunakan dalam penelitian ini in this research is quantitative descriptive by
adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan using a range of services with various
jangkauan pelayanan dengan variabel yang variables to support this study using ArcGis
beragam untuk mendukung penelitian ini yang software. Based on the results of this study it
menggunakan software ArcGis. Berdasarkan hasil was found that there are six villages that have
penelitian ini didapat bahwa ada enam kelurahan the potential for optimal locations to build
yang memiliki potensi lokasi optimal untuk Education Facilities.
dibangun Fasilitas Pendidikan. Keywords: Education; Range;
Recommendation; Central Semarang
Kata Kunci : Pendidikan; Jangkauan;
Rekomendasi; Semarang Tengah
keruangan membahas tentang pelayanan
dari suatu fasilitas baik yang berupa jasa
1. Pendahuluan
atau lainnya. Salah satunya yaitu analisis
Perencanaan Wilayah merupakan
lokasi penempatan fasilitas pendidikan
sebuah proses perencanaan pembangunan
tingkat sekolah menengah pertama (SMP)
yang dimaksudkan untuk melakukan
/ Sederajat, diangkat menjadi topik dalam
perubahan perkembangan bagi sebuah
laporan ini guna melihat keoptimalan
wilayah baik untuk masyarakatnya
fungsi dari fasilitas pendidikan tersebut di
maupun bagi lingkungannya dengan
Kecamatan Semarang Tengah.
memanfaatkan sumber daya yang tersedia
serta, memiliki orientasi yang bersifat Kecamatan Semarang Tengah
menyeluruh, lengkap, dan tetap berpegang merupakan sebuah kecamatan yang berada
pada azas prioritas (Riyadi dan di bagian utara Kota Semarang dan
Bratakusumah, 2003). Dalam berbatasan dengan Kecamatan Semarang
perkembangan suatu wilayah, masyarakat Utara, Kecamatan semarang Barat, dan
membutuhkan fasilitas/sarana guna Kecamatan Semarang Selatan. Kecamatan
menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari. Semarang Tengah terdapat beberapa
Menurut kegunaannya, fasilitas dibagi SMP/Sederajat yang berguna untuk
menjadi dua jenis yaitu fasilitas umum dan melayani kebutuhan akan pendidikan di
fasilitas sosial. Seluruh fasilitas baik umum kawasan tersebut. Laporan ini akan
maupun sosial harus diperhatikan membahas tentang analisis penentuan
persebarannya supaya seluruh masyarakat lokasi optimal fasilitas pendidikan
dapat merasakan manfaatnya. Pelayanan SMP/Sederajat di Kecamatan Semarang
yang baik serta tercukupinya fasilitas Tengah dengan membandingkannya
menjadi suatu hal yang penting bagi kedalam peta kepadatan penduduk,
kehidupan masyarakat. tataguna lahan, kesesuaian lahan,
SIG memiliki peran yang vital aksesibiltas dan kondisi eksisting. SIG
dalam laporan ini. SIG digunakan untuk memiliki peran yang vital dalam laporan
mengetahui penentuan lokasi mana yang ini. SIG digunakan untuk mengetahui
optimum untuk dibangun fasilitas penentuan lokasi mana yang optimum
pendidikan SMP di Kecamatan Semarang untuk dibangun fasilitas pendidikan SMP
Tengah. di Kecamatan Semarang Tengah dengan
Menurut (Tjokromidjojo, 1977) mempertimbangkan variabel kepadatan
secara umum perencanaan ialah suatu penduduk, aksesibilitas, jangkauan layanan
proses yang di dalamnya berisi proses fasilitas SMP, tata guna lahan dan fungsi
untuk mempersiapkan kegitan-kegiatan jalan.
secara sistematis yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu. Ilmu
2. Metode
perencanaan wilayah dan kota mengenal
sebuah aspek keruangan dimana analisis Metode yang digunakan adalah metode
keruangan tersebut ditentukan oleh suatu analisis dengan menggunakan data
lokasi didalam suatu kota. Aspek kuantitatif yang berupa angka dan data
keruangan tersebut menyangkut interaksi kualitatif yang berupa peta. Adapun angka
antar keruangan dimana interaksi yang dianalisis merupakan jumlah fasilitas
pendidikan berupa SMP/Sederajat yang dengan daerah lain, bentuk hubungan
ada di Kecamatan Semarang Tengah. sosial ekonomi, dan dapat juga kita pahami
Metode analisis dilakukan dengan bagaimana suatu daerah-daerah
mengetahui jangkauan pelayanan dari berkembang dan berhubungan dengan
fasilitas kesehatan yang ada. Untuk dapat daerah lain.
mempermudah analisis, digunakan Christaller mengungkapkan dua
software ArcGIS dengan menu buffer konsep dalam teorinya, yaitu jangkauan
analyze.
(range) dan ambang (threshold).
Analisis lokasi optimal fasilitas Jangkauan adalah jarak yang perlu
pendidikan dengan menggunakan ArcGIS ditempuh manusia untuk mendapatkan
dapat dilakukan dengan cara buffer dan barang yang dibutuhkan pada suatu waktu
multiple ring buffer shp wilayah studi tertentu saja. Sementara ambang adalah
sesuai kebutuhan data seperti penentuan jumlah minimal penduduk yang diperlukan
jangkauan layanan failitas SMP, penentuan untuk kelancaran dan keseimbangan suplai
jangkauan jalan. Kemudian lakukan union barang. Terdapat beberapa asumsi dalam
dengan tujuan menggabungkan semua skor
penyusunan teori ini, asumsi-asumsi
varibel sehingga menghasilkan jumlah
tersebut antara lain:
skor yang dapat menentukan apakah lokasi
fasisiltas pendidikan yang ada sudah • Konsumen menanggung ongkos
optimal atau belum, selain itu juga bisa angkutan, maka jarak ke tempat pusat
menganalisis lakasi baru yang optimal dinyatakan dalam biaya dan waktu.
untuk direkomendasikan. Semakin tinggi • Jangkauan (range) suatu barang
total skor yang didapatkan, maka akan ditentukan oleh jarak yang dinyatakan
semakin optimal lokasi fasilitas pendidikan dalam biaya dan waktu.
tersebut. • Konsumen memilih tempat pusat yang
paling dekat untuk mendapatkan barang
dan jasa.
3. Kajian Teori • Kota-kota berfungsi sebagai tempat pusat
bagi wilayah disekitarnya.
3.1 Teori Tempat Pusat (Crissteller) • Wilayah tersebut adalah suatu dataran
Menentukan lokasi yang optimal yang rata, mempunyai ciri-ciri ekonomis
dibutuhkan sebuah analisis dengan metode sama dan penduduknya juga tersebar
yang tepat. Dalam menentukan hal tersebut secara merata.
juga perlu memperhatikan aspek-aspek
yang ada didalamnya. Menurut Christaller, Terbentuknya hipotesis Christaller akan
pusat-pusat pelayanan cenderung tersebar dijelaskan pada tabel di bawah ini:
di dalam wilayah menurut pola berbentuk
heksagon (segi enam). Keadaan seperti ini
akan terlihat jelas diwilayah yang memiliki
dua syarat yaitu; (1) topografi yang
seragam dan (2) kehidupan ekonomi yang
homogen. Melalui analisa keruangan dan
aplikasinya dapat dipahami hubungan
politis dan ekonomis antara suatu daerah
bagian dalam dan bagian luar, berikut
adalah penjelasannya:
• Jangkauan pelayanan bagian dalam
(inner range of the good) adalah
perwujudan secara spasial dari konsep
ambang batas, yang bukan merupakan
konsep spasial. Ini merupakan bentuk
wilayah belakang (hinterland) atau area
perdagangan yang dibutuhkan untuk
memenuhi ambang batas pembelian.
• Jangkauan pelayanan bagian luar
(ideal outer range of the good)
3.2 Jangkauan Pusat Pelayanan merupakan area peluasan paling luar,
Jangkauan pelayanan suatu pusat yang tidak mendapatkan pelayanan
dikenal sebagai range of good. Jangkauan dari pusat manapun. Penduduk di area
atau range digambarkan sebagai area pasar ini
(luas jangkauan area yang dilayani) dari
suatu jenis barang dagangan dan jasa. 3.3 Standar Fasilitas Pendidikan
Dapat juga dianalogikan sebagai asal
pembeli, yang diukur dari jarak tempat Fasilitas Pendidikan merupakan
tinggal pembeli menuju ke tempat pusat salah satu pendukung utama dalam
pelayanan tempat pelanggan membeli pembangunan yang berfungsi untuk
barangnya atau menggunakan jasa. mencerdaskan para generasi bangsa dan
Jangkauan pelayanan dipengaruhi oleh peningkatan iptek pada masyarakat, baik
harga barang, biaya transportasi, tingkat masyarakat di pedesaan maupun
kebutuhan terhadap barang yang akan perkotaan. Berikut standar fasilitas
dibeli, serta selera konsumen dan pendidikan SMP/Sederajat :
kesempatan memilih
Jangkauan pelayanan sendiri dibagi
menjadi 2 yaitu jangkauan pelayanan
Tabel Kebutuhan Sarana Pendidikan dan Pembelajaran
Sumber: SNI 03-1733-2004

Berdasarkan Peraturan Menteri lebih dari 24 dilakukan


Pendidikan Nasional Republik Indonesia pembangunan SMP/MTs baru.
Nomor 24 Tahun 2007. Standar Satuan 5. Lokasi setiap SMP/MTs dapat
Pendidikan SMP/MTs sebagai berikut : ditempuh peserta didik yang berjalan
1. Satu SMP/MTs memiliki sarana dan kaki maksimum 6 km melalui
prasarana yang dapat melayani lintasan yang tidak membahayakan
minimum 3 rombongan belajar dan
maksimum 27 rombongan belajar.
4. Hasil dan Pembahasan
2. Minimum satu SMP/MTs disediakan
untuk satu kecamatan.
4.1 Ruang Lingkup Wilayah
3. Seluruh SMP/MTs dalam setiap
Kecamatan Semarang Tengah
kecamatan dapat menampung semua
merupakan salah satu kecamatan yang
lulusan SD/MI di kecamatan
berada di Kota Semaarang, Jawa
tersebut.
Tengah. Kecamatan Semarang Tengah
4. Satu SMP/MTs dengan tiga
terbagi menjadi 15 Kelurahan, 75 RW
rombongan belajar melayani
, dan 493 RT. Luas wilayah Kecamatan
maksimum 2000 jiwa. Untuk
Semarang Tengah yaitu 535,35 hektar
pelayanan penduduk lebih dari 2000
dengan jumlah penduduk 69.711
jiwa dilakukan penambahan
penduduk.
rombongan belajar di sekolah yang
Batas Wilayah Kecamatan Semarang
telah ada, dan bila rombongan belajar
Tengah:
Utara : Kecamatan Semarang Utara
Selatan : Kecamatan Semarang Selatan Barat : Kecamatan Semarang Barat
Timur : Kecamatan Semarang Timur

Peta Administrasi Kecamatan Semarang Tengah

4.2 Hasil KELURAHAN JUMLAH jangkauan untuk 1 SMP bisa mencapai


SMP 1000 m. Fasilitas SMP di Kecamatan
Semarang Tengah sudah memenuhi syarat
Karang Kidul 1 jangkauan tersebut sehingga tidak ada
wilayah yang tidak terlayani.
Brumbungan 1

Purwodinatan 1

Kauman 1

Pindrikan Kidul 2

Miroto 1

Sekayu 1

Pindrikan Lor 1
Analisis Variabel Peta Jangkauan Pelayanan fasilitas SMP

4.2.1Jangkauan Pelayanan Fasilitas


SMP
Fasilitas SMP yang ada sudah
melayani seluruh kawasan di kecamatan
Semarang Tengah. Berdasarkan SNI
Banguharjo Rendah
Sekayu Rendah
Pindrikan Kidul Rendah
Pekunden Rendah
brumbungan Rendah
4.2.2 Kepadatan Penduduk
4.2.3 Aksesibilitas
Salah satu variabel dalam
Berdasarkan peta aksesibilitas atau
menentukan lokasi optimum ialah
jangkauan jalan Kecamatan Semarang
kepadatan penduduk di wilayah tersebut.
Tengah disamping dapat dilihat bahwa
Dapat dikatakan apabila suatu wilayah
yang berwarna abu-abu muda merupakan
memiliki kepadatan penduduk yang tinggi
wilayah yang terlayani (aksesibilitas
maka kemungkinan adanya pembangunan
tinggi), sedanngkan yang berwarna lebih
fasilitas pendidikan di wilayah tersebut
tua kurang terlayani (aksesibilitas sedang).
besar karena pada wilayah dengan
Salah satu faktor keberhasilan sebuah
kepadatan penduduk tinggi maka jumlah
pembangunan yaitu dimana lokasi yang
usia anak sekolah juga tinggi. Pada peta,
akan dibangun memiliki tingkat
dapat di lihat bahwa 3 kelurahan yang
aksesibilitas tinggi. Oleh karena itu lokasi
memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
yang sesuai dalam pembangunan fasilitas
pendidikan SMP/Sederajat baru berada di
kawasan yang dilewati/memiliki tingkat
aksesibilitas tinggi.
Aksesibilitas sedang berada pada
Kelurahan Brumbungan, Kauman,
Pindrikan Kidul, dan sedikit di Miroto.
Kecamatan Semarang tengah tidak
memiliki aksesibilitas rendah, karena
jangkauan jalan arteri dan kolektornya
sudah memenuhi yaitu hingga 200-1000 m
Peta Kepadatan Penduduk

KELURAHAN KEPADATAN
Pindrikan Lor Tinggi
Gabahan Tinggi
Jagalan Tinggi
Purwodinatan Sedang
Kembang Sari Sedang
Kranggan Sedang
Miroto Sedang
Karang Kidul Sedang
Peta Aksesibilitas
Kauman Rendah
Pandan Sari Rendah 4.2.4 Tata Guna Lahan
Berdasarkan peta dapat dlihat asumi skoring kesesuaian lahan di
bahwa Kecamatan Semarang Tengah Kecamatan Semarang Tengah.
didominasi oleh Pemukiman dan Titik
lokasi fasilitas SMP/Sederajat dibangun di
sekitar pemukiman.
Dari hasil skor dapat disimpulkan
bahwa lokasi optimal untuk pembangunan
fasilitas pendidikan baru terhadap variabel
tata guna lahan adalah di sekitar kawasan
permukiman.

Peta Fungsi Kawasan

4.3 Lokasi Optimal Sekolah Menengah


Pertama

Berdasarkan peta lokasi optimal


Kecamatan Semarang Tengah dapat dilihat
bahwa semakin muda warnanya maka
Peta Tata Guna Lahan wilayah tersebut semakin optimal dalam
artian sesuai untuk di bangunnya Fasilitas
4.2.5 Fungsi Kawasan Pendidikan tingkat SMP, dan begitu
Berdasarkan peta kesesuaian lahan sebaliknya semakin tua warnanya semakin
diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan tidak optimal untuk di bangun Fasilitas
Semarang Tengah hanya ada kawasan SMP.
budidaya. Kawasan budidaya merupakan
Pada Kecamatan Semarang Tengah
peruntukan sebagai pemukiman, lokasi
terdapat beberapa kelurahan yang sesuai
industri, pariwisata, pendidikan dll. Maka
untuk di bangunnya Fasilitas SMP, yaitu di
dapat disimpulkan lokasi optimal
Kelurahan Kranggan, Jagalan, Miroto,
pembangunan fasilitas pendidikan baru
Grabahan, Karang Kidul dan Pindrikan
terhadap variabel kesesuaian lahan yaitu
Lor. Penambahan fasilitas pendidikan yang
pada kawasan budidaya. Titik lokasi
baru dilakukan supaya seluruh
pendidikan SMP/Sederajat pada peta diatas
masyarakatnya dapat menikmati manfaat
dapat dilihat bahwa keseluruhan berada
fasilitas pendidikan.
pada kawasan budidaya. Berikut tabel
Peta Lokasi Optimal Pelayanan Fasilitas SMP
untuk di bangunnya Fasilitas SMP, yaitu
5. Kesimpulan di Kelurahan Kranggan, Jagalan, Miroto,
Grabahan, Karang Kidul dan Pindrikan
- Fasilitas SMP yang ada, dilihat dari Lor. Ini disebabkan karena Kelurahan-
jangkauannya sudah melayani kelurahan ini memiliki jarak yang cukup
Kecamatan Semarang Tengah secara jauh dari SMP yang ada dibandingkan
keseluruhan dari kelurahan lainnya, memiliki
- Kecamatan Semarang Tengah memiliki aksesibilitas tinggi, fungsi kawasan
aksesibilitas yang tinggi, memiliki fungsi sebagai kawasan budidaya dan tata guna
kawasan budidaya, dan di dominasi oleh lahan sebagai permukiman.
Permukiman
- Seluruh SMA yang sudah ada di
Kecamatan Semarang Tengah berada di
sekitar Kawasan pemukiman,
aksesibilitas yang tinggi, dan kawasan DAFTAR PUSTAKA
budidaya , berarti lokasi SMP yang sudah
ada sesuai dengan analisis yang di SNI 03-1733-1989, Tata cara perencanaan
lakukan. kawasan perumahan kota
- Rekomendasi untuk lokasi SMP baru BPS. 2018. Kecamatan Semarang Tengah
berdasarkan hasil union dan skoring pada dalam angka.
peta di Kecamatan Semarang Tengah Rustiadi, Ernan dkk. 2009. Perencanaan
terdapat beberapa kelurahan yang sesuai dan Pengembangan Wilayah. Crestpent
Press dan Yayasan Obor Indonesia.
Jakarta.
Pratama, Nanda Khrisna, dkk. 2014.
Penentuan Lokasi Fasilitas Pendidikan
Baru di Kota

Anda mungkin juga menyukai